Sie sind auf Seite 1von 14

PENGOLAHAN LIMBAH

NUKLIR (RADIOAKTIF)

Oleh :
Dinni Karlinda
(114130038)
Widyana Fitriyani
(114130012)
Limbah Radioaktif?

` L i m b a h r a d i o a kt i f a d a l a h l i m b a h y a n g b e r a s a l
d a r i a kt i v i t a s n e u t ro n t e r h a d a p b a h a n - b a h a n
t e r t e n t u y a n g d a p a t m e n g h a s i l k a n z a t r a d i o a kt i f
seperti 54mn, 56mn, 58co, 60co, dan 59fe serta memiliki
w a kt u p a r u h r a t a - r a t a s e k i t a r 3 0 h i n g g a 5 0 t a h u n

Ti n g ka t a k t i v i t a s za t r a d i o a k t i f d i n y a t a k a n d a l a m
satuan Currie
Pengolahan Limbah Nuklir ?
Suatu kegiatan yang bertujuan melindungi
l i n g k u n g a n da n m a s y a r a k a t d a r i p o t e n s i da m p a k
radiologi limbah radioaktif dengan cara
m e m i n i m a l k a n d o s i s r a d i as i y a n g d i t e r i m a
penduduk.
B a t as a n d o s i s r a d i a s i d a r i I C R P ( i n t e r n a t i o n a l
c o m m i s s i o n f o r r a d i a t i o n p rot e c t i o n ) a d a l a h s e m u a
penduduk tidak akan menerima dosis rata-rata 1
rem p e ror a n g d a l a m 3 0 t a h u n d a r i s am p a h n u k l i r.
Unsur dasar pengelolaan limbah
radioaktif
Pengelolaan bertujuan untuk memudahkan dalam
penanganan selanjutnya.
Limbah nuklir dipekatkan dan dipadatkan yang pelaksanaannya
dilakukan dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Cara ini efektif untuk menangani
limbah nuklir cair yang mengandung zat radioaktif beraktivitas
sedang dan atau tinggi
Penyimpanan sementara dan pembuangan atau
penyimpanan akhir/lestari.
Limbah nuklir disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat
penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas
zat radioaktif lingkungan. Cara ini efektif bila dipakai untuk
pengelolaan limbah nuklir cair atau padat yang beraktivitas
rendah dan berwaktu paruh pendek
Pengawasan pembuangan dan monitoring lingkungan.
Limbah nuklir diencerkan dan didispersikan ke lingkungan. Cara
ini efektif dalam pengelolaan limbah nuklir cair dan gas
beraktivitas rendah
tahapan pengolahan limbah nuklir

Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah,


sedang maupun aktivitas tinggi pada
umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :
Memperkecil volumenya dengan cara
evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.
Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik
maupun kimia) untuk memudahkan dalam
transportasi dan penyimpanan.
Menyimpan limbah yang telah diolah, di
tempat yang terisolasi
Klasifikasi Limbah Nuklir

Limbah radioaktif diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan PP RI


No. 27 Tahun 2002, yaitu:
Limbah Radioaktif Tingkat Rendah merupakan limbah radioaktif
dengan aktivitas di atas tingkat aman (clearance level) tetapi
dibawah tingkat sedang, yang tidak memerlukan penahan radiasi
selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan
Limbah Radioaktif Tingkat Sedang merupakan limbah radioaktif
dengan aktivitas di atas tingkat rendah tetapi dibawah tingkat tinggi
yang tidak memerlukan pendingin dan memerlukan penahan radiasi
selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan
Limbah Radioaktif Tingkat Tinggi merupakan limbah radioaktif
dengan aktivitas di atas tingkat sedang yang memerlukan pendingin
dan penahan radiasi dalam penanganan pada keadaan normal dan
pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir bekas.
Pengolahan Limbah Nuklir

