Sie sind auf Seite 1von 53

CASE REPOT 2

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing :

dr. Eko Jaenudin, Sp.A

Oleh :
Adinda Rizky Aulia A
J50165002

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
STATUS PASIEN

Nama lengkap : An. SS


Tempat dan tanggal lahir : Ponorogo, 12 -12-2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 5 tahun

Nama Ayah : Tn. LP


Pekerjaan Ayah : Swasta
Umur : 28 tahun Alamat :
Pendidikan Ayah : SMA 1/1 Prengguk
Sedarat
Nama Ibu : Ny. E
Pekerjaan Ibu : Swasta Masuk RS:
Umur : 25 tahun 19 Oktober 2016
Pendidikan Ibu : SMA
Diagnosis Masuk :
- Bronkopneumonia
Tanggal pemeriksaan
19 Oktober 2016

Anamnesis:
Alloanamnesis dengan ibu pasien
Batuk selama 5 hari
Keluhan Utama

Sesak nafas
Batuk yang disertai dahak
Keluhan Tambahan
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Hari Masuk RS

Pasien datang ke IGD RSUD dr. Harjono S. Ponorogo diantar kedua orang
tuanya karena keluhan batuk selama 5 hari yang lalu, batuk grok-grok yang
disertai dahak namun sulit untuk dikeluarkan. Keluhan tersebut juga
disertai demam dan sesak napas. Pasien tidak mengalami kejang. BAB dan
BAK pasien lancar. Sebelum dibawa ke RSUD dr. Harjono S. Ponorogo ibu
pasien mengatakan sudah berobat di puskesmas namun keluhan tidak ada
perubahan.

Kesan : batuk berdahak, dahak susah keluar, pilek, demam 4 hari


Hari Masuk RS

Pasien sesak napas, batuk grok-grok dan pilek, dahak sulit keluar. Pasien
juga demam sejak senin pagi, demam awalnya ringan kemudian demam
tinggi, demam naik turun, paling panas malam hari. Kejang demam (-),
muntah (-). Pasien rewel sulit untuk tidur, minum asi mau (+), BAB baik
tidak diare (-), BAK seperti biasa dan berwarna kuning jernih. Pasien di
bawa ke Poli Anak dan pasien dirawat di rumah sakit

Kesan : Sesak napas, batuk berdahak, dahak susah keluar, pilek,


demam 4 hari
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa disangkal

Riwayat sesak napas disangkal

Riwayat diare disangkal.

Riwayat kejang demam disangkal

Riwayat kejang tanpa demam disangkal

Riwayat mondok di rumah sakit disangkal.

Kesan: Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu dengan penyakit


sekarang
RIWAYAT PENYAKIT PADA KELUARGA
Penyakit yang diturunkan
a. Riwayat penyakit kejang demam disangkal
b. Riwayat penyakit kejang tanpa demam disangkal
c. Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
d. Riwayat penyakit kencing manis disangkal
e. Riwayat penyakit asma disangkal
f. Riwayat alergi (atopi) disangkal

Penyakit yang ditularkan


a. Penyakit demam pada keluarga disangkal
b. Riwayat batuk lama dengan pengobatan OAT disangkal
c. Riwayat batuk pilek di keluarga diakui ( bibi pasien)

Kesan : Tidak terdapat penyakit keluarga yang diturunkan yang berhubungan


dengan penyakit pasien sekarang dan terdapat penyakit yang ditularkan yaitu
batuk pilek
Riwayat Penyakit Pada Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar rumah diakui ( bibi pasien batuk, pilek (+) yang tinggal
disamping rumah )

Kesan :

Terdapat riwayat penyakit serupa di lingkungan sekitar pasien


RIWAYAT KELUARGA (IKHTISAR KETURUNAN

38 th 37 29 th
th

11
5 th 8 bln
th
Keterangan

: Laki- : Pasien
laki
:Pererempua : Sakit Serupa
n
RIWAYAT PRIBADI

Riwayat kehamilan ibu pasien

Ibu G3P2A0 hamil saat usia 36 tahun. Ibu mulai rutin memeriksakan dan
kontrol kehamilan ke dokter setiap sebulan sekali. Umur kehamilan 9
minggu, ibu memeriksakan kandungan tiap satu minggu sekali. Selama
hamil tidak pernah muntah-muntah yang dapat menggangu aktivitas sehari-
hari, tidak ada riwayat trauma, perdarahan maupun infeksi selama hamil.
Tekanan darah ibu selama hamil normal 110/70.
Ibu pasien melahirkan di Bidan Desa
Riwayat persalinan ibu
Persalinan secara normal, bayi lahir pada
pasien
umur kehamilan 39 minggu.

Bayi laki-laki lahir dengan berat badan 2.900

Riwayat paska lahir gram. Menangis, warna kulit kemerahan , tidak

pasien kuning, tidak biru, tidak demam, dan tidak


kejang. ASI langsung keluar pada hari pertama.
Bayi BAB dan BAK kurang dari 24 jam.

Kesan : Riwayat ANC baik, persalinan dan PNC baik BBLC CB SMK PPS
Riwayat Makan

Umur 0-6 bulan ASI eksklusif semau bayi

ASI semau bayi


Umur 6-7 bulan
Bubur susu 3-4x sehari satu mangkuk kecil

ASI semau bayi


Tim saring yang dihaluskan 3 x sehari sebanyak
1/3 mangkuk kecil, habis.
Umur 7-8 bulan
Terkadang ditambah dengan buah pisang yang
diserut dengan sendok sebanyak buah habis
Kesan: ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas
makanan baik, makanan sesuai dengan usia.
Perkembangan dan Kepandaian
Usia Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial

0-1 bulan Melihat sekitar (1 Melihat sekitar Bersuara (1bulan) Tersenyum ( 1 bulan)
bulan) (1 bulan)

2-3 bulan Menggerakkan kepal Tengkurap dengan Mengoceh spontan (3 Membalas senyum
kekiri dan kekanan mengangkat kepala bulan ) (3 bulan)
(3bulan) ( 3 bulan)

4-5 bulan Meraih benda yang Berbalik telungkup (5 Menirukan bunyi (6 Tersenyum melihat
ada disekitarnya bulan ) bulan ) mainan ( 5 bulan)
(6bulan )

6-8 bulan Meraih benda sebesar Merambat (8 bulan ) Mengucapkan um - mi, Makan biskuit sendiri
kacang ( 8 bulan)
ba-aba ( 8 bulan ) ( 8 bulan )
Kesan : motorik kasar, motorik halus, bahasa,
dan personal sosial sesuai usia. Kepandaian
belum dapat dinilai
Vaksinasi
Jenis Imunisasi Dasar Imunisasi Ulangan
Hepatitis B 3 kali Umur Puskesmas Belum -
0,1,6 dilakukan
bulan
BCG 1 kali Umur Puskesmas Belum -
1 bulan dilakukan

DPT 3 kali Umur Puskesmas Belum -


2,4,6 dilakukan
bulan
Polio 4 kali Umur Puskesmas Belum -
0,2,4,6 dilakukan
bulan
Campak - Belum - Belum -
dilakukan dilakukan

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesui usia menurut PPI dan vaksinasi ulangan
belum dilakukan
Sosial, ekonomi, dan lingkungan:

Ayah seorang pedagang


yang penghasilan tiap
bulannya kurang lebih
2.500.000. Sedangkan ibu

Sosial ekonomi guru TK penghasilan per


bulan 1.800.000. Keluarga
mengaku gaji cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-
hari
Tinggal bersama ayah dan ibu serta kedua kakak.
Rumah terdapat ruang tamu, 4 kamar tidur dan
L ruang makan.
I Atap yang terbuat dari genteng, dinding semen,
lantai rumah dari keramik biasa.
N Ukuran rumah 6 x 10 meter, ventilasi kurang.
G Memasak menggunakan kompor gas, kadang kala
menggunakan kayu bakar
K Wc dan kamar mandi pisah, namun gabung dengan
U rumah, tempat penampungan dibersihkan tiap 1
minggu sekali
N Udara dan penerangan cukup
G Jarak antara rumah dengan septictank lebih dari 10
meter, sumber air : PDAM
A Sampah dibakar sendiri, jarak rumah dengan
N sungai jauh .
Terdapat sumber penularan atau keluarga dengan
keluhan batuk
Ayah memelihara unggas, kandang dekat dengan
rumah

