Sie sind auf Seite 1von 44

AKSELERASI UKS

ISMAWATI,SKM
Perjalanan Program UKS

1956 1973 1984 1992 1993 2000 2003 2012 2014

2
Pilot Kerjasama SKB Progam Pendidikan WHO Pembaha- Akselerasi PERBER 4
memperke ruan SKB UKS
UKS di Pendidikan Empat PMT Anak Ketrampilan UKS/M
nalkan Empat
Bekasi & Menteri Sekolah Hidup Sehat
konsep Mentri. (Revisi dari
Kesehatan (PKHS) Health
Trias SKB 4
UKS Promoting Menteri)
School
(HPS)
Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan
UKS
Pengertian
Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS adalah:
Berbagai strategi dengan serangkaian kegiatan terencana
dan terarah yang dilakukan secara terpadu oleh
pemangku kepentingan untuk mempercepat proses dan

3
pencapaian tujuan UKS

Sasaran
Peserta didik TK/MI s/d SMA/SMK/MA termasuk Pontren
dan Kelompok Belajar Masyarakat
Guru, Orang tua, Komite Sekolah dan masyarakat sekolah
lainnya
Pemangku Kepentingan
Penentu kebijakan
KENAPA HARUS AKSELERASI ?
UKS sudah dilaksanakan sejak thn 1956

Didukung SKB 4 Menteri thn 1984, 2003

UU N0 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Berbagai upaya sudah dilaksanakan

SPM Penjaringan Kesehatan

Pencapaian UKS rendah dan belum merata

Otonomi Daerah
4
TUJUAN
A. TUJUAN UMUM B. TUJUAN KHUSUS
- Semua TP UKS dan Sekretariat TP
Meningkatkan kemampuan UKS berfungsi
hidup sehat peserta didik, - Semua sekolah dan madrasah
dalam lingkungan hidup memiliki 1 guru UKS dan 10 % KKS
sehat, sehingga dapat terlatih
belajar, tumbuh dan - Semua sekolah dan madrasah
berkembang secara harmonis melaksanakan penjaringan
dan setingggi-tingginya, kesehatan
menjadi sumber daya - 50 persen sekolah memiliki ratio
manusia Indonesia yang jamban dan peserta didik sesuai
berkualitas standar dan berfungsi
- Semua sekolah dan madrasah
memiliki CTPS dan tempat sampah
yang berfungsi disemua kelas

5
Tujuan Akselerasi UKS

TUJUAN UMUM
Meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik, dalam lingkungan hidup sehat,
sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setingggi-tingginya,
menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas

6
TUJUAN KHUSUS (INDIKATOR KEBERHASILAN)
Semua sekolah &
Semua sekolah & 50 % sekolah
Semua sekolah & madrasah memiliki
Semua TP UKS & madrasah memiliki ratio
madrasah memiliki 1 CTPS & tempat
Sekretariat TP UKS melaksanakan jamban & peserta
guru UKS dan 10 % sampah yang
berfungsi penjaringan didik sesuai standar
KKS terlatih berfungsi di semua
kesehatan & berfungsi
kelas
Tahapan Akselerasi UKS

2012 2013 2014 2015 2016

10 Provinsi: 9 Provinsi: 7 Provinsi: 8 Provinsi: Pertemuan


DKI Jakarta, Kalimantan Aceh, Bengkulu, Evaluasi
Jawa Barat, Barat, Sumatera Kalimantan Pelaksanaan
Banten, DI Kalimantan Utara, Riau, Timur, Akselerasi
Yogyakarta, Selatan,
Sulawesi Maluku,Papua, UKS
Jawa Tengah, Gorontalo,
Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Peserta TP
Sumatera Selatan, Sulawesi Kaltara, NTT, UKS dari 34
Barat, Bangka Sumatera Tengah, Sulbar provinsi
Belitung, Selatan, Jambi, Kalimantan
Sulawesi Lampung, Tengah,
Utara, Bali Kep.Riau, NTB Maluku
Utara
LANGKAH-LANGKAH
Analisa
Pendidikan
Kesehatan
SWOT
Melibatkan Pelayanan
Kesehatan
semua
sektor dan TRIAS UKS Pembinaan
Lingkungan
LSM Sekolah
Sehat

STRATEGI
Strategi
1. Memperkuat dasar hukum 1
2. Meningkatkan kemampuan peran, fungsi, dan tanggung jawab
kelembagaan dan kompetensi personil TP UKS 2
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga terlatih UKS 3

