Sie sind auf Seite 1von 98

FASBs Conceptual

Framework
Intan Fitri Ardinasari
Tujuan Pembelajaran

Mengenali keterkaitan antara kerangka konseptual dan


dokumen-dokumen yang telah dibahas di Chapter 6
Memahami komponen kerangka konseptual
Memahami masalah trade-off yang dihadapi penyusun
standar
Mengapresiasi konflik antara representational faithfulness
dan konsekuensi ekonomi
Menilai penelitian empiris pada kerangka konseptual
Melihat kerangka konseptual dari sudut pandang yang
terkodifikasi dan pandangan yurisprudensi

Intan-Nisa-
Nindi
Pendahuluan

Mempelajari committee report dan dokumen-dokumen dari


AICPA, APB, dan AAA yang berperan penting dalam
perkembangan conceptual framework (CF) milik FASB.
2 poin penting:
Conceptual Framework merupakan dokumen evolusioner
Walaupun ada kritik yang ditujukan, Conceptual Framework
dapat diperbaiki sehingga dapat dijadikan dasar standar
akuntansi

Intan-Nisa-
Nindi
Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC)

No. 1. Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan Bisnis (SFAC No. 1) 1978

No. 2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi (SFAC No. 2) 1980

No. 3. Elemen Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis (SFAC No. 3) 1980

No. 4. Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan Non Bisnis (SFAC No. 4) 1980

No. 5. Pengakuan dan Pengukuran pada Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis (SFAC No.
1984
5)

No. 6. Elemen Laporan Keuangan (pengganti SFAC No. 3, serta menggabungkan


1985
amandemen SFAC No. 2) (SFAC No. 6)

No. 7. Menggunakan Informasi Arus Kas dan Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
2000
(SFAC No. 7)

No. 8. Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Akuntansi (pengganti SFAC No. 1 dan 2)
2010
(SFAC No. 8)

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs Conceptual
Framework

Kerangka konseptual dimaksudkan untuk mewujudkan


sistem yang koheren dari tujuan dan prinsip dasar yang
saling berhubungan serta dapat mengarahkan pada standar
yang konsisten dalam menjelaskan sifat, fungsi dan
keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka konseptual merupakan suatu usaha untuk
menyediakan sebuah struktur metateori akuntansi
keuangan.

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs Conceptual
Framework

Discussion Memorandum
Membawa 2 isu dasar baru:
1. Pandangan baru akuntansi keuangan dan orientasi
terhadap laporan keuangan
2. Outline dari berbagai pendekatan terhadap pemeliharaan
modal
Menyajikan berbagai definisi istilah dasar seperti aset,
liabilitas, pendapatan, beban, dan laba/rugi
Disertai dengan dokumen lain yang berkaitan dengan
kesimpulan Laporan Trueblood

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs Conceptual
Framework

Statements of Financial Accounting Concepts

SFAC sejalan dengan APB Statement 4 dalam satu hal yaitu


tidak menetapkan GAAP dan tidak ditujukan sebagaimana
Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang
penyimpangan dari GAAP.
Manfaat penting:
1. Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti
standar
2. Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi
dalam penyusunan struktur metateori

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs Conceptual
Framework

SFAC Statement No. 1: Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan


Bisnis
Menekankan pada laporan keuangan dapat menyediakan informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis dan ekonomis
Merupakan turunan dari Trueeblood Committee Report & ASOBAT

Laporan
User Prediksi cash Knowledgeab
Stewardship neraca &
Oriented flow le user
laba rugi

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs Conceptual
Framework

SFAC Statement No. 1: Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan


Bisnis

Beberapa value judgements penting:


Ada biaya penerbitan informasi, sehingga benefit > cost
Laporan akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang
perusahaan
Akuntansi akrual sangat bermanfaat dalam penilaian dan prediksi
earning power & cash flow
Informasi yang disajikan harus bermanfaat, tapi user membuat
prediksi dan penilaiannya sendiri

Intan-Nisa-
The FASBs Conceptual
Framework

SFAC Statement No. 2: Karakteristik


Kualitatif Informasi Akuntansi
(selanjutnya diganti SFAC No. 8)
Laporan keuangan harus memiliki kualitas tertentu
agar dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Istilah karakteristik kualitatif berasal dari APB
Statement No. 4, sedangkan konsepnya
dilanjutkan secara langsung dari ASOBAT

Intan-Nisa-
Nindi
SFAC No. 2

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs
Conceptual
Framework
SFAC Statement No. 2: Karakteristik Kualitatif Informasi
Akuntansi (selanjutnya diganti SFAC No. 8)
Benefit Lebih Besar dari Cost
Merupakan pervasive constraint dalam hirarki karakteristik kualitatif
Sulit untuk diaplikasikan dalam praktik karena tidak mudah untuk
mendapatkan ukuran cost dan benefit yang pasti
Benefit dari informasi akuntansi dinyatakan dengan manfaat
informasi tersebut untuk user, terutama investor dan kreditor, dalam
pengambilan keputusan
Terdapat 2 macam cost sehubungan dengan penerbitan informasi:
Direct cost: untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi
Indirect cost: (1) Kerugian dalam kompetisi disebabkan oleh informasi yang
dipublikasikan, dan (2) biaya yang berkenaan dengan kemampuan informasi
untuk dapat dipahami
Benefit dan cost secara langsung maupun tidak berhubungan dengan konsekuensi
ekonomi

Intan-Nisa-
Nindi
The FASBs
Conceptual
Framework

SFAC Statement No. 2: Karakteristik Kualitatif Informasi


Akuntansi (selanjutnya diganti SFAC No. 8)
Relevan
Diambil dari ASOBAT dan didefiniskan dalam SFAC No. 2 menjadi mampu
membuat perbedaan dalam keputusan dengan membantu user membentuk
prediksi mengenai hasil dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa yang
akan datang maupun untuk mengonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi
Terdapat 2 aspek utama dan 1 aspek pendukung:

Predictive Feedback Timelines


Value Value s

Intan-Nisa-
Nindi
Predictive Value
Mengacu pada manfaat input untuk memrediksi, seperti cash flow atau
earning power

Feedback Value
Berhubungan dengan mengonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi awal
pembuat keputusan
Berhubungan erat dengan akuntabilitas
Informasi yang mengandung feedback value harus memengaruhi
preductive value

Timeliness
Merupakan batasan dari aspek predictive dan feedback value
Agar menjadi relevan, informasi harus tepat waktu, artinya harus tersedia
bagi pembuat keputusan sebelum kehilangan kemampuan untuk
memengaruhi keputusan
Terjadi konflik antara timeliness dengan kedua aspek lainnya informasi
dapat menjadi lebih lengkap dan akurat jika batasan waktu lebih longgar
Kemungkinan Ketidakkonsistenan antara Predictive
Value dengan Feedback Value
Predictive dan feedback value diturunkan dari tujuan
penyediaan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi
cash flow dan akuntabilitas.
Predictive value berhubungan erat dengan pembuatan
keputusan.
Sedangkan, SFAC No. 2 menyatakan bahwa stewardship
(feedback) juga berhubungan dengan pembuatan
keputusan.
Oleh karena itu feedback value mencakup 2 hal: (1)
penilaian kinerja manajemen (accountability), dan (2)
pembuatan keputusan.

Intan-Nisa-
Nindi
Reliability (Dapat
Diandalkan)

Terdiri dari verifiabilitas, keyakinan yang representatif dan


netralitas
Verifiabilitas: Tingkat/kadar kesepakatan di antara pengukur dengan
teori pengukuran. Tidak seperti aspek relevansi, pada verifiabilitas
terdapat sebuah elemen yang dapat dikuantifikasi.
Representational Faithfulness: Berhubungan dengan teori
pengukuran. Ia merujuk pada gagasan bahwa pengukuran sendiri
harus cocok dengan fenomena yang mencoba mengukurnya
Netralitas: Merujuk pada keyakinan bahwa proses penyusunan
kebijakan terutama dihubungkan dengan relevansi dan reliabilitas
daripada dampak dari standar atau aturan yang dimiliki kelompok
pengguna

Intan-Nisa-
Nindi
Representational
Faithfulness Versus
Economic Consequences

Satu isu sentral berkenaan dengan kerangka konseptual adalah apakah


representational faithfulness atau economic consequences yang mendominasi
dalam proses penyusunan standar. Representational framework adalah bagian dari
conceptual framework, sedangkan economic concequences bukan. Beberapa artikel
memberi pendapat dalam masalah ini
Sole Emphasis on Representational Faithfulness: representatif faithfulness sebagai
justifikasi yang memadai untuk standar akuntansi. Jika konsekuensi ekonomi yang
digunakan dalam penyusunan standar, maka hasil pembuatan kebijakan akuntansi harus
ditentukan dengan hati-hati, namun tanpa kepastian.
The Complementary Roles of Resprentational Fathfulness and Economic Consequences:
Ingram dan Rayburn (1989) mengambil keduanya dalam proses penyusunan standar.
Sayangnya, kesulitan-kesulitan melekat dalam pencapaian representatif faithfulness
The Preeminence of the Economic Consequences View: Daley dan Tranter (1990) memilih
sikap yang bertentangan dengan Ruland. Mereka berpandangan Economic Consequences
sudah tercakup dalam conceptual framework. Alasannya adalah FASB tidak biasa netral
dalam menentukan relevansi dan reliabilitas informasi akuntansi yang diberikan terhadap
batasan trade-off biaya/manfaat.

