Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(JUAL BELI)
PENGERTIAN
Murabahah adalah
PSAK 103
akad jual beli
Fatwa DSN : 04/DSN-
barang dengan MUI/IV/2000
menyatakan harga Bank menjual barang
perolehan dan kepada nasabah dengan
keuntungan (margin) harga jual senilai harga
yang disepakati oleh beli plus
keuntungannya.
penjual dan pembeli
TRANSAKSI
AKUNTANSI
RUKUN
MURABAHAH
KETENTUAN
UMUM
ALUR
PENGERTIAN TRANSAKSI
TRANSAKSI
AKUNTANSI
RUKUN
MURABAHAH
KETENTUAN
ALUR TRANSAKSI
UMUM
PENGERTIAN
Penjual (Bai)
Merupakan seseorang yag menyediakan alat komoditas atau barang yang akan diperjual
belikan kepada konsumen atau nasabah
Pembeli (Musytari)
Merupakan seseorang yang membutuhkan barang untuk digunakan, dan bisa didapat ketika
melakukan transaksi dengan penjual
Objek Jual Beli (Mabi)
Adanya barang yang akan diperjualbelikan
Harga (Tsaman)
Suatu nilai tukar dari barang yang akan atau sudah dijual
Ijab Qabul
Unsur utama dari jual beli adalah kerelaan dari kedua belah pihak yang dapat dilihat dari
ijab dan qabul yang dilangsungkan. Ijab dan qabul diungkapkan secara jelas dan transaksi
bersifat mengikat, seperti akad jual beli, akad sewa dan akad nikah.
TRANSAKSI
KETENTUAN UMUM
RUKUN MURABAHAH AKUNTANSI
ALUR TRANSAKSI
PENGERTIAN
Contoh soal:
Bank Syariah B melakukan transaksi jual beli mobil Kijang dengan harga pokok
barang Rp. 150.000.000. Nasabah memberikan uang muka kepada Bank
Syariah B sebesar Rp. 30.000.000. Pembayaran dilakukan secara tangguh
selama satu tahun dan Bank Syariah B memperhitungkan keuntungan setara
dengan 15%
Metode Perhitungan Bank Syariah
Harga Mobil = 150.000.000
Uang Muka Nasabah = 30.000.000
Apakah Margin
Biaya Bank Syariah = 120.000.000 (keuntungan) yang di
Margin Bank Syariah = 18.000.000 dapat hanya berupa
(120.000.000x15%x1) nominal uang
Rp.18.000.000?
Jual Beli Murabahah Bank Syariah
Harga beli mobil = 150.000.000
Margin keuntungan BS = 18.000.000
Harga Jual = 168.000.000
Uang Muka Nasabah = 30.000.000
Sisa Angsuran = 138.000.000
Angsuran Per bulan = 115.000.00
(138.000.000:12)
NILAI DALAM AKUNTANSI SYARIAH
Dalam sebuah transaksi tersebut tidak hanya ada keuntungan sebesar Rp.
18.000.000, namun di dalamnya juga terdapat sebuah nilai yang mungkin
tidak disadari.
Penelitian yang dilakukan oleh Prawironegoro, Iwan dan Ali (2014) dan Mursy
dan Rosidi (2013) menyebutkan bahwa keuntungan menurut Spiritual Islam
adalah merupakan hasil kerja seorang hamba karena Rahmat-Nya, yang
didalamnya mencakup sifat penghambaan. Keuntungan tersebut menyimpan
sebuah rasa syukur, rasa bahagia, dan untuk membuat seseorang semakin
tawadhu atau rendah hati, serta melakukan semua transaksi atau pekerjaan
itu karena Allah SWT.