Sie sind auf Seite 1von 25

PLENO KASUS 1

Nama :
1. Utami wahyuliana
2. Utari raodha
3. Vicky Jessica
4. Viftin nurfiana
5. Vinni megawati
6. Visca vivi
KELOMPOK 27 7. Volti Diana s
8. Wafik desarta
9. Wahyu pratama
10.Wayan eka s
11.Welly alam p
12.Widjayanti
13.Widya Melianita
14.Widya warapsari
15.Wilda suci H
Si Udin Mencret
Suatu pagi, seorang ibu membawa anak laki-
lakinya bernama Udin yang berusia 2 tahun ke UGD
RSPBA dengan keluhan BAB mencret sejak 2 hari
yang lalu. Frekuensi BAB 5 sampai 6 kali dalam
sehari. Sekali BAB banyak dan masih ada ampasnya,
berwarna kuning berdarah dan lendir (+), Keluhan
disertai perut sakit dan nyeri pada anus sewaktu
BAB, udin sempat muntah beberapa kali, tidak mau
makan dan minum, terlihat lemas dan tidak kencing
dari tadi malam.
Keyword
1.Anak laki-laki usia 2 tahun
2.BAB mencret sejak 2 hari yang lalu
3.Frekuensi BAB 5-6x per hari
4.Darah dan lendir pada BAB (+)
5.Muntah dan mual
6.BAB ada ampasnya
Problem

1. Anak laki-laki usia 2 tahun datang ke RSPBA


dengan keuhan mencret sejak 2 hari yang lalu
dengan frekuensi 5-6x per hari
DD ( Different Diagnosa )
1.Disentri Bassilaris
2. Disentri amoeba
3. Giardiasis
More info
keadaan umum : tampak lemas, BB 12 kg turun menjadi
10 kg.
Tanda vital : nadi : 112x/menit, lemah reguler
RR : 24X / menit
suhu : 40 derajat celcius
Head to toe : mata cekung, bibir kering (+) (+)
Abdomen : tampak supel, peristaltik usus meningkat,
hipertimpani diseluruh kuadran, turgor kulit menurun.
Permeriksaan lab : leukosit : 9000
trombosit : 180.000
hb : 12
eritrosit : 0-4
Ditemukan parasit kysta berbentuk bulat
Jamur : tidak ada
Telur cacing : tidak ada
Bakteri : tidak ada
Tinja : - makroskopis : warna kuning, lembek cair, lendir
dan darah (+)
- mikroskopis : sisa pencernaan :
1. lemak 20/PLB
2. karbohidrat dan serat (-).
Hipotesa
Problem disebabkan oleh karena
Disentri Amoeba
Dont know
1. Definisi
2. Etiologi
3. Gejala
4. Klasifikasi
5. Faktor resiko
6. Patofisiologi
7. Pemeriksaan penunjang
8. Penatalaksanaan
9. Komplikasi
10. Edukasi dan pencegahan
11. Prognosis
LEARNING ISSUE
Definisi
Infeksi usus besar yang disebabkan oleh
entamoeba histolitica dengan kumpulan gejala
penyakit seperti diare berdarah, lendir dalam
tinja dan nyeri saat mengeluarkan tinja,
biasanya ditularkan melalui fecal oral
Etiologi

Penyebab amebiasis adalah entamoeba hystolitica


yang merupakan protozoa usus, sering hidup sebagai
mikroorganisme komensal di usus besar manusia.
Apabila kondisi memungkinkan, dapat berubah menjadi
pathogen dengan cara membentuk koloni didinding
usus & menembus dinding usus sehingga menimbulkan
ulserasi.
Gejala & klasifikasi
Carrier (cyst passer)
Pasien tidak menunjukan gejala klinis sama sekali
Amebiasis intestinal ringan
Onset perlahan, biasanya mengeluh perut kembung, kadang
nyeri perut ringan yang bersifat kejang. Dapat timbul
diare ringan 4-5x sehari dengan bau busuk, kadang tinja
bercampur dengan darah dan lendir. Sedikit nyeri tekan di
daerah sigmoid
Amebiasis intestinal sedang
Keluhan lebih berat dari derajat ringan, tetapi pasien masih mampu
melakukan aktivitas sehari-hari. Tinja disertai darah dan lendir, pasien
mengeluh perut keram, demam dan lemah badan disertai hepatomegali
yang nyeri ringan.
Amebiasis intestinal berat
Keluhan lebih berat lagi. Penderita mengalami diare lebih banyak
15 x disertai darah yang banyak. Demam tinggi (40-40,5c),
disertai mual dan anemia. Pada saat ini tidak dianjurkan
melakukan pemeriksaan sigmoidoskopi karena dapat
menyebabkam perforasi usus.
Amebiasis kronik
Mirip amebiasis ringan, serangan diare diselingi periode normal
atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat terjadi berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukan gejala neurostenia.
Serangan diare biasanya terjadi karena makanan yang sukar
dicerna
Faktor resiko

Makanan dan minuman yang kurang matang


Malnutrisi
Obat imunosupresan & kortikosteroid
Ekonomi & pendidikan rendah
Lingkungan dengan sanitasi buruk
Patofisiologi
Secara umum inkubasi 1 sampai 4 minggu.
Kista tertelan dilambung, kista tahan asam diusus
terjadi ekskistasi dan keluarlah stadium trofozoit trofozoit
berikatan dengan epitel usus melalui antigen Gel Nac
Lectin usus menjadi immobile invasi berlanjut dengan
mengeluarkan proteinase (amebapain dan histolisin) yang
melisiskan matriks protein extra sel, sehingga mempermudah
invasi ke jaringan submukosa bersarang di submukosa dan
membuat kerusakan yang lebih luas ulkus ameba keluar
menjadi tinja berlendir dan berdarah .
Pemeriksaan Penunjang
1. Mikroskopis tinja (sering)
sebaiknya dilakkukan 3x/minggu. Adanya sel darah
merah dalam sitoplasma entamoeba hystolitica stadium
tropozoid merupakan indikasi terjadinya invasi amoebiasis.
Motolitas stadium tropozoid akan menghilang dalam
waktu 20-30 menit, karena itu apabila tidak segera
diperiksa sebaiknya tinja disimpan dalam pengawet
polyvilin alcohol (PVA) atau pada suhu 4 derajat celcius
2. Pemeriksaan serologi untuk deteksi antibody (sering)
Dapat dilakukan dalam uji serologi
3.Deteksi antigen
Antigen ameba yaitu gal-noc-lectin dapat dideteksi
dalam tinja,serum,cairan,air liur. Hal ini dapat
dilakukan terutama menggunakan teknik ELISA.
4.Polymerase chain reaction
Memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang sebanding
dengan deteksi antigen pada tinja.namun lebih mahal
dan lama.deteksi antigen sangat di pakai pada
penelitian polym orfisme entamoeba histolytika
Penatalaksanaan
Pengobatan yang diberikan pada penderita amoebiasis yang
invasif berbeda dengan non invasif. Pada non invasif dapat
diberikan paramomisin. Pada non invasif diberikan golongan
nitromidazol yaitu metronidazole. Metronidazol merupakan obat
pilihan, karena efektif terhadap bentuk histolytica dan bentuk kista.
Efek samping ringan, antara lain mual muntah dan pusing. Dosis
yang tepat untuk orang dewasa adalah 2gr/hari selama 3 hari
berturut-turut dan diberikan secara terbagi. Dosis untuk bayi atau
anak adalah oral 50mg/kgBB 1x/hari selama 5 hari berturut-turut.
Komplikasi
Intestinal :
- perdarahan usus
- perforasi usus
- ameboma
- striktura
Ekstraintestinal :
- amebiasis hati
- amebiasis pleuropulmonal
- abses otak, limpa, dan organ lain
- amebiasis kulit
Pencegahan & Edukasi
Edukasi :
- mencuci tangan setelah BAB dan sebelum makan
- memasak air hingga matang
- mencuci sayuran hingga bersih
- tidak menggunakan tinja manusia sebagai pupuk
- hindari kontaminasi dengan lalat
Pencegahan :
Air minum sebaiknya dimasak dahulu karena kista akan binasa bila
dipanaskan dalam suhu 50 derajat celcius selama 5 menit
Pemberian kemoprofilaksis bagi wisatawan yang akan
mengunjungi daerah endemis tidak dianjurkan
Prognosis

Dengan penggantian cairan yang adekuat,


perawatan yang mendukung dan terapi antiamoeba
diindikasikan, penyakit diare infeksius hasilnya sangat
baik dengan morbilitas dan ,mortalitas ditujukan
pada anak-anak & usia lanjut.
Mekanisme
Anak laki-laki

Mencret 2hari

Anamnesis Px.Fisik Px.Penunjang

Disentri Amoeba

Penatalaksanaan

Edukasi
Kesimpulan
Hipotesa terbukti bahwa problem
disebabkan karena Disentri Amoeba

Das könnte Ihnen auch gefallen