Sie sind auf Seite 1von 86

Presentasi Bokong

Supervisor :
Prof. dr. H. Syakroni Daud, Sp.OG (K)

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNSRI


RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2016
Kiki Rizki Arinda,S.Ked 04054821517071
Teguh Rahadian,S.Ked 04054821618140
Putri Ayu Ratnasari,S.Ked 04054821618117
Achmad Reza Kurniawan,S.Ked 04054821618125
Almira Zada Neysan Susanto,S.Ked 04054821618124
Maureen Grace Rotua, S.Ked 04054821618131

Anggota Kelompok
Pendahuluan
Angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi
di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan angka kematian bayi (AKB) adalah
32 per 1000 kelahiran hidup.

Malpresentasi Presentasi bokong Tinggi


angka kematian perinatal

Presentasi bokong adalah janin letak


memanjang dengan bagian terendahnya bokong,
kaki, atau kombinasi keduanya.
SKDI
Laporan
Kasus
Nama :Ny. SHS
Umur :37 tahun
Alamat: Jl. Dusun II No.1120 Rt 07 Rw 05 Kelurahan Suka
Raja Kecamatan Pedamaran Ogan Komering Ilir
Suku : Palembang
Bangsa: Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
MRS : 17 Agustus 2016 Pukul 08:37:01
No. RM : 966722

Identifikasi
Mau melahirkan dengan hamil cukup
bulan dan letak sungsang

Keluhan Utama
Sejak 8 jam SMRS (pukul 00.00 wib), os mengeluh perut mulas yang
menjalar ke pinggang hilang timbul yang semakin lama, semakin sering,
dan semakin kuat, keluar air-air (-). Riwayat keluar darah lendir (-).
Riwayat trauma (-), riwayat post coital (-), riwayat minum jamu-jamuan
(-), riwayat perut diurut-urut (-), riwayat merokok dan minum alkohol (-),
riwayat demam (-), riwayat alergi (-), riwayat sakit gigi (-).Riwayat darah
tinggi sebelum hamil (-), riwayat darah tinggi kehamilan sebelumnya (-),
riwayat darah tinggi pada kehamilan ini (-). Os melakukan ANC di bidan
setiap bulan dan ketika usia kehamilan 8 bulan dikatakan janin letak
sungsang sehingga dirujuk ke RSMH. Os mengaku hamil cukup bulan
dan gerakan janin masih dirasakan.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Riwayat Penyakit Dahulu

Diabetes Mellitus (-), Asma (-), Hipertensi (-),


Penyakit Jantung (-), Alergi (-).

Status Sosial Ekonomi dan Gizi

Sedang

Status Perkawinan

Menikah, 1 kali, lamanya 15 tahun

Status Reproduksi

Menarche usia 13 tahun, siklus haid 28 hari, teratur,


lamanya 5 hari, nyeri (-), HPHT 15 November
2015 , TP 22 Agustus 2016
2009, perempuan, aterm, BBL
2700 g, spontan, bidan, sehat.
2011, perempuan, aterm, BBL
3100 g, spontan, bidan, sehat
Hamil ini

Status Persalinan
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 151 cm
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC

Pemeriksaan Fisik Umum


Kepala

Normocephali

Mata

Konjungtiva anemis (-) Skelar Ikterik (-)

Thorax

Semua dalam batas normal

Ekstremitas

Dalam batas normal

Pemeriksaan Fisik
Khusus
Tinggi fundus uteri 3 jari bawah
Pemeriksaan processus xyphoideus (34 cm), letak
memanjang, punggung kiri, presentasi
Luar bokong, His 3x/10 menit/40 detik, DJJ
145 x/menit, TBJ 3410 gram.

Vaginal toucher: portio lunak, letak


Pemeriksaan anterior, eff 100%, pembukaan 5 cm,
ketuban (+), presentasi bokong,
Dalam penunjuk sakrum.

Pemeriksaan Obstetrik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hb 11,6 mg/dl 11,4-15,00 mg/dl
RBC 4,12 juta/m3 4,00-5,70 juta/m3
WBC 10,1x 103/m3 4,73-10,89 x 103/m3
Ht 35% 35-45 %
Trombosit 322.000/m3 189.000-436.000/m3
Diff. Count 0/1/64/23/6 0-1/1-6/50-70/20-40/2-8
Imunoserologi
Tanda infeksi
Kualitatif Negatif Negatif
Kuantitatif <5 <5 mg/L
Urinalisis
Warna Kuning muda Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1,010 1,003-1,030
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
pH 7,0 5-9
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 1 0,1-1,8
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit esterase Negatif Negatif
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Sedimen urine
Epitel Positif + Negatif
Leukosit 0-1 0-5
Eritrosit 0-1 0-1
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Mukus Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif

Pemeriksaan Laboratorium
Tampak janin tunggal hidup presentasi bokong
Biometri:
Biparental Diameter (BPD) : 9,7 cm
Head Circumference (HC) : 34,4 cm
Abdominal Circumference (AC) : 34,5 cm
Femur Length (FL) : 7,6 cm
Estimation Fetal Weight (EFW) : 3652 gram
Plasenta di korpus posterior
Ketuban berkurang Amnion Fluid Indeks (AFI) = 7,2
Kesimpulan: hamil 39 minggu janin tunggal hidup
presentasi bokong

Pemeriksaan USG
5
Score Zatuchi-Andros
G3P2A0 hamil 39 minggu inpartu kala I
fase aktif, janin tunggal hidup presentasi
bokong.

Diagnosis Kerja
Prognosis Ibu :dubia ad bonam
Prognosis Janin :dubia ad bonam

Prognosis
Terapi
IVFD RL gtt xx/menit
Cek laboratorium darah rutin, kimia darah, crossmatch
Rencana partus pervaginam evaluasi dengan partograf WHO
fase aktif
Rencana pasang Intrauterine Device (IUD) dalam 10 menit
pascaplasenta

Monitoring
Observasi tanda vital, His, dan DJJ.
Observasi balance cairan dan diuresis pasang kateter
menetap

Tatalaksana
17 Agustus 2016

Pkl. 09.45 WIB


Parturient tampak ingin meneran kuat. Pada pemeriksaan
dalam didapatkan portio tidak teraba, pembukaan lengkap,
ketuban (-), jernih, bau (-), terbawah bokong, Hodge III,
penunjuk sakrum kiri depan.
Diagnosis: G3P2A0 hamil 39 minggu inpartu kala II janin
tunggal hidup presentasi bokong.
Penatalaksanaan: Pimpin persalinan pervaginam dan
episiotomi mediolateral

Laporan Persalinan
Pkl. 09.50 WIB
Bokong lahir spontan dengan tenaga meneran,
tali pusat dikendorkan, ibu dipimpin mengejan 3
kali, skapula tidak tampak di bawah simfisis
pubis, diputuskan untuk melakukan ekstraksi
parsialis dengan cara Lovset untuk melahirkan
bahu, kepala dilahirkan secara Mauriceau.

Laporan Persalinan
Pkl. 09.55 WIB
Lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi dan
kepala. Lahir bayi laki-laki dengan BBL 3600
gram, PB 50 cm, APGAR score 8/9, Full Term
Appropriate for Gestational Age (FTAGA).
Penatalaksaan : Dilakukan manajemen aktif kala
III
Injeksi oksitosin 10 IU Intamuskular
Perengangan tali pusat terkendali
Masase fundus uteri

Laporan Persalinan
Pkl. 10.00 WIB
Plasenta lahir lengkap, Berat plasenta 610 gram, Panjang
tali pusat 50 cm, ukuran 19x20 cm2. Dilakukan insersi
IUD pasca plasenta kemudian dilakukan eksplorasi jalan
lahir, tidak ditemukan perluasan luka episiotomi. Luka
episiotomi dijahit secara jelujur dan subkutikuler dengan
benang PGA 2.0.

Pkl. 10.10 WIB


Kondisi ibu post partum baik.

Laporan Persalinan
Pantau nadi, tensi, pernafasan, suhu tiap jam sampai
dengan 1 jam postpartum
Diet biasa
Infus oksitosin 20 IU gtt xx/menit
Antibiotika: - Cefadroxil 500mg/12 jam p.o
- Neurodex tab /12 jam p.o
- Paracetamol 500 mg/8 jam p.o

INSTRUKSI PASCA
PERSALINAN
S: Habis melahirkan
O: Status presens
KU : Sedang Sensorium: Compos mentis
TD : 120/80 mmHg N: 88 x/menit
RR :20 x/menit Temp : 36,2oC
Status obstetri : Fundus uteri 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan aktif (-),
lochia rubra (+), hecting episiotomi tenang, vulva dan vagina tenang.
A: P3A0 post ekstraksi parsialis dan post insersi IUD pasca plasenta
P: Observasi tanda vital ibu, kontraksi, dan perdarahan
IVFD RL gtt xx/menit
Diet biasa
Mobilisasi secepatnya/dini
ASI on demand
Obat-obatan: - Cefadroxil 500mg/12 jam p.o
- Neurodex tab /12 jam p.o
- Paracetamol 500 mg/8 jam p.o
Vulva hygiene setelah mandi (pagi dan sore), setelah BAK dan BAB

PEMERIKSAAN KHUSUS NIFAS (17 Agustus 2016 pukul 11.00)


Tinjauan
Pustaka
Persentasi bokong adalah janin letak
memanjang dengan bagian terendahnya
bokong, kaki atau kombinasi keduanya.

Definisi
Frank Breech Complete Breech Incomplete Breech

Klasifikasi
IDIOPATIK

Etiologi
Usia kehamilan
Jumlah air ketuban
Kelainan anomali fetus : ansecepali dan hidrosepali
Plasenta previa
Implantasi plesenta difundus uteri
Bentuk uterus abnormal
Kehamilan multipel
Tumor pelvik
Multigravida
Riwayat kehamilan sungsang sebelumnya (10-27%)

Faktor Risiko
Keluhan Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV
subjetif ibu

Terasa gerakan Kepala janin Teraba Bila belum Bila sudah


fetus diatas yang keras dan punggung masuk PAP : masuk PAP :
panggul dan bulat dengan berada satu sisi teraba bagian teraba kaku
dibawah pusat. balotemen(+) dengan yang tidak dibawah
Bila aterm, ibu menempati abdomen dan keras, bentuk simpisis
merasakan bagian fundus bagian-bagian tidak bundar,
adanya benda uteri kecil berada dapat digerakan Tambahan :
keras dibawah pada sisi yang dengan bebas di DJJ terdengar di
arkus kostarum. lain. atas PAP (tapi atas umbilikus
sungsang. lebih sulit pada kehamilan
digerakan dari aterm
kepala)

Tanda dan gejala


Sonography
Taksiran berat janin
Tipe sungsang
Derajat fleksi leher dan ekstensinya

Pelvimetry dengan Computed Tomography


Diameter pelvik inlet anteroposterior 105 mm
Diameter pelvik inlet transversus 120 mm
Diameter midpelvik interspinosus 100 mm
Linea konjungate obstetri BPD 15 mm
Diameter transversus BPD 25 mm
Diameter midpelvik interspinosus BPD 0 mm

Pemeriksaan penunjang
Anamnesis

Presentasi
bokong

Pemeriksaan Pemeriksaan
obstetri penunjang

Diagnosis
Presentasi muka Presentasi bokong
Mulut : Anus :
Jari mudah dimasukan kedalam mulut dan Pada fetus yang masih hidup jari sukar
teraba bakal gigi dan lidah, tidak ada dimasukan kedalam anus, kecuali sambil
jepitan spingter ani menekan dan memutar, adanya jepitan
spingter ani
Jika fetus masih hidup terdapat gerak Anus tidak menunjukan gerakan menhisap
menghisap
Pada sarung tangan tidak ada mekonium Pada sarung tangan terdapat mekonium

Mulut membentuk segitiga dengan rahang Anus selalu segaris denagn tuber ossis
ischii

Diagnosis Banding
Kaki Tangan
Jari kaki jauh lebih pendek dibanding Jari tangan hampir sama panjang dengan
telapak kaki telapak tangan
Ujung jari-jari kaki hampir satu garis Ujung jari-jari tangan terletak pada garis
lurus lengkung
Pada kaki terdapat 3 tonjolan tulang, Pada tangan terdapat ujung ulna dan
yaitu kalkaneus, malleolus medialis et radius
lateralis
Ibu jari kaki tidak dapat direngangkan Ibu jari tangan dapat direngangkan

Telapak kaki tidak dapat diluruskan dan Telapak tangan dapat diluruskan dan
tidak dapat salaman dapat salaman

Diagnosis Banding
Pilihan pertama : persalinan pervaginam
Persalinan spontan. Janin dilahirkan dengan kekuatan
dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara Bracht.
Manual aid atau ekstraksi bokong parsial. Setelah
bokong lahir spontan sebatas umbilikus, lengan dan
kepala dimanipulasi untuk melahirkan bayi. Penggunaan
cunam untuk melahirkan kepala termasuk kriteria ini.
Ekstraksi bokong total. Janin dilahirkan seutuhnya
dengan memakai tenaga penolong.

JENIS PIMPINAN
PERSALINAN SUNGSANG
Pilihan kedua : persalinan perabdominam
Persalinan dengan sectio cesarea tidak sama amannya
dengan partus pervaginam presentasi kepala.
Terjadinya hiperekstensi kepala dan kesulitan melahirkan
kepala pada sayatan uterus yang kecil sering terjadi dan
menimbulkan morbiditas bayi yang meningkat.

JENIS PIMPINAN PERSALINAN SUNGSANG


Faktor yang mempengaruhi pemilihan pimpinan persalinan :
Kondisi janin
Kondisi ibu
Dimensi pelvik
Komplikasi persalinan lainnya
Pengalaman operator
Fasilitas Rumah sakit

Pemilihan jenis pimpinan


persalinan
Sonography
Taksiran berat janin
Tipe sungsang
Derajat fleksi leher dan ekstensinya

Pelvimetry dengan Computed Tomography


Diameter pelvik inlet anteroposterior 105 mm
Diameter pelvik inlet transversus 120 mm
Diameter midpelvik interspinosus 100 mm
Linea konjungate obstetri BPD 15 mm
Diameter transversus BPD 25 mm
Diameter midpelvik interspinosus BPD 0 mm

Pemeriksaan penunjang
Pemilihan jenis pimpinan
persalinan
Score Zatuchi-Andros
PERSALINAN SPONTAN
(BRACHT)
Teknik cara klasik (Deventer)
Teknik Mueller
Parasat Lovset
Parasat Lovset
Melahirkan Kepala
Mauriceau-Veit-Smellie
Mauriceau-Veit-Smellie
Naujoks
Prague terbalik
Cunam Piper
Ekstraksi Total
1. Tangan penolong masuk mencari bokong, pangkal paha sampai
lutut, mengabduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki
bawah menjadi fleksi. Tangan yang di luar menekan fundus ke
arah bawah. Setelah kaki bawah fleksi, pergelangan kaki
dipegang dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.
2. Kedua tangan penolong memegang betis, kaki ditarik curam ke
bawah sampai pangkal paha lahir.
3. Pangkal paha ditarik curam ke arah bawah sampai trochanter
depan lahir, disusul trochanter belakang dan bokong lahir.
4. Untuk melahirkan bayi seterusnya, tangan penolong memegang
femuro-pelvik dan ditarik curam ke bawah sampai umbilikus
lahir. Untuk melahirkan bahu, lengan dan kepala dilakukan
pertolongan secara manual aid.

