Sie sind auf Seite 1von 25

SISTEM AIR PENDINGIN

Disusun oleh:
Elvera Marliani
Syarif Hidayat H
Vega Aulia P

Dosen Pembimbing: Ir. Hj.


Sofiah, M.T.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Sistem Air Pendingin


Air pendingin (cooling water) adalah suatu system
yang menggunakan air sebagai media dan berfungsi
menurunkan suhu/temperature dalam suatu proses industri

Pendahuluan
Air pendingin adalah air yang digunakan untuk menyerap

panas yang berlebihan pada reaktor untuk menghasilkan


listrik.
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara
mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke
atmosfir.
Karakteristik dari air pendingin yaitu air tawar yang tahan
terhadap radiasi dan kapasitas panas tinggi.

Sistem pendinginan dibutuhkan dalam menjaga temperatur

rendah yang memerlukan pembuangan kalor dari produk pada


temperatur rendah ke tempat pembuangan kalor yang lebih
tinggi.
Mesin

pendingin yang digunakan terus menerus tanpa

perawatan akan mengalami kerusakan. Perawatan mesin


pendingin dapat dilakukan dengan cara membersihkan debu
yang ada diluar mesin dengan cairan pembersih. Kemudian
bagian dalam mesin dapat dibersihkan satu persatu untuk
menghindari korosi atau pengkaratan mesin.

Jenis Sistem Air Pendingin

SISTEM PENDINGIN SEKALI PAKAI


(Once through cooling system)

Once through system dirancang pada suhu air rendah dan


pendinginan cepat serta umumnya dapat dicapai dengan jumlah
minimum, dapat digunakan untuk berbagai aplikasi mulai dari
oil cooler kecil untuk kondenser utilitas besar.

SISTEM PENDINGIN RESIRKULASI TERBUKA


(Open Re-circulated Fresh Water System)

Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai
make-up cooling tower setelah sebelumnya dilakukan treatment
(sedimentasi dan koagulasi) terlebih dahulu. Air tersebut digunakan
untuk mendinginkan proses-proses di dalam pabrik, Air pendingin
yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk
kemudian disirkulasikan kembali ke dalam pabrik.

SISTEM PENDINGIN RESIRKULASI TERTUTUP


(Closed Water System)

Pada closed Water System air bersirkulasi dalam siklus tertutup dan
terkena alternatif pendinginan dan pemanasan tanpa kontak
udara. Panas, diserap oleh air di sistem tertutup, biasanya ditransfer
oleh exchanger pada sistem resirkulasi terbuka, dari yang panas yang
hilang ke atmosfer, Sistem air pendingin resirkulasi tertutup sangat
cocok untuk pendinginan mesin gas dan kompresor.

Klasifikasi Cooling Tower


Cooling Tower

wet cooling
tower

dry cooling
tower

Wet-dry
cooling tower

Menara Pendingin Basah


(Wet Cooling Tower)
Berdasarkan literatur El. Wakil, menara pendingin
basah dapat dibagi menjadi:
Natural Draft Cooling Tower (Menara Pendingin Aliran
Angin Alami)
2. Mechanical-Draft Cooling Tower (Menara Pendingin Aliran
Angin Mekanik)
1.

Natural Draft Cooling Tower (Menara Pendingin Aliran


Angin Alami)

Menara pendingin aliran


angin alami aliran lawan
arah

Menara pendingin
aliran angin alami
aliran silang

Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik


( Mechanical-Draft Cooling Tower)

Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya satu
atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas di sini
adalah untuk mendorong udara (forced-draft) atau menarik udara melalui menara
(induced-draft) yang dipasang pada bagian bawah atau atas menara.

Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan menara pendingin


aliran angin mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft)
b. Tipe aliran angin tarik (induced draft)

Menara pendingin foruced


Draft dengan aliran melintang

Menara pendingin
Induced Draft dengan
aliran melintang

Menara Pendingin Kering


(Dry Cooling Tower)
Menara pendingin kering (dry cooling tower) adalah menara
pendingin yang air sirkulasinya dialirkan di dalam tabung-tabung
bersirip yang dialiri udara. Semua kalor yang dikeluarkan dari air
sirkulasi diubah. Menara pendingin kering dirancang untuk
dioperasikan dalam ruang tertutup.
Terdapat dua jenis menara pendingin kering, yaitu:
1. Menara pendingin kering langsung (direct dry-cooling tower)
2. Menara pendingin kering tak langsung ( indirect dry-cooling
tower)

Menara pendingin kering langsung


(direct dry-cooling tower)

Menara pendingin kering jenis langsung merupakan gabungan antara kondensor


dan menara pendingin. Uap buangan turbin dimasukkan ke kotak uap melalui
talang-talang besar supaya jatuh pada tekanan yang tidak terlalu besar dan dapat
terkondensasi pada waktu mengalir ke bawah melalui sejumlah besar tabung atau
kumparan bersirip.

Menara pendingin kering tak langsung


(indirect dry-cooling tower)

Air sirkulasi yang keluar dari kondensor masuk melalui tabung bersirip dan
didinginkan oleh udara atmosfer di dalam menara. Menara ini boleh menggunakan
jujut jenis alami seperti pada gambar. Operasi kondensor pada jenis ini harus
dilakukan pada tekanan 0,17 sampai 0,27 kPa. Pada jenis ini, digunakan kondensor
terbuka atau kondensor jet.

Menara Pendingin Basah-Kering


(Wet-Dry Cooling Tower)

Menara pendingin basah-kering (wet-dry cooling tower) merupakan gabungan


antara menara pendingin basah dan menara pendingin kering. Menara
pendingin ini mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara seri.
Bagian atas menara di bawah kipas adalah bagian kering yang berisi tabungtabung bersirip. Bagian bawah adalah ruang yang lebar yang merupakan bagian
yang basah yang terdiri dari bahan pengisi (filling material).

PERMASALAHAN YANG TERJADI DI COOLING


TOWER
Terjadi Korosi
Pembentukan
Terjadinya

Pertumbuhan

Pembentukkan Kerak
Unsur-unsur yang larut dalam air seperti kalsium dan
silica akan mengalami pengentalan yang mana suatu
saat bisa melewati kalarutannya dan akhirnya bias
mengendap sebagai endapan kerak yang keras pada
perpipaan ataupun heat exchanger yang selanjutnya bisa
mengurangi flow air dan juga mengurangi perpindahan
panas pada flow tersebut.

Terjadinya Korosi
Korosi adalah proses elektrokimia dimana logam kembali
ke bentuk alaminya sebagai oksida.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi:
Pengaruh Oksigen
Pengaruh Temperatur
Pengaruh pH
Pengaruh Konduktivitas
Pengaruh Kecepatan Air

Terjadinya Fouling
Padatan yang tersuspensi jumlahnya di dalam air pendingin
jumlahnya bias bertambah atau semakin pekat, karena
partikel-partikel yang ada di udara dapat terjaring oleh air di
dalam menara pendingin. Ditambah dengan hasil korosi,
semua padatan itu terbawa oleh aliran dan dapat mengendap
pada permukaan perpindahan panas ataupun pada perpipaan.

Pertumbuhan Lumut dan Mikroba


Mikroorganisme yang berasal dari air baku atau yang terjaring
dari udara, pada umumnya memperoleh suasana lingkungan yang
sesuai dengan syarat hidupnya, suhu yang lebih hangat dan pada
aliran air pendingin banyak nutrient sebagai bahan makanan.
Akibat yang ditimbulkan ialah berkembang biaknya bakteri
berlipat ganda sehingga menghasilkan endapan yang bisa dilihat
mata. Endapan ini akan mengurangi efisiensi perpindahan panas
dan mendorong terjadinya proses korosi seperti akibat yang
ditimbulkan oleh padatan yang tersuspensi.

Menara Pendingin pada PT.


PUSRI

Gambar : Pembuatan Urea PT. PUSRI

Pada pembuatan urea terdapat proses Prilling atau pembutiran


dimana pada proses ini dibutuhkan penurunan Suhu,sehingga
Urea yang terbentuk dapat dibentuk menjadi butiran urea .

Das könnte Ihnen auch gefallen