Sie sind auf Seite 1von 20

AQIDAH ISLAM;

Konsep, Implementasi, dan Berbagai


Alirannya
A.
KONSE
P DEFINISI AKIDAH
Etimologis /
Syari /
Terminologis /
ETIMOLOGIS /
Akidah (Arab) = alaqdu / ,
artinya:
1. Ikatan
2. Memintal
3. Menetapkan
4. Menguatkan
5. Mengikat dengan kuat
6. Berpegang teguh
7. Keyakinan dan keteguhan
SYAR'I /
1. Rukun iman, yaitu beriman kepada Allah,
para malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para
rasul-Nya, dan kepada hari akhir, serta
kepada qadar yang baik maupun yang
buruk. Juga mengimani segala hal yang
ditetapkan oleh nash-nash.
2. Keimanan yang mantap kepada Allah:
A. Uluhiyah-Nya,
B. Rububiyah-Nya,
C. Asmaa wa Sifat (Nama-nama dan sifat-
sifat-Nya)
TERMINOLOGI/
1.Keyakinan yang mantap dan keputusan yang tegas, yang tidak
terpengaruh dan tidak dimasuki oleh keragu-raguan sedikit pun.
Baik keyakinan dan keputusan tersebut benar maupun salah, hak
maupun batil. > Dinamakan akidah, karena manusia mengikatkan
hatinya kepadanya.
2.Keimanan yang mantap pada diri seseorang, sampai tingkatan
tidak dapat digoyahkan oleh keragu-raguan. Apa yang diyakini dan
diimani tersebut harus sesuai dengan kenyataan, dan tidak
terasuki oleh keragu-raguan dan dugaan.
3.Kumpulan dari hukum-hukum kebenaran yang jelas, yang dapat
diterima oleh akal, pendengaran, dan perasaan, yang diyakini oleh
hati manusia, dan dipujinya, dipastikan kebenarannya, ditetapkan
keshahihannya dan manusia tidak melihat ada yang menyalahinya,
dan bahwa ia itu benar serta berlaku selama-lamanya.

Ilmu tentang hukum-hukum syariat dalam bidang


akidah yang diambil dari dalil-dalil mutlak dan
menolak semua syubhat dan semua dalil-dalil
ISTILAH
ILMU AKIDAH

LURUS MENYIMPANG

1. Aqidah/Itiqad
1. Ilmu Kalam
2. Tauhid
2. Filsafat
3. As-Sunnah
3. Tasawuf
4. Ushuluddin
4. Ilahiyat (Teologi)
5. Fiqih Akbar
6. Asy-Syariah 5. Metafisika
7. Al-Iman
KARAKTERISTIK AQIDAH ISLAM

AQIDAH ISLAM



Berdasarkan
Tidak bisa
dalil/argument Komprehensif
diindrai
atif
1-











2 -










B.
IMPLEMENTA
URGENSI AQIDAH
SI
1. Pondasi dari bangunan agama dan syarat syahnya
sebuah amal
2. Membebaskan jiwa manusia:
a.Rasa takut terhadap kehidupan
b.Rasa takut terhadap rizki
c.Egois, kikir dan rakus
d.Nilai-nilai masyarakat jahiliyah
e.Kezaliman
f. Bebas dari khurafat dan tahayul
3. Menumbuhkan kesadaran diri
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
GUNAKAN SUMBER-SUMBER
AQIDAH YANG BENAR (SHAHIHAH)

