Sie sind auf Seite 1von 13

Presentasi Akhir Kolokium Tekstil

Pra-Tugas Akhir

Kajian Gaya Normcore dalam Tren


Fashion di Indonesia

Disa Poetri Akarini / 17213031


Bab I Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi memunculkan paradigma baru dalam
memandang gaya. Pasar jenuh mengikuti tren dan konsep individualitas tidak lagi
relevan.
Awal dekade 2010-an, muncul fenomena desain normcore yang meliputi estetika dan
etos berbusana yang mengedepankan tampilan sederhana, netral, fungsional, serta
membumi dengan masyarakat sebagai bentuk penerimaan atas kesamaan
antarindividu.
Studi dan riset yang dilakukan terhadap pergerakan tren fashion di Indonesia terbilang
minim. Hal ini dikarenakan kurang mapannya institusi pendidikan fashion di Indonesia
terfokus pada bidang kekaryaan dan sifat dari industri fashion Indonesia yang dianggap
murni mengikuti tren besar global.
Studi ini dapat menjadi acuan bagi perancang tekstil dan busana dalam
mempertimbangkan aspek-aspek desain seperti material dan teknik yang dapat
mengakomodasi kebutuhan pasar seiring dengan semangat zamannya, serta
memberikan pemahaman fundamental yang dapat menjadi sumber pendorong
kreativitas dalam penciptaan desain dan implementasi teknis yang sesuai konteks.
Produk akhir berupa karya tulis penelitian yang mengemukakan kecenderungan gaya
normcore sebagai tren fashion di Indonesia.dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
RUMUSAN MASALAH
a. Belum ada penelitian yang membahas kecenderungan gaya normcore
sebagai tren fashion di Indonesia.
b. Masih minimnya informasi dan paparan aktual mengenai faktor-faktor
pembentuk tren fashion di Indonesia yang dapat dijadikan acuan bagi
institusi dan praktisi fashion di Indonesia.

PERTANYAAN PENELITIAN
c. Bagaimana kecenderungan gaya normcore sebagai tren fashion di
Indonesia?
d. Apa saja faktor-faktor yang membentuk tren fashion di Indonesia?

RUMUSAN MASALAH
e. Mengetahui kecenderungan gaya normcore sebagai tren fashion di
Indonesia.
f. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya normcore sebagai tren
fashion di Indonesia.
KERANGKA PEMIKIRAN

Waktu Pasar Modernitas Identitas

Gaya Tren

Fashion Individualitas Massal Acting Basic & Normcore

Normcore Fashion

Normcore Fashion
di Indonesia
Bab II Tinjauan Pustaka
II.1 Tinjauan tentang Gaya
II.2 Tinjauan tentang Fashion
II.2.1 Sejarah Fashion
II.2.2 Siklus Fashion
II.2.2.1 Proses Adopsi Individual
II.2.2.2 Tren Fashion
II.2.2.3 Tipe-tipe Pengadopsi Fashion
II.2.2.4 Arus Fashion
II.2.3 Fashion dalam Konteks Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi
II.2.4 Fashion dan Modernitas
II.2.5 Fashion dan Konsep Identitas
II.3 Tinjauan Tentang Normcore
II.3.1 Normcore dan Identitas
II.3.1.1 Individualitas Massal (Mass Indie)
II.3.1.2 Acting Basic dan Normcore
II.3.2 Normcore sebagai Fashion
II.3.2.1 Perkembangan Normcore Fashion
Bab III Tinjauan Lapangan

III.1 Survei Perilaku Berpakaian Masyarakat dan


Pandangan Umum Mengenai Gaya Normcore
III.1.1 Metode dan Instrumen Survei
III.1.2 Pemaparan Data Survei
II.1.2.1 Preferensi dan Perilaku dalam Berpakaian
II.1.2.2 Opini terhadap Perkembangan Tren Fashion
II.1.2.3 Pandangan Umum terhadap Gaya Normcore

III.2 Studi Kasus: Jakarta Fashion Week 2016


III.2.1 Tampilan-Tampilan Normcore dalam Pagelaran Busana
Jakarta Fashion Week
Bab IV Analisis

Gaya normcore merupakan gaya yang masih populer


digunakan di Indonesia pada akhir tahun 2016. Walaupun
peristilahannya tidak populer, sebagian besar indikasi secara
implisit mengarah ke adanya kecenderungan penggunaan
karakteristik gaya normcore.

Dalam acara seperti pagelaran busana, pengenalan koleksi


berskema warna netral, berpotongan nyaman dan longgar, serta
bersifat informal dan kasual masih marak dilakukan.
Jenis produk fashion yang diminati masyarakat pada saat
penelitian ini berlangsung merupakan item-item yang identik
dengan gaya normcore, seperti t-shirt, celana jeans, serta sepatu
kets;.
Masyarakat mengidentifikasi tren fashion yang sedang marak di
masyarakat sebagai pakaian yang kasual, sederhana, serta
merupakan daur ulang dari tren dekade 1990-an seperti halnya
normcore.
Perkembangan Tren Normcore di Indonesia

Kemunculan tren normcore di Indonesia disinyalir terjadi sejak akhir tahun


2014, ketika tren normcore di dunia internasional sudah memasuki tahap
adopsi massal.
Tidak seperti proses difusi tren normcore di dunia internasional yang secara
umum bersifat trickle-up dari jalanan menuju ke runway, di Indonesia proses
difusi tren secara umum bersifat trickle-down di mana tren baru mengalami
adopsi massal setelah diperkenalkan melalui runway. Lapisan masyarakat yang
tidak mendapatkan pengaruh dari pagelaran busana lokal kemungkinan
menerima persebaran informasi lewat internet dan mengadopsi tren langsung
dari dunia global.
Pada saat penelitian ini berlangsung, yaitu akhir 2016, tren normcore di
Indonesia telah memasuki akhir tahapan penerimaan secara umum dan
hampir memasuki tahapan regresi.
Walaupun beberapa kelompok masyarakat menunjukkan adanya kejenuhan
untuk mengikuti tren, secara umum gaya normcore sendiri masih dilihat
sebagai satu dari sekian tren dan diikuti oleh masyarakat yang dianggap
masuk kalangan fashion forward.
Bentuk Gaya Normcore di Indonesia

Secara umum, bentuk gaya normcore di Indonesia tidak jauh


berbeda dengan bentuk gaya normcore global.
Karena berkembang dari lapisan sosial atas, tentu gaya
normcore yang berkembang masih dipengaruhi keinginan
untuk mengukuhkan status sosial dan mengekspresikan diri.
Contoh yang tampak pada pagelaran busana menunjukkan
berbagai karakteristik personal dari perancang dan produsen
gaya normcore, khususnya dari segi potongan.
Skema warna, jenis produk, dan material cenderung masih
satu ragam.
Khusus di Indonesia aplikasi gaya normcore dapat dilihat
pada ranah busana muslim dengan penambahan atribut
hijab.
Terimakasih!

Disa Poetri Akarini / 17213031

Das könnte Ihnen auch gefallen