Sie sind auf Seite 1von 24

Isu, Kebijakan, Tantangan Patient Safety

serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) dalam Pelayanan Kesehatan
Hanifa M. Denny, SKM, MPH, Ph.D.
Dosen Bagian K3 dan Dekan FKM Undip
(Email: hanifadenny@live.undip.ac.id)
Ketua Umum PERSAKMI (Email: hanifadennyph@gmail.com)
2012 - Doctor Of Philosophy In Public Health, Department Of Environmental And Occupational
Health, College Of Public Health, University Of South Florida, Tampa, USA
2000 - Master Of Public Health (MPH), Major In Environmental And Occupational Health, College
Of Public Health, University Of The Philippines, Manila, Philippines,
1992 - Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM), Peminatan Kesehatan Linkungan Dan Kesehatan
Kerja, Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang,
Indonesia
2012 - Certified In Occupational Health Crossing Border, Ludwig Maximillian University, Munich,
Germany
2010 - Certified In Introduction To Social Marketing, University Of South Florida, USF Health,
Tampa, Florida, USA
2006 - Certified In Occupational Safety And Health &Development, National Institute Of Working
Life, Stockholm, Sweden
1998 - Post Graduate Course In Occupational Health, University Of The Philippines Manila,
Philippines
2015 s.d. 2019 - Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Semarang
2008 s.d 2009 - Ketua Konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Magister Promosi Kesehatan Pasca Sarjana
Undip
2001 s.d 2007 - Ketua Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Semarang
1994 s.d. sekarang - Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Semarang

2001 s.d. sekarang - Konsultan di beberapa kegiatan kesehatan kerja WHO, ILO, GTZ dan Direktorat Kesja & OR
Kemkes
2004 s.d. sekarang Anggota International Commission on Occupational Health, Italy
2009 s.d. 2017 Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI)
Isu-isu
Preventable adverse events (PAEs) atau Kejadian yang
tidak diharapkan tetapi dapat dicegah dilaporkan terjadi
di beberapa pelayanan Kesehatan (James, 2013)
Penyebab tingginya permintaan akan jasa pelayanan
kesehatan yang di dasarkan pada ukuran biaya
Beban kerja petugas pelayanan kesehatan, ketidak
puasan, burn out, perhatian yang terbagi dan bekerja
tergesa-gesa (Holden, et. all, 2011)
James, J.T., 2013. A new, evidence-based estimate of patient harms associated with hospital care. Journal of patient safety, 9(3), pp.122-128.
Holden, R.J., Scanlon, M.C., Patel, N.R., Kaushal, R., Escoto, K.H., Brown, R.L., Alper, S.J., Arnold, J.M., Shalaby, T.M., Murkowski, K. and Karsh, B.T., 2011. A
human factors framework and study of the effect of nursing workload on patient safety and employee quality of working life. BMJ quality & safety, 20(1),
pp.15-24.
Isu-isu
Patient safety adalah isu global dalam pelayanan
Kesehatan
Satu dari Sepuluh pasien dapat diperkirakan terancam
bahaya terkait patient safety
Empat 14 dari 100 pasien mengalami infeksi yang
diperoleh di RS
Akses ke peralatan medis yang memadai masih terhambat
http://www.who.int/features/factfiles/patient_safety/patient_safety_facts/en/
Isu-isu K3 bagi Petugas Pelayanan Kesehatan
Petugas kesehatan dapat terkena Penyakit maupun
Kecelakaan kerja
Ergonomi kerja: posisi kerja, sepatu yang tidak nyaman
Hand hygiene
Tertusuk jarum
Bekerja dengan shift yang berganti-ganti
Bekerja terlalu lama
http://www.who.int/features/factfiles/patient_safety/patient_safety_facts/en/
Kebijakan

pasal 43 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Kepmenkes No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang K3RS
Kepmenkes No.270/Menkes/SK/2007 tentang Pedoman
manajerial pencegahan dan pengelolaan infeksi di RS dan
fasilitas kesehatan lainnya
UU No.36tahun 2009 tentang Kesehatan pasal165: Pengelola
tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan
pemulihan bagi tenaga kerja
Tantangan Patient Safety dalam Pelayanan
Kesehatan (Yankes)

Kesiapan pihak provider pelayanan kesehatan dalam menjamin


keselamatan pasien
Mengatasi dua kepentingan antara kepentingan bisnis dan
keselamatan pasien
Merasionalkan beban kerja petugas pelayanan kesehatan
Memfasilitasi diselenggarakannya mutu pelayanan kesehatan
Meningkatkan skill dan komitmen petugas kesehatan dan
manajemen yankes untuk menjamin keselamatan pasien
Tantangan Patient Safety
Safety studies show that additional hospitalization,
litigation costs, infections acquired in hospitals, disability,
lost productivity and medical expenses cost some
countries as much as US$ 19 billion annually. The
economic benefits of improving patient safety are
therefore compelling. (WHO Fact)
Satu dari 300 pasien berpotensi terkena bahaya di RS
(WHO Fact) Bagaimana cara menurunkannya?
http://www.who.int/features/factfiles/patient_safety/patient_safety_facts/en/
Tantangan Patient Safety
hospital management support for patient safety,
(Dukungan Pihak Manaejemen kurang)
nonpunitive response to error, (Tidak ada sanksi)
hospital transfers and transitions (Perpindahan pasien)
staffing (Pelaksanaan tugas belum terstandar)
teamwork across hospital units (Kerjasama belum
terbentuk)
Johan Hellings, Ward Schrooten, Niek Klazinga, Arthur Vleugels, (2007) "Challenging patient safety
culture: survey results", International Journal of Health Care Quality Assurance, Vol. 20 Iss: 7, pp.620 - 632
Tantangan Patient Safety
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011, BAB III
STANDAR KESELAMATAN PASIEN, Pasal 7:
(2) Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
a. hak pasien;
b. mendidik pasien dan keluarga;
c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien;
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
f. mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
g. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
Tantangan Patient Safety
1. HAND HYGIENE
2. PENGELOLAAN SAMPAH
3. PENGGUNAAN APD
4. ETIKA BATUK DAN BERSIN
5. PENGELOLAAN LINEN
6. PENANGANAN DAN SANITASI MAKANAN
7. SURVEILANS
8. PRAKTEK SUNTIK AMAN
9. LUMBAL PUNGSI (pengeluaran cairan serebrospinal (CSS) dengan cara
memasukan jarum keruang subarachnoid-komplikasi-kontra indikasi)
10.KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Tantangan K3 dalam Pelayanan Kesehatan

Sistem pengelolaan Yankes telah menggunakan basis K3 dari


mulai bangunan dan sumber daya
Permasalahan:
Setiap pembangunan fasilitas Yankes belum tentu ada yang
menguasai prinsip-prinsip K3 dalam bangunan Yankes, missal:
fasilitas dapat mendukung ergonomic kerja, fasilitas dapat
menjamin keselamatan pengguna
Belum semua sdm dilatih K3 atau memeliki latarbelakang
pendidikan K3
Tantangan K3 dalam Pelayanan Kesehatan

Biaya yankes dari BPJS versus biaya operasional Yankes


Komitmen implementasi K3 yankes belum dibangun
Akreditasi merupakan pendorong untuk pelaksanaan dan
bukan kesadaran berdasarkan tanggungjawab untuk jamin
K3 Yankes
Renturn of Investment K3 yankes belum digunakan
sebagai salah satu potensi benefit
TELAAH DOKUMEN KARS INSTRUMEN
(Dipraktekkan oleh mahasiswa ARS MIKM FKM Undip
dalam MK: K3RS)
DOKUMEN
STD

Daftar peraturan perundangan terkait


keselamatan fasilitas
Dokumen ijin lift, boiler, genset, incenerator,
MFK 1 ijin RS, dll
Hasil laporan pemeriksaan fasilitas oleh
Disnaker, Dinkes, Kemkes
Tindak lanjut dari rekomendasi laporan.
MFK 2 Regulasi yang memuat uraian tugas ketua
dan anggota Panitia K3/risk manj serta unit
pemeliharaan fasilitas RS
Program MFK RS atau rencana induk MFK
Bukti pelaksanaan kegiatan
Bukti evaluasi/update program/rencana
induk
MFK 3 Program pengawasan manajemen
risiko fasilitas RS
Sertifikasi kompetensi
Laporan kerja

