Sie sind auf Seite 1von 20

ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH

&
ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
SISTEMATIS
Oleh Kelompok 3 :
Reny Oktaviani 14080694001
Ike Dian Oktavia Sari 14080694005
Azizah Defi Indriani 14080694017
Laila Kurnia Habiba 14080694071
Robi WahyuNugroho 14080694087
Conditions of use

Your date
Yourcomes
footer here
comes here 2
PENGERTIAN ILMU
SEBAGAI METODE ILMIAH

Ilmu sebagai metode ilmiah merupakan prosedur


yang mencakup pikiran, pola kerja, tata langkah,
dan cara teknik untuk memperoleh kebenaran
ilmiah. Metode ilmiah ialah prosedur yang
digunakan oleh ilmuwan dalam mencari secara
sistematis pengetahuan baru dan peninjauan
kembali pengetahuan yang ada.

Filsafat Ilmu - 3
Menurut Stanlay dan Thomas C. Hunt
menjelaskan bahwa metode dalam mencari
pengetahuan ada tiga yaitu :

Rasionalisme

Empirisme

Keilmuan

Filsafat Ilmu - 4
KARAKTERISASI
METODE ILMIAH

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi


yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi
sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga
dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan
pengamatan-pengamatan yang dimaksud
seringkali memerlukan pengukuran dan
perhitungan yang cermat.

Filsafat Ilmu - 5
Umumnya terdapat empat karakteristik
penelitian ilmiah, yaitu:

Sistematik

Logis

Empirik

Replikatif

Filsafat Ilmu - 6
Sistematik

Berarti suatu penelitian harus disusun dan


dilaksanakan secara berurutan sesuai pola
dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan
sederhana sampai yang kompleks.

Filsafat Ilmu - 7
Logis

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat


diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung
menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal
yaitu logika

Filsafat Ilmu - 8
Empirik

Suatu penelitian yang didasarkan pada


pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian
diangkat sebagai hasil penelitian.

Filsafat Ilmu - 9
Replikatif

Suatu penelitian yang pernah dilakukan harus


di uji kembali oleh peneliti lain dan harus
memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang
sama.

Filsafat Ilmu - 10
PEMBAGIAN ILMU BERDASARKAN
OBJEK YANG DIAMATI DALAM
METODE ILMIAH

Berdasarkan objek yang diamati dalam metode


ilmiah,maka ilmu dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Naturwissenschaft
(Ilmu Kealaman)

Geisteswissenschaft
en /The Humanities
(Ilmu Sosial dan
humanistik

Filsafat Ilmu - 11
POLA UMUM LANGKAH
METODE ILMIAH

Bersesuaian dengan Jujun S.S.(1987), Titus dkk


menjelaskan enam pola umum langkah metode
utuk memperoleh pengetahuan yaitu:

1. Kesadaran adanya problema


2. Pengumpulan data
3. Penertiban data
4. Pembentukan Hipotesis
5. Penarikan deduksi / kesimpulan dari
hipotesis
6. Verifikasi

Filsafat Ilmu - 12
MACAM-MACAM
METODE ILMIAH

Berdasarkan
Metode siklus-empirik
Objek Pengamatannya

Filsafat Ilmu - 13
Metode siklus-
empirik

Metode ini digunakan dalam ilmu-ilmu kealaman


(naturwissenschaft).
Metode siklus-empirik ini mencakup lima tahapan
yaitu:

1. Observasi
2. Induksi
3. Deduksi logis
4. Observasi eksperimental
5. Verifikasi

Filsafat Ilmu - 14
Metode linier

Metode linier pada umumnya digunakan dalam


ilmu-ilmu sosial dan humanistik
(Geisteswissenschaft yang dalam bahasa inggris
dikenal sebagai The Humanities).
Metode siklus-empirik ini mencakup tiga tahapan
yaitu:

1. Persepsi
2. Konsepsi
3. Prediksi

Filsafat Ilmu - 15
ILMU SEBAGAI
PENGETAHUAN YANG
SISTEMATIS

Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan


sistematis yang merupakan produk dari
aktivitas penelitian dengan metode ilmiah/
sebagai sistem pengetahuan, ilmu mempunyai
obyek material dan obyek formal. Obyek
material sering disebut pokok soal (subject
matter), sedangkan obyek formal dinamakan
titik perhatian (focus of interest) atau sikap
pikiran (attitude of mind). Lebih lazim, obyek
formal dinamakan sudut pandang.

Filsafat Ilmu - 16
Sebagai sistem pengetahuan atau
pengetahuan sistematis, ilmu memiliki ciri- ciri
yaitu :

1. Empiris
2. Sistematis
3. Obyektif
4. Analitis
5. verifikatif

Filsafat Ilmu - 17
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya
ilmu pengetahuan ilmiah dalam upaya
menjelaskan setiap gejala selalu berlandaskan
suatu teori. Atau dapat dikatakan bahwa teori
dipergunakan sebagai sarana untuk menjelaskan
gejala dari kehidupan sehari-hari.
Tetapi teori itu sendiri bersifat abstrak dan
merupakan puncak piramida dari susunan tahap-
tahap proses mulai dari persepsi sehari-hari/
bahasa sehari-hari, observasi/konsep ilmiah,
hipotesis, hukum dan puncaknya adalah teori.

Filsafat Ilmu - 18
Ciri-ciri yang sistematis dari ilmu pengetahuan
ilmiah tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Piramida Ilmu Pengetahuan Ilmiah

Filsafat Ilmu - 19
Conditions of use

Your date
Yourcomes
footer here
comes here 20

Das könnte Ihnen auch gefallen