1. Al-Quran
2. Al-Sunnah
3. Akal sehat*)
*) ALASAN-ALASAN
HARUS MENGGUNAKAN
AKAL SEHAT
1.Allah tidak mengajak berbicara kecuali dengan orang-orang yang
berakal dan memahami syariat (Q. Al-Baqarah: 269)
2.Beban agama hanya mengenai orang yang mukallaf (dewasa dan
berakal sehat) (H.R. Abu Daud)
3.Allah mwencela orang-orang yang tidak memanfaatkan akalnya (Q.
Al-Mulk: 10)
4.Allah memuji pekerjaan-pekerjaan akal; tadabbur dan tafakkur (Q.
AN-Nisa: 82, al-Baqarah 76)
5.Al-Quran memuat banyak ayat yang berbicara kepada manusia
sesuai dengan akal penalaran dan logika (Q. An-Nisa: 82)
6.Allah mencela taklid buta yang merupakan penghalang bekerjanya
akal (Q. Al-Baqarah: 170)
7.Allah memuji hamba-Nya yang menggunakan akalnya untuk mencari
dan mengikuti kebenaran (Q. Az-Zumar: 17-18)
8.Allah menunjukkan hal-hal yang menjadi bidang garapan pekerjaan
akal (Q. Qaaf: 6-8)
9.Allah menunjukkan hal-hal yang berrada di luar jangkauan akal
manusia (Q. Al-Isra: 85)
10.
Al-Quran menganjurkan untuk menggunakan qiyas (menggunakan
KETENTUAN PENGGUNAAN AKAL
SEBAGAI SUMBER AKIDAH
1. Akal mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang
kebenaran yang bersifat global.
2. Syariat harus didahulukan atas akal.
3. Apa yang benar menurut akal sehat , tidak bertentangan
dengan hukum syariat.
4. Pendapat akal yang nilainya benar adalah yang sesuai dan
sejalan dengan syariat, demikian sebaliknya.
5. Balasan berupa pahalaa dan dosa ditentukan oleh syariat,
bukan oleh akal.
6. Mubah adalah hukum dasar segala sesuatu sebelum
datannya hukum syariat.
7. Akal tidak dapat mnenentukan hukum-hukum tertentu
sebelum turunnya wahyu.
HINDARILAH PENYIMPANGAN AQIDAH

PENYEBAB PENYIMPANGAN AQIDAH:


