Sie sind auf Seite 1von 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PSIKOSOSIAL

Oleh :
Ruswadi*)
PENDAHULUAN

Manusia yang utuh mempunyai integrasi aspek


Bio-psiko-sosial-spiritual yang kokoh.
Klien dgn ggn peny. Fisik, sumber stressor yg
utama adalah respon klien pada aspek Bio-
psiko-sosial-spiritual.
Dalam hal ini perawat perlu tanggap
menangani respon psikososial klien agar pola
klien dlm menyelesaikan masalah lebih
adekuat.
Rentang Respon Psikologis

Respon individu thd penyakit fisik,


berkaitan dgn pengalaman masa lalu,
persepsi thd penyakit, keyakinan thd
penyembuhan dan sistem pelayanan
kesehatan.

Rentang respon individu berfluktuatif dari


respon adaptif sampai respon maladaptif
Rentang Respon Psikologis

ADAPTIF MAL ADAPTIF

HARAPAN KETIDAK PASTIAN PUTUS ASA


(Kesempatan) (Bahaya)
Harapan
Harapan akan mempengaruhi respon
psikologis thd penyakit fisik.
Kurangnya harapan dpt meningkatkan stress
dan berakhir dgn penggunaan mekanisme
koping yg tdk adekuat.
Pada beberapa kasus, koping yang tidak
adekuat dpt menimbulkan masalah
kesehatan jiwa.
KETIDAK PASTIAN

Ketidakpastian adalah suatu keadaan dimana


individu tidak memahami kejadian yang terjadi.
Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu
mengkaji situasi dan memperkirakan upaya yang
akan dilakukan.
Ketidakpastian menjadi berbahaya jika disertai
rasa pesimis dan putus asa.
PUTUS ASA

Putus asa ditandai dgn perilaku pasif,


perasaan sedih dan harapan hampa,
konsisi ini dpt membawa klien dalam upaya
bunuh diri.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Predisposisi
Pengalaman tentang penyakit.
Pengetahuan tentang penyakit.
Harapan pemulihan penyakit tergantung pada pengalaman
langsung dan tidak langsung terhadap penyakit baik yang
positif maupun negatif.
Persepsi dan pandangan terhadap diri.
Sikap positif thd diri sendiri dan pengembangan ketrampilan
menggunakan koping adaptif akan membantu kemampuan
individu menghadapi penyakitnya.
Keuletan (merupakan kekuatan individu untuk
mengembalikan aspek psikososial pada keadaan adaptif
yang terdiri dari kekuatan sumber daya yang ada.
Presipitasi
Peralihan Sehat ke Sakit
Terjadinya serangan penyakit yang mendadak atau tidak
diduga dapat menimbulkan stress.
Proses terjadinya penyakit yang lama akan memberi
kesempatan pada klien untuk mempersiapkan diri
menerima penyakit.

Prognosis Penyakit
Beberapa diagnosis seperti AIDS dan kanker yang
dianggap fatal dan diagnosa yang tidak fatal tetapi sulit
untuk diobati seperti kecacatan yang tidak terduga akan
menimbulkan stress.
Perilaku
Diagnosis Penyakit
Respon perilaku yang ditampilkan:
Rasa jengkel
Syok dan tidak berdaya
Marah, sedih, menarik diri
Mencari informasi pengobatan ke beberapa
dokter/paranormal.
Presipitasi
Tindakan Pengobatan
Tindakan operasi dan pengobatan jangka
panjang seperti dialisis akan menambah stress.

Respon Orang Berarti/Terdekat


Respon orang yang dicintai dan berarti bagi klien
akan membantu pemulihan.
Sebaliknya jika orang yang dicintai memberi
respon emosional yang datar atau tanpa emosi
dapat meningkatkan stress pada klien.
Pengobatan
Respon perilaku terhadap pengobatan:
Mengikuti Instruksi pengobatan dgn baik
Menolak pengobatan.
Menarik diri
Putus asa
Tergantung terhadap pengobatan
Perilaku bunuh diri
Pemulihan
Respon perilaku:
Ansietas
Mudah tersinggung
Sukar konsentrasi
Konsep diri berubah
Penyakit Terminal
Respon perilaku:
Denial/ mengingkari kenyataan
Marah/keinginan merusak diri
Tawar menawar
Depresi
Menerima
Mekanisme Koping :

Mekanisme koping menggambarkan upaya klien


untuk mengatasi ansietas yang ditimbulkan oleh
penyakit fisik.
Ada mekanisme koping yang sering digunakan
klien yaitu: pengingkaran, regresi, represi dan
kompensasi.
Klien cenderung menggunakan koping yang
berarti baginya, termasuk mencari informasi,
menyendiri atau melakukan hobinya.
Masalah Keperawatan
Kerusakan Komunikasi Verbal
Koping Keluarga yang tidak efektif.
Koping Individu yang tidak efektif.
HDR
Ketidakberdayaan.
Gangguan Penyaluran Energi
Perubahan Proses Pikir.
Kerusakan interaksi sosial.
Perubahan Penampilan Peran.
Distress spiritual.
Konflik Peran orang tua.
Diagnose Keperawatan
Perubahan penampilan peran berhubungan
dengan koping individu yang tidak efektif.
Kerusakan interaksi sosial berhubungan
dengan harga diri rendah.
Gangguan penyaluran energi berhubungan
dengan ketidakberdayaan.
Distress spiritual berhubungan dengan konflik
peran orang tua.
Tujuan Umum
Klien dapat membangun sikap penuh harapan dalam
menghadapi penyakit secara realistis dan dapat
kembali mengontrol kehidupannya.

Tujuan Khusus
Klien dapat menerima proses kehilangan fungsi tubuh
secara adekuat.
Klien dan keluarga dapat memperkuat koping yang
adaptif.
Klien dpt menentukan kegiatan sehari sesuai kondisi.

RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MEMPELAJARI UNGKAPAN


PERASAAN SECARA NON VERBAL
Evaluasi
Berkurangnya ancaman pada integritas fisik atau harga diri
klien dalam hal sifat, jumlah dan waktunya.
Perilaku klien mencerminkan kesadaran dan penerimaan
diri yang tinggi terhadap pengalaman emosionalnya.
Klien dapat menggunakan sumber koping secara adekuat.
Klien dapat mengenal stressnya dan mempunyai
kesadaran yang tinggi terhadap perasaannya.
Klien dapat menggunakan respon koping yang adaptif.
Klien dapat belajar strategi baru yang adaptif untuk
mengatasi stressor kehidupan secara efektif.
Klien dapat menggunakan pemahaman yang benar untuk
meningkatkan perubahan dan pertumbuhan personal.

Das könnte Ihnen auch gefallen