Sie sind auf Seite 1von 178

Dr. dr. H. BUSJRA M.

NUR, MSc
DEPARTEMEN FISIOLOGI
FKUI / UMJ
Sistem Saraf
Susunan Saraf Pusat (SSP):
- Otak
- Medula spinalis

Susunan Saraf Tepi (SST)


Saraf aferen
Saraf eferen : somatik
autonom
3 kelompok sel saraf (neuron)
Neuron aferen
Neuron eferen
Interneuron
Neuron aferen
Akson mulai dari perifer : reseptor
Badan sel dekat SSP ganglion
Bagian yang pendek masuk SSP
Interneuron
Semua dalam SSP
Pada manusia + 100 milyar
Fungsi: menghubungkan aferen dan eferen
integrasikan respon perifer
Neuron eferen
Badan sel ada di SSP
Sebagian besar akson di perifer
Somatik: motorik
Autonom: 2 neuron: preganglion
postganglion
Otak & Medula spinalis
Fungsi pelindung: kulit kepala
tulang tengkorak
selaput otak (meninges)

Fungsi pelindung sel : neuroglia


Selaput Otak
Dura mater
Arachnoid mater
Pia mater
Dura mater
Sangat kuat
Tidak elastik
Melekat pada tulang
Pada beberapa tempat membentuk sinus dura atau
sinus vena (alirkan darah vena)
Arachnoid mater
Berbentuk anyaman
Banyak pembuluh darah
Antara arachnoid dan pia mater terdapat ruang
subarachnoid berisi CSF
Pia mater
Vaskularisasi banyak
Melekat pada permukaan otak dan medula spinalis
Neuroglia
90% jumlah sel dalam SSP
Menempati 50% ruang SSP
Tidak berfungsi sebagai sel saraf
Fungsi: membantu interneuron:
- fisik
- metabolik
- fungsional
Neuroglia
Astrosit
Oligodendroglia
Mikroglia
Astrosit
Mengikat neuron
Mengarahkan neuron dalam perkembangan saraf
waktu janin
Membentuk blood-brain barrier
Perbaikan pada kerusakan SSP dan membentuk
jaringan parut
Astrosit (2)
Berperan pada aktivitas neurotransmiter
Menangkap kelebihan K ekstrasel
Membantu pembentukan sinap dan perkuat transmisi
sinap
Metabolisme Neuron
Hanya aerobik mutlak perlu 02 hipoksia merusak
neuron
Terutama menggunakan glukosa hipoglikemi
merusak neuron
Efek Hipoksia pd Otak
PO2 < 20 mm Hg
Hilang kesadaran dalam 10 20 detik
Mati dalam 4 - 5 menit

Hipoksia ringan sedang bervariasi:


- mengantuk
- tidak dapat berfikir jernih
- disorientasi
BIOLISTRIK
Definisi
Bagaimana terbangkit
JARINGAN PEKA RANGSANG
Saraf(neuron) 100 miliar (otak)
Otot - lurik
- polos
- jantung
hasilkan listrik = Biolistrik
CONTOH
EKG = elektro kardio grafi
EMG = elektro mio grafi
EEG = elektro ensefalo grafi
EGG = elektro gastro grafi
PINTU ION
Voltage gated = pintu ion terbuka bila rangsang
mencapai voltase tertentu
Ligand gated = pintu ion terbuka bila terkena zat
tertentu
Mechanically gated = pintu ion terbuka bila
terkena rangsang mekanik
Potensial membran
Depolarisasi

Potensial aksi
Generator potensial
Impuls
Neuron
= Sel saraf
Td: soma
dendrit
akson
PENJALARAN IMPULS
Menjalar
Meloncat

anestesi lokal : lidokain ?


