Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
EDY CAHYADY
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RS IBU dan ANAK PEMERINTAH ACEH
PENDAHULUAN
Hepatitis B kronik Adanya
persistensi Virus Hepatitis B (VHB)>
6bln.
Merupakan masalah kesehatan dunia
terutama di Asia (75% dari 300juta
penderita diseluruh dunia).
Asia infeksi pada masa perinatal.
>> asimptomatis hingga terjadi
penyakit kronis.
Family
Picornavirus
Hepadnavirus
Flavivirus
Viroid
Calcivirus
27nm
42nm
40-60nm
36nm
32-34nm
DNA double
RNA, single
strand, circular strand,
linear
Incubation
period
30-180d
(70d)
--
Transmision
Fecal oral
14-45d
(30d)
14-180d
(50d)
14-60d
(40d)
Yes
No
No
No
Yes
Blood
No
yes
yes
Yes
No
Vertically
No
yes
yes
yes
No
Sexually
No
yes
yes
yes
No
HAAg
BsAG, HBeAg
---
HDAg
HEAg
Anti HAV,
Anti HAV
IgM
Anti HBs
Anti Hbe
Anti HBc
Anti HBC IgM
Anti HCV
Anti HCV
IGM
Anti HDV
Anti HDV,
IgM
Anti HEV
Antigen
Antibodies
Stage II
Stage III
Immune clearance
Residual HBV DNA Integration
0 - 20 years
20 40 years
40 years and over
High replication stage Low replication stage Non-replicative stage
(relapses+remissions)
Increased in levels of Decreased in levels of Absence of :
HBV DNA
HBV DNA
HBV DNA
HBeAg
HBeAg
HBeAg
HBcAg
HBcAg
HBcAg
anti-Hbe antibodies
Presence of Anti-Hbe
maybe present
Little or no Liver inflamma- Prominent liver
No significant liver
tion characterised by: inflammation :
inflammation :
- Minimal changes
- chronic active hepatitis
- Piecemeal necrosis
- Chronic persistent hep.
- Bridging lobular necrosis - Groundglass hepatocytes
- Cirrhosis, Hepatocellular
carcinoma
Few or no biochemical Prominent biochemical Minimal biochemical
Changes ie. No increase in changes-elevated
changes
Transaminases(ALT/AST) transaminases, AFP
Gambaran Klinis
Sangat bervariasi >> Asimptomatis dan
pemeriksaan fungsi hati normal.
Sebagian didapatkan hepatomegali atau
bahkan splenomegali atau tanda tanda
penyakit hati kronik.
Kadar bilirubin dan albumin normal,
kecuali pada kasus yang berata
HBV Transmission
HBV is present in all body fluids and secretions!
Highly contagious! Blood cc. may be as high as
1013/ml
Vertical transmission: in the perinatal period; > 90%
Horizontal transmission:
by blood, blood products, surgery
injection-drug abuse, needle-stick injury
sexual activity,
occupational exposure
household contact
tattooing, shaving, etc.
Manifestasi klinik:
1. Hepatitis B kronik aktif.
HBsAG (+) dengan HBV DNA/>105kopi/ml,
didapatkan kenaikan ALT yang
menetap/intermiten.
Sering dijumpai tanda penyakit hati kronik. Biopsi
hati peradangan yang aktif.
Dikelompokkan menjadi HBeAg Positif dan Hep B
Kronik HBeAg negatif
Anti-HBs
Anti-HBc
HBeAg
Anti-HBe
Keterangan
IgM
IgG
IgG
+/-
+/-
IgM
+/-
+/-
IgG
+/-
IgG
+/-
Gambaran Histopatologik
1. Hepatitis Kronik Persisten (HKP)
. Infiltrasi sel sel mononuklear pada daerah portal
dengan sedikit fibrosis, limiting plate masih utuh,
piecemeal necrosis (-) Carrier/Asimptomatik.
