Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KEHAMILAN
RICARDI W. ALIBASJAH
BAGIAN OBSTETRI-GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI
KEHAMILAN EKTOPIK :
1. Kehamilan tuba
Angka kejadian 1 : 150 kehamilan
Dipengaruhi faktor sosial kejadian
infeksi G.O. tinggi
SEBAB KEHAMILAN TUBA :
a. Keadaan yang mempersulit perjalanan ovum ke
dalam cavum uteri
salpingitis kronika
kelainan kongenital tuba
tumor yang menekan tuba
perlekatan tuba dg dinding sekitar
migrasi eksterna
Kehamilan ampuler
Kehamilan isthmik
Kehamilan interstitial
ABORTUS TUBA
Sel telur bertambah besar menembus selaput
lendir tuba perdarahan timbul karena
abortus ke luar dari ujung tuba, mengisi cavum
Douglasi hematokel retrouterina
Pada keadaan ujung tuba tertutup karena
perlekatan darah terkumpul dalam tuba
hematosalphinx
RUPTURA TUBA :
Sel telur menembus lapisan otot tuba ke arah
cavum peritonei. Terutama terjadi bila
implantasi pada isthmus tuba
Ruptur bisa terjadi spontan atau violent,
misalnya pada toucher, defekasi, coitus
Ruptur biasanya terjadi ke dalam cavum
peritonei, tetapi kadang-kadang ke dalam
ligamentum latum
GEJALA :
PROGNOSIS
3. Kehamilan abdominal
Insidensi 1 : 1500 kehamilan
Terdiri dari 2 macam :
Kehamilan abdominal primer
Kehamilan abdominal sekunder
Kebanyakan kehamilan abdominal sekunder
Terapi :
Segera dilakukan operasi karena bahaya
perdarahan, ileus, prognosis anak.
4. Kehamilan ovarial
5. Kehamilan cervical
Jarang terjadi
Nidasi terjadi dalam selaput lendir cervix
Biasanya berakhir pada kehamilan muda
ABORTUS
Definisi :
Klasifikasi :
I. Abortus Spontan : 20%
II. Abortus Provocatus : 80%.
I. Faktor Zigot :
- Kelainan Ovum
II.Faktor Ibu :
- Infeksi
- Penyakit Kronis
- Kelainan Endokrin
- Malnutrisi
- Kelainan Alat Reproduksi
- Trauma Fisik
- Obat-obatan
- Faktor immunologis
Patofisiologi
Klinis :
- Perdarahan sedikit
- Nyeri perut (-) atau ringan
- Ostium terbuka.
Terapi :
- Rawat jalan
- Tirah baring
Abortus Insipiens
Abortus sedang berlangsung & berakhir dengan
abortus komplit / inkomplit.
Klinis :
- Perdarahan banyak
- Kontraksi rahim (-)
- Ostium Terbuka
Terapi :
Evaluasi
Abortus Inkomplit
Sebagian buah kehamilan terus keluar dan masih
terdapat sisa dalam rongga rahim.
Klinis :
- Perdarahan banyak.
- Kontraksi rahim (+).
- Ostium terbuka, teraba jaringan
Terapi :
- Evaluasi
- Uterotonika
- Antibiotika
Abortus Komplit
Seluruh buah kehamilan telah ke luar dari
rongga rahim.
Klinis :
- Perdarahan sedikit
- Ostium tertutup / terbuka dengan rongga uterus
kosong.
Terapi :
- Antibiotika
- Uterotonika
Abortus Tertunda
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati > 8
minggu dalam rahim
Klinis :
- Perdarahan (+) / (-)
- FU lebih kecil
- BJA (-)
Terapi :
- Evaluasi
- Uterotonika
- Antibiotika
Mola Hidatidosa
1. MH. Komplit
2. MH. Parsial
Histologis :
- Villi Chorionic Abnormal
- Proliferasi trofoblas
- Edema Stroma Villus
Pemeriksaan Penunjang :
- Lab : hCG, T3, T4, TSH.
- USG
- Foto Thorax
Prognosis
20% TTG
Terapi 1.Perbaiki KU
2.Evaluasi :
a.Kuretase Vakum
b.Histerektomi
3.Follow Up
Follow Up
Tujuan : - deteksi dini keganasan
- lama : 1 tahun dengan KB
Jadwal
1 mg pasca evaluasi
3 bulan I : 2 mgg sekali
3 bulan II : 1 bl sekali
6 bulan terakhir 2 bulan sekali
Pemeriksaan :
1.Klinis & hCG
2.USG