Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Hamil...Saya Harus
Bagaimana ?
Kelompok
4
Anggota Kelompok 4
Nona S,
16 thn,
Ke Sp.OG diantar
sahabat HAMIL
SMA Keluhan:
Terlambat haid >3mg
2x test urin (+) hamil
Sejak 1 bln lalu sering keputihan -IMS
+ nyeri perut bagian -ISK
bawah
Hipotesis penjelasan masalah:
Aktivitas &
dorongan seksual Kehamilan
meningkat Perilaku
tidak
Faktor seksual
diinginkan, di
lingkungan, yang salah
luar nikah
keluarga, sosial-
ekonomi, dll
Etiologi Keputihan
(Fluor Albus)
Faktor Fisiologis(3)
- saat menjelang menstruasi/sesudah
menstruasi
- rangsangan seksual
- saat wanita hamil
- stress fisik maupun psikologis
Faktor Patologis(3)
- Jamur (Kandidosis vulvovaginalis)
Candida albican (80-90%)
- Parasit (Trichomoniasis)
Trichomonas vaginalis (5-20%)
- Bakteri (Vaginosis bakterialis)
Gardnerella vaginalis
Mobiluncus species
Mycoplasma hominis
Gonococcus
Chlamidya trachomatis
Kesehatan Reproduksi(4)
Mandiri:
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan
reproduksi
Selalu menjaga kebersihan organ genital
Mengkonsumsi Makanan yang Sehat
Menghindari aktivitas seksual yang tidak
sehat
Olahraga secara teratur
Upaya Meningkatkan Kesehatan
Reproduksi Remaja(4)
1. Kelahiran prematur
Zat yang dibutuhkan pada perkembangan janin
berkurang
2. Berat badan lahir rendah
kurangnya gizi ibu, penyakit bawan sang ibu
3. Cacat bawaan
kelainan genetik ,kromosom,infeksi,virus,
kelainan genetik ,gizi dan hormon
4. Kematian bayi.
Faktor Resiko Aktifitas Seks
Remaja(7)
Pubertas yang dini
Berpacaran
Rendahnya pantauan orangtua
Hubungan dengan orangtua yang senggang
Konsumsi alkohol
Konsumsi narkoba
Masalah pada sekolah
Rasa ingin tahu tinggi
Pergaulan
Lingkungan
Dampak Aktifitas Seks
Remaja(7)
Dampak yang berkaitan dengan perilaku seks bebas menurut
BKKBN (2008) meliputi:
Masalah penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS
Kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakukan anal seks
menyebabkan remaja rentan untuk tertular PMS/HIV seperti sifilis,
gonore, herpes, klamidia, dan AIDS
Kehamilan yang tidak diinginkan
21 % dari 63 % remaja yang telah pernah hubungan seksual
melakukan aborsi dan lebih dari 200 wanita mati setiap hari
disebabkan komplikasi pengguguran bayi secara tidak aman
Dampak sosial
seperti putus sekolah, dikucilkan oleh masyarakat
Psikologis
Perasaan bingung, cemas, malu, dan bersalah yang dialami
remaja setelah mengetahui kehamilannya bercampur dengan
perasaan depresi
Tatalaksana Kasus(8)
1. Dorland WA, Kamus Saku Kedokteran Dorland. 28 ed. Jakarta; EGC: 2012.
2. Monalisa, Bubakar AR, Amiruddin MD. Clinical Aspects Fluor Albus of Female
and Treatment. Indonesian Journal of Dermatology and Venereology. 2012;
1(1): 19-29.
3. Tanto C, Liwang F, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. 4 th ed. Jakarta :
Media Aesculapius;2014.p.420-2.
4. Departemen Kesehatan RI. Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan
Intergratif di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta:2008.
5. Manuaba IAC, Manuaba IBGF, Manuaba IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. 2nd ed. Jakarta:EGC;2009. p.5-21.
6. Available :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33909/4/Chapter%20II.pdf
7. Parkes A, Waylen A, Sayal K,Heron J, henderson M, wight D, Macleod . Which
Behavioral, Emotional, and School, Problems in Middle-Childhood Predict Early
Sexual Behavior. J Youth Adolesc. 2014; 43(4): 507-527.
8. Tanto C, et al. Kapita selekta kedokteran. 4 ed. Jakarta: Media aesculapius;
2004.p.412-3.
9. Sarwono, W Sarlito. Psikologi Remaja. PT Rajagravindo Persada: Jakarta. 2011.
p. 35-6.
10. Glasier A, Glmezoglu AM, Schmid GP, Moreno CG, Look P. Sexual and
reproductive health: a matter of life and death. The Lancet Sexual and
Reproductive Health Series; 2006.
11. Kauma, Fuad. Sensasi Remaja di Masa puber: Dampak Negatif dan
Penanggulangannya. Jakarta: Kalam Mulia. 2002. p. 15-20.