Ketidak tahuan terhadap akidah yang benar/lurus.
Fanatisme buta terhadap adat istiadat atau tradisi
masyarakat tertentu.
Taklid buta terhadap orang lain tanpa
menggunakan ilmu yang benar dan wahyu.
Berlebih-lebihan dalam bersikap terhadap para
wali dan orang-orang shalih.
Lalai dari mentadaburi ayat-ayat Allah (Qauliyah
dan Kauniyah).
Tidak mempelajari ilmu akidah secara baik dan
benar.
TERAPI PENYIMPANGAN AQIDAH
1. Kembali kepada Kitabullah dan Sunnah dalam
mempelajari akidah
2. Memperbaiki kurikulum (tutorial PAI/SPAI)
3. Membina dan mencetak para para tutor
PAI/SPAI yang handal dalam bidang akidahnya.
4. Menggunakan sarana dan prasarana
pembelajaran akidah yang efektif dan efisien
serta jauh dari khurafat.
5. Membentuk lembaga pengkajian dan
konsultasi akidah.
6. Dll.
B. ALIRAN
AQIDAH
KHOWARIJ
Kharijah > Khowarij : Kelompok yang keluar dari pasukan Ali bin Abi
Thalib dalam keputusan gencetan senjata pasca perang Sipin
Mereka membangkang khalifah dan keputusannya yang sah,
mengkafirkan para sahabat dan gerasinya.
Benih-benihnya lahir pada masa akhir kehidupan Rasulullah pada saat
pembagian harta rampasan perang Hunain. Dzul-Khuwaishirah
lancang menuduh Nabi tidak adil> merasa dirinya lebih adil dan
bertaqwa dari Rasulullah.
Ciri-Ciri: a) mudah mencela dan cepat menganggap sesat tindakan
seseorang, b) sangat berlebihan dalam melaksanakan ibadah tanpa
penghayatan yang lurus, c) keras/kasar dan menghalakan darah/harta
kaum muslimin lain.
Aqidah: a) Mengakui kalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman
(setengahnya), b) Mengkafirkan Aisyah ( juga Zubair, Tholhah, Amru)
karena terlibat pada perang Jamal, c) amal ibadah shalat, zakat,
puasa termasuk rukun iman, jika ditinggalkan maka tergolong kafir,
d) menolak hadits-hadits shahih seperti tentang syafaat.
(Adnani dan Abdurahman, 2010: 145-164)
SYIAH
Muncul setelah terbunuhnya Utsman, pencetusnya Abdullah bin Syaba,
pendeta Yahudi dari Yaman (berpura-pura masuk Islam), dia tampak shalih
dan mendapat simpatik dari kaum muslimin, dia minta jabatan pada
Utsman namun ditolak dan dendamnya mendalam, dia menyebarkan
faham bahwa Rasul berwasiat pada Ali sebagai khalifah penggantinya, Ali
lebih berhak dari Kalifaturrasyidin yang lainnya, dia dan pengikutnya
membunuh Utsman, Ali dibaiat sbg. Khalifah.
Abdullah bin Syaba tetap ingin memecah umat Islam dengan menanamkan
keyakinan bahwa Ali adalah Rabb yang harus disembah. Pasca perang Sipin
muncul kelompok pembela Ali (mutlak = benar/salah) yang diberi nama
Syiah (pembela & pendukung) yang bersebrangan dengan kelompok
khowarij.
Sepeninggal Ali disebarkan keyakinan: a) Ali akan hidup kembali untuk
menuntut balas jabatan khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman. b) Ali
adalah Rabb, c) Ali adalah Nabi yang sebenarnya (bukan Muhammad), d)
Malaikat keliru menurunkan wahyu pada Muhammad seharusnya pada Ali
karena kemiripan wajahnya, d) muncul sekte Syiah Itsna Asyariah (Ali dan
11 keturunannya) sebagai imam mereka yang mashum.
Sekte:
Imamiyah (12 imam), revolusi imam Khomaeni, negara Syiah Iran
(dominan)
Muhammadiyah, meyakini imam mahdi (Muhammad bin Abdullah bin
Hasin bin Ali) yabng dikelal An-Nafsu Az-Azakiyah.
Jafariah, meyakini imam mahdi (Jajar bin Muhammad Ash-Shiddiq)
Aqidah Syiah:
A. Imamah/Khalifah
Imamah sepeninggal nabi adalah Ali dan keturunannya, yang
mengingkarinya tergolong dzalim, kapir, perampas hak.
Ahlul bait hanya sebatas Ali dan Fatimah, ummahatul
mukminin lainnya bukan ahlul bait.
Kedudukan imam sejajar dengan nabi.
Rasulullah emberikan ilmu ladunni kepada para Imam
Ghaibah & Rajah; Imam menghilang sementara waktu
dan akan datang kembali untuk membela syiah.
B. Para Shasabat Nabi itu Murtad dan Kafir
C. Al-Quran yang beredar di kaum muslimin hari ini telah
diselewengkan oleh para sahabat, yang asli ada di tangan Ali
dan para imam pelanjutnya.
D. Hanya menerima hadits yang berasal dari Ali dan
keturunannya
E. Taqiyyah; Menampakkan kepada kelompok lain hal yang
berbeda dengan hatinya.
F. Nikah muthah dibolehkan bahkan dianjurkan
(Adnani dan Abdurahman, 2010: 167-172
MUTAZILAH
Mutazilah = kelompok kontropersial yang memisahkan diri.
Tokohnya: Washil bin Atho dan Amru bin Zaid murid Hasan Al Bashri
Pendapatnya: Muslim fasik (pelaku dosa besar) di dunia bukan mukmin dan
bukan kafir, di akhirat kekal di neraka. Bertentangan dengan pendapat gurunya
(Hasan), maka dia ber-itizal kemudian disebut Mutazilah dan bermusuhan
dengan faham/keyakinan lain.
Akidah:
1.Tauhid> Al-Quran itu adalah makhluq
2.Al-Adl> pengingkaran terhadap taqdir, Allah tidak mentakdirkan keburukan.
3.Al-Wadu wal Waid> Tidak ada ampunan Allah; Setiap orang yang berdosa
pasti disiksa sesuai dengan janji Allah karena Allah tidak akan mengingkari
janji-Nya.
4.Al-manzilah bainal manzilatain > Pelaku dosa besar di dunia ini tergolong
keluar dari iman tapi tidak termasuk kufur, di akhirat kekal di neraka.
5.Amar makruf Nahyil munkar> Mengajar gol diluar Mutazilah untuk sejalan
dengan faham Mutazilah.
6.Mengandalkan akal secara penuh dalam masalah aqidah, mendahulukan akal
atas Al-Quran dan hadits.
7.Menta`wil sifat sifat Allah yang sejalan dengan akal mreka.
8.Menghukumi baik buruknya persoalan dengan akal.
9.Allah sama sekali tidak ikut campur dalam pererjaan manusia.
Dll. Miraj Nabi, Arasy dan Kursi, Kiroman Katibin, adzab kubur, siksa kubur,
10.
hisab, mizan, shirat, syafaat....
?Aliran-Aliran Lainnya
MURJIAH
JABARIAH
QODARIAH
............

Das könnte Ihnen auch gefallen