Sie sind auf Seite 1von 44

ILEUS

OBSTRUKSI

dr. Metta Ayu Susanti


Internsip
RST DKT TK. III WIJAYA KUSUMA
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Ketenger RT 1 / RW 4 Baturraden
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk : 2 Juni 2017

Tanggal keluar : 4 Juni 2017

Kelompok Pasien: BPJS


Anamnesis dilakukan
pada tanggal 2 Juni
2017 pukul 00.30 di IGD
Anamnesa
RS TK.III
Wijayakusuma
Purwokerto.

Keluhan Utama Nyeri perut


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Tanggal 2 Juni 2017, pasien datang ke IGD RS TK.III Wijayakusuma
Purwokerto dengan keluhan nyeri perut sejak tiga minggu yang lalu.
Nyeri dirasakan terus menerus pada seluruh perut dan seperti
melilit.

Pasien juga mual dan muntah setiap diberi makan sejak 3 hari lalu
sampai saat ini. Muntah berisi cairan warna coklat dan berbau tak
sedap seperti kotoran manusia. Nafsu makan pasien menurun dan
sekarang pasien merasa sangat lemas.

Pasien mengeluh susah BAB walau sudah makan makanan berserat


sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mengaku tidak bisa kentut sejak 1
hari yang lalu dan perut terasa sangat kembung. Keluhan disertai
perut membesar yang dialami sejak tiga minggu yang lalu.

Saat ini pasien terlihat sangat kurus, berat badan pasien dirasa
menurun namun pasien tidak pernah menimbang berat badannya.
Pasien disarankan dirawat inap oleh dokter IGD.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien pernah memeriksakan diri ke dokter


bulan Maret 2017 karena keluhan nyeri perut, di
USG perut hasilnya tidak ada kelainan.
Pasien pernah mondok di RS sebelum ini, yaitu
dua minggu yang lalu dengan keluhan yang
sama. Sudah dilakukan pemeriksaan rontgen
perut dan disarankan operasi oleh dokter namun
pasien menolak dan pulang secara paksa.
Riwayat operasi sebelumnya disangkal.

Riwayat mengkonsumsi obat tradisional dan


obat-obatan dari dokter disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada keluarga
disangkal.

Riwayat Pengobatan
Dua minggu yang lalu mondok di RSWK
diberikan obat injeksi ceftriaxone 2x1g, esome
1x1amp, sucralfat 3xC1, Amlodipin 1x5mg,
namun pasien pulang paksa sehingga
pengobatan dihentikan.
PEMERIKSAAN FISIK

Tekanan darah : 101/69 mmHg


Frekuensi denyut nadi : 110 kali/menit
Frekuensi nafas : 28 kali/menit
Suhu tubuh : 36,6C

Keadaan umum : tampak lemas, gelisah,


nafas cepat, perut membesar dan tegang
Kesadaran : compos mentis, E4V5M6
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 45 kg
Status gizi : kesan gizi baik (IMT 18.73)
PEMERIKSAAN FISIK

kepala
leher

thoraks

Dalam batas normal


PEMERIKSAAN ABDOMEN DAN RT
Inspeksi :
cembung (+), distended (+) darm contour (+) darm
stiefung (+)
Auskultasi :
bising usus (-), metallic sound (+)
Perkusi :
suara hipertimpani di empat regio abdomen,
Palpasi :
Nyeri Tekan (+) seluruh lapang perut, pembesaran
hepar dan lien (-)
Rectal Toucher:
Tonus Sphincter Ani normal
Ampula recti kolaps
Mukosa rektum licin
Handschoen : feses (-), darah (-)
18 MARET 2017
I.8. Assesment
Diagnosis pre operasi : Ileus obstruksi ec susp.
Keganasan
PLANNING
Tirah baring
Puasa
Non Dekompresi : pasang NGT
medikamentosa DC
Persiapan operasi laparotomi eksplorasi

IVFD RL loading 1000cc


Medikamentosa Injeksi Ranitidin 25mg/12jam
Injeksi Ondansetron 4mg/12jam

Memberitahu tentang perjalanan penyakit


kepada keluarga pasien
Edukasi Memberi tahu komplikasi yang mungkin
terjadi
Diagnosis post op : Ileus obstruksi ec tumor
rectosigmoid dan perforasi
caecum