Kumpulan akson
Perifer nervus
Pusat traktus
SINAP
= Hubungan neuron dg neuron
Neuron presinap
Neuron postsinap
Neurotransmiter
Celah sinap
Reseptor
Neuromuscular junction
Hubungan saraf otot
Td: Motor neuron
Terminal button lepaskan asetilkolin
Neuromyal cleft
Motor end-plate
Proses = sinap
REFLEKS
Jawaban untuk mengadakan penyesuaian thd
perubahan sekitar
Proses:
Perubahan di luar / dalam tubuh

Rangsang pada reseptor

Susunan Saraf Pusat

Reaksi organisme

Penyesuaian thd lingkungan
Lengkung Refleks
Reseptor neuron sensorik (aferen)

pusat

Efektor neuron motorik (eferen)
Manfaat mempelajari refleks
Mempelajari pengaturan fungsi organ
Membantu menegakkan diagnosis
Membantu menetapkan lokasi gangguan
Pembagian refleks
Menurut : 1. Letak reseptor
2. Bagian SSP yang terlibat
3. Bawaan / didapat
4. Jumlah neuron yang dilalui
Letak reseptor:
Refleks eksteroseptif
kulit, mata, telinga
Refleks viseroseptif
organ dalam, pembuluh darah
Refleks proprioseptif
otot, tendo, sendi
Bagian SSP yg terlibat
Refleks Spinal
Refleks Bulber batang otak
Refleks Kortikal korteks serebri.
Ciri jawaban
Refleks motor
efektor: otot rangka
Refleks sekretorik
efektor: kelenjar
Refleks vasomotorik
efektor : dinding pembuluh darah.
Jumlah neuron yang dilalui
Refleks monosinap
Refleks polisinap
Bawaan / didapat
Refleks tak bersyarat
ada sejak lahir: mis: rf. Menghisap

Refleks bersyarat
percobaan Pavlov.
Manifestasi refleks
Peningkatan kegiatan
Penurunan kegiatan
- Otot: kontraksi
relaksasi
- Kelenjar: sekresi
sekresi
- Pembuluh darah: konstriksi
dilatasi
Refleks motorik
Withdrawal reflex
Stretch reflex
Cross exrensor reflex
Crossed extensor reflex
Contoh refleks regang (Stretch
reflex)
Refleks lutut
Refleks triseps
Refleks Achilles
Refleks masseter
Nistagmus komponen cepat
Gamma motor system
Aferen I neuron motor alfa (+)
Aferen II interneuron (-) neuron motor gamma
(impuls hilang)

cegah refleks regang berulang


Fungsi Otak

Pusat Motorik
Pusat Sensorik
Pusat Refleks
Fungsi Integrasi
Fungsi Luhur
SISTEM INTEGRASI & FUNGSI LUHUR

Tingkah laku manusia sangat


terkordinasi aksi yang bertujuan.
Antara lain:- Sistem motivasi
- Fungsi Belajar dan memori
- Fungsi Berbahasa
KORTEKS SEREBRI
Persepsi sensorik
Kontrol gerakan volunter
Berbahasa
Sifat-kepribadian
Fungsi luhur
NUKLEI BASAL
Inhibisi tonus otot
Koordinasi gerakan lambat
Supresi pola gerakan tak terpakai
Penyakit Parkinson
Penyakit degeneratif orang tua
Gangguan nuklei basal
nigrostriatum yg dopaminergik
Gangguan sekresi dopamin
Prevalensi: 130 / 100.000
> 40 tahun, umur rata-rata : 58 - 62
Penyakit Parkinson (2)
Resting tremor
Rigidity
Akinesia
Postural abnormality
TALAMUS
Station relay semua input sensorik
Penghayatan awal terhadap sensasi
Tingkat kesadaran awal
Kontrol motorik
HIPOTALAMUS

Penghubung sistem saraf dan


endokrin
Regulasi banyak fungsi homeostatik
Pusat emosi dan tingkah laku
Irama Tubuh Harian dan Bulanan

Bulanan: siklus ovulasi,


mentruasi.
Harian: irama diurnal /sirkadian
Nukleus suprakiasmatik.
Terima informasi cahaya dan gelap
dari retina.
> 100 fungsi tubuh dan proses
biokimia
JAM ikuti irama
BIOLOGIS sirkadian.
DI OTAK.
Tidak ikuti irama sirkadian letih,
SEREBELUM
Mempertahankan keseimbangan
Memperbaiki tonus otot
Koordinasi dan merencanakan
gerak volunter terlatih
BATANG OTAK
Tempat asal saraf otak
Pusat pengaturan kardiovaskuler respirasi
Modulasi rasa nyeri
Regulasi refleks sikap-keseimbangan
Meneruskan input dari medula spinalis ke
otak
Berperan dalam siklus tidur-bangun
Korteks Serebri LOBUS
Frontalis
Parietalis
Temporalis
Oksipitalis
girus
sulkus
FUNGSI MOTORIK
Korteks motorik primer girus
presentralis ( 4 Brodman)
Korteks premotor
Korteks suplemen
KORTEKS MOTORIK PRIMER
Homunkulus motorik
Luas Persarafan >>

Gerakan > halus
KORTEKS SENSORIK PRIMER
Girus postsentralis (3.1.2 Brodman)
Homunkulus sensorik
Luas Persarafan >>

Sensasi > tajam
AREA ASOSIASI
Korteks asosiasi prefrontal
Korteks asosiasi parietal-temporal-
oksipital
Korteks asosiasi limbik
AREA ASOSIASI
Meliputi korteks serebri
lagi : motorik, sensorik,
berbahasa
Terlibat pada fungsi luhur
interkoneksi penyebaran
informasi
Korteks Asosiasi Prefrontal
Rencanakan gerak volunter
Mengambil keputusan
Kreativitas
Sifat kepribadian
Integrasi semua input sensorik
proses persepsi
Korteks Asosiasi Parietal- Temporal-Oksipital
Penting dalam berbahasa
berhubungan dg daerah Wernicke
Korteks Asosiasi Limbik
Motivasi
Emosi
Memori
Hemisfer Dominan & Non Dominan
Untuk fungsi luhur:
- berbahasa
- berfikir logik, analitik, filosofis
- seni
Hemisfer Dominan
Umumnya kiri
Verbal, logik, analitik
(matematik, bahasa, filosofi)
Hemisfer Non Dominan
Kanan
Non bahasa
Persepsi ruang
Artistik
Musik
Fungsi Berbahasa
Berbicara
Menulis
Isyarat
Pusat Integrasi
= area yg menerima informasi dari berbagai
area asosiasi dan mengarahkan aktivitas
motorik yg sangat kompleks
Juga menghasilkan fungsi analitik yang rumit
Korteks prefrontal integrasikan informasi dari
area asosiasi sensorik dan menghasilkan
fungsi intelektual yg abstrak
Bicara, menulis, mengerjakan matematik,
penghayatan ruang, dll.
General interpretative area
= area Wernicke
= area gnostic
Terima informasi dari semua area
asosiasi sensorik
Hanya pd satu hemisfer, biasanya
kiri
Daerah Wernicke
Untuk pengertian bahasa
Di korteks serebri kiri dekat daerah
asosiasi parietal-temporal-oksipital
Terima impuls penglihatan,
pendengaran, taktil.
Formulasikan bicara apa (memilih kata-
kata dan urutannya) yang akan dikirim ke
Broca
Daerah Broca
Untuk kemampuan bicara motorik
Di korteks serebri kiri dekat korteks
motorik untuk berbahasa / asosiasi
prefrontal
Jalur Kortikal Bicara
Korteks visual girus angularis
(bag. Area asosiasi parietal-temporal-
oksipital Wernicke Broca
korteks motorik primer.
Afasia
Kerusakan Wernicke tidak mengerti
apa yang didengar / dilihat / diraba
dapat bicara lancar, tetapi apa yang
diucapkan tidak dimengerti orang lain
Kerusakan Broca tidak mampu
membentuk kata-kata, tetapi mengerti
apa yang didengar / dilihat
Disleksia
Sukar belajar membaca kelainan
perkembangan
Tingkat Kesadaran
Siaga penuh
Bangun
Tidur (berbagai tipe)
Penurunan Kesadaran Koma
Kesiagaan
RAS (reticular activating system)
Bergantung pada sensorik yang
membangkitkan perhatian
(RAS)
Tidur
Proses aktif
Bergantian: slow wave-paradoxical sleep
Sel otak tidak istirahat
Fungsi: belum jelas
Banyak jaga adenosin di otak
Adenosin inaktifkan pusat jaga
Kafein blok reseptor adenosin
Siklus Tidur-Bangun
Dikontrol oleh interaksi 3 sistem
saraf :
= Arousal System R.A.S.
= Pusat tidur Slow wave
= Paradoxical Sleep Center
PERBANDINGAN
SLOW WAVE SLEEP PARADOXICAL SLEEP
EEG: Slow wave EEG: = jaga
Otot: tonus + Tonus otot
HR,RR,BP: < ireguler
Mimpi : jarang Biasa
Mudah bangun Sukar bangun
Prosentase: 80 % 20 %
Tipe: 4 tingkat Rapid eye movement
Slow Wave Sleep
EEG: gelombang lambat & dalam
Tingkat I : Dangkal
Tingkat IV : Dalam
Siklus tiap 30 45 menit
Diikuti paradoxical sleep 10-15 mnt
Slow Wave Sleep 3 zone
Diencephalic sleep zone :
- hipotalamus posterior
- talamus intralaminar
- talamus anterior
Medullary synchronizing zone
- formasioretikularis
Basal forebrain sleep zone
- area preoptik
REM sleep
Pontine reticular formation
Sistem Limbik