4. Memantapkan peran aktif peserta didik 4


5. Meningkatkan peran kepala sekolah, guru, ortu, dan masyarakat
sekitar sekolah 5
6. Memperkuat kemitraan dan peran serta masyarakat 6

7. Memfasilitasi kearifan lokal (local wisdom) 7


9
Strategi
1
Memperkuat Dasar Hukum
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan daerah Kab/Kota
Peraturan Gubernur
Peraturan Bupati/Wako
SK Gubernur
SK Bupati/Wako; SK Camat
MoU

10
Strategi Peningkatan Kemampuan peran fungsi dan tj
2
kelembagaan & kompetensi personil TP UKS
Memperkuat TP UKS

Mereformulasi peran TP UKS SK

Membentuk/fungsikan Sekretariat TP UKS

Menempatkan SD pd sekretariat TP UKS

Melatih/orientasi personil TP UKS

Memperkuat Timlak UKS di Sekolah

11
3 Peningkatan kuantitas dan kualitas
tenaga terlatih UKS

Sektor Pelatihan Nakes puskesmas


Kesehatan On the job training, pelatihan kalakarya

Sektor Orientasi Kepala Sekolah


Pendidikan Pelatihan Guru Pembina UKS
& Agama Pelatihan Dokcil/KKR/Konselor Sebaya

Dagri/Pemda Orientasi/Sosialisasi Camat

12
4 Peningkatan peran aktif peserta didik
dalam pelaksanaan UKS

Sebagai Dokcil/KKR/Konselor Sebaya:


membantu pelaksanaan penjaringan
kesehatan, pemeriksaan berkala dan kegiatan
lainnya
Dilibatkan dlm perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kegiatan
Sebagai agent of change di keluarga dan
masyarakat
Fasilitasi child to child program, peer group.
13
Strategi
5
Meningkatkan peran Kepala Sekolah, Guru, Orang
Tua, dan Masyarakat sekitar sekolah

Meningkatkan peran aktif Kepsek dan guru dalam pelak sanaan


penjarkes, pemkes berkala, dan yankes lain.
Meningkatkan peran guru dlm memberikan materi kes,
pemantauan PHBS, kompetensi psikososial peserta didik
Meningkatkan peran orang tua dalam pemantauan pelaksanaan
PHBS dan kompetensi psikososial anak.
Meningkatkan peran Komite sekolah, dan masyarakat.
Melibatkan institusi pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya
untuk berperan aktif dalam pelaksanaan UKS.

14
Strategi
5
Meningkatkan peran Kepala Sekolah, Guru, Orang
Tua, dan Masyarakat sekitar sekolah

Memfasilitasi sekolah swasta utk melaksanakan UKS


mandiri, termasuk penyediaan tenaga pelaksana, dibawah
koordinasi puskesmas.
Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalui media
tradisional, acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah
agama dan khutbah.
Memasukkan kegiatan UKS ke dalam Rencana Kegiatan
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS)

15
6
Memperkuat kemitraan dan peran
serta masyarakat
Meninjau ulang dan merumuskan kembali peran
pemangku kepentingan.
Meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan UKS.
Merevitalisasi konsep dan pelaksanaan UKS.
Memperluas jejaring kemitraan UKS.
Merevitalisasi dan merumuskan kembali peran TP UKS
di semua tingkatan.
Memperkuat peran core kemitraan (4 kementerian)
Melaksanakan advokasi terpadu kepada penentu
kebijakan/pengambil keputusan.
16
6 Memperkuat kemitraan dan peran
serta masyarakat

Melaksanakan sosialisasi terpadu terhadap mitra/


calon mitra potensial.
Melaksanakan forum komunikasi berkala lintas
program di lingkungan Kementerian Kesehatan dlm
rangka sinkronisasi dan harmonisasi kegiatan UKS.
Melaksanakan forum komunikasi berkala lintas
Direktorat di lingkungan Kementerian masing-
masing dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi
kegiatan UKS.
Memfasilitasi pemberdayaan, dan pemanfaatan
forkor, forkom antar pemangku kepentingan,
misalnya: melalui TP UKS
17
6 Memperkuat kemitraan dan peran
serta masyarakat
Memfasilitasi pihak swasta, BUMN, BUMD, berperan dalam
pengembangan dan pembinaan UKS.
Membuat MoU dengan mitra potensial (misalnya: BKKBN, LSM,
Dunia Usaha).
Merencanakan kegiatan terpadu saling melengkapi dan saling
mendukung pencapaian tujuan bersama berdasarkan prinsip
kemitraan.
Melakukan pembinaan terpadu secara berkala.
Mengembangkan percontohan pelaksanaan UKS di Prov,
Kabupaten/ Kota, Kecamatan, Sekolah dan Mad-rasah tertentu,
untuk direplikasikan di tempat lain.

18
7 Memfasilitasi kearifan lokal (local
Wisdom)
Mengoptimalkan pemanfaatan CSR sesuai kondisi
lapangan.
Meningkatkan peran institusi pendidikan kesehatan
dalam pelaksanaan UKS.
Memfasilitasi dan meningkatkan peran institusi
pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat
praktik swasta, dalam pelaksanaan UKS.
Memfasilitasi sekolah swasta dan negeri yang mampu
untuk melaksanakan UKS secara mandiri termasuk
penyediaan tenaga pelaksana, di bawah koordinasi
puskesmas.
19
7 Memfasilitasi kearifan lokal (Local
wisdom)
Memfasilitasi sekolah untuk mengembangkan inovasi
dalam rangka penerapan PHBS dan kompetensi
psikososial peserta didik (misal: melalui gerakan,
ceramah agama, media sosial, siaran TV dan radio
lokal, konsultasi interaktif, dan media tradisional)
Pemanfaatan pendekatan keagamaan untuk pesan da
lam rangka peningkatan PHBS, kompetensi psikososial
Memanfaatkan nilai-nilai lokal, budaya lokal dan acara
keagamaan.
Membuat kebijakan lokal yang memiliki daya ungkit
terhadap akselerasi pembinaan dan pelaksanaan UKS.
20
KONDISI ANAK USIA
SEKOLAH SAAT INI

KONDISI MASA DEPAN


Gizi: pendek/stunting, anemia, YANG DIHARAPKAN
angat kurus dan kurus
Keswa: masalah mental,
merasa kesepian, merasa
diabaikan oleh orangtua
Perilaku berisiko :merokok, Tidak stunting, tidak
obat terlarang anemia, tidak KEK
SEHAT, CERDAS,
tidak merokok, tidak
MANDIRI,
menggunakan narkoba,
sehat mental, terampil BERAKHLAK
PKHS (mampu MULIA,
beradaptasi, empati, MAMPU
Penggunaan Rapor Kesehatanku berkomunikasi dll), BERSAING
Makan bersama dengan gizi menguasai teknologi
seimbang
Olahraga bersama
PKHS oleh guru, orang tua dan KKR
Penjaringan kesehatan
Pemeriksaan berkala

IMPLEMENTASI UKS
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
DI SEKOLAH

22
Trias UKS

PELAYANAN
KESEHATAN

PEMBINAAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
KESEHATAN SEKOLAH
SEHAT
Paket pemeriksaan
SD/MI SMP/MTs-
SMA/SMK/MA
TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Visus Visus
Pendengaran Pendengaran
+ +
Kebugaran Kebugaran
PENJARINGAN
Kuesioner, Kuesioner, KESEHATAN &
Intelegensia, Intelegensia, PEMERIKSAAN
mental, kespro, mental, kespro, BERKALA
gaya hidup gaya hidup

PEMBERIAN
PEMBERIAN TABLET FE BAGI
OBAT CACING PELAYANAN REMATRI
PESERTA DIDIK KESEHATAN
SD/MI

BULAN
IMUNISASI
ANAK SEKOLAH TTD Rematri diberikan bagi
(TT LONG LIVE) Remaja Putri berusia 12-18
tahun yang bersekolah di 24
SLTP dan SLTA
Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala
Contoh perhitungan
Penjaringan kesehatan bagi cakupan
peserta didik kelas 1, kelas 7 dan Jan Juli Des
2016 2016 2016
kelas 10 di seluruh SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Tahun Ajaran 2015/ Tahun Ajaran 2016/ 2017
wilayah kerja puskesmas 2016
Jan Juli Des
2017 2017 2017