Intan-Nisa-
Nindi
Conservatism

Konservatisme dibahas di SFAC No.2 yang disebut dengan


convention. SFAC No.2 tidak mendukung underestimate atau
overestimate pada aset atau pendapatan. Pengaturan
understatement bertentangan dengan representational
faithfulness, netralitas dan aspek utama relevansi.

Intan-Nisa-
Nindi
Comparability and
Consistency

Kita memandang kedua karakter ini sebagai karakter yang


berorientasi output, karenanya keduanya seharusnya
merupakan hasil conceptual framework yang dapat berjalan,
bukan bagian dari struktur teori.

Intan-Nisa-
Nindi
Materiality

Pertanyaan yang muncul pada materialitas adalah apakah


item ini cukup luas mempengaruhi keputusan pengguna.
Materialitas diterima sebagai karakteristik kualitatif,
meskipun tidak dapat diimplementasikan dalam kebiasaan
profesi. Materialitas merupakan konsep relatif dan bukan
konsep absolut

Intan-Nisa-
Nindi
Statement No. 3

SFAC mendefinisikan sepuluh elemen laporan keuangan


seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban. SFAC No.
3 kemudian digantikan oleh SFAC No. 6.
SFAC 3 membuat kebalikan dengan merancang istilah
income untuk istilah yang menunjukkan keseluruhan atau
total perubahan asset bersih yang terjadi sepanjang periode
sebagai hasil operasi. Earnings dibalik menjadi kemungkinan
komponen income.

Intan-Nisa-
Nindi
Statement No. 4

SFAC 4 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan


non-bisnis. Karakteristik organisasi non-bisnis:
Menerima sumber-daya dalam jumlah yang signifikan dari
penyedia yang tidak mengharapkan menerima pembayaran
kembali atau manfaat ekonomi sebanding dengan sumber-daya
yang disediakan.
Tujuan operasional utama adalah selain untuk menyediakan
barang dan jasa sebagai laba.
Tidak mendefenisikan keuntungan pemilik yang dapat dijual,
ditransfer atau diperoleh kembali atau hak membagi sisa
distribusi sumber daya pada saat likuidasi organisasi.

Intan-Nisa-
Nindi
SFAC 5
INTRODUCTION, SCOPE,
AND LIMITATIONS

Statement ini menetapkan kriteria dan panduan pengakuan dasar tentang informasi
apa yang harus dimasukkan secara formal ke dalam laporan keuangan dan kapan.
Kriteria dan panduan pengakuan dalam statement ini umumnya konsisten dengan
praktik saat ini dan tidak menyiratkan perubahan yang radikal. Dewan menginginkan
perubahan masa depan terjadi secara bertahap dan evolusioner yang menandai
perubahan di masa lalu.
Statement ini juga membahas masalah pengukuran tertentu yang terkait erat dengan
pengakuan. Pengukuran melibatkan pilihan atribut yang digunakan untuk menghitung
item dan pilihan pengukuran skala yang diketahui.
Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk diterapkan pada organisasi selain perusahaan
bisnis.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements, Financial Reporting, and Recognition

Laporan keuangan merupakan fitur utama pelaporan keuangan - sarana utama untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar entitas. Laporan keuangan
adalah tabulasi nama dan jumlah uang yang berasal dari catatan akuntansi yang
menampilkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu waktu atau satu atau lebih
jenis perubahan posisi keuangan entitas selama periode waktu tertentu.
Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya
atau sejenisnya.
Meskipun laporan keuangan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan
pelaporan keuangan, beberapa informasi bermanfaat lebih baik disediakan oleh
laporan keuangan.
Ruang lingkup konsep Statement ini terbatas pada pengakuan (dan pengukuran) dalam
laporan keuangan.
Karena pengakuan berarti penggambaran item dalam kata dan angka, dengan jumlah
dalam total laporan keuangan, Pengungkapan berarti berbeda dengan pengakuan.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements and Objectives of Financial Reporting

Pernyataan Konsep FASB No. 1, Tujuan Pelaporan Keuangan oleh


Perusahaan Bisnis, menggambarkan tujuan pelaporan keuangan yang luas,
termasuk laporan keuangan. Pelaporan keuangan harus menyediakan:
Informasi yang berguna untuk calon investor dan kreditor dan pengguna lainnya
dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis (paragraf 34-
36)
Informasi untuk membantu investor, kreditor, dan lainnya menilai jumlah, waktu,
dan ketidakpastian arus masuk kas bersih ke perusahaan terkait prospek untuk
menerima uang dari investasi, pinjaman, atau partisipasi lainnya dalam
perusahaan sangat bergantung pada cash flow prospects (paragraf 37-39)
Informasi tentang sumber daya ekonomi suatu perusahaan, klaim terhadap
sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya
ke entitas lain dan ekuitas pemilik), dan dampak dari transaksi, kejadian, dan
keadaan yang mengubah sumber daya dan mengklaim sumber daya tersebut
( paragraf 40).

Intan-Nisa-
Nindi
Contd FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements and Objectives of Financial Reporting

Pernyataan Konsep 1 juga memberikan panduan tentang jenis informasi yang


harus dilaporkan oleh pelaporan keuangan, termasuk laporan keuangan,
Informasi tentang sumber daya, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan (paragraf 41)
Informasi tentang kinerja perusahaan yang disajikan dengan ukuran pendapatan dan pendapatan
komprehensif dan komponennya diukur dengan akuntansi akrual (paragraf 42-48)
Informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan membelanjakan uang tunai, tentang
peminjaman dan pelunasan pinjamannya, tentang transaksi modalnya (modal), termasuk dividen
tunai dan distribusi sumber daya perusahaan lainnya kepada pemilik, dan tentang faktor lain yang
dapat mempengaruhi likuiditas atau solvabilitas perusahaan. (paragraf 49)
Informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan telah menerima tanggung jawab dari
pemilik (pemegang saham) untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang dipercayakan
kepadanya (paragraf 50-53).

Satu kumpulan lengkap beberapa laporan keuangan yang menyediakan


beberapa macam informasi mengenai posisi keuangan entitas dan perubahan
posisi keuangan diperlukan untuk memenuhi tujuan pelaporan keuangan
secara luas.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Full Set of Financial Statements

Satu set lengkap laporan keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan:
Posisi keuangan pada akhir periode
Earnings untuk periode tersebut
Comprehensive income untuk periode tersebut
Cash flow selama periode tersebut
Investasi oleh dan distribusi kepada pemilik selama periode tersebut.
Informasi tentang earnings, comprehensive income, arus kas, dan transaksi
dengan pemilik memiliki kesamaan bahwa mereka adalah jenis informasi
yang berbeda mengenai dampak transaksi dan kejadian dan keadaan lain
yang mengubah aset dan kewajiban selama suatu periode.
Statement ini tidak mempertimbangkan rincian untuk menampilkan berbagai
jenis informasi tersebut dan tidak menghalangi kemungkinan beberapa
entitas memilih untuk menggabungkan beberapa informasi tersebut dalam
satu pernyataan tunggal.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
General Purpose Financial Statements and Individual Users

Laporan keuangan bertujuan umum, diterapkannya tujuan


pelaporan keuangan, diarahkan untuk kepentingan bersama
dari berbagai pengguna potensial dalam kemampuan bisnis
untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan.
Setiap pengambil keputusan menilai informasi akuntansi
apa yang berguna, dan penilaian tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti keputusan yang akan dibuat, metode
pengambilan keputusan yang akan digunakan, informasi
yang sudah dimiliki atau diperoleh dari sumber lain, dan
kapasitas pembuat keputusan.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively

Laporan keuangan entitas secara individual dan kolektif


memberikan kontribusi untuk memenuhi tujuan pelaporan
keuangan.
Setiap laporan keuangan memberikan informasi yang
berbeda. Selain itu, informasi yang diberikan memiliki
berbagai tujuan, dan pengguna tertentu mungkin sangat
tertarik dengan informasi di salah satu pernyataan.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively

Dua bagian berikut ini menggambarkan bagaimana klasifikasi dan agregasi, jika dilakukan dan
digunakan dengan hati-hati, dapat meningkatkan kegunaan keputusan laporan keuangan dan
bagaimana laporan keuangan saling melengkapi.
Classification and Aggregation in Financial Statements
Klasifikasi dalam laporan keuangan memfasilitasi analisis dengan mengelompokkan item dengan
karakteristik yang pada dasarnya sama dan memisahkan item dengan karakteristik dasarnya berbeda.
Laporan keuangan dihasilkan dari pengolahan data massa yang luas dan melibatkan kebutuhan untuk
menyederhanakan, menyingkat, dan mengelompokkan. Hal-hal dan peristiwa nyata yang mempengaruhi
perusahaan bisnis yang dinamis dan kompleks yang terwakili dalam laporan keuangan dengan kata-kata
dan angka, yang tentunya merupakan simbol yang sangat disederhanakan dari hal yang sebenarnya.
Meskipun penyederhanaan, penyingkatan, dan agregasi keduanya diperlukan dan berguna, Dewan yakin
bahwa penting untuk menghindari penekanan perhatian secara eksklusif pada "bottom line" laba bersih
per saham, atau penyingkatan yang sangat disederhanakan lainnya.

