Sie sind auf Seite 1von 24

Assalamualaikum Wr.

Wb.

Akhlak terpuji pada diri


sendiri

Nama Anggota
Gustiar Fauzar M. (15)
Afrida Hadiyati S. (18)
Eka Retno Sari.
(21)
Nanda Tamama S.P. (26)
Siti Syaodah.
(31)

1. Berilmu
1.1. Pengertian ilmu dan kebodohan
1.2. Pentingnya memiliki ilmu
1.3. Perintah mencari ilmu
1.4. Nilai-nilai positif ilmu
1.5. Perilaku orang yang berilmu

1.1. Pengertian ilmu dan kebodohan


Ilmu (
) menurut bahasa berarti pengetahuan, kepandaian tentang


sesuatu. Lawan kata ilmu ialah
yang berarti kebodohan,
ketidaktahuan. Seseorang dikatakan berilmu apabila memiliki
kemampuan atau kepandaian tentang sesuatu. Sebaliknya, apabila
seseorang tidak mengetahui tentang sesuatu, dikatakan orang yang
tidak tahu dan jika ketidaktahuannya sangat banyak maka disebut orang
yang bodoh

1.2. Pentingnya memiliki ilmu


Tanpa bekal ilmu yang memadai, kiranya semakin sulit menghadapi masa
depan. Itulah sebabnya, kian lama manusia kian memiliki kesadaran untuk
menuntut ilmu. Biaya yang dikeluarkan pun amat banyak untuk mencapai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Manusia dibagi menjadi 4 kelompok dalam ilmu :
Orang yang tahu dan tahu bahwa dirinya tahu: mereka yang pandai dan
dapat memanfaatkan ilmunya dengan baik untuk kepentingan agama dan
kemanusiaan. Yang diibaratkan lampu penerang bagi umatnya.
Orang yang tahu, tetapi tidak tahu bahwa dirinya tahu: mereka yang
tergolong pandai, namun tidak mau/tidak mampu memanfaatkan ilmunya
secara baik. Diibaratkan seperti pohon yang tidak berbuah.
Orang yang tidak tahu, tetapi tahu bahwa dirinya tidak tahu: mereka
yang tidak pandai, tetapi menyadari kekurangannya sendiri. Golongan ini
masih baik dan apabila bersalah dia segera mengakui kesalahannya dan
mau merubahnya.
Orang yang tidak tahu, tetapi tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu:
mereka yang tidak pandai, namun tidak menyadari kekurangannya. Orang
ini susah diarahkan karena dia merasa mampu dan benar. Nasihat orang
lain tidak diperlukan karena dia merasa cukup mampu.

1.3. Perintah mencari


ilmu
Islam telah menetapkan bahwa setiap muslimin dan muslimat harus menuntut
ilmu. Sebagaimana wahyu Allah SWT dalam surat Al-alaq :


1




Bacalah, dengan nama Tuhanmu, Yang menciptakan,

2.







Yang menciptakan manusia dari segumpal darah.


3.


Bacalah, demi Tuhanmu Yang Maha Mulia,

4.



Yang mengajar dengan perantaraan pena.
5.








Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Yang harus di pelajari ialah ayat qauliyah dan kauniyah
Qauliyah berarti sebangsa perkataan, sabda, firman. Yang berarti tanda-tanda
kebesran Allah SWT, yang berupa firmannya yaitu Al-Quran.
Kauniyah berarti sebangsa keadaan alam. Tanda-tanda kebesaran Allah SWT
berupa keadaan alam.

1.4. Nilai-nilai positif ilmu


a.

b.

Bagi diri sendiri


1.) Memperoleh kepuasan batin karena mampu mengatasi persoalan yang di hadapi.
2.) Dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik di banding dengan orang yang tidak
memiliki ilmu.
3.) Dapat melaksanakan ajaran agama secara benar.
4.) Dapat menambah keimanan kepada Allah karena mampu memahami kebesaran
Allah SWT yang ada di alam ini.
5.) Memperoleh pahala di sisi allah karena menaati kewajibannya menuntut ilmu.
6.) Terangkat derajatnya.
Bagi orang lain
1.) Memberi jalan terang dalam memberikan petunjuk, pengarahan dan saran.
2.) Tempat orang bertanya dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
3.) Dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan persoalannya.

1.5. Perilaku orang yang berilmu


a. Memiliki semangat untuk menguasai ilmu
tentang hal-hal yang belum diketahui.
b. Rajin mendatangi majelis-majelis ilmu untuk
memperoleh tambahan ilmu.
c. Rajin mendatangi pengajian untuk memperoleh
ilmu keagamaan.
d. Cukup ringan mengeluarkan biaya demi mencapai
ilmu.
e. Gemar bergaul dengan orang-orang yang
berilmu untuk mendapatkan tambahan ilmunya.

2. Kerja keras
2.1. Pengertian dan perlunya sikap kerja keras
2.2. Perintah untuk kerja keras
2.3. Landasan/Dasar dalam melakukan pekerjaan
2.4. Nilai-nilai positif sikap kerja keras
2.5. Membiasakan diri bersikap kerja keras

2.1. Pengertian dan perlunya sikap


kerja keras
Sikap kerja keras berarti sungguh-sungguh, bersemangat
tinggi dalam mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu, iman
merupakan bagian integral dari ajaran islam dan pengertiannya
harus secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu.
Bekerja adalah fitrah sekaligus merupakan identitas manusia
itulah yang dimaksud dengan ungkapan bahwa kerja adalah bentuk
eksistensi manusia karena amalnya. Apabila manusia enggan
bekerja secara maksimal berarti ia telah menyalahi fitrah dirinya
sebagai manusia.

2.2. Perintah untuk kerja


keras
Perintah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di
dunia, senantiasa di kaitkan dengan perintah beribadah.
Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Quran:


Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu


di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung.(Al-Jumuah:10)
Beribadah dan beramal bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam bekerja hendaklah manusia memperhatikan
ketentuan etis, akhlak al karimah dan kesadaran akan pengawasan
Allah. Orang-orang mengutamakan kerja keras dalam upaya
mencukupi kebutuhan hidupnya berarti memiliki sikap perwira

2.3. Landasan/Dasar dalam


melakukan pekerjaan
a.

b.

c.

d.

Landasan keimanan
Ketika akan bekerja hendaklah membaca basmalah seraya mengharap petunjuk dariNya, agar semua yang akan kita lakukan mendapat bimbingan dan ridha Allah SWT.
Landasan niat yang benar
Agar kita senantiasa meluruskan niat dalam mengerjakan sesuatu, agar yang kita
lakukan mendapat berkah sekaligus bernilai ibadah.
Selalu berpegang kepada akidah
Secara garis besar, ajaran pokok agama islam terdiri dari tiga aspek yaitu aspek
akidah, aspek ibadah(syariah) dan aspek akhlak. Yang mempunyai hubungan secara
fungsional. Akidah sebagai salah satu aspek pokok ajaran islam merupakan landasan
hidup orang muslim. Sikap semacam ini dinamakan istiqomah.
Selalu berkata benar
Berkata benar berarti memberitahukan dan memutuskan sesuatu sesuai
dengan
kenyataan. Menurut Imam Al-Ghazali kata Shidqu(benar) digunakan untuk 6 arti
yaitu:
-benar dalam berkata
-benar dalam niat dan kemauan
-benar dalam mengambil keputusan
-benar dalam menjalankan keputusan
-benar dalam amaliyah
-benar dalam menetapkan semua tingkatan agama

2.4. Nilai-nilai positif sikap kerja


keras
a. Terpuji dalam pandangan Allah SWT karena telah mengikuti sunah
rasul-Nya
b. Terpuji dalam pandangan sesama manusia, misalnya saat diserahi
suatu tugas
c. Dapat diharapkan mencapai hasil yang maksimal sehingga lebih
semangat
d. Tercukupinya kebutuhan hidup karena Allah telah menyediakan
rahmat-Nya buat hamba yang mau berusaha sungguh-sungguh
e. Memperoleh kepercayaan dari sesama manusia sehingga
membuka peluang untuk memperoleh rezeki pada waktu
mendatang.

2.5. Membiasakan diri bersikap


kerja keras
a. Selalu menyadari bahwa hasil yang diperoleh
dari jerih payahnya sendiri lebih terpuji dan
mulia dari pada menerima pemberian dari
orang lain.
b. Islam memuji sikap kerja keras dan mencela
meminta-minta (kecuali jika terpaksa).
c. Memiliki semboyan tidak suka mempersulit
orang lain dengan mengharapkan bantuannya.
d. Menyadari sepenuhnya bahwa memberi lebih
mulia dari meminta.

3. Kreatif, Produktif dan


Inovatif
3.1. Pengertian Kreatif, Produktif dan Inovatif
3.2. Perlunya memiliki sikap Kreatif, Produktif
dan Inovatif
3.3. Nilai-nilai positif dimilikinya sikap Kreatif,
Produktif dan Inovatif
3.4. Membiasakan diri bersikap Kreatif,
Produktif dan Inovatif

3.1. Pengertian Kreatif, Produktif


dan Inovatif
Kreatif: banyak akal atau memiliki daya cipta.
Produktif: banyak mendatangkan hasil dan banyak
menghasilkan sesuatu.
Inovatif: bersifat pembaruan.

3.2. Perlunya memiliki sikap Kreatif,


Produktif dan Inovatif
Kreatifitas sangat diperlukan dalam
menciptakan lapangan pekerjaan.
Diperlukan juga produktifitas agar
menghasilkan sesuat yang bermanfaat.
Diperlukan sifat Inovatif/penemuan
sesuatu yang baru. Manusia tidak boleh
menunggu nasib mujur, tetapi harus
berusaha secara sungguh-sungguh.

3.3. Nilai-nilai positif dimilikinya


sikap Kreatif, Produktif dan Inovatif
a. Dapat mengikuti perkembangan zaman
sehingga karyanya diminati banyak orang.
b. Memperoleh hasil yang cukup banyak dari
karyanya.
c. Tercukupinya kebutuhan hidup sehingga dapat
hidup layak.
d. Kepuasan batin karena mampu menghasilkan
sesuatu yang diminati banyak orang.
e. Bertambah banyaknya hubungan persaudaraan
sehingga hidup terasa lebih nyaman.

3.4. Membiasakan diri bersikap


Kreatif, Produktif dan Inovatif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Berusaha untuk menciptakan lapangan kerja baru, sesuai


keahliannya.
Berusaha mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan modal
yang ada.
Mengutamakan kualitas produk dengan harga yang terjangkau
pasaran.
Bersikap terbuka untuk menerima saran dan kritik demi kemajuan
usahanya.
Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selalu mengadakan evaluasi usahanya untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan yang dicapai.
Memiliki tekad bahwa hari esok harus lebih baik dari pada hari ini.

Contoh dari berilmu

Contoh dari kerja keras

Contoh dari Kreatif, Produktif dan


Inovatif

Terima Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen