TINDAKAN OPERATIF PADA

TRAUMA TORAKS, KARDIAK

DAN VASKULAR
dr. Rama Nusjirwan, SpBTKV
ANATOMI TORAKS
JENIS-JENIS
TORAKOTOMI
Incisi toraks untuk trauma: (A) median sternotomy, (B) book thoracotomy, (C)
posterolateral thoracotomy, (D) anterolateral thoracotomy, and (E) extension
of an anterolateral thoracotomy across the sternum.
Median Sternotomy
Alat untuk
sternotom
y
Mengatasi Keterbatasan Alat
Torakotomi Posterolateral
 TRAUMA TORAKS

Mekanis
me
Trauma
Trauma
Trauma Trauma
penetras
Tajam Tumpul
i
TIMING TORAKOTOMI
Immediate (emergency)
thoracotomy

Early thoracotomy

Late thoracotomy
TRAUMA TORAKS
1. Trauma Pada Pembuluh Darah Besar

Aorta

A & V Pulmonaris

Vena Cava

Vena Azygos

Kematian sebesar 40%

Torakotomi pada ruptur aorta
(isthmus)
Ruptur arteri cubclavia
 Prinsip Penanganan
Trauma Vaskuler
Is this blunt or penetrating injury ?
Is this Arterial or Venous injury ?
Should I take the patient to the operating room or do further
investigations?
Is it Hospital Vs community based vascular injury?
Know the named vessels arterial and venous in the vicinity of injury
Know anatomic principles of proximal and distal control
Appreciate the adjacent structures (nerves, organs etc)
Algoritma Penatalaksanaan Pasien Suspek
Cedera Vaskularisasi Toraks
Algoritma Evaluasi & Penatalaksanaan
Pasien Suspek Trauma Tumpul Aorta
Evidence-Based Surgery:
Injury to the Thoracic
Great Vessels
Evidence-Based Surgery: Injury to the
Thoracic Great Vessels
2. Trauma Jantung
Prinsip dasar penatalaksanaan luka tembus jantung
menurut Evans:

Diagnosis cepat

Atasi tamponade perikardium

Kontrol perdarahan

Transfusi darah

TRIAS BECK Cuma 20%

Membuka pericardium
Menjahit jantung
Metode repair complex left
Repair atrium kanan menggunakan ventricular injury dgn
Satinsky partial occlusion clamp menggunakan Teflon strips
Luka jantung dekat a. Coronaria
Evidence-Based Surgery: Cardiac Trauma
 3. Trauma
Laringotrakea &
Bronkus
Dapat terjadi karena trauma tajam (tembus) dan tumpul.

Gejala klinik:
Sesak nafas
Batuk darah
Sianosis
Emfisema subkutan
Pneumotoraks
Pneumomediastinum
Hematopneumotoraks
Atelektasis
Penyebab kematian: obstruksi jalan nafas akibat aspirasi
darah
Pembagian zona leher
Trauma Laring menurut
Fuhrman
Grup I : trauma endolaringeal ringan tanpa fraktur.

Grup II : edema sedang, hematoma dengan

laserasi mukosa, tidak ada ekspos tulang rawan,
fraktur nondisplaced.

Grup III : edema berat robekan mukosa dengan

ekspos tulang rawan. Fraktur displaced pada CT
Scan.

Grup IV : perlukaan berat endolaringeal dengan

bentuk laring yang tidak beraturan.

Grup V : terputusnya laringotrakeal komplit.

 Indikasi operasi pada
trauma laring
1. Obstruksi jalan nafas yang memerlukan trakeostomi

2. Emfisema subcutis yang tak terkendali

3. Grup III keatas

Trauma laringotrakea dengan esofagus: dilakukan

repair esofagus perbaiki cedera laringotrakea
tutup dgn otot leher mengurangi resiko fistel
trakeoesofagus.
 Algoritma
Penatalaksanaan
 Prinsip penjahitan
trauma trakea
Debridemen

Cincin trakea dijahit dgn benang braided

long absorbable, tapper traumatic 3-0.

