Sie sind auf Seite 1von 20

Penanganan secara pembedahan pada Ossifying fibroma

di Maksila : Dua laporan kasus.


(Surgical Management of Ossifying fibromain Maxilla:
Report of two cases)

Nama : Ditha Tri Armianty.H


Stambuk : J 111 10 282
Pembimbing : Drg. Irfan Rasul, Sp.BM
Sumber : Journal of International Oral Health 2015;7(3):1-4
Hari/ Tanggal :
DEFINISI OSSIFYING FIBROMA

Ossifying fibroma adalah


Ossifying fibroma adalah lesi dengan tepi yang
neoplasma osteogenik tegas, terdiri dari
jinak yg jarang terjadi, jaringan fibrous, sangat
timbul dan berasal dari seluler dengan berbagai
sel masenchymal jumlah jaringan
multipotensialdari terkalsifikasiyg
ligamen periodontal memberikan penampakan
seperti tulang, sementum
atau keduanya.
patogenesis Ossifying
fibroma

Menurut Weing et al telah


menggambarkan bahwa trauma
menginduksi stimulasi dan dapat
memainkan peranan penting.
Kasus Pertama
Perempuan berusia 28 Tahun, datang kebagian oral &
maksilofacial dengan pembengkakan progresif tanpa rasa
sakit pada kanan wajah.
Pemeriksaan ekstra oral :
pembengkakan wajah sebelah kiri dgn ukuran yg
sedang.
tidak terdapat anastesia wajah.
Pergerakan otot mata ekstraocular normal.
Pembengkakan tanpa rasa sakit pd kanan maksila
berukuran 4,45 cm x 5,06 cm.
Selanjutnya...

Secara klinis :
- Lesi berkonsistensi keras hingga seperti tulang padat dan
berlokasi antara 11 & 17.
Pemeriksaan intraoral :
- Ekspansi pada prosesus alveolar maksila kiri yang meluas
hingga palatum keras.
- terdapat rasa sakit pada saat palpasi.
Gigi premolar & molar kanan maksila hilang.
Sub mandibular tidak dapat dipalpasi.
Gambar 1: Tampak Klinis ( pembengkakan bulat seperti
tulang keras yang meluas dari sisi kanan anterior hingga
posterior vestibulum maksila,13 - 17 dan plate kortikal bukal
mengalami ekspansi)
Gambar Radiografi

Gambar A & B
Computed tomography Tidak terdapat
(CT) scan menyatakan kerusakan pada dinding
penampakan campuran medial dan anterolateral,
dari radiolusensi dan dan atap dari sinus
radiodensitas dan masa maksilaris kiri. Tulang
osteolitik yang tegas inferior orbital secara
melibatkan maksila sebagian terlihat.
kanan, sinus maksila,
tulang alveolar dan
kavitas nasal.

Gambar 2a & 2b
Pasien dimasukkan kedalam ruang operasi,
dibwh anastesi umum dgn kondisi aseptik.
Tumor dibuka & eksisi menyeluruh dilakukan
dgn weber-ferguson.
Maxillectomy total kanan dibuat & dasar
orbital yang terinvasi dgn lesi juga dibuka
secara intraoperatif, tumor ditemukan
terbungkus bail dan dikeluarkan dari struktur
sekitarnya.
Dasar orbital dan nasal dipertahankan.
Mukoperiosteum palatal diamankan
Tumor dibuka secara en masse dalam satu potongan dgn tanpa perforasi
dan menutupi selapis demi selapis dilakukan dgn vicryil dan 30 BB
benang jahit ditempatkan.

Pemulihan post-operatif :

-pasien masih asimptomatik selama 8 bulan terakhir dgn kecatatan minimal


pada wajah.

-evaluasi klinis & radiografi : pada kuadran kanan atas memperlihatkan


tidak ada perubahan lesi, yg direncanakan untuk dipantau secara periodik.

Dasar orbita yg terinvasi dengan lesi juga dibuka.

Pasien memiliki hasl perawatan yang sangat baik dengan


prognosis yang baik juga.
Gambar 3

(a) Tampak intraoperatif (eksisi lesi melalui pendekatan weber-


fergussos). (b) Reseksi massa yang mengalami enkapsulasi
(pengeluaran total massa tersebut dari stuktur disekelilingnya)
Kasus Kedua
Laki-laki muda datang dengan keluhan pembengkakan
progresif pada maksila kiri yg menyumbat nostril kanan
dan menyebabkan kecacatan pada bibir kiri atas. Massa
lambat meluas sejak 7 bln. Tidak terdapat limfadenopati
regional.
Kesehatan umum pasien baik, tidak ada riwayat
keluarga.
Pemeriksaan klinis : lesi tumbuh lambat, berbatas jelas,
menyebabkan ekspansi tulang pasif. Massa
berkonsistensi padat hingga keras, massa menyebabkan
kelainan wajah dengan pembengkakan yg meluas dari
regio tepi mulut.
Pemeriksaan Intra-oral :
Vestibulum bukal secara keseluruhan hilang
dengan massa yang meluas dari kaninus kiri
hingga premolar pertama.
Gigi kaninus dan premolar pertama hilang.
Bagian palatal, jaringan sehat dengan ekspansi
minimal pada palatal alveolus.
Kubah pada palatum tidak terlihat.
Garis tengah tidak terganggu.
Gambar 4 : Tampak klinis (pembengkakan tulang keras bundar pada
anterior kiri makila. Gigi hilang berhubungan dengan 23 dan 24
ekspansi plate kortikal bukal)
CT scan menegakan perluasan masssa,
Tidak terdapat perforasi dan
diperlihatkan bahwa tepi lesi adalah
tegas dan melampaui dasar dan dinding
lateral sinus dengan penapakkan seperti
kapas (Gambar 5)
Gambar 5 : Computed tomography potongan aksial (lesi radiolusen ovoid
yang mengalami enkapsulasi). Gigi kaninus dan premolar kiri maksila
hilang )
Pasien dimasukkan kedalam ruang operasi, dibwh anastesi
umum dgn kondisi aseptik.
Tumor dibuka & eksisi menyeluruh dilakukan dgn
maxillary vestibular.
Tumor ditemukan terkapsulasi baik dengan bidang
pembelahan yg membiarkan tumor dikeluarkan dari
struktur disekelilingnya
Dasar orbital, nasal dan mukoperiosteum palata dilindungi
dan tumor dibuka secaral en masse dalam satu potongan
dengan tidak ada perforasi.
Kavitas pembedahan dibersihkan secara tuntas (Gambar 6a
& 6b)
Gambar 6: (a) Tampak intra-operatif (eksisi lesi melalui
pendekatan maxillary vestibular). (b) Reseksi massa
(pengeluaran secara menyeluruh massa ovoid yg terkapsulasi
dari struktur sekitarnya)
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen