Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kemih
Oleh :
Miranda 6411415063
Rizki Otaviani 6411415064
Noviya Dwi Rahayu 6411415068
Lugas Yan Prastowo 6411415073
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang
melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum
yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme
dalam urin.
Adanya bakteri dalam urine disebut bakteriuria.
Definisi Bakteriuria menunjukkan pertumbuhan
mikroorganisme murni lebih dari 105 colony forming
units (CFU) pada biakan urin.
Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi
klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik .
Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai
manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik.
Klasifikasi diagnosis Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia
Pria yang dimodifikasikan dari panduan EAU (European
Association of Urology) dan IDSA (Infectious Disease
Society of America) terbagi menjadi
o ISK non komplikata akut pada wanita,
Klasifikasi
o pielonefritis non komplikata akut,
o ISK komplikata, bakteriuri asimtomatik,
o ISK rekurens,
o uretritis dan
o urosepsis
1. Infeksi Saluran Kemih Bawah
Presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender.
Pada perempuan, terdapat dua jenis ISK bawah pada
perempuan yaitu sistitis dan sindrom uretra akut.
Sistitis adalah presentasi klinis infeksi kandung
kemih disertai bakteriuria bermakna.
Klasifikasi Sindrom Uretra Akut (SUA) adalah presentasi klinis
sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril),
sering dinamakan sistitis bakterialis. Penelitian
terkini Sindrom Uretra Akut disebabkan
mikroorganisme anaerob.
Pada pria, presentasi klinis ISK bawah mungkin
sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
2. Infeksi Saluran Infeksi Atas
a. Pielonefritis akut (PNA). Pielonefritis akut adalah
proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan
infeksi bakteri
b. Pielonefritis kronik (PNK). Pielonefritis kronik
mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil.
Klasifikasi Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter
dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering
diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal
yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik.
Bakteriuria asimtomatik kronik pada orang
dewasa tanpa faktor predisposisi tidak pernah
menyebabkan pembentukan jaringan ikat
parenkim ginjal.
Epidemiologi ISK dibagi menjadi 2 kategori yaitu infeksi yang
berhubungan dengan kateter ( infeksi nosokomial) dan infeksi
yang tidak berhubungan dengan kateter (acquired infections).
Epidemiologi Agen penyebab ISK tidak hanya dapat menyerang laki-laki,
namun dapat juga menyerang wanita dalam bermacam umur,
remaja maupun orang tua.
Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun,
perempuan cenderung menderita ISK disbanding laki-laki. ISK
berulang pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali disertai faktor
predisposisi (pencetus). Prevalensi bakteriuri asimtomatik
lebih sering ditemukan pada perempuan. Prevalensi selama
Epidemiologi periode sekolah 1% meningkat menjadi 5% selama periode
aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat
mencapai 30%, baik laki-laki maupun perempuan bila disertai
faktor pencetus.
Pada keadaan normal urin adalah steril. Umumnya ISK disebabkan
oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab
terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang asimtomatik
yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus mirabilis (30 % dari
infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi kurang dari 5 % pada
anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas
aeruginosa dapat juga sebagai penyebab.
Etiologi Organisme gram positif seperti Streptococcus faecalis
(enterokokus), Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus
viridans jarang ditemukan. Pada uropati obstruktif dan kelainan
struktur saluran kemih pada anak laki-laki sering ditemukan Proteus
species. Pada ISK nosokomial atau ISK kompleks lebih sering
ditemukan kuman Proteus dan Pseudomonas.
