Sie sind auf Seite 1von 31

ORAL SKUAMOUS SEL KARSINOMA

I
IN
A
R
A
G
G
N
A
H
A
D
IN
PENDAHULUAN

squamous cell carcinoma (SCC)

tumor ganas yang berasal dari epitel skuamosa berlapis yang


mempunyai kemampuan untuk merusak jaringan sekitarnya, dan
bermetastasis ke tempat yang lebih jauh.
MENURUT DISTRIBUSI LOKASI DI RONGGA MULUT :

Lidah 35%

Dasar mulut 30%

retromolar 2%

palatum durum 3%

gingiva maksila 5%

Mukosa bukal 10%

Gingiva mandibula 15%


ETIOLOGI

Tembakau Menyirih Alkohol

Penyakit Faktor
Kronis Lingkungan Virus

Faktor Gigi dan


Jamur Diet dan nutrisi
Mulut
TEMBAKAU
berisi bahan karsinogen seperti nitrosamine, polycyclic aromatic,
hydrokarbon, nitrosodicthanolamine, nitrosoproline, dan polonium
MENYIRIH
Komposisi utama daun sirih, buah pinang (Areaca nut), kapur sirih (Antacid),dan
gambir (Uncaria Gambier Roxb).

Menurut penelitian menyirih dapat menimbulkan efek negatif terhadap jaringan


mukosa di rongga mulut yang dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentukan karsinoma sel skuamosa yang bersifat malignan akibat komposisi
menyirih, frekuensi menyirih, durasi menyirih, dan penggunaan sepanjang malam.
Mengunyah tembakau dan menyirih dapat meningkatkan
keterpaparan carcinogen tobacco specific nitrosamine (TSNA)
dan nitrosamineyang berasal dari alkaloid pinang
ALKOHOL
Minuman alkohol mengandung bahan karsinogen seperti: etanol,
nitrosamine, urethane contaminant Iritasi mukosa
Alkohol dapat bekerja sebagai suatu solvent (pelarut) dan
menimbulkan penetrasi karsinogen kedalam jaringan epitel.
Acelylaldehyd yang merupakan alkohol metabolit telah
diidentifikasi sebagai promotor tumor.
PENYAKIT KRONIS
Penyakit kronis dapat menjadi faktor predisposisi bagi timbulnya
keganasan. Penyakit tersebut antara lain: sifilis.

Sifilis merupakan faktor predisposisi yang penting dari karsinoma mulut.


Dengan berkurangnya sifilis tertier dan sifilis glositis, peranan sifilis juga
makin berkurang, oleh karena itu adanya sifilis harus tetap diperiksa pada
setiap keadaan karsinoma.
DIET DAN NUTRISI
Diet dan nutrisi yang penting pada neoplasma mulut diindikasikan pada

beberapa study populasi dimana defisiensi dikaitkan pada resiko

karsinoma sel skuamosa.

Buah-buahan dan sayur- sayuran (vitamin A dan C) yang tinggi

merupakan proteksi terhadap neoplasma

Zat besi berperan dalam melindungi pemeliharaan epitel Defisiensi

zat besi, menyebabkan atropi epitel mulut dan Plummer Vinson

Syndrome yang berhubungan dengan terjadinya kanker mulut.


JAMUR
Kandidiasis dalam jaringan rongga mulut mempengaruhi
patogenesis dari kanker mulut.

Kandidiasis dapat menyebabkan proliferasi epitel dan karsinogen


dari prokarsinogen in vitro, chronic hyperplastic candidiasis yang
berupa plak mukosa nodular atau bercak putih yang berpotensial
untuk terjadinya lesi malignan epitel oral.
VIRUS
Virus dipercaya dapat menyebabkan kanker dengan mengubah
struktur DNA dan kromosom sel yang diinfeksinya.

Virus penyebab karsinoma sel skuamosa antara lain Human


Papiloma Virus, herpes simplex virustipe 1 (HSV-1), human
immunodeficiency Virus (HIV), dan Epstein Barr Virus. Human
Papiloma Virus positif dijumpai lebih tinggi pada tumor rongga
mulut
FAKTOR LINGKUNGAN
Sejumlah faktor lingkungan dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker:

pemaparan yang berlebihan dari sinar ultraviolet, terutama dari


sinar matahari.

Selain itu, radiasi ionisasi karsinogenik yang digunakan dalam


sinar x, dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir
PATOGENESIS

Perubahan DNA
yang Mempengaruhi
Cell
disebabkan kromosom dan
disregulation
oleh kerusakan gen
genetik

Gangguan
pertumbuhan
carcinoma
dan proses
invasif
GAMBARAN KLINIS
Ulser granular atau eksfoliatik dengan tepi meninggi
Lesi merah (eritroplakia)
Lesi putih
Campuran lesi putih dan merah
Bengkak, dengan suplai darah yang abnormal
Ulser yang mengeras dibawah mukosa
Menurut lokasinya:

Mukosa bukal
tidak menimbulkan keluhan pada tahap awal.
Lama timbulnya keluhan rata-rata adalah sekitar 9 bulan.
Kanker pada mukosa bukal biasanya timbul sebagai massa yang menonjol,
kecil serta berulserasi yang paling sering berhubungan dengan leukoplakia
ataupun eritroplakia.
Bila tumor bertambah besar, tumor akan mudah terkena trauma selama
pengunyahan, sehingga menjadi berulserasi.
Infeksi dapat menimbulkan pembengkakan pipi dan menimbulkan rasa
sakit.
Gambar 1: Karsinoma sel skuamosa pada mukosa
bukal
2. Lidah

keluhan utamanya adalah timbulnya suatu massa yang seringkali terasa


tidak sakit (disfagia). Bila timbul pada 1/3 posterior, kanker tersebut selalu
tidak diketahui oleh penderita dan rasa sakit yang dialami biasanya
dihubungkan dengan rasa sakit tenggorokan
Gambar 2: Karsinoma sel skuamosa pada lidah
3. Bibir
kanker pada bibir umumnya lebih sering menyerang bibir bawah. Lebih
kurang 2/3 karsinoma bibir terdiri dari karsinoma sel skuamos diferensiasi
baik, selebihnya merupakan karsinoma diferensiasi sedang dan karsinoma
tanpa diferensiasi.
Pada umumnya pertumbuhan karsinoma pada bibir relatif lambat. Pada
awal pertumbuhan yang paling umum adalah ulser. Kanker pada bibir
mempunyai gambaran klinis yang bervariasi dari kanker eksofitik yang
besar diatas proses ulserasi yang dalam sampai pembengkakan ringan dari
tepi vermilion, atau lesi berkerak yang tidak mencurigakan.
Gambar 3: Karsinoma sel skuamosa pada bibir
4. Dasar lidah

kanker pada dasar lidah terdapat lesi ulserasi dengan tepi yang menonjol
dan indurasi yang terletak didekat frenulum lingual. Dasar ulser
menunjukan permukaan granular dan adanya eritroplakia sebesar 97%.
Pada umumnya kanker pada dasar lidah disebabkan iritasi kronik dari
alkohol dan rokok.
Gambar 4: Karsinoma sel skuamosa pada dasar
mulut
5. Gingiva

Kanker pada gingiva dimulai sebagai ulserasi, sering berhubungan dengan


leukoplakia. Adanya kanker pada gingiva dapat menembus jauh kedalam,
cukup cepat menyerang tulang dibawahnya atau bertumbuh keluar secara
eksopitik.
Gambar 5: Karsinoma sel skuamosa pada
gingiva
6. Palatum

Pembengkakan, sakit, dan ulserasi adalah gejala yang paling umum pada
penderita kanker palatum. Kanker pada palatum umumnya menyerang
masyarakat yang mempunyai kebiasaan menghisap rokok secara terbalik,
karsinoma palatum berbentuk ulser dilateral garis tengah daerah glandular
palatum keras.
Gambar 6: Karsinoma sel skuamosa pada
palatum
HISTOPATOLOGI
Karsinoma sel skuamous secara histologis menunjukkan proliferasi
sel-sel epitel skuamosa. Terlihat sel-sel yang atipia disertai
perubahan bentuk rete peg processus, pembentukan keratin yang
abnormal, pertambahan proliferasi basaloid sel, susunan sel menjadi
tidak teratur, dan membentuk tumor nest (anak tumor) yang
berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya atau membentuk anak sebar ke
organ lain (metastase).
Terlihat Terlihat Terlihat
proliferasi sel-sel proliferasi sel proliferasi sel
skuamosa karsinoma karsinoma tanpa
disertai adanya
pembentukan diferensiasi sel
keratin sehingga sel sulit
dikenali
PENATALAKSANAAN
Perawatan kanker rongga mulut tergantung pada:
1. tipe sel
2. derajat differensiasi
3. Tempat
4. ukuran
5. lokasi lesi primer
6. status kelenjar getah bening
7. keterlibatan tulang untuk mencapai tepi bedah yang adekuat
8. kemampuan untuk melindungi fungsi penelanan, berbicara, status fisik dan
mental pasien,
9. keinginan serta kooperatifan pasien.

Kemoterapi dan pembedahan digunakan dalam pengobatan kanker mulut.


Pembedahan atau Kemoterapi dapat digunakan untuk lesi T1 dan T2, sedangkan
kanker stadium lanjut dilakukan dengan gabungan kemoterapi dan pembedah
Terimakasih

Das könnte Ihnen auch gefallen