Kesan : Sosial ekonomi baik dan lingkungan kurang baik


ANAMNESIS SISTEM

Serebrospinal : Pusing (-), Demam (+), penurunan


kesadaran (-), kejang (-)
Kardiopulmoner : Dada berdebar-debar (-), nyeri dada
(-), Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari
berwarna biru (-)
Respiratorius : Batuk (+), pilek (+), sesak nafas (+)
Gastrointestinal : Nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah
(-), kembung (-), BAB (-) cair,
konstipasi(-)
Urogenital : BAK (+) N
Integumentum : pucat (-), bintik merah (-), kuning (-)
Muskuloskeletal : Nyeri sendi (-), lemas (-)

Kesan : Didapatkan gangguan serebrospinal, dan


respiratorius,
Kesan Umum
Keadaan umum : Nampak sesak nafas
Kesadaran : Kompos mentis
Tensi :-
Suhu badan : 37,30C
Nadi : 145 x/menit,
Pernapasan : 44 x/menit

Kesan: keadaan umum nampak sesak dan demam


ringan
Status Gizi
BB : 7,3 kg - PB : 65 cm

Index quetelet : BB (kg) / TB (cm) x 100

7,3 /65 x 100 = 11.23

BMI = BB (kg)/TB (m)2 = 17.3 kg/m2

BMI // U : diantara Median SD s,d +1 SD (Normal)

BB // U : diantara -2 SD s,d median (Normal)

PB // U : diantata -2 SD s,d median (Normal)

PB//BB : diantara median s,d +1 SD

Kesimpulan status gizi : pasien gizi baik dari BMI, BB menurut umur baik dan
PB menurut umur baik,
BMI // U
BB // U
PB//U
PB//BB
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Warna kuning langsat, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-
), petekie (-), malar rash (-), ruam purpura (-), palpable (-), lesi
meninggi/ indurasi (-), eritema marginatum (-)
Kelenjar limfe : Tidak didapatkan pembesaran limfonodi
Otot : Tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun nyeri
otot
Tulang :Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas, nyeri (- ) kedua lutut dan pergelangan
kaki, bengkak (-), kemerahan (-), kaku (-)

Kesan: Kulit, kelenjar limfe, otot,


tulang dan sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala : normocephal , pada mata conjungtiva anemis (-), sklera
ikteric (-), bibir sianosis (-), nafas cuping hidung (-)
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher,
tidak teraba massa abnormal, dan tidak
ada peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, retraksi suprasternal (+),
ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Tidak kuat angkat
Perkusi : Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising
jantung(-)
Kesan: dinding thorak inpeksi retraksi suprasternal
(+) dan jantung dalam batas normal
Pemeriksaan Paru
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)

Sonor Perkusi Sonor


SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)

Kanan BELAKANG Kiri


Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)

Sonor Perkusi Sonor


SDV (+/+), Ronkhi basah Auskultasi SDV (+/+), Ronkhi basah
halus (+/+), wheezing (-) halus (+/+), wheezing (-)
Kesan : pemeriksaan paru pada
auskultasi terdapat suara ronkhi
basah halus ,dan tidak didapatkan
wheezing
Abdomen :

Inspeksi : Kembung (-), Distensi (-), sikatrik (-),


purpura (-)

Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat

Perkusi : Timpani (+) meningkat, meteorismus (-),


pekak beralih (-), asites (-)

Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-),


turgor kulit baik (+ ), tes undulasi (-), nyeri tekan (-)

Hati : Hepatomegali (-)

Limpa: Splenomegali (-)

Anogenital : panjang penis 3 cm, testis sudah turun berada dalam


scrotum, orificium uretra di ujung penis

,
Kesan : abdomen dan anogenital
dalam batas normal
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), petekie (-/-), a. Dorsalis pedis
teraba kuat, capillary refill time < 2 detik.
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek fisiologis Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
Reflek patologis Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)

Meningeal sign Kaku kuduk (-)


Refleks Primitif Reflek hisap (+), refleks morow (+), reflek rooting (+), menggenggam (+)
Sensibilitas Normal

Kesan : tidak terdapat akral lembab, petekie, a.dorsalis pedis teraba kuat.
status neurologis dalam batas normal , pemeriksaan brudzinski I-II dan
kernig tidak dilakukan.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normochephal, lingkar kepala 42 cm. Ubun-ubun
cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-),reflek cahaya
(+/+) isokor (+/+) mata cowong (-/-)
Hidung : Sekret (+), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-/-)
Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
Mulut : Mukosa bibir kering (-), perdarahan gusi (-), sianosis (-),
lidah kotor (-).
Gigi : gigi tumbuh 3 pada bagian depan
I
I I
Kesan : Pemeriksaan fisik didapatkan sekret pada pemeriksaan
hidung. Sedangkan pemeriksaan kepala, mata, telinga dan
mulut dalam batas normal.
Pemeriksaan Darah Rutin (tanggal 31 Maret 2016 )
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL

Leukosit 17.1 6,0 17,5 . 103/ul


Eritrosit 4,81 3,60 5,20 .
106/ul
Hemoglobin 10.8 10,5 12.9 gr/dl
Hematokrit 33.1 % 35 - 43
MCV 68.8 74 - 106
MCH 22.5 21 - 33
MCHC 32.6 28 - 32
Trombosit 541 217 497
Netrofil 45 17 - 68
Limfosit 42.5 20.00 70.00
Monosit 12.10 1.00 - 11.00
Eosinofil 0.20 1.00 - 5.00
Basofil 0.20 0-1
Kesan laboratorium: trombositosis dan
monositosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
lab
1. Sesak napas setelah batuk 2 KU : tampak sesak Pemeriksaan
minggu , batuk grok-grok, dahak VS : demam ringan darah rutin
susah keluar, pilek, demam 4 hari Thoraks: didapatkan:
2. Riwayat pribadi : Riwayat ANC, Inspeksi pada dinding dada retraksi
trombositosis
persalinan dan PNC baik suprasternal (+)
3. Riwayat makanan : ASI Auskultasi Pulmo: SDV (+/+) Ronkhi basah dan
eksklusif dan MPASI halus (+/+) wz(-/-) monositosis
4. Perkembangan dan kepandaian
: motorik halus, bahasa, personal
sosial sesuai usia.
5. Riwayat Vaksinasi: imunisasi
dasar sesuai dengan usia.
6. Sosial, ekonomi baik ,
lingkungan kurang baik
7. Anamnesis sistem:terdapat
gangguan pada sistem
respiratorius, sedangkan pada
cerebrospinal, kardiovaskuler,
gastrointestinal, urogenital dan
muskuloskeletal tidak terdapat
gangguan
8. Status gizi: baik
Daftar masalah (aktif dan inaktif)

Aktif:

Sesak napas
Batuk grok-grok 2 hari
Pilek
Suara rhonki basah halus pada kedua
lapang paru
Dahak susah keluar
Demam 4 hari
Trombositosis
Monositosis
Terdapat sumber penularan ISPA

# Inaktif :

Keadaan lingkungan sekitar


Kemungkinan penyebab masalah
:

ISPA Dengan diagnosis banding:


1. Bronkhopneumonia
2. Bronkhiolitis
Rencana Pengelolaan
Rencana Tindakan
Ro. Thorax AP

Rencana Terapi
Inf RL 30 tpm
7,3kg x 100 = 730
Jumlah cairan = 730/24= 30 tpm mikro
-Injeksi cefotaxime (25mg/kgBB) = 25 mg x 7,3 kg = 182 mg di bulatkan 200 mg/
12jam

-Paracetamol (10-15mg/kgBB) = 10 mg x 7,3 = 73 mg paracetamol syp cth / 4jam


bila Suhu > 37,5

-Puyer batuk 3x1:


Salbutamol (0,05-0,1mg/kgBB) 0,8mg
GG (1 mg/kgBB) 1/6 tablet
Trifed 1/6 tab
-Nebulizer : ventolin 1/2 respul + pulmicort repspul + Nacl 3 cc/ 8 jam