TD:
Korteks asosiasi limbik
Nuklei basal
Talamus
Hipotalamus
Sistem Limbik
Emosi
Sifat dasar & sosioseksual
Motivasi
Belajar
Motivasi
Kemampuan mengarahkan tingkah
laku pada tujuan spesifik
Emosi & Tingkah Laku
Dikontrol oleh Sistem Limbik
Neurotransmiter:
Norepinefrin
Dopamin
Serotonin
Self stimulation
Psychoactive Drugs
Self stimulation Senang
Amfetamin Katekolamin
Kokain hambat reuptake dopamin di
sinap
Toleransi
Desensitisasi butuh dosis >
Depresi

Defisiensi serotonin / norepinefrin


Belajar
Mendapatkan pengetahuan atau
ketrampilan (perubahan perilaku)
karena mengalami, instruksi,
membaca, melihat, mendengar
Reward & Punishment Center
Rangsang pusat reward senang
Rangsang pusat punishment
tidak menyenangkan
Memori
Memori jangka pendek
perubahan sementara pada sinap
Memori jangka panjang
perubahan permanen pada sinap &
pembentukan sinap baru
Declarative Memories
Setelah mengalami
Hipokampus
Procedural Memories
Motor skill
Pusat-pusat motorik
Working Memories
Executive functions
Korteks prefrontal
Pusat Memori
Neuron yang terlibat memori tersebar di
subkorteks dan korteks serebri
: Hipokampus
Lobus temporalis medial
Sistem limbik
Serebelum
Korteks profrontal
Korteks serebri lain
Hipokampus
Bagian dari sistem limbik
Berperan penting pada memori jangka
pendek, integrasi stimulus terkait,
konsolidasi memori jangka panjang
transfer ke korteks serebri
Memori deklaratif WHAT (orang,
objek, tempat, fakta, kejadian).
Amnesia
Amnesia retrograd
Amnesia anterograd
Pola Gerakan
Merupakan memori
tersimpan di sinap
Yang kompleks tersimpan di otak
Yang sederhana tersimpan di
medula spinalis
Pola Gerakan MEMORI

K. Premotor
K. Suplemen

Korteks motorik primer

Batang otak / Med. spinalis
Pola Gerakan Sederhana
Batang Otak
Medula Spinalis

Interneuron (banyak pola gerakan)