Intan-Nisa-
Nindi
Contd FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively

Complementary Nature of Financial Statements


Laporan posisi keuangan mencakup informasi yang sering digunakan dalam menilai likuiditas dan
fleksibilitas finansial entitas, namun pernyataan posisi keuangan hanya memberikan gambaran
likuiditas atau fleksibilitas finansial yang tidak lengkap kecuali jika digunakan bersamaan dengan
cash flow statement.
Laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif umumnya mencerminkan banyak hal tentang
profitabilitas suatu entitas selama suatu periode, namun informasi tersebut dapat
diinterpretasikan atau dibandingkan dengan entitas pada periode lain atau entitas lain hanya jika
digunakan dalam bersama dengan laporan posisi keuangan
Laporan arus kas umumnya menunjukkan banyak hal tentang penerimaan dan pembayaran
tunai entitas saat ini, namun laporan arus kas memberikan dasar yang tidak lengkap untuk
menilai prospek arus kas masa depan karena tidak dapat menunjukkan hubungan antarperiode.
Laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif, terutama jika digunakan bersamaan dengan
laporan posisi keuangan, biasanya memberikan dasar yang lebih baik untuk menilai prospek arus
kas masa depan suatu entitas daripada laporan arus kas semata.
Pernyataan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik memberikan informasi tentang sumber
peningkatan dan penurunan aset, liabilitas, dan ekuitas yang signifikan, namun informasi
tersebut hanya memiliki sedikit nilai praktis kecuali jika digunakan bersamaan dengan laporan
keuangan lainnya

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Diskusi ini merangkum bagaimana laporan keuangan individu memberikan


informasi yang tercantum dalam paragraf 13:
Statement of Financial Position
Laporan posisi keuangan memberikan informasi tentang aset, kewajiban, dan
ekuitas entitas dan hubungannya satu sama lain pada saat bersamaan
Laporan posisi keuangan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan nilai perusahaan
bisnis tetapi, bersama dengan laporan keuangan dan informasi lainnya lainnya,
harus memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang ingin membuat
estimasi sendiri atas nilai perusahaan.
Ketidakpastian dan keterbatasan akuntansi keuangan yang terkait menempatkan
beban estimasi nilai bisnis perusahaan dan investasi di dalamnya terhadap
investor, kreditur, dan pihak lainnya. Informasi tentang komponen earnings dan
comprehensive income sering memainkan bagian penting dalam analisis tersebut.
Laporan posisi keuangan entitas membantu pengguna menilai faktor-faktor seperti
likuiditas, fleksibilitas finansial, profitabilitas, dan risiko entitas.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Statements of Earnings and Comprehensive Income


Statement of earnings dan comprehensive income bersama-
sama mencerminkan sejauh mana dan bagaimana ekuitas suatu
entitas meningkat atau menurun dari semua sumber selain
transaksi dengan pemilik selama suatu periode.
Pengaruh berbagai kegiatan, transaksi, dan kejadian berbagai
entitas berbeda dalam stabilitas, risiko, dan prediktabilitas, yang
mengindikasikan adanya kebutuhan akan informasi mengenai
berbagai component of earnings dan comprehensive income.
Pernyataan ini menekankan kegunaan komponen, keterkaitan,
dan perspektif dan manfaat, secara kolektif dan individual, dari
laporan keuangan.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

The concept of earnings yang tercantum dalam statement


ini serupa dengan laba bersih untuk periode praktik saat ini.
Namun, tidak termasuk penyesuaian akuntansi tertentu
pada periode sebelumnya yang diakui pada periode
sekarang - efek kumulatif dari perubahan dalam prinsip
akuntansi adalah contoh utama dari praktik saat ini.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Comprehensive Income
Comprehensive income adalah ukuran yang luas dari dampak
transaksi dan kejadian lain pada suatu entitas, yang terdiri dari
semua perubahan ekuitas (aset bersih) entitas yang diakui
selama periode transaksi dan kejadian dan keadaan lain kecuali
yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusinya
untuk pemilik.
Komponen dari comprehensive income lainnya termasuk
didalamnya dimana penyajian laba yang permasalahnya tidak
diakui dalam penjumlahan yang berkaitan dengan pengakuan
aset, liabilitas.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Relationships between Earnings and Comprehensive


Income
Penghasilan dan laba komprehensif memiliki kesamaan komponen antara lain
pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian, akan tetapi tidak sama
penggolongan karena keuntungan dan kerugian didalamnya terdapat laba
komprehensif yang merupakan pengeluaran dari laba. Item yang didalamnya
termasuk dalam 2 penggolongan yang dapat diilustrasikan antara lain:
Dampak dari kepastian accounting adjusments periode awal yang diakui pada periode
tersebut.
Keyakinan dalam penggantian net assets (terutama holding gains and losses) yang
merupakan pengakuan dalam periode ini, seperti pergantian dalam nilai pasar yang
merupakan investasi yang dipasarkan ekuitas pada saham yang diklasifikasikan sebagai
aset tak langsung.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

The relationships between earnings and comprehensive


income:

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Financial Capital Physical Capital


Maintenance Maintenance
pengembalian modal hanya jika hasil pengembalian modal fisik
jumlah uang (keuangan) bersih hanya jika kapasitas produktif fisik
dari aset bersih perusahaan pada perusahaan pada akhir periode
akhir periode melebihi jumlah (atau sumber daya yang
keuangan aset bersih pada awal dibutuhkan untuk mencapai
periode setelah mengecualikan kapasitas itu) melebihi kapasitas
dampak transaksi dengan pemilik. produktif fisik pada awal periode.
Efek dari perubahan harga akan Perubahan akan diakui, tapi secara
diakui, yang merupakan konsep konseptual capital maintenance
dari holding gains and losses dan adjustments akan secara langsung
termasuk dalam return on capital. termasuk dalam ekuitas dan bukan
termasuk return on capital

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Recognition Implications of Earnings


Pengakuan berkaitan dengan pertimbangan dari relevance dan
comparability, kriteria pengakuan, persetujuan, dan aturan
yang terutama berkaitan dengan peningkatan reliability. Ini
adalah alat untuk mengatasi ketidakpastian seputar kegiatan
bisnis dan ekonomi
Menanggapi ketidakpastian, ada kecenderungan umum untuk
menekankan transaksi pembelian dan penjualan dan
menerapkan prosedur konservatif dalam pengakuan akuntansi.
Persepsi tentang karakteristik seperti realizability dan volatility
juga dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa
kejadian dikenali dalam praktik ini sementara yang lain tidak.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Statement of Cash Flows


Pernyataan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan
penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan berdasarkan sumber utama
dan pembayaran kasnya diklasifikasikan berdasarkan penggunaan utama
selama suatu periode.
Berisi informasi tentang aktivitas penciptaan kas melalui kegiatan (operasi,
investasi, dan pendanaan).
Laporan keuangan ini memberika informasi mengenai jumlah, penyebab,
dan waktu antara earnings dan pendapatan komprehensif dengan
penerimaan / pengeluaran kas.
Tidak ada masalah pengakuan dalam penyusunan laporab keuangan arus
kas karena transaksi sudah diakui pada saar teerjadinya.
Penyusunan laporan keuangan arus kas tidak memerlukan penggunaan
estimasi, alokasi, maupun kebijakan lainnya.

Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements

Statement of Investments by and Distributions to


Owners
Pernyataan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik
mencerminkan sejauh mana dan dengan cara apa ekuitas suatu
entitas meningkat atau menurun dari transaksi dengan pemilik
selama suatu periode.
Investasi menambah kepemilikan di dalam perusahaan.
Distribusi mengurangi kepemilikan di dalam perusahaan.

Intan-Nisa-
Nindi
RECOGNITION CRITERIA

Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya
atau sejenisnya. Pengukuran, merupakan pemberian nilai dengan atribut-atribut
pengukuran akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi.
Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi menurut SFAC
No. 5 adalah sebagai berikut:
Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai aktiva, hutang dan
modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan keuangan
Keterukuran (measurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, suatu perkiraan
harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit moneter dengan reliabilitas yang
memadai
Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan, informasi
harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta harus tepat waktu.
Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk menjadi
reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta tidak bias sehingga
bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Realibilitas memengaruhi waktu pengukuran.

Intan-Nisa-
Intan-Nisa-
Nindi
Contd RECOGNITION
CRITERIA

Ada 5 atribut pengukuran aktiva (dan utang) yang digunakan dalam


praktik:
historical cost: aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas, atau ekuivalennya
yang dibayarkan untuk memeroleh aktiva atau terjadinya hutang.
current of replacement cost: aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas, atau
ekuivalennya yang harus dibayar jika aset yang sama atau ekuivalen diperoleh
sekarang.
current market value: akitiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau
ekuivalennya yang akan diterima jika aktiva itu dijual.
net realizable or settlement value: jumlah kas atau ekuivalennya yang tidak
didiskon dimana aktiva dan hutang diharapkan untuk dikonversi dengan jumlah
tersebut dimasa yang akan datang.
present or discounted value of future cash flows: nilai arus kas masuk dimasa
datang yang didiskontokan yang akan digunakan sebagai dasar konversi aktiva
dan hutang.

Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA
TO COMPONENTS OF EARNINGS

Bagian ini memberikan panduan lebih lanjut dalam


menerapkan kriteria fundamental dalam mengenali
components of earnings.
Pedoman untuk mengenali components of earnings
berkaitan dengan identifikasi siklus mana yang secara
substansial lengkap dan dengan mengaitkan pendapatan,
keuntungan, pengeluaran, dan kerugian tertentu dengan
siklus tersebut.

Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA TO COMPONENTS OF EARNINGS
Revenues and Gains

Pedoman untuk mengakui revenue dan gains berkaitan dengan penyediakan tingkatan
level yang munculnya atas asuransi dan jumlah revenue dan gains yang diakui
sebelumnya. Diukur dengan nilaitukar aset atau kewajiban yang terlibat di dalamnya.
Pengakuan yang berkaitan harus mempertimbangkan atas 2 faktor, antara lain;
Realized atau realizable (Direalisasi)
o Tidak ada pengakuan revenue atau gais hingga terealisasi atau bisa direalisasikan,
o Terealisasi (realized) yaitu ketika diukur dengan kas atau klaim atas kas.
o Bisa direalisasi (realizable) jika aset terkait yang diterima atau dikuasai siap untuk dikonverensi ke
dalam nilai kas tau klaim atas kas yang dijelaskan
Earned (Diperoleh)
o Revenue tidak diakui hingga diterima
o Pendapatan diterima jika entitas telah secara substansial menyelesaikan apa yang harus ia lakukan
untuk mendapatkan manfaat yang diwakili oleh pendapatan
o Gains (keuntungan) berasal dari transaksi/peristiwa yang tidak merupakan proses penciptaan laba.
Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA TO COMPONENTS OF EARNINGS
Revenues and Gains

In recognizing revenues and gains:


Kriteria terbentuk dan terealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk diserahkan kepada
konsumen.
Ketika kontrak penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi atau pengiriman barang,
pendapatan dapat diakui pada saat terhak dan pengiriman.
Ketika produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat diakui secara bertahap dengan
metode persentase penyelesaian pada saat sudah terbentuk asalkan dapat diukur secara andal.
Ketika jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara terus-menerus
selama suatu periode dengan kontrak harga yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan
dengan berjalannya waktu.
Ketika produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat dijual dengan harga yang
cukup pasti tanpa biaya tambahan berarti, pendapatan dan untung rugi dapat diakui pada saat
selesainya produksi atau pada saat harga aset tersebut berubah.
Ketika produk, jasa atau aset lain ditukarkan dengan aset non moneter yang tidak segera dapat
dikonversi menjadi kas, pendapatan atau untung rugi dapat diakui pada saat telah terhak atau
transaksi telah selesai asalkan nilai wajar aset non moneter yang dapat ditentukan dengan
layak.
Ketika ketertagihan aset yang diterima untuk produk, jasa, atau aset lain meragukan,
pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang terkumpul. Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA TO COMPONENTS OF EARNINGS
Expenses and Loses

Berkaitan dengan adanya keuntungan dari konsumsi ekonomi atau pengakuan aset sebelumnya
telah diperkirakan untuk menyediakan pengurangan keuntungan lebih lanjut.
Consumption of Benefits: Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai
suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang,
penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasikan operasi utama
atau sentral entitas tersebut.
Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, ditandingkan(matched with) dengan
pendapatan yang terkait. Diakui pada saat atau perioda yang sama dengan pengakuan
pendapatan yang dihasilkan langsung atau bersama (directly or jointly) dari transaksi atau
kejadian lain yang sama dengan yang menimbulkan biaya.
Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan administratif, diakui selama perioda pada
saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang
dimanfaatkan/dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu.
Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasi (diakui) dengan prosedur
sistematik dan rasional untuk perioda-perioda yang menikmati manfaat aset bersangkutan.
Loss or Lack of Future Benefit: Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang
telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau
tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Intan-Nisa-
Nindi
RECOGNITION OF
CHANGES IN ASSETS AND
LIABILITIES
Pengakuan awal aset yang diakuisisi dan kewajiban yang
terjadi umumnya meliputi pengukuran berdasarkan nilai
tukar saat pengakuan. Jika aset atau kewajiban diakui, aset
tersebut terus diukur pada jumlah yang pada awalnya diakui
sampai peristiwa yang mengubah aset atau kewajiban
terjadi dan memenuhi kriteria pengakuan.
Peristiwa yang mengubah aset dan kewajiban terdiri dari
dua jenis: (a) arus masuk (akuisisi aset atau timbulnya
kewajiban) dan arus keluar (penjualan atau pelepasan atau
penghilangan aset dan penyelesaian atau pembatalan
kewajiban) dan (b) perubahan jumlah aset sementara
dimiliki atau kewajiban sementara berutang oleh entitas.

Intan-Nisa-
Nindi
STATEMENT NO.6

SFAC No. 6 menggantikan SFAC No. 3, namun definisi-definisinya identik


dengan SFAC No.3 kecuali bahwa definisi SFAC No.6 dapat diterapkan
juga di organisasi non bisnis. Di SFAC No. 6, karakteristik kualitatif
informasi akuntansi yang terdapat pada SFAC No. 2 juga diperluas ke
organisasi non bisnis. Oleh karena itu, SFAC No. 6 tidak
menambahkan lebih jauh ke conceptual framework dari
perspektif perusahaan bisnis.

Intan-Nisa-
Nindi
ASET

Aset adalah kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau kejadian di
masa lalu.
Tiga karakteristik penting dari aset:
1. Item memiliki kemungkinan manfaat masa depan yang melibatkan kapasitas,
sendiri atau kombinasi dengan aset lain, untuk berkontribusi secara langsung
atau tidak langsung terhadap arus kas bersih di masa mendatang
2. Entitas tertentu dapat memperoleh manfaat dan mengendalikan akses orang
lain terhadap item tersebut
3. Transaksi atau kejadian masa lalu yang menyebabkan hak atau kontrol atas
manfaat tersebut telah terjadi.
Karakteristik pendukung lainnya adalah aset dapat diperoleh dengan biaya dan
kemungkinan akan berwujud, dapat ditukarkan, atau dapat dilaksanakan
secara legal. Ketiadaan karakteristik pendukung ini, tidak cukup untuk
menghalangi kualifikasi item sebagai aset.
Intan-Nisa-
Nindi
Contd

Transaksi/peristiwa yang merubah aset:


1. Nilai aset nonkas bisa bertambah melalui operasi karena:
Penggunaan, penggabungan, dan pentransformasian barang dan jasa menjadi aset
atau jasa yang lain.
Perubahan harga, perubahan suku bunga, pengenaan pajak, penemuan,
pertumbuhan atau akresi, pencurian, perang, dan lain-lain
2. Aset tetap menjadi aset perusahaan sejak diperoleh hingga ditagih, ditransfer ke
entitas lain atau digunakan, atau karena ada peristiwa yang menghilangkan manfaat
masa depan atau meniadakan kemampuan perusahaan untuik memperoleh manfaat
tersebut.
Akun Valuasi
Di dalam laporan keuangan ada butir yang mengurangi atau meningkatkan nilai sebuah aset
Piutang tidak tertagih
Premium obligasi
Akun valuasi ini merupakan bagian dari aset yang terkait, namun sifatnya tersebut
tidak membuatnya menjadi aset maupun kewajiban
Intan-Nisa-
Nindi
KEWAJIBAN

Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan masa depan dari manfaat ekonomik


yang timbul dari kewajiban sekarang entitas tertentu untuk mengalihkan aset atau
memberikan layanan kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari
transaksi atau kejadian masa lalu.
Karakteristik kewajiban:
a. Suatu objek harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggung jawab
(responsibility) kepada pihak lain yang mengharapkan kesatuan usaha untuk
melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan
manfaat ekonomik yang cukup pasti dimasa datang. Pengorbanan manfaat
ekonomik diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan aset kesatuan
usaha
b. Suatu pengorbanan ekonomik masa datang harus timbul akibat keharusan
(obligations atau duties) sekarang .
c. Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi
bukan kriteria untuk pengakuan. Jadi, adanya pengorbanan manfaat ekonomik
masa datang tidak cukup untuk mengakui suatu objek kedalam kewajiban
kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan. Intan-Nisa-
Nindi
Contd

Transaksi & peristiwa yang merubah kewajiban:


1. Disebabkan oleh transaksi/aktivitas/peristiwa yang terjadi padanya.
2. Disebabkan oleh perubahan harga, tingkat suku bunga, atau peristiwa
lain yang ada di bawah kendali atau tidak di bawah kendali sebuah
entitas dan managemennya.
Penilaian Akun
Item terpisah yang mengurangi atau meningkatkan nilai tercatat
kewajiban terkadang ditemukan dalam laporan keuangan. Misalnya,
premi obligasi atau diskon meningkat atau menurunkan nilai nominal
obligasi yang harus dibayarkan ke hasil penjualan atau nilai sekarang.
"Akun penilaian" tersebut merupakan bagian dari kewajiban terkait dan
bukan merupakan kewajiban atas hak dan aset mereka sendiri.
Intan-Nisa-
Nindi
EKUITAS