2. Hepatitis Kronik Aktif (HKA)
. Infiltrat yang menonjol, terutama terdiri dari limfosit
& sel plasma yang terdapat di daerah portal, masuk
sampai lobulus hati & menimbulkan erosi limiting
plate & piecemeal necrosis (+)Carrier yang sakit
(simtomatik)
FIBROSIS
Patologi
0
Penatalaksanaan
Tujuan Pengobatan Hep B Kronik
mencegah/menghentikan progresi jejas hati
dengan cara menekan replikasi virus.
End point hilangnya petanda replikasi
virus yang aktif secara menetap (HBeAg &
HBV DNA). HBeAg menjadi anti Hbe
disertai hilangnya HBV DNA dalam serum &
meredanya penyakit hati.
1. Kelompok Imunomodulasi:
- Interferon
-Thymosin
- Vaksinasi terapi
2. Kelompok Anti Virus
- Lamivudin (100mg/hari 1thn)
- Entecavir (0,5mg/hari 48 minggu)
- Adefovir (10mg/hari 48 minggu)
- Telbivudin (600mg/hari 2thn)
- Tenofovir (300mg/hari 48 minggu)
Pencegahan
Vaksinasi
Imunisasi pasif : bayi yang lahir dari ibu HBsAg
(+) terutama HBeAg (+).
Bayi / balita pd daerah endemik seperti Indonesia
dengan prevalensi hepatitis B antara sedang - tinggi
dilakukan vaksinasi segera setelah bayi lahir.
Pada resiko tinggi (dokter bedah, gigi, kebidanan,
dokter ahli bagian penyakit hati ) HBsAg (-) HBsAb
(-) dianjurkan disuntik 3 kali (bulan 0, 1 dan 6)
Hepatitis C
Diperkirakan170juta didunia
terinfeksi kronik.
Prevalensi global 2,9%.
Asia sekitar 2,2% dengan jumlah
penderita 32,3 juta orang.
Diagnosis
Pemeriksaan anti-HCV
Menggunakan Ensyme Immunoassay
4-10 minggu terinfeksi.
Tetap terdeteksi selama terapi maupun
setelahnya.
Biopsi Hati
Menentukan derajat beratnya penyakit
(tingkat fibrosis) & menentukan derajat
inflamasi.
Menyingkirkan penyebab penyakit hati yang
lain; alkoholik, NASH (Non alcoholic
steatohepatitis), hepatitis autoimun, penyakit
hati drug induced, atau penimbunan zat besi
berlebihan.
Penatalaksanaan
Indikasi terapi pe nilai ALT>2x normal.
Bila sudah terjadi fibrosis (biopsi hati)
Interferon dan Ribavirin
Genotip 1&4 48 minggu
Genotip 2&3 24 minggu
KI umur >60thn, Hb<10g/dL,
leukosit<2500/uL, trombosit
<100.000/uL, gangguan jiwa, hipertiroid.
Ribavirin tidak boleh diberikan pada
gangguan ginjal
Interferon pegilasi
Dosis diberikan setiap minggu 1,5ug
/kgBB/kali. (12kDa)
Interferon -2a memiliki ikatan amida yang
tidak mudah terhidrolisis sehingga setelah
disuntikkan molekul utuh yang beredar dalam
sirkuasi dan berinteraksi dengan reseptor
Ribavirin
Nucleosid Analog
Dipakai bersamaan dengan interferon
bekerja secara sinergis dan lebih efektif.
Narrow divide antara toksisitas dan
efektivitas.
Genotip 11 dan 4-6, 15mg/kgbb/hari
Genotip 2 dan 3 800mg/hari
IMT>25, resistensi insulin, sindroma
metabolik, fibrosis berat, sirosis dan usia
lanjut 15mg/kgg/hari
Pencegahan
Tidak ada vaksinasi yang dapat melawan
Hepatitis C
Melakukan skrining dan pemeriksaan
terhadap donor
Universal precaution pada tenaga medis
TERIMA KASIH