Cara pengolahan limbah nuklir


diklasifikasikan berdasarkan fase
limbahnya yaitu padat, cair, dan
gas.
Limbah Padat

Pengolahan limbah padat adalah dengan cara


diperkecil volumenya melalui proses
insenerasi/pembakaran, selanjutnya abunya disementasi.
Sedangkan limbah yang tidak dapat dibakar diperkecil
volumenya dengan kompaksi/penekanan dan dipadatkan
dalam drum/beton dengan semen. Sedangkan limbah yang
tidak dapat dibakar/dikompaksi, harus dipotong-potong
dan dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan
dengan semen atau gelas masif. Proses pemadatan bisa
dilakukan dengan semen (sementasi), aspal (bitumentasi),
polimer (polimerisasi) maupun bahan gelas (vitrifikasi)
Limbah Cair
Pengolahan limbah cair dengan cara
evaporasi/pemanasan untuk memperkecil volume,
kemudian dipadatkan dengan semen (sementasi)
atau dengan gelas masif (vitrifikasi) di dalam wadah
yang kedap air, tahan banting, misalnya terbuat dari
beton bertulang atau dari baja tahan karat. Alat untuk
proses evaporasi di sebut evaporator. Alat ini mampu
mereduksi volume limbah cair dengan faktor reduksi
50. Hal ini berarti jika ada 50 m 3 limbah cair yang
diolah, maka akan dihasilkan 1 m 3 konsentrat
radioaktif, sedang sisanya yang 49 m 3 hanyalah
berupa air destilat yang sudah tidak radioaktif lagi.
Limbah Gas

Limbah gas harus diolah oleh pihak reaktor dengan cara


pengambilan radionuklida menggunakan filter dan karbon
aktif. Filter dan karbon aktif yang sudah jenuh dikirim ke
instalasi pengelolaan limbah radioaktif untuk diolah sebagai
limbah padat. Filter bekas diolah dengan cara super kompaksi
atau kompaksi 2 arah, sehingga reduksi volume yang didapat
maksimal. Sedangkan karbon aktif diolah dengan cara
insenerasi, dan abu yang ditimbulkan kemudian
diimmobilisasi dengan semen. Sebagai contoh, untuk PLTN
1000 MWe akan melepaskan limbah gas dibawah 1014
Bq/tahun, dengan perkiraan gas yang mungkin dihasilkan
adalah gas mulia, gas yodium dan carbon-14.
Selanjutnya limbah radioaktif yang
telah diolah disimpan secara
sementara (10-50 tahun) di gudang
penyimpanan limbah yang kedap air
sebelum disimpan secara lestari.
Tempat penyimpanan limbah lestari
dipilih ditempat/lokasi khusus
dengan kondisi geologi yang stabil
dan secara ekonomi tidak
bermanfaat.
Menurut PP No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah
Radioaktif.

Tabel 2. Standarisasi Lokasi Penyimpanan Limbah Nuklir

Penyimpanan Sementara
Penyimpanan Lestari
Bahan Bakar Nuklir Bekas
Lokasi bebas banjir dan terhindar dari
Lokasi bebas banjir
erosi
Lokasi tahan terhadap gempa dan
Tahan terhadap gempa memenuhi karakteristik materi bumi
dan sifat kimia air
Didesain sehingga terhindar dari Didesain sehingga terhindar dari
kekritisan terjadinya kekritisan
Dilengkapi dengan peralatan proteksi Dilengkapi dengan sistem pemantau
radiasi radiasi dan radioaktivitas lingkungan
Dilengkapi dengan penahan radiasi Dilengkapi dengan sistem pendingin
Dilengkapi dengan sistem penahan
Dilengkapi dengan sistem proteksi fisik
radiasi
Dilengkapi dengan sistem proteksi fisik
Dilengkapi dengan sistem pemantau Memenuhi distribusi populasi penduduk
radiasi dan tata wilayah sekitar lokasi
penyimpanan
Video Proses Pengolahan Limbah
Nuklir
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen