Sie sind auf Seite 1von 7

Abortus

Abortus
Def: Abortion Latin aboririto
Klasifikasi :
miscarry. Abortus di definisikan
1. Spontaneous abortion :
sebagai terminasi
iminens, insipien, inkompli
(spontan/induksi) kehamilan
& komplit
sebelum fetal viabel; WHO
2. Recurrent abortion : def
UK<20mgg
(Moore, &/ BBJ 500g
1977).
bervariasi. Wanita yang
Rerata BBJ UK 20mgg = 320 g
mengalami abortus
Rerata BBJ UK 22-23 mgg = 500 g
spontan yang berulang
dengan underlying
Pemeriksaan TVS & serum hCG factor(s)
digunakan untuk mengidentifikasikan 3. Induced abortion :
kehamilan dan juga menentukan terminasi fetus yang hidup
intraunterin VS PUL dengan cara OP atau
Kehamilan pada uterus yang medikasi.
kemudian mengalami abortus
spontan disebut juga early
pregnancy loss atau early
pregnancy failure.
1. FETUS
Factors Embrionik (Euplodi>Aneuplodi) vs
Anembrionik
2. MATERNAL
a. Age
b. Infeksi sistemik yg mempengarhi fetoplacenta :
Baud (2011) abortus O.K Chlamydia trachomatis dibandingkan kontrol
Holbrook,Moore (2004) Xiong (2007) infeksi periodontal telah dihubungkan
2-4x risiko AB
Oakeshott et all (2002) AB O.K BV
c. Medikasi : IUD
d. DM tidak terkontrol
e. Thyroid abnormalitas
Casey (2005) dan Garber (2012) subclinical hypothyroidism (Severe iodine
deficiency & Hashimoto thyroiditis) 2-3% AB Mannisto (2009) dan Negro
(2006) prospective studies thyroxine suplemen risiko AB
f. Prosedur OP
Pengangkatan corpus luteum ovarii : 8-10mgg PrG 150mg IM, 6-8mgg 2x
150mg IM 1-2mgg after
g. Nutrisi
a. Jarvie (2010) Lashen (2004) Satpathy (2008) obesitas menyebabkan
infertilitas, AB & AB habitualis
b. American College of Obstetricians and Gynecologists (2013) konsumsi
caffeine secara moderate bukan FR mayor dl abortus. Cnattingus (2000)
konsumsi caffeine >5 cups/>500mg/day risiko AB
h. Imunologi
. Calleja-Agius (2011) Williams (2012) : toleransi imun maternal terhadap
kombinasi paternal-haploid-fetal dianggap enigmatic
. APS & SLE
i. Defek uterus

3. PATERNAL
Kleinhaus (2006) : peningkatan umur paternal berhub. Dgn risiko AB. Risiko
terrendah <25 tahun dan meningkat /5 tahun
FIRST-TRIMESTER SPONTANEOUS
ABORTION
80% abortus spontan pada UK 12mgg
Kematian diikuti dengan perdarahan pada
Decidua basalis Tissue necrosis stimulates
uterine contractions & expulsion. GS berisi
cairan dengan fetus / W.O fetus
Wilcox and colleagues (1988) : ditemukan 31%
abortus spontan setelah implantasi pada 221
wanita yg sehat
Gracia (2005) dan Kleinhaus (2006) :
paternal/maternal diatas 40 thn akan 2x
kemungkinan abortus
RECURRENT MISCARRIAGE
A.K.A recurrent spontaneous Etiologi :
abortion, recurrent pregnancy loss, 1. Kelainan kromosom
and habitual abortion MatPat : 2-4%
2. Imunitas
American Society for Reproductive 3. Abnormal uterus :
Medicine (2008) mengusulkan uterine synechiae-
abortus habitualis adalah kegagalan Asherman syndrome,
kehamilan 2x/ lebih yang telah Riw. Kuretase, uterin
terkonfirmasi dengan px sonografi leiomyoma;
atau histopatologi. submukosa, kelainan
Schust (2002) : Faktor genetik (awal) duk. Mulleri
Autoimmune/ anomali anatomi uterus (Unicornuate,
(trimester-2) bicornuate, and uterus
bersepta)
Imunologi
Yetman & kutteh (1996) : >15% dari
1000 wanita mengalami AB habitualis
akibat faktor imun(SLE & APS)
Patofisiologi : Teori Autoimun,melawan
diri.
Teori Aloimun(melawan lain) : kehamilan
normal membutuhkan blocking factors yg
mencegah maternal menolak fetal antigen.
Williams (2012) HLA yang dpt meregulasi sel
T dan NK (control the invasion of trophoblast)
Beydoun & Saftlas 2005: HLA and recurrent spontaneous abortion

Das könnte Ihnen auch gefallen