Dijahit secara interrupted.

Simpul diluar lumen

Ditutup dgn otot atau pericardium

mencegah fistel
 Mediastinostomi
Emfisema subcutis
Fallen lung

Bronchial rupture
Penjahitan Bronkus
Injury to the Esophagus, Trachea, and
Bronchus
4. Ruptur Diafragma
Sering terjadi pada trauma tumpul maupun tajam.

Ruptur diafragma kiri >> kanan, karena hepar

meredam energi kinetik kearah dome diafragma.

Ruptur diafragma disertai:

Herniasi organ abdominal (78%)
Fraktur kosta (70%)
Ruptur lien (30%)
Ruptur hepar (9%)
Perforasi gaster (7%)
Perforasi kolon (8%)
Curiga ruptur diafragma:

Elevasi diafragma

Gambaran irreguler dari garis diafragma

Gambaran gas bubble, bayangan organ abdominal

Pergeseran gambaran jantung dan mediastinum

Gambaran atelektasis pada paru

PITFALL!!! Ruptur diafragma kanan susah untuk dideteksi

karena perforasi tertutup oleh hepar.
Algoritma
Diagnosis
Trauma
Diafragma
Ruptur
diafragma
dengan
penekanan
Tampak organ-organ
intraabdomen menekan
paru-paru dan jantung
Derajat trauma
diafragma
Algoritma penatalaksanaan Trauma
Diafragma
 Ruptur Diafragma

Laparotomi ???
Torakotomi ???
5. Trauma Paru-paru
Laserasi paru-paru Hematopneumotoraks

Penatalaksanaan awal Chest Tube

Thoracostomy observasi ketat.

Torakotomi diperlukan pada:

40 % luka tembus
17% trauma tumpul

Pada saat torakotomi:

Dapat dilakukan reseksi paru-paru
Pulmonary tractotomy atau stapled nonanatomic
resections
Algoritma Diagnostik
6. Fraktur Costa dan
Flail chest
Sering terjadi pada trauma tumpul toraks

Merupakan indikator penting untuk

menentukan beratnya trauma ( 6 kosta)

Fraktur kosta 1-2: pembuluh darah besar

Fraktur kosta 4-9: paru, bronkus, pleura,

jantung

Fraktur dibawah kosta 9: lien, hepar, ginjal.

Penatalaksanaan:

Binders atau kliping kosta

Cumbersome rib belts

Mengatasi nyeri

Mencegah terjadinya atelektasis

Mengoptimalkan pulmonary toilet

Jangan lupa adanya kontusio Paru

Komplikasi Trauma
Toraks
Komplikasi
PARU-PARU PLEURA
Atelektasis
Empyema
Acute respiratory distress
syndrome atau acute lung
injury Bronchopleural fistula
Pneumonia
Organized hemothorax
Infark

Abses paru
Chylothorax
Arteriovenous fistula Fibrothorax
Stenosis bronkus

Tracheoesophageal fistula
Hernia diafragmatika
 VASKULAR DINDING DADA

Hernia

Nyeri persisten
Tromboemboli

Emboli Udara

Pseudoaneurisma
MEDIASTINUM
Great vessel fistula
Mediastinitis

Perikarditis
 Kesimpulan
Trauma toraks harus bisa dikerjakan dr.
Bedah

Perlu pengetahuan anatomi dan fisiologi

Perlu kerja sama tim

Prepare for the unprepared

Doing nothing is the same with doing harm

Terima Kasih
Thoracoscopy for trauma patients
(carllio AJS 2005)

DIAGNOSTIC APPLICATIONS :
DIAGNOSIS OF DIAPHRAGMATIC INJURIES
DIAGNOSIS OF PERSISTENT HEMORRHAGE
DIAGNOSIS OF BRONCHOPLEURAL
FISTULAS
ASSESSMENT OF CARDIAC AND MEDIASTINAL
STRUCTURES

THERAPEUTIC APPLICATIONS
MANAGEMENT OF RETAINED THORACIC
COLLECTIONS
REPAIR OF DIAPHRAGMATIC INJURIES