Neuron Motor
Neuron Motor
Rangkaian neuron yang terlibat motorik
Neuron motor : langsung mensarafi
otot
Lower motor neuron = neuron motor
Upper motor neuron = dari korteks
serebri sampai lower motor neuron
Jaras Motorik

Traktus Piramidalis
Traktus Ekstrapiramidalis
Traktus Piramidalis

Traktus Kortikobulber
Traktus Kortikospinal lateral

Otot-otot presisi tinggi, otot distal
(otot bola mata, otot bicara, jari tangan)
Traktus Ekstrapiramidalis
Traktus kortikospinalis medial
Traktus Retikulospinal
Traktus Rubrospinal
Dll

Otot-otot penyangga badan/otot aksial
(otot: paha, badan, lengan)
Lower motor neuron

Neuron motor
Neuron motor yg persarafi sel otot
Bagian dari refleks regang
Rusak: lumpuh layu (flaksid)
refleks regang ( - )
Contoh: polio myelitis anterior acuta
Upper motor neuron

Lower motor neuron


Upper motor neuron
Neuron yg menghantarkan impuls
motorik dari korteks serebri ke neuron
motor
Rusak : lumpuh kaku (spastik)
Contoh: serangan stroke daerah motorik
Sensorik
Somatosensorik
Special senses
Somatosensorik
Raba
Tekan
Suhu
Nyeri
Propriosepsi
Propriosepsi
Persepsi dan kesadaran thd posisi tubuh
dan bagian-bagiannya.
Impuls dari:
- telinga dalam : utrikulus, sakulus,
kanalis semisirkularis
- sendi dan ligament
- otot, tendo dan kulit.
Propriosepsi (2)
Impuls diteruskan ke korteks serebri dll
melalui kolumna dorsalis dan traktus
spinoserebelaris
Rangsang perlu untuk:
- koordinassi gerakan
- tingkat (grading) kontraksi otot
- mempertahankan keseimbangan
Sistem Saraf Autonom (SSO)
Autonomic Nervous System (ANS)
Saraf eferen
Tidak dikendalikan kemauan
Td: saraf simpatis
saraf parasimpatis
Bagian: preganglion
: postganglion
Hipotalamus
Fungsi regulasi yang penting dan extensif pd SSO
Dorsal: feeding behaviors:
TD , intestinal motility,
intest. blood suply
Ventral: defence behaviors:
fight or flight
SSO
Mengatur aktivitas organ viseral
Umumnya disarafi simpatis dan parasimpatis
Ada: tonus simpatis :
tonus parasimpatis
Aktivitas tonus simpatis >
Istirahat : tonus parasimpatis >
Refleks autonom
Penting pada homeostasis
Berhubungan dengan sistem endokrin dan tingkah
laku.
SSO
Simpatis koordinasi respons tubuh thd stres
Parasimpatis koordinasi fungsi dasar
homeostasis
Simpatis
Thoracolumbal pathways
Preganglion: Ach
Postganglion: Noradrenalin (norepinefrin)
Sifat: mass discharge stress response
fight or flight
Jalur: hipotalamus kornu lateral (IML)
medula adrenal
Reseptor Adrenergik
Terdapat pada dinding sel target
Reseptor 1 dan 2
Reseptor 1 dan 2
Reseptor > sensitif thd norepinefrin
Reseptor 1 sama sensitif epi norepi
Reseptor 2 > sensitif thd epinefrin
Obat: blocker
blocker
2 agonist
Reseptor
1 : dilatasi pupil , konstriksi arteriol

2 : kontraksi otot saluran cerna


1 : denyut jantung:
2 : saluran napas: dilatasi
Parasimpatis
Craniosacral pathways
Ganglion : pada dinding organ target
Preganglion: Ach
Postganglion: Ach
Reseptor: nikotinik : ganglion
muskarinik : organ target
Parasimpatis
Obat: parasimpatolitik
parasimpatomimetik

Das könnte Ihnen auch gefallen