Tahun Ajaran 2016/ Tahun Ajaran


2017 2017/2018

Presentase
Sekolah Jumlah Sekolah (Puskesmas)
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
(Puskesmas) yang melaksanakan
dilaksanakan bagi peserta didik yang penjaringan kesehatan
kelas 2-6, 8-9 dan 11-12 di melaksanaka peserta didik kelas 1 SD/MI,
seluruh SD/MI, SMP/MTs, x 100%
n = 7 SMP/MTs dan 10
SMA/SMK/MA di wilayah kerja penjaringan SMA/MA/SMK di suatu
Jumlah seluruh
puskesmas. Dilaksanakan kesehatan wilayah dalam tahun ajaran
Sekolah
minimal 1 kali dalam setahun untuk 2016 - 2017
(Puskesmas) di satu
peserta didik wilayah dalam tahun
RPJMN, RENSTRA dan SPM Bidang Kesehatan
Untuk Kesehatan Usia Sekolah
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas I, VII, dan X
Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/5 penjaringan kesehatan untuk peserta didik
2/2015 Renstra kelas I
Kemenkes 2015-
Persentase Puskesmas yang melaksanakan 30% 40% 50% 55% 60%
2019
penjaringan kesehatan untuk peserta didik
kelas VII, dan X
Persentase Puskesmas yang 25% 30% 35% 40% 45%
menyelenggarakan kegiatan kesehatan
remaja
Persentase remaja puteri yang mendapat 10% 15% 20% 25% 30%
Tablet Tambah Darah (TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada 5,4%
pada usia 18 tahun
Kepmenkes No. Persentase Peserta Didik kelas I dan VII 100%
43/2016 tentang Mendapatkan penjaringan kesehatan
Jenis Pemeriksaan
Jenis Dilakukan pada peserta didik di Jenis Pemeriksaan Dilakukan pada peserta didik di
Pemeriksaan

1a Riwayat SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2a Tanda Vital SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,


Kesehatan SMA/SMK/SMALB/MA SMA/SMK/SMALB/MA
Peserta Didik 2b Status Gizi SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
1b Penilaian SD/SDLB/MI SMA/SMK/SMALB/MA
Status 2c Kebersihan Diri SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
Imunisasi SMA/SMK/SMALB/MA
1c Riwayat SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, 2d Kesehatan Indera SD/MI, SMP/MTs,
Kesehatan SMA/SMK/SMALB/MA Penglihatan SMA/SMK/MA, termasuk SLB-A
Keluarga
2e Kesehatan Indera SD/MI, SMP/MTs,
1d Pemeriksaan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, Pendengaran SMA/SMK/MA, termasuk SLB-B
Gaya Hidup SMA/SMK/SMALB/MA
2f Pemeriksaan Gigi dan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
1e Kesehatan Mulai kelas 4 SD/SDLB/MI, Mulut SMA/SMK/SMALB/MA
Reproduksi SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMK/SMALB/MA 2g Pemeriksaan SLB
Pemakaian Alat Bantu
1f Kesehatan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
Mental SMA/SMK/SMALB/MA kecuali SLB C 2h Pemeriksaan Mulai kelas 4 SD/MI, SMP/MTs,
dan F Kebugaran Jasmani SMA/SMK/SMA, tidak dilakukan
di SLB
1g Kesehatan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
Intelegensia SMA/SMK/SMALB/MA
Pemeriksaan Status Risiko status gizi kurang,
Gizi status gizi lebih, anemia
gizi besi

Pemeriksaan Tanda Risiko kelainan jantung,


tanda vital paru, dll

Pemeriksaan Melihat PHBS, risiko


Kesehatan Gigi dan kusta, dll
Mulut

Pemeriksaan Risiko kelainan


Kesehatan Penglihatan visis/refraksi, buta warna,

Pemeriksaan Risiko serumen, infeksi,


Peran Guru dan kader kesehatan sekolah
dalam penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala
Jenis Pemeriksaan
Informasi pengisian riwayat kesehatan dan
Riwayat kesehatan riwayat imunisasi oleh masing-masing orang
tua/wali
Riwayat imunisasi Pengumpulan kuesioner penjaringan
Status gizi
kesehatan/pemeriksaan berkala
Penilaian Skoring Gaya Hidup, Kesehatan
Kesehatan penglihatan Reproduksi, Kesehatan Mental Emosional,
Kesehatan Intelegensia
Kesehatan pendengaran
Kesehatan gigi dan mulut Pemeriksaan Kebersihan diri peserta didik
Kesehatan intelegensia
Kesehatan mental Pengukuran BB dan TB
emosional
Kesehatan reproduksi
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani
Gaya Hidup
Kebersihan Diri
Pencatatan Hasil di Buku Rapor Kesehatanku
Penggunaan Alat Bantu
Pengisian
Kuesione
r
Pengisian Kuesioner
Kespro
PENILAIAN KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL MENGGUNAKAN
KUESIONER SDQ

Gejala Emosional (E) Masalah Perilaku (C)


Normal : 0-5 Normal : 0-3
Borderline : 6 Borderline : 4
Skor Kesulitan Abnormal : 5-10
Abnormal : 7-10
Skor Gejala Emosional (E) : 7
(abnormal) Perilaku Prososial (Pr)
Hiperaktivitas (H) Skor Masalah Perilaku (C) : Normal 1 : 6-10
(normal) Borderline : 5
Normal : 0-5 Masalah Teman
Skor Hiperaktivitas (H) : 4 (normal)
Borderline : 6
Skor
(P) Sebaya (P) : Abnormal
SebayaTeman
Masalah 7
: 0-4
Tidak Benar Agak Benar Benar
Abnormal : 7-10(abnormal) Normal : 0-3
0
Borderline
Skor Kesulitan
1 : 7: +4-5
1 + 42 + 7 = 19
Abnormal : 6-10
(abnormal)
Skor
Kecuali no. 7, 11, 14, 21, 25 Kekuatan (Pr) : 8 (normal)
2 1 0
PENILAIAN KUESIONER MODALITAS BELAJAR

Modalitas Belajar :
1). Skor < 12 : Belum
Optimal
Skor Modalitas Tiper Belajar Visual = 20
2). Skor 12-18 : Cukup
(optimal)
Optimal
3). Skor
Modalitas
Skor >18 : Optimal
Belajar
Modalitas : Belajar Auditori = 18
Tiper
1). V : Visual
(cukup optimal)
2).
SkorAModalitas
: AuditorikTiper Belajar Kinestetik = 15
3). K : Kinestetik
(cukup optimal)
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani
Metode Pengukuran : intsrumen TKJI yang telah ditetapkan
sebagai instrumen yang berlaku sebagai pengukuran
kebugaran anak Indonesia single test
Single Test tes Lari dengan jarak menengah sesuai dengan
kelompok usia
Persiapan tempat, Pemanasan sebelum memulai test, dll
Pengukuran Status gizi (2)
2. Perhitungan IMT dan
Perawakan Tubuh
IMT : menunjukan Indeks Massa Tubuh
menunjukan proporsi BB menurut TB

Berat Badan (kg)


IMT
Tinggi Badan (m) x Tinggi
=
Badan (m)
Perawakan menunjukan
proporsi TB menurut sesuai usia

3. Plot IMT/U pada grafik

4. Plot TB/U pada grafik

5. Catat hasil pengukuran di


Buku Rapor Kesehatan ku
Contoh
Eko, 12 tahun, tinggi badan 148 cm dan
berat badan 38 kg, maka IMT Eko adalah :

38 = 17,3
1,48 x 1,48
Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Untuk peserta didik yang


menghasilkan kesimpulan hasil
pemeriksaan yang kurang baik
maka tenaga kesehatan
melakukan :
a. Memberikan surat pengantar
rujukan ke
puskesmas/fasyankes untuk
pemeriksaan lanjutan,
pengobatan dll
b. Puskesmas berkoordinasi
dengan sekolah pada saat
umpan balik hasil
penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala,
memberikan saran rujukan
ke Puskesmas/fasyankes
untuk peserta didik yang
memerlukan. Petugas
Puskesmas meminta sekolah
untuk menginformasikan
IMUNISASI
PENCEGAHAN ANEMIA

Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) 1 tablet/minggu setiap
bulannya
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016 ditetapkan tanggal
20 Juni 2016)
mengonsumsi bahan makanan sehari-hari yang
mengandung tinggi zat besi baik berasal dari hewani
seperti hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur dan
lain lain. Sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan
(nabati) adalah kacang kedelai, kacang hijau, kacang
merah kering, sayuran hijau. Namun karena sukar
diserap, diperlukan jumlah yang sangat banyak
untuk memenuhi sumber zat besi tersebut.
Dianjurkan bila mengonsumsi makanan kaya zat
besi, makanlah bersama dengan bahan makanan
kaya vitamin C atau buah-buahan
SPM Kab-Kota Bidang Kesehatan (Kepmenkes
43/2016) - UKBM
N Yanda UK UK
PERNYATAAN STANDAR RDS
o. s S K
1 Bumil Setiap bumil dapat ANC sesuai standar.
Setiap bulin dapat pelayanan persalinan
2 Bulin
sesuai standar.
Setiap bayi baru lahir dapat yankes sesuai
3 BBL
standar.
Setiap balita mendapatkan yankes sesuai
4 Balita
standar.
Setiap anak usia dik-das dapat skrining kes.
5 Dikdas
sesuai standar.
Usipro Setiap WNI 15 - 59 th dapat skrining kes.
6
d sesuai standar.
Setiap WNI >60 th dapat skrining kes. sesuai
7 Usila
standar.
Setiap penderita HT mendapatkan yankes
8 HT
sesuai standar.
Setiap penderita DM mendapatkan yankes
9 DM
sesuai standar.

Das könnte Ihnen auch gefallen