-
Edukasi

Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita

Menghindari faktor resiko (menghindari udara yang tidak baik, seperti


asap, debu, tidak kontak langsung dengan penderita batuk dan pilek)

Memberi informasi kepada ibu pasien tentang pentingnya ASI

Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan


Follow Up 31Maret 2016

Subject Object Assasment Planing

S/ sesak napas (+) O/ A/ ISPA e.c Adv. dr. Sp.A


batuk berdahak BB: 7,3 kg Bronkopneu - Infus RL 30 tpm mikro
grok-grok 2 hari yg Vital Sign: monia dd - Inj. Cefotaxime 200
lalu. dahak susah HR: 145 x/mnt, bronkhitis mg/12jam
keluar, demam S: 37,3C, RR: 44 x/mnt - Paracetamol syr 3/4
sejak senin siang KU: nampak sesak , cth/ 4jam kp S > 37,5
(+), mual (-) K/L: SI -/- CA -/- pkgb (- -Puyer batuk:
muntah (-) minum ) GG 1/6 tab , salbutamol
asi (+), bab (+) bak Thorax : Inpeksi : 0,8mg, trifed 1/6tab
(+) retraksi suprasternal (+) pulv 3x1
jantung : Bj I.II reguler, - Nebulizer:
paru: SDV +/+, RBH Ventolin 1/2 resp,
+/+, Whezzing -/- pulmicort resp +
Abdomen : Supel(+), Nacl 3 cc / 8jam
peristaltik (+) - Cek DR
Ekst : Hangat (+),
sianosis (-)
Pemeriksaan Darah Rutin (tanggal 31 3-2016 )
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL

Leukosit 17.1 6,0 17,5 . 103/ul


Eritrosit 4,81 3,60 5,20 .
106/ul
Hemoglobin 10.8 10,5 12.9 gr/dl
Hematokrit 33.1 % 35 - 43
MCV 68.8 74 - 106
MCH 22.5 21 - 33
MCHC 32.6 28 - 32
Trombosit 541 217 497
Netrofil 45 17 - 68
Limfosit 42.5 20.00 70.00
Monosit 12.10 1.00 - 11.00
Eosinofil 0.20 1.00 - 5.00
Basofil 0.20 0-1
Follow Up 1 April 2016
Subject Object Assasment Planing

S/ sesak napas (+) O/ A/ Adv. dr. Sp.A


sudah agak BB: 7,3 kg Bronkopneu - Infus RL 30 tpm mikro
berkurang, batuk Vital Sign: monia - Inj. Cefotaxime 200
berdahak grok- HR: 120 x/mnt, S: mg/12jam
grok, berkurang,, 36,4C, RR: 29 x/mnt - Paracetamol syr 3/4
demam (-), mual (- KU: sedang , cth/ 4jam kp S > 37,5
) muntah (-) K/L: SI -/- CA -/- pkgb (- -Puyer batuk:
minum asi (+), ) GG 1/6 tab , salbutamol
sudah tidak rewel, Thorax : 0,8mg, trifed 1/6tab
bab (+) tidak diare, Inspeksi : retraksi pulv 3x1
bak (+) kuning suprasternal (-), - Nebulizer:
jernih jantung: Bj I.II reguler, Ventolin 1/2 resp,
paru: SDV +/+, RBH pulmicort resp +
+/+, Whezzing -/- Nacl 3 cc / 8jam
Abdomen : Supel(+), -BLPL
peristaltik (+)
Ekst : Hangat (+),
sianosis (-)
Follow up Via telfon tgl 2 april 2016
Subject Object Assasment Planing

S/ sesak napas sudah O/ A/ - Paracetamol syr 3/4 cth/ 4jam


berkurang dan jarang BB: 7,3 kg Bronkopneumonia kp S > 37,5
timbul. batuk grok-grok KU: sesak sudah berkurang perbaikan Puyer batuk:
sudah berkurang , sudah dan jarang-jarang , GG 1/6 tab , salbutamol 0,8mg,
tidak demam dan rewel, Bunyi grok-grok di paru-paru trifed 1/6tab pulv 3x1
mau makan minum seperti sudah berkurang banyak - puyer antibiotik 2 x1
biasa. smual (-) muntah (-)
minum asi (+), sudah bab
(+) dan bak (+)
Analisa kasus Vital Sign:
Sesak napas HR: 145 x/mnt,
Batuk grok-grok 2 hari S: 37,3C,
Dahak susah keluar RR: 62 x/mnt
Pilek KU: nampak sesak ,
Demam 4 hari K/L: SI -/- CA -/- pkgb (-)
Riwayat kontak Thorax : Bj I.II reg, SDV
+/+, Ronkhi basah kering Px Lab
dengan penderita ISPA
+/+, Whezzing -/- retraksi (+) Trombositosis
Monositosis
Abdomen : Supel(+),
peristaltik (+)
Ekst : Hangat (+),
sianosis (-)

BRONKOPNEUMONIA

Kemungkinan Penyebab
Masalah ISPA dd :
1. Bronchopneumonia
2. Bronkhitis
Analisa Kasus
Keadaan Lingkungan
(kepadatan tempat Terdapat sumber
tinggal) penularan

Bronkhopneumonia
masuk dalam Masuk sirkulasi Fokus infeksi
limfatik lokal darah

Penularan
melalui droplet
INFEKSI
Bakterial
berada di
Bronkhopneuomonia
saluran nafas

Mekanisme
Diduga adanya pertahanan
Inflamasi pneumonia Sal.nafas
karena bakteri terganggu
yang telah
mengadakan
Sekret invasi pada sel ISPA tidak
berlebih
Terbentuk epitel yang telah tertangani dengan
turun ke sekret Virulen dirusak oleh baik
alveoli virus 47
Stadium

Inflamasi
Stadium Kongesti (4-12 jam pertama)
o Kapiler kongesti dan melebar
o Pelepasan mediator peradangan dan sel mast
o Perpindahan eksudat plasma ke ruang interstisium edema antar
kapiler dan alveolus

Hepatisasi merah (48 jam berikutnya)


o Terjadi saat alveolus terisi sel darah merah, eksudat, fibrin karena
reaksi peradangan
o Terjadi reaksi jaringan yang mempermudah proliferasi dan
penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya.
o Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi
o Ditemukan kuman di alveoli
Lanjutan..
Hepatisasi Kelabu (3-8hari)
o Deposisi fibrin semakin bertambah
o Terdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli
o Terjadi proses fagositosis yang cepat
o Warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler darah tidak lagi
mengalami kongesti

Resolusi (7-11hari)
o Jumlah makrofag meningkat di alveoli
o Sel akan mengalami degenerasi
o Fibrin menipis
o Kuman dan debris menghilang
o Jaringan kembali ke struktur semula
Diskusi

Bronkopneumonia adalah peradangan pada paru dimana proses


peradangannya menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat yang
berlokasi di alveoli paru dan dapat pula melibatkan bronkiolus
terminal.
Faktor resiko
Umur < 2 bulan
Laki-laki
Gizi kurang
Barat badan lahir rendah
Tidak mendapat ASI memadai
Polusi udara
Kepadatan tempat tinggal
Pemberian makanan tambahan terlalu dini.
Gejala klinis Pemeriksaan fisik
Demam
Batuk
Takipneu
Sesak napas Retraksi dada
Retraksi dada Batuk
Demam
Takipnea
Pada auskultasi terdapat
Nafas cuping hidung ronki basah halus (fine
crackles) pada daerah yang
terkena
Penatalaksanaan
Tirah baring
Pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit
Nutrisi
Pemberian antibiotik sesuai dengan kelompok umur, bayi <3 bulan
diberi golongan penisilin dan aminoglikosida.
Antibiotik parenteral diberikan 48-72jam setelah panas turun,
dilanjutkan per oral selama 7-10hari
Pemberian anti piretik
Pemberian multivitamin
Pemberian uap atau mukolitik, bila perlu diikuti fisioterapi dada.

Das könnte Ihnen auch gefallen