Sie sind auf Seite 1von 30

BUKU SURVEILANS KESEHATAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN PROGRAM


KESEHATAN ANAK

BAB III. KEBIJAKAN SURVEILANS


KESEHATAN ANAK

BAB IV. LANGKAH-LANGKAH


SURVEILAN KES ANAK

BAB V..INDIKATOR KINERJA


SURVEILANS.
PENGEMBANGAN PEDOMAN

22011 22012 22013 22014


BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Khusus
a) Tersedianya buku pedoman
Latar Belakang sistem surveilans kesehatan
balita
Status kesehatan b) Tersedianya data sasaran
anak merupakan program kesehatan balita
c) Tersedianya informasi tentang
indikator penting data cakupan program
suatu negara kesehatan balita
d) Terselenggaranya sistem
AKB dan AKABA surveilans kesehatan balita

yang masih e) Tersedianya informasi tentang


data kesakitan dan data
tinggi di kematian anak, terutama pada
bayi/balita (termasuk gangguan
Indonesia tumbuh kembang anak)

Indikator MDGs f) Tersedianya sistem pencatatan


dan pelaporan serta analisis
kohort bayi dan anak balita
BAB II KEBIJAKAN PROGRAM KES ANAK
Isu Pokok Kesehatan Anak

A. Kebijakan
B. Gambaran Umum Pelayanan
Kesehatan Balita
1. Pelayanan Kesehatan Neonatus
2. Pelayanan Neonatus dengan
Komplikasi
3. Pelayanan Kesehatan Bayi
4. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
BAB III

KEBIJAKAN
SURVEILANS ANAK
(BALITA)
PEDOMAN BAGI TENAGA KESEHATAN
DEFINISI
Monitoring Evaluasi
Monitoring adalah adalah upaya yang
kegiatan pengumpulan sistematik dan
informasi yang obyektif, dalam
dilakukan secara rutin
melihat relevansi,
atau reguler dengan
adekuat, efektif dan
paramenter yang jelas.
efisiensi dari suatu
Monitoring dapat juga
program/sistem
diartikan sebagai
pelayanan kesehatan
penelusuran secara
rutin dan pelaporan atau komponen
dari informasi yang program/sistem
menjadi prioritas dari pelayanan kesehatan
program dengan untuk melihat
tujuan melakukan apakah tujuan dari
asesmen terhadap program/sistem
pencapaian tujuan dari pelayanan kesehatan
suatu program.. tersebut tercapai
Pemantauan Wilayah
DEFINISI Setempat (PWS)
atau Local Area
Surveilans Monitoring (LAM)
adalah pemantauan
merupakan suatu secara rutin dari
kegiatan cakupan kegiatan
pengamatan secara program per wilayah
terus-menerus dan (area tertentu). Pada
sistematis PWS cakupan
terhadap event program dapat
kesehatan melalui dimonitor (dipantau)
proses cakupan program
pengumpulan data, secara rutin (per
pengolahan hingga minggu atau per
bulan) mulai dari
menjadi informasi
tingkat desa,
dan penyebaran kecamatan,
informasi kepada kabupaten hingga
DEFINISI
PENDEKATAN PROGRAM KESEHATAN ANAK
Pendekatan per penyakit vs per populasi
KONSEP SURVEILANS KESEHATAN ANAK
PERAN SETIAP LEVEL