Ekuitas adalah residual interest pada aset sebuah entitas yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya.
Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki
kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada
atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted
net asset.
Karakteristik ekuitas:
1. Menunjukkan hak kepemilikan
2. Hak residual karena peringkatnya yang di bawah hutang
3. Aset bersih karena merupakan selisih aset dengan kewajiban ekuitas
4. Kenaikan aset bersih berasal dari sumber non-pemilik dan bukan dari investasi oleh dan distribusi kepada
pemilik.
5. Ekuitas menetapkan batasan, biasanya bersifat legal, atas distribusi oleh sebuah perusahaan kepada
pemiliknya, baik dalam bentuk dividen kas maupuun distribusi aset yang lain.
6. Ekuitas bisa memiliki beberapa kelas dengan derajat risiko yang berbeda-beda yang berasal dari hak yang
berbeda-beda untuk berpartisipasi dalam distribusi aset atau prioritas klaim atas aset dalam peristiwa likuidasi.
7. Ekuitas yang dibentuk dari investasi pemilik bisa bertambah dari waktu ke waktu karena tambahan investasi
oleh pemilik.
8. Juga bisa berkurang karena distribusi oleh perusahaan kepada pemilik.
Intan-Nisa-
Nindi
INVESTASI OLEH PEMILIK

Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai


hasil dari transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan)
dari entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di
perusahaan tersebut.
Pemilik pada umumnya menerima aset sebagai investasi, tetapi dapat juga
berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban) perusahaan.
Karakteristik investasi oleh pemilik:
Melalui investasi oleh pemilik, perusahaan memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk:
1. Memulai atau memperluas operasi
2. Menghentikan efek hutang atau kewajiban lainnya
3. Untuk tujuan bisnis lainnya

Intan-Nisa-
Nindi
DISTRIBUSI KEPADA
PEMILIK

Distribusi kepada pemilik adalah penurunan dalam


ekuitas perusahaan bisnis tertentu yang dihasilkan dari
pengalihan aset, pemberian layanan, atau kewajiban yang
timbul dari perusahaan kepada pemilik.
Karakteristik distribusi kepada pemilik:
1. menurunkan aset bersih dan mengurangi atau
menghentikan kepemilikan mereka yang menerimanya.
2. Reakuisisi ekuitas oleh entitas termasuk distribusi kepada
pemilik.

Intan-Nisa-
Nindi
LABA KOMPREHENSIF

Laba komprehensif adalah perubahan pada ekuitas perusahaan


bisnis selama satu periode transaksi dan kejadian dan keadaan
lain dari sumber non pemilik. Laba komprehensif termasuk seluruh
perubahan ekuitas selama satu periode kecuali hal-hal yang
dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada
pemilik.
Sumber laba komprehensif:
1. Transaksi pertukaran dan transfer lain antara perusahaan dengan
entitas lain yang bukan pemiliknya
2. Upaya produktif perusahaan, dan
3. Perubahan harga, kecelakaan, atau efek lain dari interaksi antara
perusahaan dengan lingkungannya.

Intan-Nisa-
Nindi
PENDAPATAN
Pendapatan adalah aliran masuk atau penyempurnaan aset lainnya
dari suatu entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi
keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian layanan,
atau kegiatan lain yang merupakan operasi utama atau operasi pusat
entitas yang sedang berlangsung.
Karakteristik Pendapatan:
1. Arus kas aktual atau yang diharapkan (atau yang setara) yang telah
terjadi atau akan terwujud
2. Sebagai hasil dari operasi utama entitas yang sedang berlangsung.
Aset yang meningkat dari pendapatan dapat bermacam-macam -
misalnya, uang tunai, klaim terhadap pelanggan atau klien, barang
atau jasa lain yang diterima, atau kenaikan nilai produk yang
dihasilkan dari produksi.
3. Disebut dengan berbagai nama. Misalnya: output, pengiriman,
penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti, dan sewa - tergantung pada
Intan-Nisa-
jenis operasi yang terlibat dan cara penerimaan pendapatan
Nindi diakui
BEBAN

Beban adalah aliran keluar atau deplesi aset lainnya atau timbulnya kewajiban
(atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian
layanan, atau pelaksanaan kegiatan lain yang menjadi dasar operasi utama atau
operasi pusat entitas yang sedang berlangsung.
Karakteristik Beban:
1. Arus kas keluar aktual atau yang diharapkan (atau setara) yang telah terjadi
atau akan terwujud sebagai akibat dari operasi utama entitas.
2. Aset yang mengalir keluar atau digunakan atau merupakan kewajiban yang
terjadi dapat berbagai jenis, misalnya: unit produk yang dikirim atau diproduksi,
layanan karyawan yang digunakan, kilowatt jam listrik yang digunakan untuk
menyalakan gedung perkantoran, atau pajak pada pendapatan sekarang.
3. Disebut dengan berbagai nama. Misalnya: harga pokok penjualan, biaya jasa
yang diberikan, depresiasi, bunga, sewa, dan gaji dan upah

Intan-Nisa-
Nindi
UNTUNG & RUGI

Untung adalah kenaikan ekuitas (aset bersih) dari transaksi


periferal atau insidental dari suatu entitas dan dari semua
transaksi lainnya dan kejadian dan keadaan lain yang
mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal
dari peripheral atau transaksi incidental sebuah entitas dan
dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan
yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari
pendapatan atau investasi dari pemilik.

Intan-Nisa-
Nindi
Contd

Karakteristik Untung dan Rugi:


Keuntungan dan kerugian dapat digambarkan atau diklasifikasikan menurut sumber:
1. Hasil bersih dari membandingkan hasil pengorbanan (biaya) dalam transaksi periferal atau insidentil dengan
entitas lain - misalnya, dari penjualan investasi pada bursa efek, dari disposisi peralatan bekas, atau dari
penyelesaian kewajiban pada pihak lain dari jumlah tercatatnya.
2. Keuntungan atau kerugian lainnya diakibatkan oleh transfer nonreciprocal antara satu entitas dan entitas
lain misalnya: dari hadiah atau sumbangan, dari memenangkan tuntutan hukum, dari pencurian, dan dari
penilaian denda atau kerusakan oleh pengadilan.
3. Akibat memiliki aset atau kewajiban yang nilainya berubah - misalnya, dari perubahan harga yang
menyebabkan item persediaan dicatat dari biaya perolehan ke harga pasar, dari perubahan harga pasar
investasi pada efek ekuitas yang dapat dipasarkan di pasar nilai atau pada biaya dan pasar yang lebih
rendah, dan dari perubahan nilai tukar mata uang asing.
4. Akibat faktor lingkungan lainnya, seperti bencana alam - misalnya, kerusakan harta benda akibat gempa
atau banjir.
Keuntungan dan kerugian juga dapat digambarkan atau diklasifikasikan sebagai "operasi" atau "non
beroperasi", tergantung pada hubungannya dengan operasi entitas atau operasi pusat entitas.

Intan-Nisa-
Nindi
ASET BERSIH ORGANISASI BISNIS
DAN NIRLABA

Aset bersih (ekuitas) pada organisasi nirlaba adalah residu, perbedaan antara aset dan utang entitas,
tetapi pada organisasi nirlaba tidak menunjukkan kepemilikan seperti pada entitas bisnis. Aset bersih
organisasi nirlaba dibagi menjadi 3 jenis yang bersifat saling eksklusif yaitu: aset bersih bersyarat
permanen, aset bersih bersyarat temporer, dan aset bersih yang tidak bersyarat.
Pemeliharaan aset bersih organisasi nirlaba berdasarkan pemeliharaan modal finansialnya yaitu jika
jumlah dana finansial dari aset bersih pada akhir periode sama atau melebihi jumlahnya di awal periode.
Transaksi dan peristiwa yang dapat mengubah aset bersih organisasi nirlaba:

Semua perubahan aset dan utang yang tidak diikuti perubahan aset
bersih : (1) pertukaran aset dengan aset; (2) pertukaran utang dengan
utang; (3) akuisisi aset dengan melakukan utang; (4) penyelesaian utang
dengan penyerahan aset.
Semua perubahan aset atau utang yang diikuti perubahan aset bersih: (1)
pendapatan; (2) keuntungan; (3) biaya; (4) kerugian.
Semua perubahan dalam aset bersih yang tidak memengaruhi aset atau
utang: (1) reklasifikasi jenis aset bersih; (2) perubahan di dalam suatu
jenis aset bersih.
Intan-Nisa-
Nindi
Contd

Reklasifikasi mencakup peristiwa menghilangkan atau membebankan suatu batasan


pada penggunaan sumberdaya organisasi yang telah ada.
Perubahan pada aset bersih bersyarat permanen dapat disebabkan: (1) mayoritas
oleh penambahan kontribusi aset dengan ketentuan oleh donor untuk dipelihara
secara abadi; (2) peningkatan atau penurunan nilai berdasarkan ketentuan donor
atau hukum; (3) kerusakan karena bencana; (4) mandat eksternal untuk
menyerahkan aset pada organisasi lain; (5) reklasifikasi aset bersih.
Perubahan pada aset bersih bersyarat temporer dapat disebabkan: (1) mayoritas oleh
penambahan kontribusi aset dengan ketentuan oleh donor untuk digunakan pada
waktu atau keadaan tertentu; (2) peningkatan pendapatan yang berasal dari aset
yang penggunaanya dibatasi ketentuan waktu atau keadaan oleh donor ; (3)
kerusakan karena bencana; (4) mandat eksternal untuk menyerahkan aset pada
organisasi lain; (5) reklasifikasi aset bersih.
Perubahan pada aset bersih tidak bersyarat dapat disebabkan: (1) pendapatan dan
keuntungan yang mengubah aset bersih tidak bersyarat; (2) biaya dan kerugian yang
mengubah aset bersih tidak bersyarat; (3) reklasifikasi aset bersih. Intan-Nisa-
Nindi
AKUNTANSI AKRUAL DAN KONSEP TERKAIT