Peran patogenesis bakteri Sejumlah flora saluran cerna termasuk
Escherichia coli diduga terkait dengan etiologi ISK. Patogenisitaas
E.coli terkait dengan bagian permukaan sel polisakarida dari
lipopolisakarin (LPS). Hanya IG serotype dari 170 serotipe O/ E.coli
yang berhasil diisolasi rutin dari pasien ISK klinis, diduga strain
E.coli ini mempunyai patogenisitas khusus
Patogenesis Peran bacterial attachment of mucosa Penelitian membuktikan
bahwa fimbriae merupakan satu pelengkap patogenesis yang
mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan mukosa
saluran kemih. Pada umumnya P fimbriae akan terikat pada P
blood group antigen yang terdpat pada sel epitel saluran kemih
atas dan bawah
Peranan faktor virulensi lainnya Sifat patogenisitas lain dari E.coli
berhubungan dengan toksin. Dikenal beberapa toksin seperti -
hemolisin, cytotoxic necrotizing factor-1(CNF-1), dan iron reuptake
system (aerobactin dan enterobactin). Hampir 95% -hemolisin
terikat pada kromosom dan berhubungan degan pathogenicity
island (PAIS) dan hanya 5% terikat pada gen plasmio. Virulensi
Patogenesis bakteri ditandai dengan kemampuan untuk mengalami perubahan
bergantung pada dari respon faktor luar. Konsep variasi fase MO
ini menunjukan ini menunjukkan peranan beberapa penentu
virulensi bervariasi di antara individu dan lokasi saluran kemih.
Oleh karena itu, ketahanan hidup bakteri berbeda dalam kandung
kemih dan ginjal.
Peranan Faktor Tuan Rumah (host) Penelitian epidemiologi klinik
mendukung hipotensi peranan status saluran kemih merupakan
faktor risiko atau pencetus ISK. Jadi faktor bakteri dan status
saluran kemih pasien mempunyai peranan penting untuk
kolonisasi bakteri pada saluran kemih. Kolonisasi bacteria sering
mengalami kambuh (eksasebasi) bila sudah terdapat kelainan
struktur anatomi saluran kemih. Dilatasi saluran kemih termasuk
pelvis ginjal tanpa obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan
Patogenesis gangguan proses klirens normal dan sangat peka terhadap infeksi.
Endotoksin (lipid A) dapat menghambat peristaltik ureter. Refluks
vesikoureter ini sifatnya sementara dan hilang sendiri bila
mendapat terapi antibiotika. Proses pembentukan jaringan
parenkim ginjal sangat berat bila refluks visikoureter terjadi sejak
anak-anak. Pada usia dewasa muda tidak jarang dijumpai di klinik
gagal ginjal terminal (GGT) tipe kering, artinya tanpa edema
dengan/tanpa hipertensi.
Setiap pasien dengan ISK pada laki dan ISK rekuren pada
perempuan harus dilakuakan investigasi faktor predisposisi atau
pencetus.
a. Pielonefritis Akut (PNA). Presentasi klinis PNA seperti panas
tinggi (39,5-40,5 C), disertai mengigil dan sekit pinggang.
Presentasi klinis PNA ini sering didahului gejala ISK bawah
(sistitis).
Presentasi b. ISK bawah (sistitis). Presentasi klinis sistitis seperti sakit
Klinis suprapubik, polakiuria, nokturia, disuria, dan stanguria.
c. Sindroma Uretra Akut (SUA). Presentasi klinis SUA sulit
dibedakan dengan sistitis. SUA sering ditemukan pada
perempuan usia antara 20-50 tahun. Presentasi klinis SUA
sangat miskin (hanya disuri dan sering kencing) disertai cfu/ml
urin .
Sindrom uretra akut (SUA) dibagi 3 kelompok pasien, yaitu:
Kelompok 1. Sumber infeksi berasal dari kelenjar peri-uretral atau
uretra sendiri. Kelompok pasien ini memberikan respon baik
terhadap antibiotik standar seperti ampsilin.
Presentasi Kelompok 2. Pasien leukosituri 10-50/lapangan pangdang tinggi
Klinis dan kultur urin steril. Kultur khusus ditemukan clamydia
trachomalis atau bakteri anaerobic.
Kelompok 3. Pasien tanpa piuri dan biakan urin steril
d. ISK rekuren. ISK rekuren terdiri 2 kelompok; yaitu:
Re-infeksi (reinfections). Pada umumnya episode infeksi
dengan interval >6 minggu mikroorganisme (MO) yang
Presentasi berlainan.