Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
a. Bahaya Interpersonal
Seiring dengan peningkatan kekeringan, lansia merasakan gatal
(pruritus) pada seluruh tubuh. Pruritus dapat menjadi masalah dan
mendorong ke arah ulserasi kulit akibat garukan, ulserasi tersebut
akan lambat untuk sembuh dan menunjukkan adanya bahaya infeksi.
Lansia harus didorong untuk memelihara kuku tetap bersih, kulit
harus dibersihkan pada saat kotor atau pada interval yang rutin.
Klien harus didukung seaktif mungkin dengan memasukkan periode
istirahat untuk menghindari kelelahan berlebihan
b. Bahaya Lingkungan
Kelembaban yang rendah merupakan faktor predisposisi bagi lansia untuk
mengalami pruritus yang disebabkan oleh kulit yang kering. Rumah klien dapat
dilembabkan dengan memasang alat pelembab udara atau sejenisnya. Efek dari
kelembaban udara yang rendah juga dapat ditangani dengan mempertahankan
asupan cairan yang memadai, mengurangi frekuensi mandi, dan menggunakan
lotion dalam mencegah kehilangan cairan.
Bahaya lain yang seringkali tidak terdeteksi adalah perubahan lingkungan,
seperti tata letak barang, yang dapat memberi resiko trauma pada lansia. Oleh
karena itu lansia perlu diarahkan/ diajarkan mengenai barang barang yang ada
di sekitarnya, dan tidak dianjurkan untuk melakukan perubahan tata letak,
karena lansia harus mempelajari kembali letak letak barang yang ada di
sekitarnya.
4. Perawatan Membran Mukosa
pada Lansia
Hygiene Mulut
Hygiene mulut yang baik termasuk kebersihan, kenyamanan dan
kelembaban struktur mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut
dan kerusakan gigi. Klien di rumah sakit atau fasilitas jangka panjang
seringkali tidak menerima perawatan agresif yang mereka butuhkan.
Perawatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari.
Diet
Untuk mencegah kerusakan gigi klien harus mengubah kebiasaan makan,
mengurangi asupan karbohidrat, terutama kedupan manis diantara
makanan.Makanan manis atau yang mengandung tepung akan menempel
pada permukaan gigi. Setelah memakan yang manis, klien harus menggosok
gigi dalam waktu 30 menit untuk mengurangi aksi plak.
Gosok gigi
Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari (setelah makan dan waktu tidur)
adalah dasar program hygiene mulut yang efektif. Sikat gigi harus mempunyai pegangan
yang lurus, dan bulunya harus cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Sikat
gigi harus diganti setiap tiga bulan.
Penggunaan Fluorida
Pada kebanyakan komunitas persediaan air terdiri dari fluoride. Rosier dan Beck (1991)
melaporkan ringkasan studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa pemberian fluor
pada air minum telah memainkan peranan yang dominan dalam menurunkan karies gigi.
Flossing
Flossinggigi adalah penting untuk mengangkat plak dan tartar dengan efektif diantara
gigi.Flossingmelibatkan insersiflossgigi, satu per satu.
Hygiene Mulut Khusus
Beberapa klien memerlukan metode hygiene mulut yang
khusus karena tingkat ketergantungan mereka pada
perawat atu ada kelainan mukosa mulut. Klien yang tidak
sadar. Lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur
pada mukosa yang tebal karena mereka tidak mampu
untuk makan, atau minum, sering bernapas melalui mulut,
dan seringkali memperoleh terapi oksigen
Konsep Asuhan Keperawatan
Masalah keperawatan pada Kulit
TERLAMPIR
Masalah Keperawatan pada
Membran Mukosa Oral Lansia