Sie sind auf Seite 1von 24

Anggota Kelompok :

Annisa Fathir Haq 14.0102.0021


Siti Masruroh 14.0102.0145
Novi Andreyani 14.0102.0163
Syahrizal Milyarta 14.0102.0165
Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan, dengan ciri-ciri :

Sumber daya entitas berasal dari para


1 penyumbang

Menghasilkan barang dan/atau jasa


2 tanpa bertujuan memupuk laba

3 Tidak ada kepemilikan seperti


lazimnya pada organisasi bisnis
Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar :

Entitas Pemerintahan
Dalam penerapan akuntansinya tunduk pada standar akuntansi pemerintahan.

Entitas Nirlaba Nonpemerintah


Dalam penerapan akuntansinya tunduk pada pernyataan standar akuntansi keuangan
nomor 45, tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba.
Organisasi Nirlaba dipandang amat berbeda dengan organisasi
komersial,berikut pandangan dari beberapa pihak :

Para karyawan
Para stakeholder Para anggota organisasi Para pelanggan Bagi pemerintah
profesional

Alat penyampaian Menginformasikan Mencapai suatu visi dan Mendapat informasi Umpan balik kepada
pertanggungjawaban kesinambungan hidup misi tertentu organisaai mengenai sasaran yang pemerintah
pengurus organisasi sebagai tempat berhasil diraih organisasi
berkarier tersebut
Balai Keselamatan

Konservasi lingkungan /
Lembaga Advokasi satwa

Yayasan Dana Rumah Sakit dan Organisasi Kesehatan


Masyarakat

Yayasan Sosial

Yayasan Kanker Indonesia

Contoh PMI
Organisasi Kesejahteraan
Sosial Masyarakat Organisasi
Nirlaba
4 Dimensi Akuntabilitas dalam
Organisasi Sektor Publik 3 Akuntabilitas Program

Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, berbagai


alternatif program yang telah dipertimbangkan

Akuntabilitas kejujuran
dan akuntabilitas hukum 1
Berkaitan penyalahgunaan wewenang dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain
yang disyaratkan

4 Akuntabilitas Kebijakan

Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh


pemerintah

Akuntabilitas proses 2

Kecukupan SIA, SIM, dan prosedur administrasi


Perbedaan Organisasi Nirlaba dengan Organisasi Laba

Organisasi nirlaba Organisasi laba

Hal kepemilikan tidak jelas siapa sesungguhnya pemilik organisasi nirlaba, Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha
apakah anggota, klien, atau donatur. organisasinya

Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber Organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni
pendanaan dari keuntungan usahanya

Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas
Dalam hal tanggung jawab pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah
siapa yang menjadi dewan komisaris, yang kemudian memilih seorang
dilakukan.
direktur pelaksana

Anggota dewan komisaris bukanlah pemilik organisasikriteria pencapaian


Kriteria pencapaian kinerja organisasi lebih berfokus berdasar pada
kinerja organisasi tidak berdasar pada pertimbangan ekonomi semata, tetapi
pertimbangan ekonomi
sejauhmana masyarakat yang dilayaninya diberdayakan
8

Pelatihan Keuangan
untuk Pengelola
Keuangan Organisasi
Nirlaba Untuk itu diadakan pelatihan keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas keuangan organisasi nirlaba melalui penguatan
kapasitas dalam bidang pengelolaan keuangan.

Peserta pelatihan memahami sistem pengendalian internal sebagai bagian dari


usaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja lembaga

Peserta dapat melakukan administrasi keuangan organisasi nirlaba dan membuat


laporan keuangan organisasi sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 45
Pajak Bagi Organisasi Nirlaba

Sebagai entitas atau


lembaga, maka organisasi
nirlaba merupakan subyek
pajak

Seluruh kewajiban subyek


pajak harus dilakukan tanpa
terkecuali. Akan tetapi, tidak
semua penghasilan yang
diperoleh yayasan
merupakan obyek pajak.
Pentingnya Public Relations dalam Organisasi Nirlaba

Fungsi Public Relations pada Organisasi Nirlaba

Menentukan sikap publik terhadap organisasi

Mencari tahu apakah publik mengetahui tujuan, pelayanan, dan


pelaksanaan organisasi

Melaksanakan penelitian opini yang sangat penting untuk menyusun


kebijaksanaan, perencanaan dan penilaian efektifitas program humas.
Dasar Pemikiran Akuntansi
Organisasi Nirlaba
SURPLUS SURPLUS
Entitas Entitas Nirlaba
Komersial
Contohnya :
Dinikmati oleh para pengurus dalam Contohnya : Diperlukan organisasi nirlaba untuk
bentuk gaji, bonus, tunjangan perjalanan Yayasan,
dinas, pinjaman bagi pendiri/ pengurus BUMN, Partai Politik, memperbesar skala kegiatan
Persero, CV, pengabdiannya dan memperbaharui
atau kenikmatan (mobil mewah, rumah lembaga sarana yang rusak
tinggal, keanggotaan golf dan sebagainya) Firma, swadaya
Usaha masyarakat
Perorangan
Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam
pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

Memberikan informasi dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi
pelayanan tersebut.