Teknik ekstraksi kaki (Pinard)


1. Dilakukan pada presentasi bokong murni (frank breech) dan
bokong sudah berada di dasar panggul. Jari telunjuk
penolong yang searah dengan bagian kecil janin dimasukkan
ke dalam jalan lahir dan diletakkan pada lipat paha. Lipat
paha ditarik curam ke bawah.
2. Setelah trochanter depan dilahirkan, maka jari telunjuk yang
lain segera mengait lipat paha belakang, dan ditarik curam ke
bawah sampai bokong lahir.
3. Tangan penolong memegang femuro-pelvik bayi dan
melahirkan bayi dengan cara manual aid.

Teknik ekstraksi
bokong
Sufokasi
Asfiksia fetalis
Kerusakan jaringan otak
Fraktur tulang janin

Penyulit
Analisis
Kasus
Mau melahirkan hamil cukup bulan dengan letak
sungsang

Keluhan Utama
Sejak 8 jam SMRS pasien
mengeluh perut mulas yang
menjalar ke pinggang semakin Sudah
sering, lama, dan kuat
Riwayat keluar darah / lendir (-) Inpartu
Riwayat keluar air-air (-)

Riwayat Perjalanan
Penyakit
Pasien juga mengaku hamil
Keadaan
cukup bulan dan gerakan janin
janin baik
masih dirasakan

Riwayat Perjalanan
Penyakit
HPHT 15 November 2015 dan MRS 17 Agustus2016
Usia Kehamilan + 39 Minggu

Aterm (37-42 minggu)

Hari Perkiraan Lahir (HPL) Rumus Neagle


Hari +7, Bulan -3, Tahun +1

22 Agustus 2016

Status Reproduksi
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 151 cm Kondisi Ibu baik
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC

Pemeriksaan fisik
Tinggi fundus uteri 3 jari bawah
processus xyphoideus (34 cm)
Letak memanjang
Janin Tunggal Hidup
Punggung kiri berada pada
Presentasi bokong presentasi bokong

Penurunan 2/5
His 3x/10 menit/40 detik
DJJ 145 x/menit
TBJ 3410 gram.

Pemeriksaan Luar
Portio lunak
Letak anterior
Effacement 100%,
Sudah memasuki
Pembukaan 5 cm kala I fase aktif
Ketuban (+)
Presentasi bokong
Penunjuk sakrum.

Pemeriksaan Dalam
G3P2A0 hamil 39 minggu inpartu
kala I fase aktif, janin tunggal hidup
presentasi bokong.

Penegakkan Diagnosis
IVFD RL gtt xx/menit untuk balance
cairan , mencegah dehidrasi , serta akses
obat-obatan.

Cek laboratorium darah rutin, kimia darah,


crossmatch untuk melihat kondisi ibu
dan faktor risiko yang dimiliki

Tatalaksana
Tatalaksana Ibu &
janin
baik

Score Komplikasi
Z-A : 5 (-)
Rencana
Partus
Pervaginam

Fasilitas
Operator
Rumah
(+)
Sakit
Rencana pasang Intrauterine Device (IUD) 10
menit pascaplasenta G3P2A0 usia 37 tahun

Tatalaksana
Monitoring
Observasi tanda vital, His, dan DJJ.
Observasi balance cairan dan diuresis pasang kateter
menetap

Tatalaksana
17 Agustus 2016 Masuk Kala II

Pimpin Partus Pervaginam


Presentasi Bokong
Pkl. 09.45 WIB
Parturient tampak ingin meneran kuat.
Pada pemeriksaan dalam didapatkan portio
tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban
(-), jernih, bau (-), terbawah bokong,
Hodge III, penunjuk sakrum kiri depan.

Laporan Persalinan
Spontan Bracht : fase lambat
fase cepat (8 menit) MACET
Pkl. 09.50 WIB
Bokong lahir spontan dengan tenaga meneran,
tali pusat dikendorkan, ibu dipimpin mengejan 3
kali, skapula tidak tampak di bawah simfisis
pubis, diputuskan untuk melakukan ekstraksi
parsialis dengan cara Lovset untuk melahirkan
bahu, kepala dilahirkan secara Mauriceau.

Laporan Persalinan
Pkl. 09.55 WIB
Lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi dan
kepala. Lahir bayi laki-laki dengan BBL 3600
gram, PB 50 cm, APGAR score 8/9, Full Term
Appropriate for Gestational Age (FTAGA).
Penatalaksaan : Dilakukan manajemen aktif kala
III
Injeksi oksitosin 10 IU Intamuskular
Perengangan tali pusat terkendali
Masase fundus uteri

Laporan Persalinan
Pkl. 10.00 WIB
Plasenta lahir lengkap, Berat plasenta 610 gram, Panjang
tali pusat 50 cm, ukuran 19x20 cm2. Dilakukan insersi
IUD pasca plasenta kemudian dilakukan eksplorasi jalan
lahir, tidak ditemukan perluasan luka episiotomi. Luka
episiotomi dijahit secara jelujur dan subkutikuler dengan
benang PGA 2.0.

Pkl. 10.10 WIB


Kondisi ibu post partum baik.

Laporan Persalinan
Pantau nadi, tensi, pernafasan, suhu tiap jam
sampai dengan 1 jam postpartum
Diet biasa
Infus oksitosin 20 IU gtt xx/menit
Antibiotika:
- Cefadroxil 500mg/12 jam p.o
- Neurodex tab /12 jam p.o
- Paracetamol 500 mg/8 jam p.o

INSTRUKSI PASCA
PERSALINAN
S: Habis melahirkan
O: Status presens
KU : Sedang Sensorium: Compos mentis
TD : 120/80 mmHg N: 88 x/menit
RR :20 x/menit Temp : 36,2oC
Status obstetri : Fundus uteri 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan aktif (-),
lochia rubra (+), hecting episiotomi tenang, vulva dan vagina tenang.
A: P3A0 post ekstraksi parsialis dan post insersi IUD pasca plasenta
P: Observasi tanda vital ibu, kontraksi, dan perdarahan
IVFD RL gtt xx/menit
Diet biasa
Mobilisasi secepatnya/dini
ASI on demand
Obat-obatan: - Cefadroxil 500mg/12 jam p.o
- Neurodex tab /12 jam p.o
- Paracetamol 500 mg/8 jam p.o
Vulva hygiene setelah mandi (pagi dan sore), setelah BAK dan BAB

PEMERIKSAAN KHUSUS NIFAS (17 Agustus 2016 pukul 11.00)


Terima
Kasih
Faqih
Fase lambat untuk mencegah adanya perubahan tekanan
intrakranial yang ekstrim, apakah tidak membahayakan
janin sehingga terjadi asfiksia?
Dhita
apa penyebab presentasi bokong? Jika terjadi macet pada
saat proses melahirkan bahu, apa yang dapat dilakukan
apabila persalinan macet saat , melahirkan bahu ?

Pertanyaan
Yasinta
Mengapa letak plasenta difundus bia menyebabkan
presentasi bokong?
Fadhil
Kenapa pada pasien tidak dilakukan versi luar?
Mahardika
Kenapa pada upaya melahirkan kepala menggunakan
manuever mauriceau?
Fajar
Apa alasan yang mendasari episiotomi?
Elbar
penilaian lain untuk mengetahui rencana persalinan selain
ZA apa?
Erna
Apa yang harus dilakukan jika setelah dilakukan pengukuran
ZA tapi terjadi kesulitan dalam persalinan? Sampai kapan
kita menunggu?

Das könnte Ihnen auch gefallen