Sie sind auf Seite 1von 54

Dr. Dwi Antono, Sp.

THT-KL
1. Pseudocroup
2. Epiglotitis Akut
3. Laringitis Difteri
4. Aspirasi Trakea
5. Trakeitis
6. Benda Asing Trakea
Anterior view
Fungsi laring :

1. Fonasi / Suara
2. Respirasi : Monitor dg perasat Jackson ( I- IV)
3. Proteksi : ggn fungsi batuk & tersedak
4. Tusif
5. Ekspektoran
6. Deglutasi
7. Fiksasi
8. Sirkulasi fiksasi
9. Emosi
SUARA
Syarat terjadinya suara:
1. Aliran udara yang cukup
2. Generator atau sumber suara
3. Resonator
4. Fungsi koordinasi & kontrol
Ad. 1 Aliran udara
Suara terjadi adanya perbedaan tekanan udara di

atas dan di bawah glotis.


Tinggi-rendah, panjang-pendek suara ditentukan

oleh volume dan aliran udara (dalam rongga dada)


.Suara
Ad. 2 Generator
Generator atau sumber suara terjadi di laring yaitu pada
PLIKA VOKALIS

Plika vokalis terjadi proses :


Tension
Aproksimasi dan
Fibrasi, yaitu :

gerakan sendi krikotiroid (merentang dan


memendekkan ligamentum vokalis)
gerakan kartilago aritenoid (dg otot intrinsik)
membran yg menutupi otot intrinsik plika vokalis

Ke 3 proses harus sinkron suara yg baik


.Suara

Ad.3 Resonator ada di :

1. Rongga faring suara


2. Rongga hidung nada suara
3. Rongga mulut warna suara
pembentukan

Ad. 4 Fungsi koordinasi & kontrol


Terjadi di otak dan saraf perifer
1. Anamnesis serak & sesak (stridor)
2. Inspeksi deformitas, ketegangan
3. Palpasi

Laringoskopi indirek : inspeksi laring dengan


kaca laring 70
Laringoskopi direk : inspeksi laring dengan
laringoskop Kleisesser (melihat langsung)
Stroboskopi
Mikroskop laring
Foto Rontgen
I. Sesak nafas dan stridor
II. Sesak nafas dan stridor
Retraksi suprasternum, supraklavikula &
infraklavikula. retraksi epigastrium ringan.
Sianosis +
III. Sesak nafas dan stidor berat
Retraksi suprasternum, supraklavikula &
infraklavikula berat, retraksi interkosta
terlihat & epigastrium dalam. Sianosis ++
IV perasat III hebat, retraksi interkosta hebat,
sianosis hebat.
Suatu peradangan pada laring daerah subglotis,
yang bersifat akut
Akut 3-7 hari
Sering pada anak <5th
Causa viral self limiting disease
- Influenza virus
- Parainfluenza virus
- Rhinovirus
- RSV
Bakteri sekunder infeksi
Udem difuse di subglotis sp glotis
rima glotis sempit
Hiperemis ringan pada plika vokalis
Stridor retraksi interkosta,
supraklavikula
X- foto colli AP

Steeple Sign
Suatu peradangan pada laring daerah
supraglotik dan epiglotis, bersifat akut
Causa bakteri H. Influenza tipa B
Udem pada struktur supraglotis
Sering pada anak 2-4 th, laki-laki >
wanita
Gejala berkembang sangat cepat, tdk
spesifik SJNA mendadak emergency
case
Udem epiglotis, plika ariepiglotika, aritenoid
dan supraglotis
Progresif gagal nafas
Epiglotis terlihat sangat udem dan merah
cherry red app.
Penimbunan saliva di
hipofaring
Daerah plika vokalis dan
subglotis normal
Laringoskopi direct cherry red app
X- foto soft tissue colli lateral Thumb
sign
Etiologi : Corynebacterium
diphteriae kuman gram (+)
Masa inkubasi 2-6hr
Jarang primer di laring
lanjutan dari faringitis dan
tonsilitis difteri.
Eksotoksin endokarditis,
neuritis
Sering anak <10th, dewasa
carier
Berupa pipa saluran
napas antara laring sp
bifurcatio trakealis
Letak di belakang

sternum setinggi VC 5
s/d tepi atas VTh 5
Akan bercabang 2

menjadi bronkus primer


kanan dan kiri.
Terdiri dari 20 cincin
kartilago, berbentuk C
Tiap ujung kartilago

dihubungkan oleh otot


dan jar ikat
Lebar dan panjang

trakea akan bertambah


saat inspirasi dan
kembali ukuran semula
saat ekspirasi
Mukosa : epitel kolumner pseudostratified.
Vaskularisasi : a. tiroidea inferior & a. bronkus
Aliran kel. limfe : paratrakhea & pretrakhea.
Persarafan : n. rekuren laring (sensorik untuk
mukosa trakhea, & simpatis dari
ganglion servikalis media).

FISIOLOGI TRAKEA :
Fungsi utama : hantarkan udara respirasi ke paru &
mengeluarkan udara pd saat
ekspirasi.
Cincin : pertahankan lumen
Otot : mendekatkan kartilago
Ligamen : mencegah peregangan >>>
Mukosa : menghangatkan udara inspirasi
proteksi
Masuknya suatu material (sekresi faring,
makanan, minuman, isi dari lambung) ke dalam
laring dan trakea
Faktor risiko :
- penurunan kesadaran
- penurunan reflek muntah
- LPR
- obesitas
- Kehamilan
- Trakeostomi, ETT dll
Reflek batuk dan menelan protektif
jika terganggu aspirasi di trakea
Material asam reaksi kimia iritasi masif

di trakea inflamasi sumbatan jalan


nafas
Tanda Klinis
Respirasi rate >>
Stridor inspirasi retraksi interkostal
sianosis
1. X- foto thorax AP/Lat
2. FEES
Suatu peradangan pada trakea yang
disebabkan oleh infeksi bakteri
Bakteri stapilokokus aerius.
Akibat sekunder infeksi pada ISPA karena
virus
Anak> udem trakea sumbatan jln nafas
Respirasi rate >>
Stridor inspirasi
Retraksi interkostal
Sianosis
Udem dan hiperemis pada trakea
1. X- foto trakea AP/Lat
2. Analisa gas darah
3. Kultur dari bilas trakea
Material : - padat / setengah padat
Asal : endogen / eksogen
laring/Trakea / bronkus / segmen
Banyak di bronkus kanan: - diameter lebar
- sudut lebih kecil
- lebih ke medial,
- karina lebih ke arah kiri
Efek : reaksi lokal
aerogenasi paru
trauma pneumotoraks
Diagnosis : Anamnesis & Pemeriksaan
Awal : Sesak / tercekik (choking
/gaging)
Batuk hebat ( paroksismal )
Tanda2 sumbatan jalan nafas
(sianosis asfiksia )
Gejala dan Tanda
Tergantung Lokasi, jenis, sifat, bentuk
dan ukuran
.Benda asing

Trakea :
Batuk paroksimal mendadak
Sianosis / asfiksia
bising / wheezing
Audibel slap ( benda bergerak )
Flutter atau palpatory thrill
Retraksi dinding dada
Sterm fremitus dan auskultasi lemah
.Benda asing

Bronkus :
Rasa tersumbat / tercekik
Batuk paroksismal
Bising di bronkus
Stem fremitus kanan dan kiri beda
Auskultasi lemah pada bronkus
yang tersumbat
Segmen : Perasaan tersumbat dan tercekik
Batuk paroksismal
Bising pada segmen yang kena
Auskultasi melemah pada segmen
yang kena

Symtomless interval
Pemeriksaan Penunjang :
Foto rongen paru
Bronkoskopi

Penanganan :
Non endoskopi (Heimlich Manuever )
Trakeostomi
Bronkoskopi

Das könnte Ihnen auch gefallen