Memberikan informasi dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja
lainnya.

Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dar.
kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.

Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode

Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pemba-
yaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 45

PSAK No 45 tentang Pelaporan Ikatan Akuntansi


Keuangan Organisasi Nirlaba Indonesia

Dalam PSAK karakteristik entitas nirlaba ditandai Laporan keuangan entitas nirlaba bertugas Begitu pentingnya donatur sehingga sumbangan
dengan perolehan sumbangan untuk sumber mengukur jasa atau manfaat entitas dan menjadi bukan kas perlu dipaparkan dalam Catatan Atas
daya utama (aset), penyumbang bukan pemilik sarana pertanggungjawaban pengelola entitas Laporan Keuangan (CALK), yang memberi
entitas dan tak berharap akan hasil, imbalan, dalam bentuk pertanggungjawaban harta-utang harkat khusus CALK dalam laporan keuangan
(neraca), pertanggungjawaban kas (Arus Kas), nirlaba setara dengan Neraca dan Laporan
atau keuntungan komersial.
dan Laporan Aktivitas Kegiatan.

13
Laporan Keuangan
Para STAKEHOLDER Organisasi Nonprofit

Penyumbang
(Donatur) Menilai kemampuan organisasi
Menilai jasa/layanan organisasi
untuk terus memberikan
yang telah diberikan kepada
Pemberi Pinjaman jasa/layanan di masa
masyarakat.
(Kreditor) mendatang.

Masyarakat
(Partisipan)

Manajemen
(Pengelola) Menilai cara manajer dalam Menilai aspek-aspek kinerja
melaksanakan tanggung manajer dalam mengelola
jawabnya. organisasi.
Informasi yang dapat diperoleh dalam laporan
keuangan organisasi non profit: Laporan keuangan yang harus disusun
organisasi non profit (berdasarkan PSAK
Kewajiban no.45):
Aktiva bersih organisasi
Pengaruh peristiwa atau transaksi terhadap 1. Laporan posisi keuangan
jumlah dan sifat aktiva bersih organisasi 2. Laporan aktivitas
Jenis dan jumlah sumberdaya organisasi yang 3. Laporan arus kas
masuk dan keluar dalam suatu periode tertentu, 4. Catatan atas laporan keuangan
Cara organisasi memperoleh dan
membelanjakan kas,
Cara memperoleh dan melunasi pinjaman, dan
faktor lain yang mempengaruhi likuiditasnya
Organisasi Zakat adalah salah satu jenis organisasi nirlaba. Cukup banyak organisasi zakat
yang bermunculan di Indonesia. Persoalan yang cukup mendasar adalah bagaimana agar
organisasi zakat dapat diaudit dengan benar, sehingga akuntabilitas dan transparansinya
terjamin. Apalagi sampai saat ini belum ada standar akuntansi zakat yang sah dan diakui
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai pihak yang mempunyai keabsahan untuk mengaudit.

Berdasarkan PSAK 45 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2000, maka organisasi zakat harus
membuat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Pernyataan
atas Laporan keuangan
Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Universitas

Uang penyelenggaraan pendidikan dan uang sumbangan


pendidikan yang diperoleh dari mahasiswa;

Usaha-usaha lain yang sah terkait dengan tridharma


perguruan tinggi

Karakteristik Pengelolaan Keuangan Universitas Subsidi Pemerintah, sumbangan, dan bantuan lain baik dari
dalam negeri maupun luar negeri yang tidak mengikat

Hasil usaha yayasan

Laporan Posisi Keuangan.


Acuan Penyusunan Laporan Keuangan Universitas Laporan Aktivitas.

Laporan Arus Kas.

Catatan Atas Laporan Keuangan


Penyusunan Laporan Keuangan Universitas

Laporan keuangan Universitas mengacu kepada


laporan keuangan organisasi nirlaba seperti yang telah
distandarkan dalam PSAK 45. Laporan Keuangan terdiri
dari:

Laporan Posisi Catatan Atas Laporan


Laporan Aktivitas. Laporan Arus Kas.
Keuangan. Keuangan.
Dasar Penyusunan Laporan Laporan Keuangan disusun dengan dasar akrual dan dinilai dengan harga perolehan.
Keuangan

Kebijakan dalam transaksi mata uang asing ditetapkan menganut sistem kurs tengah Bank
Transaksi dalam Mata Uang Asing Indonesia. Pengakuan transaksi dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam nilai
Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.

Merupakan bentuk deposito pada Bank, dicatat berdasarkan nilai uang yang
Investasi Jangka Pendek didepositokan.

Piutang akademik dan nonakademik disajikan dalam jumlah yang dapai direalisasikan
Piutang Akademik dan Penghapusan piutang yang tak tertagih dilakukan setelah memperoleh kepastian bahwa
Nonakademik piutang tersebut tidak akan dapat ditagih lagi dan diakui sebagai pengeluaran akademik
dan nonakademik lainnya dalam laporan aktivitas.
Penilaian perlengkapan menggunakan metode rata-rata yang merupakan penyesusaian
pada akhir tahun. Penyisihan atas perlengkapan usang dan rusak ditentukan berdasarkan
Perlengkapan estimasi per jenis perlengkapan dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya dan
diakui sebagai pengeluaran administrasi akademik pada laporan aktivitas.

Aktiva Terikat untuk Investasi Aktiva terikat untuk investasi adalah alokasi Kas dan setara Kas untuk akuisisi aktiva

Aktiva tetap diakui dan dicatat berdasarkan harga perolehan dan disajikan berdasarkan
Aktiva Tetap harga perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

Merupakan penambahan bangunan beserta taman instalasi yang masih dalam tahap pembangunan.
Pembangunan aktiva tetap yang didanai dari pihak internal atau pihak ketiga yang sudah selesai
Aktiva dalam Penyelesaian dibangun dan diserah-terimakan dari Panitia Pembangunan kepada Universitas, dipindahkan sebagai
aktiva tetap dan mulai diperhitungkan penyusutannya
HaKI merupakan perlindungan hukum yang diberikan secara eksklusif oleh pemerintah
atas produk-produk yang dihasilkan dan aktivitas penelitian dan pengembangan
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) kelembagaan universitas yang diatasnamakan Universitas. HaKi disajikan sebesar harga
perolehannya dikurangi amortasi umur aktiva tersebut

Merupakan surat jaminan (Bank garansi) yang diberikan kepada Dirjen Dikti untuk pendirian program
studi baru dan akan dinetralisir apabila jaminan diterima kembali.
Jaminan Kepada Pihak Ketiga
Aktiva dicatat sebesar nilai jaminan yang diberikan dan dihapuskan dari laporan keuangan saat
berakhirnya masa jaminan tersebut.

Merupakan jaminan yang diterima dari mahasiswa yang mengikuti wisuda dan akan dikembalikan
Jaminan yang Diterima kepada mahasiswa yang bersangkutan setelah memenuhi kewajiban pengembalian toga. Kewajiban
dicatat sebesar jaminan yang diterima pada tanggal transaksi.

Kebijakan perpajakan yang terkait dengan penghasilan mengacu pada Keputusan Dirjen Pajak No.
KEP-87/PJ/1995 tanggal 10 Oktober 1995 tentang Pengakuan Penghasilan dan Biaya Atas Dana
Perpajakan Pembangunan Gedung dal, Prasarana Pendidikan Bagi Yayasan atau Organisasi yang Sejenis yang
Bergerak di Bidang Pendidikan.
Utang kepada Lembaga Merupakan utang kepada Bank yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Universitas. Pembayaran bunga atas kewajiban tersebut diakui sebagai
Keuangan pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan aktivitas.

Tunjangan Hari Tua Realisasi dari pembayaran tunjangan hari tua bagi karyawan yang telah pensiun diakui sebagai
pengeluaran nonakademik lainnya pada laporan Arus Kas..

Merupakan selisih dari aktiva terhadap kewajiban yang mencerminkan seluruh sumber daya yang
Aktiva Bersih tersedia dan dimiliki secara independen pada suatu saat tertentu oleh organisasi tanpa terikat atau
terikat sementara maupun permanen..

Pendapatan akademik yang diperoleh dari mahasiswa diakui secara proporsional pada saat realisasi
jasa. Sedangkan pendapatan yang berasal dari sumbangan dan hibah diakui pada saat penerimaan
Pendapatan sumbangan dan hibah.
Pendapatan nonakademik yang berasal dari jasa pelatihan dan konsultasi diakui pada saat realisasi
jasa telah terpenuhi sesuai nilai kontrak atau perjanjian dengan pihak ketiga.

Merupakan penurunan ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau
Pengeluaran peningkatan kewajiban yang telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pengeluaran diklasifikasikan
sebagai pengeluaran akademik dan nonakademik
ANY QUESTIONS?
Pertanyaan

1. Eri Ariantoro (14.0102.0081) apakah laporan dari organisasi nirlaba itu


harus diaudit? Jika iya siapa yang mengaudit? Jika tidak bagaimana
pengendalian internalnya?
2. Dika Lidyana (14.0102.0013) Jika suatu entitas nirlaba bubar, siapa yang
menanggung hutang?
3. Sri Lestari (14.0102.0001) Apakah organisasi nirlaba ada annual
reportnya? Jika ada berikan contoh dan laporan tersebut ditujukan untuk
siapa?

Das könnte Ihnen auch gefallen