MFK 3.1 Program monitoring manajemen


risiko
Data hasil pemantauan program
manajemen risiko
fasilitas/lingkungan
RTL dari hasil monitoring
Identifiaksi risiko
Kebijakan/pedoman/panduan/SPO
keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
Program keselamatan dan keamanan fasilitas
fisik
Monitoring unit independen untuk menilai
MFK 4 kepatuhan terhadap program MFK
SPO identifikasi pengunjung
Laporan kejadian cedera
Pelaksanaan pengamanan pada masa
pembangunan dan renovasi
Monitoring kepatuhan unit independen
Hasil pemeriksaan fasilitas
MFK 4.1 Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
Hasil evaluasi pelaksanaan tindak lanjut.
MFK 4.2 Anggaran untuk perbaikan dan ijin2
Regulasi RS tentang bahan dan limbah
berbahaya serta penggunaan APD
(perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, distribusi, paparan B-3)
Identifikasi risiko bahan dan limbah
berbahaya.
Monitoring unit independen untuk menilai
MFK 5
kepatuhan terhadap program MFK
Daftar dan lokasi bahan limbah
berbahaya terbaru di RS
MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
Hasil investigasi dari tumpahan, paparan
dan insiden lainnya
MoU dengan penyewa lahan RS
Identifikasi disaster yang bisa terjadi di RS
(internal & ekternal)
Disaster plan
MFK 6 Monitoring unit independen untuk menilai
kepatuhan terhadap program MFK
Pelatihan kewaspadaam disaster

MFK 6.1. Program dissater


Post test
Sertifikasi
Regulasi tentang penanggulangan kebakaran
Monitoring unit independen untuk menilai
kepatuhan terhadap program MFK
MFK 7 Program K3
Laporan kegiatan
Sertifikasi
MoU dengan penyewa lahan RS
MFK 7.1 Program Pengamanan kebakaran dan evakuasi
MFK 7.2 Regulasi tentang pemeliharaan sistem deteksi
kebakaran dan pemadaman
Daftar sistem deteksi kebakaran dan alat
pemadaman
Bukti ujicoba dan pemeliharaan sistem deteksi
serta alat pemadam
Sertifikasi pelatihan pemadaman dan
evakuasi
MFK 7.3 Regulasi tentang larangan merokok
Rencana Kerja dan Anggaran alat medis
Daftar inventaris peralatan medis
Bukti pemeliharaan dan kalibrasi alat
MFK 8 medis
Bukti ujicoba alat
Surat tugas/ sertifikasi petugas
pemeliharaan alat
Regulasi tentang pemeliharaan alat
MFK 8.1 Bukti pemeliharaan dan kalibrasi alat
Hasil pemeliharaan dan kalibrasi
MFK 8.2 Regulasi tentang penarikan kembali
produk/peralatan RS
Bukti penarikan produk/alat
MFK 9 Dokumen (-)
Regulasi tentang pengadaan sumber
listrik dan air minum serta sumber
alternatifnya.
MFK 9.1 Daftar area berisiko tinggi bila terjadi
gangguan listrik atau air minum
Daftar sumber alternatif listrik atau air
minum
Daftar sumber alternatif air minum
dan listrik
MFK 9.2 Bukti ujicoba sumber alternatif air
minum dan listrik
Data hasil ujicoba
Regulasi RS tentang pemeliharaan sistem
pendukung, gas medis, ventilasi dan sistem
kunci/sistem utama
Daftar sistem pendukung, gas medis, ventilasi
MFK 10
dan sistem kunci yang ada di RS
Hasil pemeriksaan
Bukti pemeliharaan
Bukti ujicoba

Pengadaan air bersih


MFK 10.1
Pemantauan air bersih

Data hasil pemantauan sistem


MFK 10.2
pendukung/utiliti
Rencana Kerja dan Anggaran
Program manajemen fasilitas dan keselamatan
Daftar hadir
MFK 11
Pre/ post test
Sertifikasi

Regulasi RS tentang pengamanan kebakaran,


MFK 11.1 keamanan, bahan berbahaya dan
kedaruratan
Regulasi RS tentang pengoperasian peralatan
medis dan sistem utiliti
MFK 11.2
Program pelatihan
Sertifikasi
Program pelatihan MFK
MFK 11.3 Pre/post test
Sertifikasi

Das könnte Ihnen auch gefallen