I.9. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI USUS
Pembuluh
Vaskularisasi Persyarafan
limfe

Fisiologis
DEFINISI

Eileos (Latin)

Terhambatnya
pasase isi usus
Kerusakan atau
Ileus hilangnya pasase isi
usus yang
obstruksi disebabkan oleh
sumbatan mekanik.
EPIDEMIOLOGI

Amerika serikat Indonesia


300.000 400.000 14.000 kasus
tiap tahunnya (DEPKES
Indonesia 2004)

Adhesi >
ETIOLOGI
A. Hernia inkarserata;
usus terjepit di dalam
pintu hernia,
B. Invaginasi: bagian yang
masuk makin diteruskan
oleh peristaltic,
C. Adhesi,
D. Volvulus,
E. Tumor usus,
F. Kumpulan cacing
askariasis, a usus
sebelah oral kembung
karena obstruksi, b usus
aboral kosong
PATOFISIOLOGI
Penyumbatan Pengumpulan
Pasase usus
secara cairan dan Distensi
terganggu
mekanik gas

Kompresi mukosa Tekanan


Limfedema dinding
& limfatika dan intraluminer
usus dan gangguan
perpindahan cairan dan tekanan
keseimbangan
dan elektrolit ke hidrostatika
cairan-elektrolit
dalam lumen usus meningkat

Dehidrasi
KLASIFIKASI ILEUS OBSTRUKSI
Intraluminal (fekalit, benda asing, batu

Penyebab
empedu)
Intramural (malignansi, inflamasi)
Ekstramural (adhesi, hernia)

Letak tinggi, dari duodenum sampai

Letak
jejunum
Letak rendah dari colon, sigmoid, sampai
rectum

Parsial
Sumbatan Total

Sederhana
Jenis Strangulata
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri
abdomen

Konstipasi Distensi

Muntah
DIAGNOSIS

Anamnesis
Anoreksia, Tidak bisa
Sakit perut
nausea, flatus atau
hebat
vomitus defekasi

Riwayat Riwayat
laparotomi gangguan
sebelumnya defekasi
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda dehirasi
Distensi, jar. parut, hernia,
Inspeksi massa
Darm contour, darm steifung
Awal: metalic sound
Auskultasi Lanjut: peristaltik

Perkusi Hipertimpani

Palpasi Iritasi peritoneum


RT: Ampula recti kolaps, tonus
sfingter cukup, feses (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen
Lab USG
Abd 3 posisi

Darah lengkap Distensi, kolaps


Distensi

Elektrolit Air fluid level, step


ladder,

Sensitifitasnya 70- Spesifisitas 100%


Ureum kreatinin 80%, spesifisitas
rendah
Proksimal: distensi
Distal: kolaps
LETAK
RENDAH

Letak tinggi
DIAGNOSIS BANDING

Apendisitis
Ileus paralitik
akut

Kolesistitis,
Konstipasi
kolelitiasis

Disminorrhea,
GEA
endometriosis
PENATALAKSANAAN

Monitoring
Perbaiki KU IVFD RL cairan
pasang kateter

Dekompresi
Operatif
NGT
PROGNOSIS

Mortalitas Jika lambat, Dubia et


obs 35-40% bonam jika
sederhana penanganan
5-8% cepat
PEMBAHASAN
Nyeri
abdomen

Konstipasi Distensi

Muntah
PEMERIKSAAN ABDOMEN DAN RT
Inspeksi :
cembung (+), distended (+) darm contour (+) darm
stiefung (+)
Auskultasi :
bising usus (-), metallic sound (+)
Perkusi :
suara hipertimpani di empat regio abdomen, pembesaran
hepar dan lien (-)
Palpasi :
Nyeri Tekan (+) seluruh lapang perut
Rectal Toucher:
Tonus Sphincter Ani normal
Ampula recti kolaps
Mukosa rektum licin
Handschoen : feses (-), darah (-)
PENATALAKSANAAN

Monitoring
Perbaiki KU IVFD RL cairan
pasang kateter

Dekompresi
Operatif
NGT
PROGNOSIS

Mortalitas Jika lambat, Dubia et


obs 35-40% bonam jika
sederhana penanganan
5-8% cepat
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen