Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
IJTIHAD
PENDAHULUAN
Semua umat Islam sepakat bahwa sumber hukum Islam yang pertama
adalah Al-Quran. Adapun sumber hukum yang kedua adalah As-Sunnah
yang merupakan penjelasan yang tersurat ataupun tersirat dari kehidupan
Rasulullah. Kedua dasar dan sumber hukum ini saling kait dan terikat. Apa
yang ada di dalam Al-Quran adalah sumber awal yang melegitimasi segala
hukum sesudahnya.
Dalam perjalanan sejarahnya yang awal, hukum Islam menjadi suatu
kekuatan yang dinamis dan kreatif. Hal ini dapat dilihat dari instruksi Nabi
kepada para sahabat dalam menghadapi realitas sosiologis umat pada
waktu itu. Dalam melakukan ijtihad, para sahabat waktu itu tidak mengalami
problem metodologis apa pun karena bila mendapatkan kesulitan dalam
menyimpulkan hukum, mereka dapat langsung berkonsultasi dengan Nabi.
Pada masa ini ijtihad masih sangat terbatas terutama pada masalah-
masalah keperdataan.
Keadaan demikian tiba-tiba berubah setelah Rasulullah wafat. Sejak itu para
sahabat mulai dihadapkan pada masalah-masalah baru dan krusial
terutama tentang siapa yang pantas menggantikan Nabi untuk memimpin
umat dan kasus-kasus lain yang belum mendapatkan legalitas syara. Satu-
satunya pilihan bagi para sahabat adalah melakukan ijtihad dengan
berpedoman kepada Al-Quran, hadis, dan tindakan-tindakan normatif Nabi
yang pernah mereka saksikan.
PENGERTIAN IJTIHAD
2. Istishab
Adalah tindakan menetapkan berlakunya suatu
ketetapan sampai ada alasan yang bisa mengubahnya.
3. Urf
Adalah tindakan menentukan masih bolehnya suatu
adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat
selama kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan
aturan-aturan prinsip dalam Al-Quran dan Hadis
Next!
4.Qiys
Untuk melakukan ijtihad diperlukan empat unsur yang dalam ushul fikih
disebut rukun-rukun qiyas. Keempat rukun tersebut ialah al-ashl (pokok),
yaitu pokok yang telah disebutkan di dalam nash, yang menjadi pangkal
qiyas; al-far (cabang), yaitu hal yang dicari hukumnya, yang tidak disebut
dalam nash; hukm al-ashl (hukum atas pokok); dan illat hukm al-ashl
(sebab hukum atas pokok).
5.Istihsn
Di antara definisi istihsn ialah:
a.Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang fqih (ahli fikih), hanya karena dia
merasa hal itu adalah benar.