Item-item yang memenuhi syarat definisi elemen laporan keuangan dan yang memenuhi kriteria
pengakuan dan pengukuran, dicatat dan dimasukkan dalam laporan keuangan dengan menggunakan
prosedur akuntansi akrual.
Istilah transaksi, peristiwa (events), dan keadaan (circumstances) yang memengaruhi sebuah entitas
digunakan untuk menggambarkan sumber atau penyebab perubahan aset, utang, ekuitas atau aset
bersih.
Akuntansi akrual berusaha untuk mencatat dampak finansial pada transaksi entitas dan peristiwa atau
keadaan lainnya yang memiliki konsekuensi kas terhadap entitas pada periode dimana transaksi,
peristiwa atau keadaan terjadi dan tidak hanya pada periode kas diterima atau dibayarkan oleh entitas.
Akuntansi ini mengakui semua peristiwa yang memengaruhi kinerja entitas meskipun tidak bersamaan
dengan penerimaan atau pembayaran kas pada periode tersebut.
Akuntansi akrual melibatkan tidak hanya akrual tetapi juga deferrals (penangguhan), termasuk alokasi
dan amortisasi.
Realisasi merupakan proses konversi sumber daya non kas dan saham menjadi uang atau dalam laporan
keuangan merujuk pada penjualan aset untuk mendapatkan kas atau klaim terhadap kas. Pengakuan
adalah proses pencatatan secara formal atau memasukkan suatu item pada laporan keuangan suatu
entitas.

Intan-Nisa-
Nindi
Contd

Perbedaan utama antara akuntansi berbasis akrual dan kas terletak pada
waktu pengakuan dari pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian.
Penerimaan kas pada periode tertentu mungkin lebih banyak
merefleksikan dampak dari aktivitas perusahaan atau organisasi nirlaba
pada periode sebelumnya, sedangkan banyak dari pengeluaran kas terkait
dengan aktivitas atau usaha yang diharapkan di masa mendatang.
Akuntansi akrual menggunakan akrual, deferrals, dan prosedur alokasi
dengan tujuan untuk menghubungkan antara pendapatan, biaya,
keuntungan dan kerugian terhadap periode waktu untuk merefleksikan
kinerja entitas pada periode tersebut, mencatatnya pada periode
terjadinya sampai dampak finansial dapat diakui dan diukur.
Matching of cost and revenues merupakan kombinasi pengakuan secara
simultan antara pendapatan dan biaya yang diakibatkan secara langsung
atau bersama-sama oleh transaksi atau peristiwa yang sama.

Intan-Nisa-
Nindi
SFAC No. 7
Pemakaian Arus Kas dan Present Value Sebagai Dasar Pengukuran

Intan-Nisa-
Nindi
Highlight Concepts

SFAC No. 7 menyediakan kerangka kerja untuk dapat menggunakan


future cash flows sebagai basis pengukuran saat pengakuan awal
dan pengukuran segera serta untuk metode interest dalam
penentuan amortisasi.
Tujuan SFAC No. 7:
Pengukuran dalam akuntansi dengan menggunakan present value dapat
digunakan untuk menangkap dan untuk mengembangkan perbedaan di
antara aliran kas ekspektasian di masa yang akan datang.
Menyediakan informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan karena
present value menggambarkan beberapa atribut pengukuran asset dan
liabilities secara logis
Pengukuran yang paling relevan dari kewajiban entitas adalah harus
selalu mencerminkan credit- standing dari entitas.

Intan-Nisa-
Nindi
Glosarium Istilah

Best Estimate (Estimasi terbaik): Interest methods of allocation: metode


jumlah kisaran yang paling mungkin. alokasi bunga, untuk menghitung
perubahan nilai tercatat aset/
Estimated Cash Flow: Suatu jumlah kewajiban dari satu period eke periode
yang akan diterima atau dibayar berikutnya. Misalnya konvensi
Expected Cash Flow: mengacu pada penyusutan dan amortisasi, buga pada
jumlah tertimbang/ kisaran yang biaya historis.
mungkin.
Present value and expected present
Fair Value of an Asset (or Liability): value (nilai sekarang dan harapan nilai
Nilai wajar atau jumalah asset/ sekarang): Nilai saat ini dari arus kas,
kewajiban yang dapat dijual/ dibeli didiskontokan pada suku bunga untuk
dalam traksaksi saat ini. jumlah periode antara hari ini dan
tanggal perkiraan cash flow.
Fresh-start measurement: pengukuran
awal

Intan-Nisa-
Nindi
Introduction

Pengakuan nilai pasar saat ini lebih dapat diandalkan


dan efisien daripada pengukuran/ perkiraan arus kas
masa depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Dewan telah
mengidentifikasi nilai wajar/ fair value sebagai
tujuan pengukuran, pada pengenalan awal dan
pengukuran awal saat ini pada periode berikutnya.
Juni 1997, Dewan mengeluarkan draft Paparan dari
Pernyataan Keuangan untuk SFAC, Using Cash Flow
Information in Accounting Measurements. Maret
1999, Dewan mengeluarkan draft kedua Using Cash
Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements.

Intan-Nisa-
Nindi
Scope

Pernyataan ini membahas masalah pengukuran dan


tidak menjawab pertanyaan pengakuan (Paragraf 6
SFAC No.5)
Pengukuran pada awalnya pengakuan, pengukuran
awal saat ini, dan teknik amortisasi berdasarkan
arus kas masa depan, tidak berlaku untuk
pengukuran berdasarkan jumlah uang tunai atau
aset lainnya yang dibayarkan atau diterima atau
pengamatan nilai wajar di pasar.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

Jika harga aset/ kewajiban atau serupa dengan aset/


kewajiban dapat diamati di pasar, tidak perlu menggunakan
pengukuran nilai sekarang.
Formula present value adalah alat yang digunakan untuk
memasukkan time value of money dalam pengukuran.
Tujuan dari penggunaan present value dalam pengukuran
akuntansi adalah untuk meng-capture (menangkap), sejauh
mungkin, perbedaan ekonomi antara rangkaian arus kas
masa depan.
Kombinasi cash flows dan interest rate dapat digunakan
untuk menghitung present value.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

Present Value and Fair Value


Satu-satunya tujuan dari present value, saat digunakan
dalam pengukuran akuntansi pada initial recognition dan
fresh-start measurement, adalah untuk memperkirakan nilai
wajar. Dinyatakan berbeda, present value harus berusaha
untuk meng-capture elemen-elemen yang diambil
bersamaan akan terdiri dari harga pasar jika ada, itu adalah
fair value.
Jika tidak ada transaksi yang dapat diamati untuk aset atau
kewajiban serupa, entitas mungkin diminta untuk
menggunakan estimasi cash flows masa depan dalam
pengukuran.
Prinsip-prinsip yang berlaku untuk pengukuran pada initial
recognition juga berlaku untuk pengukuran fresh-start.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

The Components of a Present Value Meassurement


Elemen-elemen pengukuran present value:
1. Perkiraan arus kas masa depan, atau dalam kasus yang lebih
kompleks, serangkaian arus kas masa depan pada waktu yang
berbeda-beda.
2. Harapan tentang kemungkinan variasi jumlah atau waktu arus kas
tersebut.
3. Nilai waktu uang, yang ditunjukkan oleh risk-free rate of interest.
4. Harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
atau kewajiban.
5. Faktor lain, terkadang tidak dapat dikenali, termasuk illiquidity dan
market imperfections.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

The Components of a Present Value Meassurement


Prinsip Umum
Teknik yang digunakan untuk memperkirakan arus kas masa depan dan tingkat suku
bunga akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lain, tergantung pada keadaan aset
atau kewajiban yang bersangkutan. Namun, beberapa prinsip umum mengatur
penerapan teknik nilai sekarang dalam mengukur aset atau kewajiban:
1. Sedapat mungkin, perkiraan arus kas dan tingkat suku bunga harus mencerminkan
asumsi tentang kejadian dan ketidakpastian masa depan yang akan dipertimbangkan
dalam menentukan apakah akan mengakuisisi aset atau kelompok aset dalam transaksi
tunai dengan arm's-length transaction.
2. Suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas harus mencerminkan
asumsi yang konsisten dengan yang melekat dalam taksiran arus kas.
3. Arus kas dan tingkat bunga yang diestimasi sebaiknya bebas dari bias
4. Aliran kas yang diestimasi atau tingkat bunga sebaiknya merefleksikan serangkaian
kemungkinan outcome

