Sie sind auf Seite 1von 10

ASKEP

Myasthenia Gravis
By:
Ns. M. Henry W.
PENGERTIAN
Myiastenia Gravis merupakan gangguan yang
mempengaruhi transmisi neuromuskuler pada
otot tubuh yang kerjanya dibawah kesadaran
seseorang (volunteer) .
Karakteristik yang muncul berupa kelemahan
yang berlebihan dan umumnya terjadi kelelahan
pada otot-otot volunter dan hal itu dipengaruhi
oleh fungsi saraf cranial (Brunner and Suddarth
2002)
Myiastenia Gravis mrp penyakit kronis,
neuromuskuler karena proses autoimun
Penyebab

Kemungkin terjadi karena gangguan atau


destruksi reseptor asetilkolin pada
persimpangan neoromuskular akibat
reaksi autoimun. Kontraksi otot mengalami
kerusakan menyebabkan kelemahan otot
MANIFESTASI KLINIS
Kelemahan otot ekstrim dan mudah
mengalami kelelahan
Diplobia (penglihatan ganda)
Ptosis (jatuhnya kelopak mata)
Disfonia (gangguan suara)
Kelemahan diafragma dan otot-otot
interkosal progressif menyebabkan gawat
napas.
Diagnostik Test Myasthenia
Gravis
Test serum anti bodi resptor ACh yang positif pada 90%
pasien.
Test tensilon : injeksi iv memeperbaiki respon motorik
sementara dan menurunkan gejala pada krisis miastenik
untuk sementara waktu memperburuk gejala-gejala pada
krisis kolinergik.
Test elektro fisiologis untuk menunjukan penurunan
respon rangsangan saraf berulang.
CT dapat menunjukan hiperplasia timus yang dianggap
menyebabkan respon autoimun.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diarahkan pada


perbaikan fungsi melalui pemberian obat
antikolinestrase dan mengurangi serta
membuang antibodi yang bersikulasi
Obat anti kolinestrase
Terapi imunosupresif
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat keperawatan: kelemahan otot
(tiba2 cepat lelah & membaik dg
istirahat), kesulitan menelan &
mengunyah, diplopia, tumor kelenjar
timus
Px fisik: kelemahan motorik pd lengan &
tungkai, kesulitan senyum, menunyah,
menelan, bicara lambat, pelo, ptosis,
gangguan status pernafasan
B. Diagnosa Keperawatan
Bersihan nafas tdk efektif b/ kelemahan otot
pernafasan
G3 pola nafas b/d kelemahan otot
G3 pertukran gas b/d aspirasi
G3 mobilitas fisik b/d kelemahan otot
G3 komunikasi verbal (disarthria) b/d
kelemahan otot pengucapan
Perubahan persepsi sensori (penglihatan)
b/d kelemahan otot mata. Diplobia
Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan
tubuh) b/d disfagia
TERIMAKASIH 0__0

Das könnte Ihnen auch gefallen