Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
by
HARYO
BIAS :
Kesalahan sistematik yang mengaki-
batkan distorsi (melenceng) penaksiran
parameter populasi sasaran
berdasarkan parameter sampel
BIAS DETEKSI :
Bias dalam mendeteksi penyakit akibat
perbedaan selektif dalam surveilans
BIAS SELEKSI :
3. BIAS INSIDENSI-PREVALENSI
NEYMAN
Timbul akibat pemakaian data
prevalensi dalam riset etiologi yang
seharusnya memakai data insidensi,
& sebaliknya
4. BIAS NON RESPONDEN
Disebabkan penolakan responden
untuk berpartisipasi, sehingga
mempengaruhi tingkat partisipasi
kasus & kontrol, terpapar & tidak
terpapar. Bila penurunan partisipasi
merata -> mengurangi ukuran
sampel & kuasa statistik ->
penaksiran cenderung tidak
menemukan pengaruh paparan
terhadap penyakit
5. BIAS PEKERJA SEHAT (HEALTHY
WORKER BIAS)
Akibat penggunaan para pekerja
sehat sebagai kelompok kasus atau
kelompok terpapar di satu pihak, &
penggunaan populasi umum sebagai
kelompok kontrol atau kelompok
tidak terpapar
6. BIAS INFORMASI = bias penguku-
ran (measurement bias), bias peng-
amatan (observation bias), bias
misklasifikasi (misclassification bias)
a. Analisis berstrata
b. Analisis multivariat
MODIFIKASI EFEK : Pengubahan
pengaruh paparan terhadap penyakit
sesuai dengan tingkat suatu faktor luar
(pengubah efek/effect modifier).
Modifikasi efek -> refleksi interaksi
alamiah antara pengubah efek &
paparan, bukan penutupan pengaruh
oleh pengubah efek, bukan akibat
peran peluang => tidak perlu
dikendalikan / disingkirkan, tapi harus
dijelaskan dalam laporan hasil riset
PERAN PELUANG
by
HARYO
INFERENSI STATISTIK : Penarikan
kesimpulan statistik ten-tang
parameter populasi berdasar-kan
statistik sampel.
4. Ukuran Sampel
Uji Hipotesis :
2. Meningkatkan reliabilitas
pengukuran -> mengurangi
kesalahan baku
Efisiensi Ukuran Sampel :
Perbandingan ukuran sampel &
banyaknya informasi ( = presisi) yang
diperoleh
Efisiensi Biaya :
Perbandingan besarnya biaya untuk
memperoleh informasi dengan
banyaknya informasi yang diperoleh
Estimasi Parameter Populasi :
Penaksiran parameter populasi
sasaran dengan cara menghitung
statistik (= parameter) pada populasi
3. Validitas Kriteria
Kesahihan yang mempersoalkan
akurasi instrumen yang baru / murah,
berkorelasi kuat dengan instrummen
ideal
a. Validitas Sewaktu / Concurrent
Validity
Kesahihan pengukuran instrumen
dibndingkan dengan instrumen yang
ideal pada saat ini
b. Validitas Prediktif / Predictive
Validity
Kesahihan pengukuran instrumen
dibandingkan dengan instrumen yang
ditemukan lebih ideal pada waktu yang
akan datang
4. Validitas Konstruk
Kesahihan yang mempersoalkan
relevansi pengukuran instrumen
terhadap konteks teori yang berlaku
a. Validitas Konvergen
Kesahihan yang mempersoalkan
kemampuan instrumen mengukur
variabel2 yang berkorelasi kuat dengan
variabel yang seharusnya diukur
b. Validitas Diskriminan
Kesahihan yang mempersoalkan
kemampuan suatu instrumen untuk
tidak mengukur variabel2 yang tidak
berkorelasi dengan variabel yang
seharusnya diukur
Validitas : menilai konsistensi rata-rata
pengukuran suatu instrumen & rata2
pengukuran instrumen lain yang
merupakan standar emas
Tes Penyaringan / screening test
Tujuan :
1.Penemuan kasus / case-finding
Menemukan penyakit secara dini pada
tahap preklinik, lalu diterapi atau tindak
lanjut kesehatan masyarakat
2. Surveilans Kesehatan Masyarakat
Menemukan prevalensi, distribusi, dan
kecenderungan penyakit preklinik
dalam suatu populasi
Validitas Eksternal
Mengacu kepada kesahihan inferensi
induktif sampel kepada populasi di luar
populasi sasaran / populasi eksternal
BIAS
Distorsi dalam menaksir hubungan
Sumber bias :
Kesalahan dalam memilih subyek
penelitian
Informasi yang salah tentang subyek
penelitian
Kegagalan mengontrol variabel luar
selain faktor penelitian yang
berpengaruh
PENGARUH VARIABEL LUAR :
1.Kerancuan / Confounding
Distorsi taksiran pengaruh faktor pene-
litian (=paparan) karena percampuran
pengaruh faktor penelitian & pengaruh
faktor ketiga
2. Modifikasi Efek
Fenomena interaksi antara pengaruh
faktor penelitian & pengaruh faktor
ketiga, sehingga besarpengaruh faktor
penelitian berubah menurut tingkat
faktor ketiga tersebut
= Keterandalan
= Keajekan dari satu pengukuran ke
pengukuran lainnya
Aspek Reliabilitas
1.Stabilitas / stability
Konsistensi hasil satu pengukuran ke
pengukuran lainnya oleh seorang
pengamat, terhadap subyek
penelitian yang sama dan dengan
instrumen yang sama
Konsistensi intra pengamat
2. Kesamaan / equivalence
Konsistensi antara hasil pengukuran
seorang pengamat dan hasil
pengukuran pengamat lain terhadap
subyek penelitian yang sama dan
dengan instrumen yang sama
Konsistensi antar pengamat
Keajekan antara satu pengukuran dan
pengukuran lainnya diukur dengan
ukuran : koefisien reliabilitas
Pe = E11 + E22
N
E11 = (a+b)(a+c)
N
E22 = (c+d)(b+d)
N
MENINGKATKAN RELIABILITAS :
1.Membakukan situasi dimana
instrumen akan digunakan
2.Menghilangkan variasi pengukuran
intra pengamat, dengan mengurangi
sumber-sumber variasi eksternal
3.Menghilangkan variasi pengukuran
antar pengamat dengan menggunakan
orang2 terlatih & termotivasi untuk
menjalankan penelitian dengan baik