PROLIFERASI SEL

SIKLUS SEL
Pembelahan sel berfungsi dalam reproduksi,
pertumbuhan dan perbaikan
Pembelahan sel mendistribusikan kumpulan kromosom
yg identik ke sel anak
Siklus sel dapat dibagi ke dalam beberapa periode :
- Fase mitotik :mitosis (M)
- Interfase : G1, Sintesis (S), G2
Fase mitotik : karyokinesis (pembelahan nukleus) dan
sitokinesis (pembelahan sitoplasma)
Interfase: sel tumbuh dan menyalin kromosom dalam
persiapan untuk pembelahan sel
Mitosis: profase, prometafase, metafase, anafase dan
telofase
 7 week old
Cell Division embryo

Some cells divide

constantly: cells in the
embryo, skin cells, gut
lining cells, etc.

Epithelial Cell Intestinal Cell

Cell Division
Other cells divide rarely or never.

Spinal Cord
Cell- Nerve cell

Cardiac Cell
(Heart Muscle)
Brain Cell Nerve
cell
Cell Division
Vocabulary
somatic cell a body cell; a cell
whose genes will not be passed on
to future generations.

sex or germ cell - a cell that is

destined to become a gamete (egg
or sperm); a cell whose genes can be
passed on to future generations.
Cell Division
Vocabulary
diploid (2N) a cell with 2
chromosome sets in each of its
cells; all body (somatic) cells

haploid (N) a cell with 1

chromosome set in each of its
cells; all gametes (sperm, eggs)
 Cell Division Pancreatic
2 kinds of cell division: cells

1.Mitosis: division of somatic

cells

2. Meiosis: creation of new sex cells

Sperm cells Human egg

cell
 Cell Cycle
A typical cell goes
through a process
INTERPHASE
of growth,
development, and
reproduction called
the cell cycle.

Most of the cycle is

called interphase.
 Cell Cycle
The longest
phase in the
cell cycle is
interphase.

The 3 stages
of interphase
are called G1,
S, and G2.
 Cell Cycle
Cells spend most
of their time in G1:
it is the time when
the cell grows and
performs its
normal function.
Control of cell
division occurs in
G1: a cell that isnt
destined to divide
goes into G0.
Cell Cycle
The S
phase
(Synthesi
s) is the
time when Parent strands

the DNA is
replicated. Daughter strands
 Cell Cycle
G2 is the period
between S and
mitosis.

DNA
replication is
checked and
the cell is
getting ready
to divide.
MITOSIS
Profase
Kromosom memadat dan menebal, kromosom membelah
menjadi dua untai kromatid kecuali sentromernya.
Nukleolus dan membran nukleus menghilang. Benang-
benang gelendong mulai dibuat.
Metafase
Kromosom bergerak ke bidang equatorial, benang
gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom.
Anafase
Tiap pasang kromatid dari tiap kromosom berpisah,
masing-masing kromatid bergerak menuju ke kutub yg
berlawanan.
Telofase
Membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai
mengendur, nukleolus tampak kembali.
 Prophase
Centrioles
migrate to
opposite poles
of the cell.

Asters and
spindle fibers
form. Aster and the mitotic apparatus
in an animal cell
Prophase
2
3
1

4
5
Prophase 2
3
Centriole

4
5
Prophase
Spindle fibers
3
Centriole

4
5
Prophase
Spindle fibers
Aster
Centriole

4
5
Prophase
Spindle fibers
Aster
Centriole

Sister
chromatids
5
Prophase
Spindle fibers
Aster
Centriole

Sister
chromatids
Centromere
Anaphase
The spindle
fibers contract
and the
chromosomes
are pulled to
opposite poles.
 Telophase
In telophase the cell
actually divides.

The chromosomes are

at the poles of the cell.

The nuclear envelope

re-forms around the
two sets of
chromosomes.
MEIOSIS
Meiosis adalah proses ketika terjadi gametogenesis,
yaitu ketika banyaknya kromosom per sel berkurang
menjadi haploid.
Meiosis melibatkan dua siklus pembelahan sel, dan
hasilnya terbentuk empat sel haploid.
Tahapan:
Meiosis I: profase I (leptoten, zigoten, pakhiten, diploten,
diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I.
Meiosis II: profase II, metafase II, anafase II, telofase II.
Meiotic Prophase is Extended
Meiosis Yields Cells with
Reduced Chromosome
Complement and Recombinant
Chromosomes
MEIOSIS
Dalam spesies yang bereproduksi secara seksual,
perilaku kromosom selama meiosis dan fertilisasi
bertanggung jawab atas sebagian besar variasi yang
timbul.
Terdapat tiga mekanisme:
Pemilahan kromosom secara independen (bebas):
pemilahan independen dari kromosom-kromosom
homolog selama meiosis I
Pindah silang: pindah silang antara kromosom-
kromosom homolog pada profase meiosis I
Fertilisasi random: fertilisasi random satu sel telur oleh
satu sel sperma
PERBANDINGAN MITOSIS DAN MEIOSIS
Kejadian Mitosis Meiosis
Replikasi Terjadi selama interfase Terjadi sekali, selama interfase
DNA sebelum pembelahan sebelum meiosis dimulai
nukleus
Jumlah Satu kali Dua kali
pembelahan
Sinapsis Tidak terjadi Terjadi pada profase I
kromosom
homolog
Jumlah sel Dua, masing-masing diploid Empat, masing-masing haploid
anak dan (2n), secara genetik identik (n), mengandung separuh dari
komposisi dg sel induk jumlah kromosom induk
genetik
Peran dalam Pertumbuhan dan Menghasilkan gamet,
tubuh hewan perbaikan jaringan, menghasilkan variabilitas
perkembangan zigot genetik di antara gamet
menjadi organisme dewasa
Cytokinesis
Pembelahan
sitoplasma
Animal cell -
cytokinesis occurs by
constriction of actin
fibers
In animal cells, a
Cleavage Furrow
forms and
separates Cleavage furrow in a dividing f
Daughter Cells
 Cytokinesis
In plant cells, a Cell Plate forms
and separates Daughter Cells.
Plant cell cytokinesis occurs by
synthesis of cell plate.

Cell Plate forming

ANIMAL VS. PLANT
MITOSIS
ANIMAL CELL PLANT CELL
Centriole and No visible
aster present centriole or
Daughter cells aster
separated by Daughter cells
cleavage separated by
furrow cell plate
PENGATURAN SIKLUS SEL
Sistem pengontrolan molekuler menggerakkan siklus sel
Siklus sel diatur oleh checkpoint-checkpoint tertentu oleh
pengontrolan internal dan eksternal.
Checkpoint merupakan titik pengontrolan yg kritis di
mana sinyal berhenti dan sinyal terus dapat mengatur
siklus.
Tiga checkpoint utama dijumpai dalam fase G1, G2, dan
M
Checkpoint pada G1 dianggap sebagai titik restriksi
(pembatasan) dalam sel mamalia merupakan yg paling
penting. Jika sel menerima sinyal terus pd checkpont G1,
sel akan meneruskan siklusnya dan membelah, jika tidak
sel akan keluar dari siklus dan beralih ke keadaan tidak
membelah yg disebut fase G0
PENGATURAN SIKLUS SEL
Molekul pengontrolan siklus sel : protein kinase, enzim
yg mengaktifkan atau menginaktifkan protein lain dg
cara memfosforilasinya. Protein kinase tertentu memberi
sinyal terus pada checkpoint G1 dan G2.
Kinase dapat aktif jika berasosiasi dg siklin, suatu protein
yg mendapatkan namanya dari konsentrasinya yg
berfluktuasi secara siklik di dalam sel.
Krn persyaratan ini, kinase ini disebut kinase tergantung
siklin (cyclin-dependent kinase) atau Cdk. Aktivitas Cdk
naik turun bersama dg perubahan konsentrasi pasangan
siklinnya.
PENGATURAN SIKLUS SEL
Contoh pd kompleks siklin-Cdk disebut MPF:maturation
promoting factor (faktor pemacu kematangan), disebut
juga M-phase promoting factor (faktor pemacu fase M).
Apabila siklin yg terakumulasi selama G2 terkait dg
molekul Cdk, kompleks MPF yg terjadi akan menginisiasi
mitosis dg memfosforilasi beberapa protein. MPF
bekerja langsung at tdk langsung, misalnya
menyebabkan selubung nukleus terfragmentasi dg cara
memfosforilasi,dan merangsang kinase lain untuk
memfosforilasi lamina nukleus. Pada akhir fase M, MPF
mengoff-kan dirinya sendiri dg menginisiasi suatu proses
yg mengarah ke perusakan siklinnya oleh enzim
proteolitik.
 PENGATURAN SIKLUS SEL
Isyarat internal dan eksternal membantu mengatur siklus sel.
Isyarat internal
Terdapat sinyal yg menunda anafase berasal dari kinetokor
yg belum dilekatkan pd mikrotubula gelendong. Protein
terkait tertentu memicu suatu jalur pensinyalan yg
mempertahankan agar kompleks pemacu anafase (APC-
anaphase-promoting complex) berada dalam keadaan inaktif.
Isyarat eksternal: kimiawi, fisik
- faktor pertumbuhan : PDGF (platelet derived growth factor)
- inhibisi tergantung densitas
- ketergantungan penempelan (anchorage dependent)
PENGATURAN SIKLUS SEL
PDGF merupakan faktor pertumbuhan, dibuat oleh sel
darah disebut platelet. Sel jaringan ikat memiliki reseptor
PDGF pada membran plasmanya. Pengikatan PDGF pd
reseptor memicu jalur transduksi sinyal untuk
perangsangan pembelahan sel.
Inhibisi tergantung densitas
Sel yg dikultur, secara normal membelah hingga sel
membentuk lapisan tunggal. Jika sejumlah sel dikeluarkan,
sel yg berbatasan dg ruang terbuka membelah lagi hingga
ruang kosong terisi. Ketersediaan nutrien, faktor
pertumbuhan dan substrat untuk penempelan sel
membatasi densitas populasi sel tersebut.
Ketergantungan penempelan
Untuk membelah sel harus dilekatkan pada suatu substrat,
seperti bag dalam wadah kultur atau matriks ekstra seluler.
Penempelan disinyalkan ke sistem pengontrolan siklus sel.
Chemicals Controlling Cell Division

Table 34