Detec
PKM t

Analisi
Kab s

Super
Prov visi

Pusa
t
PERAN
Tingkat Desa Puskesmas
Mendapatkan seluruh informasi Sebagai unit layanan terdepan di
kesehatan (termasuk wilayah kerjanya akan berperan
mendeteksi kasus) yang menjadi dalam hal:
indikator pada program
kesehatan anak
Mendapatkan seluruh informasi
kesehatan (termasuk
Menganalisis data sederhana
mendeteksi kasus) yang menjadi
program kesehatan anak seperti
(PWS KIA dan Cakupan program
indikator pada program
kesehatan anak) kesehatan anak
Membantu Puskesmas dalam Menganalisis data sederhana
melakukan intervensi kesehatan program kesehatan anak seperti
bila diperlukan sesuai hasil (PWS KIA dan Cakupan program
analisis data surveilans kesehatan anak)
kesehatan anak Membantu kabupaten dalam
Memonitor data kohort bayi dan melakukan intervensi kesehatan
anak balita, serta melakukan bila diperlukan sesuai hasil
intervensi tertentu terhadap analisis data surveilans
kondisi anak yang dipantau kesehatan anak
sesuai dengan kewenangan pada
tingkat desa
PERAN
Kementerian Kesehatan
Provinsi dan Kementerian Kesehatan dalam hal ini
Direktorat Bina Kesehatan Anak
Kabupaten merupakan unit yang bertanggung
Melakukan bimbingan jawab terhadap program kesehatan
anak (termasuk surveilans kesehatan
teknis dan evaluasi anak) secara nasional. Memiliki peran
ke wilayah kerja sebagai berikut:
Puskesmas Menganalisis dan interpretasi data serta
menyebarkan informasi hasil analisis
Menganalisis dan data surveilans kesehatan balita tingkat
pusat.
interpretasi data
Melakukan bimbingan teknis, evaluasi
surveilans dan umpan balik hasil analisis data
kesehatan balita surveilans kesehatan balita ke provinsi.
Melakukan intervensi kesehatan sesuai
Melakukan intervensi hasil analisis data surveilans kesehatan
kesehatan bila balita.
diperlukan sesuai Melakukan koordinasi lintas program dan
lintas sektor untuk pengumpulan data,
hasil analisis data analisis, dan intervensi/tindak lanjut
surveilans hasil analisis data surveilans kesehatan
kesehatan anak balita.
- N S
AH LA
K EI )
N G R V TA
A U L I
. L S A
IV AH (B
B K A K
A
B N AN G
L A ES
K
KEGIATAN SURVEILANS

Pengumpulan Data
Manajemen Data
Entri data
Analisis Data
Interprestasi data- informasi
Diseminasi Data
INDIKATOR DAN FREKUENSI
PENGUMPULAN DATA
SUMBER DATA DAN FORM
SUMBER DATA

Data Dasar Demografi dan kependudukan


Data kependudukan (Jumlah Penduduk, Jumlah Bayi,
Jumlah Anak Balita)
Data kelahiran (jumlah bayi lahir hidup)
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan
Anak
Kartu Bayi
Kohort Bayi
Kohort Anak Balita
Buku KIA
LB1 (Surveilans morbiditas)
Data Dasar Kesehatan Anak F1-7 (Surveilans
mortalitas)
ANALISIS DESKRIPTIF
ANALISIS DATA SURVEILANS
ANALISIS DATA
ANALISIS TERINTEGRASI
ANALISIS CONTINUUM OF CARE
DISEMINASI INFORMASI

Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan (proram


kesehatan anak)
Klinisi (dokter anak, dokter dan perawat) pada
kesehatan anak
Pemangku kebijakan
Rumah sakit
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Organisasi Profesi (IDI, IBI dan profesi lainnya)
Akademisi
Laboratorium
Kelompok publik/komunitas
Kelompok administratif
Kementerian lain terkait (pertanian, perumah, dan
sektor terkait lainnya)
EVALUASI KINERJA
SURVEILANS KESEHATAN
ANAK/BALITA

PEDOMAN BAGI TENAGA KESEHATAN


BAB IV. INDIKATOR KINERJA SURVEILANS
1. Kelengkapan
2. Ketepatan
waktu 1. Kualitas Data
3. Simplisitas 2. Kelengkapan
4. Sensitivitas 3. Ketepatan
waktu
5. Spesifisitas
4. Keterwakilan
6. Representati
veness
7. Flexibilitas
LESSON LEARNED

Di Kabupaten Lombok Timur: saat data


kematian di analisis dan didapatkan
kematian disebabkan oleh kelainan
congenital yang disebabkan oleh
banyaknya penduduk memelihara ayam
(unggas)
Di kabupaten Pontianak, ternyata banyak
kematian neonatal dini yang
disebabkan oleh asfiksia karena
banyaknya ibu anemia.
Di Kabupaten OKU data kesakitan dan
kematian anak dikumpulkan tetapi
belum dianalisis optimal.
SURVEILLANCE: FUNCTION
Core function
Detection
Reporting
Investigation & confirmation
Analysis & interpretation
Action / response

Support function
Training
Supervision
Resources
Standards / guidelines
KESIMPULAN
Pencatatan dan pelaporan kesehatan anak
yg sdh berjalan perlu ditingkatkan
menjadi sistem surveilans
Perlu dilakukan analisis yang lebih intensif
dan komprhensif untuk mendapatkan
permasalah kesehatan anak di lapangan
baik dari komponen input, proses,
output, outcome dan impact.
Perlu fungsi pendukung pelaksanaan
surveilans kesehatan anak, yaitu:
Pedoman
Pelatihan
Supervisi
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen