Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PEMERIKSAAN
PATOLOGI ANATOMI
Dr Aswiyanti
Asri,M.Si.Med,SpPA
Patologi
Study (logos) of disease (pathos)
Ilmu yang mempelajari perubahan
struktural, biokimiawi dan fungsional sel,
jaringan dan organ yang menjadi dasar
terjadinya suatu penyakit.
Jembatan antara ilmu dasar dan ilmu klinik
Patologi umum : reaksi sel dan jaringan
terhadap stimulus abnormal dan defek
yang timbul, yang merupakan penyebab
utama penyakit
Patologi khusus : perubahan jaringan/organ
tertentu yang terkena kerusakan tersebut
adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan
terhadap jaringan tubuh dan
cairan yang berasal dari tubuh
manusia, serta menggunakan
metode tertentu untuk
mendapatkan diagnosis atau
kelainan yang diderita.
Peran pemeriksaan
PA
Pencegahan Penyakit
Diagnosis Penyakit /
kelainan tubuh
Pengelolaan Penderita
Tindak lanjut
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 5
Spesimen
Jaringan atau sel
Pre analitik
Specimen accessioning
Gross examination
10% NBF
5. Fixation
Contoh
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 11
Modified radical mastectomy
Dimensions
65 x 45 to 35mm
Weighing 210g
65 x 20 mm
Nipple-areola (normal)
dimensions
80 x 45mm
1. Orientation
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 16
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 17
Histopatologi
Pemeriksaan terhadap
JARINGAN tubuh manusia
yang dikeluarkan melalui
berbagai cara seperti
biopsi, operasi, kuretase dll
Fixation
Tissue Processing
Dehydration
Clearing
Embedding
Sectioning
H and E staining
Cover slipping
21
Fiksasi
22
Prosesing jaringan
Dehidrasi Clearing
Potong beku
FS/VC
02/05/17 copyright 2006 47
www.brainybetty.c
Sitologi/Sitopatologi
Teknik diagnostik yang digunakan untuk
menilai sel dari berbagai bagian tubuh, untuk
mengetahui penyebab atau asal penyakit
Aplikasi :
Skrining/deteksi dini penyakit/kanker
asimptomatik
Deteksi tumor primer dan rekuren
Sitopatologi
Sitologi eksfoliatif : sel yang terlepas spontan
dan bercampur dengan cairan tubuh
Sputum, cairan pleura, urine, LCS, cairan
perikardium, cairan peritoneum, discharge
payudara, cairan vitreous dan humor mata;
termasuk pap smear
Sitologi Abrasif : sel dilepaskan dengan
sikatan; sikatan endoskopik mukosa GIT,
respiratorius, urinarius, sikatan dari esofagus,
bilasan mukosa dll
FNAB/fine needle aspiration biopsy
Sitopatologi/sitologi
Diagnostik, Follow up
Konfirmasi histopatologik
Papanicoloau, Giemsa, Diff Quick, HE
Urine : fiksasi dengan alkohol 50 %
Cairan pleura : tidak harus semua
yang dikeluarkan, dikirimkan ke
lab.PA; ambil bagian yang
mengandung banyak sel
SITOLOGI CAIRAN
Urine, cairan ascites, cairan
pleura
Sentrifugasi (cytospin)
FNAB
Pemeriksaan terhadap sel yang didapat
dengan cara aspirasi jaringan tubuh. Aspirasi
dilakukan dengan menggunakan jarum halus
dan sempit berukuran 23-25 G yang bisa
dilakukan oleh dokter klinik atau dokter
spesialis PA.
Superfisial atau deep
Deep : imajing
Tidak perlu operasi
Bila hasilnya infeksi, bisa langsung diberi obat
Bila tumor atau meragukan, baru dilanjutkan
dengan histopatologi
FNAB
Palpabel Tumor
Non imajing : superfisial seperti payudara,
tiroid
Imajing : USG seperti hepar
Diameter minimal 1 cm
Hasil bisa ditunggu
Spesimen bisa diambil oleh ahli patologi atau
dokter lainnya.
Kk dokter non ahli patologi : spesimen tidak
representatif harus diulang !!
Alat/bahan untuk pengambilan
sampel FNAB
1.Spuit 3 cc + jarum 23 G
2.Kapas alkohol
Ambil pada bagian
3.Kaca objek yang padat !!
4.Lidi tusuk gigi
5.Bila akan diwarnai dengan
papanicoloau dan HE : fiksasi
dengan alkohol 96%
6.Bila dengan giemsa dan diff
kwik : biarkan kering di udara
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 57
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 58
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 59
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 60
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 61
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 62
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 63
PAP
SMEARAnatomy
Alat/bahan untuk pengambilan
sampel Pap smear
1.Spekulum cocor bebek
2.Spatula ayre atau cytobrush
3.Bed ginekologik
4.Lampu sorot
5.Kapas desinfektan
6.Kaca objek
7.Cairan fiksasi dengan
alkohol 96%
83
Iron (hemosiderin)
Hemosiderin, liver, iron stain.
84
85 copyright 2006 www.brainybetty.com 02/05/17
ditujukan untuk melihat adanya antigen
atau antibodi dalam sel maupun jaringan.
Pemeriksaan imunopatologi pada Lab. PA,
bisa dilakukan pada jaringan yang sudah
selesai diproses (blok parafin) atau pada
jaringan yang masih segar.
memastikan diagnosis, prognosis dan
penentuan terapi.
umumnya menggunakan metode ABC
(Avidin Biotin Complex)
The principle of
immunohistochemistry is to
localize antigens in tissue
sections by the use of
labeled antibodies as
specific reagents through
antigen-antibody interactions
that are visualized by a
marker such as fluorescent
dye, enzyme, radioactive
element or colloidal gold.
Metode Imunohistokimia
Direct Method
Indirect Method
PAP Method
Direct Method
Labeled
Antibody
Tissue
Antigen
Two-Step Indirect Method
Secondary Antibody
Primary Antibody
Tissue
Antigen
PAP Method
(peroxidase anti-peroxidase method)
Deteksi antigen taget indirek
Substrat kromogen
Streptavidin-horseradish
peroxidase (HRP)
Ab Sekunder
(biotinilasi)
Ab primer
Antigen
Persiapan potongan
Alur kerja IHK
Jaringan terfiksasi formalin dalam parafin
H&E kontrol
pemotongan
Pembentukan sinyal
94 Mounting
Fiksasi yang baik : NBF 10%
Prosesing harus dengan alkohol bertingkat
(dengan aseton, jaringan rapuh)
Suhu saat prosesing tidak boleh melebihi
600C (protein rusak)
Dipilih bagian dari blok parafin yang
terbaik (dinilai dengan sediaan HE)
Penyimpanan antibodi
Tahap tahap harus diikuti dengan benar
(waktu, suhu,pH etc)
Membilas : cairan khusus (PBS)
Kaca objek : khusus (poly-L-lysine)
Desmin (+) pada rhabdomyosarcoma
(konfirmasi diagnosis)
Large B-cell lymphoma
Large B cell lymphoma : CD 20 (+) (konfirmasi
diagnosis, persiapan terapi
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 101
Otopsi klinik
pemeriksaan yang dilakukan
terhadap jenazah yang
meninggal karena sakit, untuk
mengetahui secara lebih pasti
antara lain tentang penyebab
kematian, penyakit yang
diderita sebelumnya dan
mekanisme terjadinya kematian.
02/05/17 copyright 2006 www.brainybetty.com 105