Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh
Pendahuluan
Mata adalah panca indera penting yang
perlu pemeriksaan dan perawatan
secara teratur
Perkembangan pada mata terjadi
terutama pada tahun pertama
kehidupan
Kejernihan penglihatan disebut
ketajaman visus, yang berkisar dari
penglihatan penuh sampai tanpa
penglihatan. Jika ketajaman menurun,
penglihatan menjadi kabur.
Embriologi Mata
Mata berkembang dari tiga lapis embrional
primitive : surface ectoderm (ectoderm
permukaan), termasuk derivatnya yaitu
crista neuralis; neural ectoderm (ectoderm
neuralis); dan mesoderm. Endoderm tidak
ikut pembentukan mata. Mesenkim adalah
istilah untuk jaringan ikat embrional.
Jaringan ikat ocular dan adneksa dulu
diduga berasal dari mesoderm namun kini
ternyata bahwa kebanyakan mesenkim di
kepala berasal dari Krista neuralis kranialis.
Tahapan Perkembangan
Embriologi Bola Mata
1. Tahap Vesikel Optik
Pada janin 2,5 mm( 2 minggu )
terbentuk plika neuralis,
kemudian membentuk tuba
neuralis pada minggu ke 3.
Perkembangan Embriologis
Struktur Spesifik
1. Palpebra & Apparatus Lakrimalis7
Kuncup palpebra mulai terbentuk
pada janin 16 mm (6 minggu),
menyatu pada janin 37 mm (8
minggu), kemudian memisah
pada bulan ke 5.
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan (Visus)
Tujuan
Pemeriksaan tajam penglihatan dilakukan utk
mengetahui fungsi penglihatan setiap mata
secara terpisah.
Dasar
Tajam penglihatan diperiksa langsung, dgn
memperlihatkan seri gambar simbol dgn ukuran berbeda
pd jarak tertentu terhadap pasien, & menentukan ukuran
huruf terkecil yg dpt dikenali pasien
Ditentukan huruf terkecil yg masih dpt dilihat pd kartu
Snellen dgn jarak 6 meter atau 20 kaki.
Diberikan penilaian menurut ukuran baku yg ada
Tajam penglihatan menentukan berapa jelas pasien dpt
melihat.
Pemeriksaan dilakukan tanpa & dengan kaca mata yg
sedang dipergunakan.
Kartu
Snellen
Alat
Kartu Snellen atau E
Lensa coba
Gagang lensa coba
Teknik pemeriksaan
6 meter
6/60
6/33
6/24
6/18
6/12
6/9
5/6
6/6
Uji Hitung
Jari
Dasar: Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60
meter
Tujuan : Mengetahui turunnya tajam penglihatan seseorang
Teknik
Pasien duduk di kamar
yg terang.
Pasien diminta melihat
atau menentukan
jumlah jari yg
diperlihatkan pd jarak
tertentu.
Nilai
Bila jari yg diperlihatkan dikenal
pd jarak 1 meter tajam
penglihatan adalah 1/60.
Bila masih dpt dilihat pd jarak 3
meter, - tajam penglihatan
adalah 3/60.
Uji Lambaian
Tangan
Dpt dinyatakan tajam penglihatan pasien yg
lbh buruk daripada 1/60. Org normal dpt
melihat gerakan atau lambaian tangan pd jarak
300 meter. Bila pasien hanya dpt melihat
lambaian tangan pd jarak 1 meter, berarti
tajam penglihatannya adalah 1/300.
Uji Proyeksi
Sinar
Org normal dpt melihat adanya sinar pd jarak yg tdk
berhingga. Kadang2 seorang pasien hanya dpt mengenal
adanya sinar saja & tdk dpt melihat lambaian tangan.
Keadaan ini disebut sbg tajam penglihatan 1/tidak
berhingga (1/~)
Proyeksi sinar menentukan letak retina yg masih normal
atau terganggu, sehingga dapat dinyatakan :
1/~ proyeksi baik berarti seluruh fungsi retina perifer
masih baik. Pd keadaan ini blm tentu fungsi macula
lutea normal.
1/~ proyeksi nasal salah berarti fungsi retina
temporal terganggu.
Buta
Bila pasien sama sekali tdk mengenal adanya sinar maka
dikatakan penglihatannya adalah 0 (nol) atau buta total.
Uji Lubang
Kecil
(Pinhole Test)
Tujuan
Pemeriksaan ini bermaksud untuk mengetahui apakah tajam
penglihatan turun akibat kelainan refraksi atau kelainan media
penglihatan atau saraf optik
Dengan pinhole dapat ditentukan dengan cepat dan tepat apakah
koreksi yang telah dilakukan sesuai
Dasar
Makin kecil diameter pupil makin bertambah dalam pandangan
(depth of focus).
Kelainan refraksi apapun akan membaik tajam penglihatannya bila
diberi pinhole di depan mata tersebut.
Alat
Lempeng pinhole
(lempeng dgn celah
berdiameter 0,75
mm)
Kartu Snellen
Di kamar ruangan
biasa
Teknik
Pasien duduk menghadap kartu Snellen
dgn jarak 6 meter.
Minta pasien membaca huruf terakhir
(terkecil) yg masih dpt terbaca pd
kartu Snellen.
Pd mata tsb dipasang lempeng
pinhole.
Minta pasien membaca kembali kartu
Snellen.
Nilai
Bila dpt dibaca huruf yg lbh kecil drpd huruf
sblmnya pd kartu Snellen berarti terdpt kelainan
refraksi yg blm dikoreksi penuh.
Bila huruf yg terbaca lbh besar drpd huruf yg
sblmnya terbaca pd kartu Snellen berarti terdpt
kelainan pd media penglihatan. Mungkin saja ini
diakibatkan kekeruhan kornea, katarak,
kekruhan badan kaca, & kelainan makula lutea.
Terima kasih