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

The Components of a Present Value Meassurement


Pendekatan Tradisional dan Aliran Kas yang Diestimasi ke Nilai Sekarang
Pengukuran nilai sekarang dimulai dengan sebuah kumpulan aliran kas di
masa depan, tetapi dengan standar akuntansi berlaku menerapkan
keberagaman pendekatan yang berbeda-beda dalam menetapkan kumpulan
aliran kas. Beberapa penerapan nilai sekarang menggunakan aliran kas
kontraktual. Ketika aliran kas kontraktual tidak tersedia, beberapa penerapan
menggunakan sebuah estimasi single most-likely amount atau estimasi
terbaik.
Pendekatan tradisional berguna untuk banyak pengukuran, khususnya untuk
komparasi aset dan liabilitas yang dapat diamati di pasar.
Dewan menemukan bahwa pendekatan estimasi aliran kas merupakan alat
pengukuran yang lebih efektif daripada pendekatan tradisional pada banyak
kondisi.
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

The Components of a Present Value Meassurement


Hubungan terhadap Akuntansi untuk Ketidakpastian
Beberapa orang mempertanyakan pernyataan
(statement) ini kontra dengan FASBS No.5 dan No.14.
Pada dasarnya FASBS No.5 membahas mengenai
kerugian kontingensi sebaiknya dapat diakui dan tidak
perlu terlalu fokus pada pengukurannya sebelum
kerugian yang potensial dapat diestimasi. Pernyataan
ini berfokus pada karakteristik (atribut) pemilihan (nilai
wajar) dan teknik pengukuran daripada keputusan
untuk mengakui kerugian. Keputusan mengakui
aset/liabilitias berbeda dengan penentuan atribut
pengukuran.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

The Components of a Present Value Meassurement


Risiko dan Ketidakpastian
Sebuah estimasi nilai wajar sebaiknya memasukkan harga yang pelaku
pasar dapat menerima untuk mengatasi ketidapastian aliran
kaspenyesuaian resikojika jumlahnya dapat diidentifikasi, diukur dan
signifikan.
Ada banyak teknik untuk estimasi resiko penyesuaian, termasuk matric
pricing, option-adjusted spread models dan analisis fundamental. Nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan, didiskontokan pada tingkat
bunga bebas resiko, dapat menjadi estimasi terbaik untuk nilai wajar
pada berbagai kondisi.
Pada Statement ini, istilah ketidakpastian mengarah kepada fakta
bahwa aliran kas yang dipakai dengan pengukuran nilai sekarang adalah
estimasi, daripada jumlah yang diketahui.
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

Relevance and Reliability


Relevansi dan reliabilitas harus diseimbangkan satu sama
lainnya, dan penitikberatan pada salah satunya akan
mengubah dari satu situasi ke situasi lain. Namun, pilihan yang
sederhana diantara keduanya, nilai sekarang dan pengukuran
diskonto, sering menyajikan dilema. Teknik seperti penggunaan
aliran kas yang diharapkan dapat memperluas penggunaan
nilai sekarang untuk pengukuran yang sebelumnya
dipertimbangkan tidak cocok. Penggunaan penyederhanaan
asumsi memperbolehkan akuntan untuk mengembangkan
pengukuran nilai sekarang yang cukup reliable dan pastinya
lebih relevan daripada pengukuran yang tidak didiskontokan.

Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

Present Value in the Measurement of Liabilities


Konsep yang diuraikan pada Pernyataan ini mengaplikasikan
liabilitas sebagaimana aset. Namun, pengukuran liabilitas
terkadang melibatkan permasalahan yang berbeda dari
yang dihadapi pada pengukuran aset dan mungkin
membutuhkan teknik yang berbeda untuk menghadirkan
nilai wajar. Ketika penggunaan teknik nilai sekarang untuk
mengestimasi nilai wajar liabilitas, tujuannya adalah untuk
mengestimasi nilai aset yang diminta secara akurat untuk:
(a) menentukan liabilitas dengan pemegangnya
(b) mentransfer liabilitas kepada entitas yang dapat
diperbandingan kemampuan mencari pinjamanya (credit
standing).
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement

Present Value in the Measurement of Liabilities


Kemampuan Membayar Pinjaman (Credit Standing) dan
Pengukuran Liabilitas
Pengukuran yang paling relevan sebuah liabilitas
selalu merefleksikan kemampuan membayar
pinjaman sebuah entitas.
Dampak dari credit standing entitas pada nilai wajar
liabilitas tertentu bergantung pada kemampuan
entitas untuk membayar dan ketetapan hutang
yang melindungi pemegangnya.
Dampak credit standing entitas pada pengukuran
liabilitas biasanya dilihat dari penyesuaian tingkat
bunga.
Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)

Teknik menilai present value yang juga digunakan dalam


pelaporan periodik dikenal dengan interest methods of
allocation (metode alokasi bunga).
Pada prinsipnya, tujuan semua alokasi akuntansi adalah
untuk melaporkan perubahan nilai, utilitas, atau subtansi
aset dan liabiliatas dari waktu ke waktu.
Metode bunga berhubungan dengan jumlah yang dilaporkan
berserta perubahan nilai sekarang dari aliran kas masuk di
masa mendatang atau aliran keluar kas.

Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)

Cara pengaplikasian metode alokasi bunga dapat sangat


memengaruhi pola pendapatan atau beban. Secara khusus,
metode bunga membutuhkan deskripsi yang cermat dari hal-hal
berikut:
1. aliran kas dapat digunakan (promised cash flow, aliran kas yang
diharapkan, atau perhitungan lain)
2. konvensi yang mengatur pilihan suku bunga (suku bunga efektif
atau lainnya)
3. bagaimana suku bunga diaplikasikan (suku bunga efektif konstan
atau series of annual rate)
4. bagaimana perubahan estimasi jumlah atau waktu aliran kas
dilaporkan

Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)

Teknik yang digunakan untuk mengatasi perubahan dalam perkiraan


arus kas:
1. Pendekatan prospektif menghitung suku bunga efektif baru
berdasarkan nilai tercatat dan arus kas yang tersisa.
2. Pendekatan catch-up menyesuaikan nilai tercatat dengan nilai
sekarang dari revisi perkiraan arus kas, didiskontokan dengan suku
bunga efektif awal.
3. Pendekatan retrospektif menghitung suku bunga efektif baru
berdasarkan nilai tercatat awal, arus kas aktual sampai saat ini, dan
sisa arus kas yang diperkirakan. Tingkat suku bunga efektif yang
baru kemudian digunakan untuk menyesuaikan nilai tercatat
terhadap nilai sekarang dari perkiraan arus kas yang direvisi, yang
didiskontokan dengan suku bunga efektif yang baru.
Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)

Dewan menganggap pendekatan catch-up lebih baik


daripada teknik lain untuk melaporkan perubahan dalam
perkiraan arus kas karena konsisten dengan hubungan nilai
sekarang yang digambarkan dengan metode bunga dan
dapat diimplementasikan dengan biaya yang wajar.

Intan-Nisa-
Nindi
Comparison of The Cash Flow and Interest
Rate Concepts in This Statement with
Those Used in Other Accounting
Measurement

Berbagai konvensi tingkat suku bunga dan konvensi arus kas yang
digunakan dalam pernyataan akuntansi yang ada adalah salah satu
faktor yang mendorong Dewan membahas bagian ini. Namun,
tingkat suku bunga harus mempertimbangkan:
ketidakpastian dan risiko arus kas yang dikaitkan dengan aset atau
kewajiban tertentu
Tujuan pengukuran

Incremental Borrowing Rates (Suku Bunga Pinjaman Tambahan)


Dalam kondisi tertentu, suku bunga pinjaman tambahan mungkin
sesuai dengan konsep nilai sekarang dalam pernyataan ini. Jika suku
bunga tersebut diterapkan pada arus kas yang dijanjikan untuk
menentukan nilai wajar kewajiban dan jika persyaratan kewajibannya
serupa dengan entitas yang dapat diperoleh dalam pinjaman
tambahan, pengukuran yang dihasilkan akan mendekati nilai wajar
kewajiban entitas Intan-Nisa-
Nindi
Comparison of The Cash Flow and Interest
Rate Concepts in This Statement with
Those Used in Other Accounting
Measurement

Asset-Earning Rates (Suku Bunga Asset-Earning)


Konvensi yang menggunakan tingkat pendapatan berbasis
aset atau perkiraan untuk mengukur kewajiban dirancang
terutama untuk memperoleh pola pendapatan tertentu yang
diakui atau menyajikan simetri yang diakui antara jumlah
tercatat aset dan nilai tercatat kewajiban. Namun, tingkat
pendapatan yang diharapkan pada portofolio aset aktual
atau hipotetis biasanya tidak terkait dengan ketidakpastian
dan risiko yang melekat dalam perkiraan arus kas yang
diestimasi.

Intan-Nisa-
Nindi
SFAC NO.8
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR
FINANCIAL REPORTING

Intan-Nisa-
Nindi
Diterbitkan oleh FASB pada September 2010 untuk menggantikan
SFAC No. 1 dan No. 2
SFAC No. 8 mencakup 2 bab kerangka konseptual baru
SFAC No.8 menetapkan tujuan & konsep fundamental yangakan
menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi keuangan &
pedoman pelaporan
SFAC No. 8 terdiri dari 3 bab, yaitu:
Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
Chapter 2: (Reserved for the Chapter on the Reporting Entity)
Chapter 3: Qualitative characteristic of useful financial information

Intan-Nisa-
Nindi
CHAPTER 1: THE OBJECTIVE OF
GENERAL PURPOSE FINANCIAL
REPORTING

Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan


Laporan keuangan tetap merupakan komponen pokok pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan terdiri dari:
a. Supplementary information
b. Other means of financial reporting
Primary users
Dalam SFAC No.8 para pengguna informasi keuangan diutamakan bagi:
1. Para investor dan calon investor
2. Para kreditor dan calon kreditor
Informasi yang dibutuhkan
Arah & jenis informasi yg dibutuhkan investor & kreditor:
1. Menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa depan
2. Informasi sumber daya entitas (asset), klaim atas entitas (hutang&ekuitas),
Intan-Nisa-
efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya yang dimiliki entitas oleh
manajemen Nindi
CHAPTER 1: THE OBJECTIVE OF
GENERAL PURPOSE FINANCIAL
REPORTING

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna
bagi investor pemberi pinjaman, dan kreditur yang ada dan potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya bagi
entitas.
Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki suatu entitas oleh investor,
pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya yang memerlukan informasi
mengenai sumber daya entitas, klaim entitas, dan mengukur seberapa
efektif dan efisien manajemen entitas melakukan pengelolaan dan
tanggungjawab komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas
laporan keuangan bertujuan umum memberikan informasi tentang posisi
pelaporan keuangan entitas, yaitu informasi tentang sumber daya
ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi pada entitas pelapor.
Intan-Nisa-
Nindi
Informasi tentang Pelaporan Sumber Daya Ekonomi suatu entitas, Perubahan & Klaim atas Sumber
Daya (OB12-OB21)
Tujuan umum laporan keuangan dalam pelaporan keuangan suatu entitas adalah
menyediakan informasi tentang informasi sumber daya ekonomi entitas & klaim kembali
atas entitas pelapor, kemudian menyediakan informasi terhadap pengaruh transaksi &
peristiwa lain yg mengubah sumber daya ekonomi pada entitas pelaporan
Dasar informasi tentang perubahan atas sumber daya entitas & klaim atas sumber daya:a.
a. Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim kepada entitas
berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian lain misalnya penerbitan hutang
dan ekuitas
b. Pengguna informasi keuangan juga perlu mengetahui perbedaan antara kedua sumber
perubahan yaitu kinerja entitas atau dari hutang dan dari ekuitas
c. Implikasi atas gambaran di atas terdapat beberapa pelaporan yaitu:
Laporan laba rugi
Laporan posisi keuangan
Laporan perubahan entitas

Intan-Nisa-
Nindi
CHAPTER 3: QUALITATIVE
CHARACTERISTICS OF USEFUL
FINANCIAL INFORMATION

Chapter ini mengidentifikasi informasi yang


mungkin paling berguna bagi investor, pemberi
pinjaman, dan kreditur lain yang potensial dan
sudah ada untuk membuat keputusan tentang
entitas pelaporan atas dasar informasi dalam
laporan keuangannya(informasi keuangan).
Agar informasi keuangan dapat berguna, maka
harus relevan dan faithfully represent (mewakili
hal yang sebenarnya). Kegunaan informasi
keuangan meningkat jika dapat dibandingkan,
dapat diverifikasi, tepat waktu, dan mudah
dipahami.
Dasar karakteristik kualitatif adalah relevance
dan faithful representation.
Intan-Nisa-
Nindi
Contd

RELEVANCE
Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang
dibuat oleh pengguna. 2 nilai yang menentukan relevansi suatu informasi keuangan:
1. Predictive value Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika dapat
digunakan sebagai input untuk proses yang digunakan oleh pengguna untuk
memprediksi hasil di masa depan.
2. Confirmatory value Informasi keuangan memiliki nilai konfirmatori jika
memberikan umpan balik (konfirmasi atau perubahan) tentang evaluasi
sebelumnya.
3. Predictive value dan confirmatory value dari informasi keuangan saling
terkait. Informasi yang memiliki nilai prediktif seringkali juga memiliki nilai
konfirmatori.
Materiality aspek relevansi entitas khusus berdasarkan sifat atau besarnya atau
keduanya yang terkait dengan informasi dalam konteks laporan keuangan entitas
individual. Informasi dikatakan material jika menghilangkan atau salah
mengartikannya dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna berdasarkan
informasi keuangan dari entitas pelaporan tertentu. Intan-Nisa-
Nindi
Contd

FAITHFUL REPRESENTATION
Informasi dikatakan faithful representation, jika:
1. Complete: mencakup semua informasi yang diperlukan pengguna untuk memahami fenomena yang
digambarkan, termasuk semua deskripsi yang diperlukan
dan penjelasan
2. Neutral: tidak bias dalam pemilihan atau penyajian informasi keuangan
3. Free from error: tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam mendeskripsikan suatu fenomena, dan proses
yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan tanpa
kesalahan dalam prosesnya. Dalam konteks ini, bebas dari kesalahan tidak berarti sangat akurat dalam
segala hal
Proses menerapkan the fundamental qualitative characteristics:
1. Identifikasi fenomena ekonomi yang berpotensi berguna bagi pengguna informasi keuangan entitas
pelapor.
2. Menentukan informasi yang paling relevan dan faithful representation
3. Menentukan ketersediaan informasi dan informasi tersebut faithful representation
Intan-Nisa-
Nindi
Contd

MENINGKATKAN KARAKTERISTIK KUALITATIF


1. Comparability memungkinkan pengguna mengidentifikasi dan
memahami persamaan dan perbedaan di antara item.
2. Verifiability membantu meyakinkan pengguna bahwa informasi
tersebut benar-benar mewakili fenomena ekonomi yang dimaksud.
3. Timeliness memiliki informasi yang tersedia bagi pengambil keputusan
tepat pada waktunya untuk dapat mempengaruhi keputusan mereka.
4. Understandability mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan
menyajikan informasi secara jelas dan ringkas agar bisa dimengerti.

jika informasi tidak relevan dan tidak faithfully represented, maka informasi
tidak akan berguna (meskipun karakteristik kualitatifnya meningkat)

Intan-Nisa-
Nindi
Contd

KENDALA BIAYA PELAPORAN KEUANGAN YANG BERMANFAAT


Biaya menjadi kendala dalam informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan
Dalam menerapkan batasan biaya, Dewan menilai apakah manfaat
pelaporan informasi tertentu cenderung membenarkan biaya yang
dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan informasi tersebut. Ketika
menerapkan batasan biaya dalam mengembangkan standar pelaporan
keuangan yang diusulkan, Dewan mencari informasi dari penyedia informasi
keuangan, pengguna, auditor, akademisi, dan lainnya tentang sifat dan
kuantitas yang diharapkan dari biaya dan biaya standar tersebut. Dalam
kebanyakan situasi, penilaian didasarkan pada kombinasi informasi
kuantitatif dan kualitatif.
Dewan berusaha untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat sehubungan
dengan pelaporan keuangan secara umum, dan tidak hanya terkait dengan
entitas pelaporan individual karena adanya subjektivitas yang melekat

Intan-Nisa-
Nindi
KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI
DOKUMEN KODIFIKASI

Pendekatan postulat dan prinsip-prinsip dalam ARS 1 dan 3


disebut sebagai dasarpengaturan standar karena
berusaha menanamkan logika sebagai dasar untuk
memperoleh kesimpulan yang benar atau tepat mengenai
standar-standar akuntansi.
Pendekatan konstitusional tidak menggunakan struktur
logika seperti pendekatan fundamental.
Pendekatan kodifikasi merupakan prosespengaturan
standaryang bersifat rasional yang mungkin memberikan
alasan(argumen) yang tepat dalam pemilihan standar
akuntansi, meskipun bukan merupakan standar yangterbaik.

Intan-Nisa-
Nindi
Pandangan Yurisprudensi
Sama seperti pandangan kodifikasi, pandangan yurisprudensi berkaitan dengan proses legitimasi
dan penerimaan kerangka konseptual bertentangan dengan teori yang sebenarnya terkandung
dalam pernyataan (SFAC).
Penelitian Empiris dalam Kerangka Konseptual
Penelitian empiris terhadap kerangka konseptual sangat terbatas. Meskipun hasil penelitian tidak
menggembirakan, para periset mencatat bahwa pemahaman konsep sebelum publikasi SFAC No.2
bisa saja jauh lebih rendah.
Penelitian lain dari SFAC No. 2 mengenai pentingnya karakteristik kualitatif dalam tiga kelompok,
yaitupembuat, auditor dan pengguna. Dimana pengguna dan pembuat lebih relevan dibanding
auditor.Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara tiga kelompok di dalam kategori
keandalan, meskipun auditor lebih mementingkan netralitas dibandingkan dua kelompok lainnya.
Menilai Kerangka Konseptual
Beberapa hal bagus di SFAC: termasuk karakteristik kualitatif (SFAC No.2 dan 8), definisi elemen
(SFAC No.6), dan pemurnian pengukuran nilai sekarang (SFAC No. 7).
Dewan menyatakan bahwa SFAC tidak "(a) memerlukan perubahan pada prinsip akuntansi
berterima umum (b) mengubah, memodifikasi, atau menafsirkan pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan; atau (c) membenarkan perubahan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku
umum ... Intan-Nisa-
Nindi

Das könnte Ihnen auch gefallen