Sie sind auf Seite 1von 25

OLEH

Ns.I Gede Satria Astawa, S.Kep


ASKEP BBLR
PENGERTIAN
BBLR adalah bayi baru lahir dengan
berat badan < 2500 gr.

Gangguan pertumbuhan dan


pematangan (maturitas) organ.

Kematian
PEMBAGIAN BBLR
1. Bayi kurang bulan murni
(premature)
- Lahir masa gestasi < 37 minggu
BB sesuai masa gestasi
- Immaturitas system organ

2. Bayi kecil Masa Kehamilan (KMK)


- BB tidak sesuai dengan masa
gestasi
PREMATURE

Penyebab kelahiran prematur


Faktor ibu
Faktor janin
Faktor plasenta
Tidak,diketahui
Faktor Ibu :
Toksemia gravidarum, yaitu
preeklampsi dan eklampsi.
Kelainan bentuk uterus (mis. uterus
bikornis, inkompeten serviks) .
Tumor (mis. mioma uteri, sistoma).
Ibu yang menderita penyakit :
@ Akut dengan gejala panas tinggi (mis.
tifus abdominalis, malaria).
@ Kronis (mis. TBC, penyakit jamung,
gromerulonefritis kronis).
Trauma pada masa kehamilan
antara lain:
@ Fisik (mis. jatuh).
@ Psikologis (mis. stres) .
Usia ibu pada waktu hamil kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
Plasenta antara lain plasenta
praevia, solusio plasenta
Faktor Janin
Kehamilan ganda
Hidramnion
Ketuban pecah dini
Cacat bawaan
Infeksi (mis. rubeolla, sifilis,
toksoplasmosis)
Insufisiesi plasenta
Inkompatibilitas darah ibu dan janin
(faktor Rhessus, golongan
darah ABO)
Faktor plasenta
* Plasenta previa Solusio
plasenta
* Tidak diketahui
Penyulit yang dapat terjadi
1. Hipotermi
2. Sindrome Gawat Nafas
3. Hipoglikemia
4. Perdarahan intrakranial
5. Rentan terhadap infeksi
6. Hiperbillirubinemia
7. Kerusakan integritas kulit
DISMATURE
Faktor yang menyebabkan
1. Faktor janin.
Kelainan kromoson, infeksi janin kronik,
disoronomia familial, retardasi,
kehamilan ganda, aplasia pankreas.
2. Faktor plasenta. Berat plasenta kurang,
plasenta berongga atau keduanya, luas
permukaan berkurang, plasentitis vilus,
infark tumor (korio angiona) plasenta
yang lepas, sindrom transfusi bayi
kembar.
3. Faktor ibu.
Toksemia, hipertensi, penyakit
ginjal, hipoksemi (penyakit
jantung sionatik, penyakit paru)
malnutrisi, anemia sel sabit,
ketergantungan (obat narkotik,
alkohol, rokok).
Difisit in uteri dpt menyebabkan
gawat janin yang digol. Mjd. 3 :

Gawat janin akut.


Defisit mengakibatkan gawat perinatal
tetapi tidak mengakibatkan retardasi
pertumbuhan dan pelisutan
Gawat janin subakut,
bila defisit tersebut menunjukkan tanda
pelisutan tetapi tidak mengakibatkan
retardasi penumbuhan
Gawat janin kronik.
Bila bayi jelas menunjukkan retardasi per
tumbuhan.
Masalah Bayi Dismature

1. Sinrome aspirasi mekonium


2. Hipoglikemia simtomatik
3. Penyakit membran hialin
4. Hiperbillirubinemia
5. Aspiksia neonaturum
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Keadaan Umum :
* Tingkat kesadaran/keaktifan bayi
* BB < 2500 gr
* PB < 45 cm
* LK < 33 cm
* LD < 30 cm
* TD : 80/46 mmHg
* Nadi : 120-160 x/menit
* Pernafasan : 40 60 x / menit
* Suhu : 36,5-37 C
* Posture cenderung ekstensi
Sistem Pernafasan :
Distress pernafasan
Pernafasan cuping hidup (PCH)
Peningkatan frekuensi nafas
Sianosis
Apnoe
Takipnoe
Retraksi dada

Sistem Kardiovaskuler
bradikardi
Nadi perifer dan perfusi jaringan
menurun
Sistem Gastrointestinal
* Distensi
* Konstipasi
* Muntah
* Glukosa pada feses

Ginjal
* Gula, protein, asam amino dan
garam
Sistem Integumen
* Perubahan warna kulit
* Perubahan tekstur kulit (tipis,
transparan, kuning)
* Hipotermi/hipertermi

Sistem Imun
Immatur (bayi premature)
Masalah Keperawatan Bayi dg BBLR

1. Risiko tinggi gawat pernapasan


2. Risiko tinggi hipotermia atau hipenemia
3. Gangguan nutrisi, kurang dari kebuthan
tubuh
4. Kekurangan volume cairan
5. Perubahan persepsi-sensori
6. Risiko tinggi infeksi
7. Resiko cedera
8. Kurang pengetahuan
Penatalaksanaan Bayi BBLR
1. Pengaturan Suhu tubuh :
* Pertahankan dalam suhu 36,5 37 C
* Letakkan pada tempat yang
hangat (lampu), kering, dalam
incubator, menunda memandikan
bayi & gunakan metode kanguru
2. Nutrisi
* Berikan ASI/PASI dengan dot/sendok
sedikit demi sedikit 60 cc / Kg BB/
hari pada hari I, dinaikkan setiap hari
sampai 200 cc / Kg BB sehari pada
minggu ke II, Lakukan pijat bayi.
3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi :
Oleh sebab itu :
Pisahkan bayi BBLR dengan bayi
yang terinfeksi
Cuci tangan sebelum & sesudah
memegang bayi
Jangan merawat bayi bila
sedang menderita infeksi
saluran nafas (gunakan masker)
4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan
bernafas :
Cegah terjadi kedinginan dan infeksi
Beri ASI/PASI sedikit demi sedikit &
sesering mungkin
Bila terjadi sesak lakukan :
Bersihkan jalan nafas
Jaga suhu tubuh bayi
Berikan oksigen jika tampak tanda-
tanda cyanosis

Das könnte Ihnen auch gefallen