Sie sind auf Seite 1von 18

Rhinitis Alergi

Tammy Kabinani (11.2016.335)


Anatomi Hidung
Vaskularisasi Hidung
Inervasi Hidung
Histologi Hidung
Fisiologi Hidung Respiras
i

Reflek Fisiolog Penghid


s nasal u
i
(Fungsi
)
Hidung
Statk
dan Fonet
mekani k
k
Rhinitis Alergi
Definisi
Von Pirquet, 1986 : Rhinits alergi adalah penyakit inflamasi yang
disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
sudah tersensitsasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya
suatu mediator kimia ketka terjadi paparan ulangan dengan alergen
spesifik tersebut.
WHO ARIA (Allergic Rhinits and its Impact on Asthma), 2001 :
kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal
dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantarai oleh IgE.
Etiologi
reaksi terhadap alergen ekstrinsik
(protein yang mampu
menyebabkan reaksi alergi)
produksi IgE spesifik yang
ditujukan terhadap protein ini.
Prevalensi

Bentuk yang paling sering dari semua penyakit atopi


AnaAmerika Utara : 10-20%, Eropa sekitar 10-15%, Thailand
sekitar 20%, Jepang 10%
Indonesia mencapai 1,5-12,4% dan cenderung mengalami
peningkatan setap tahunnya.
Di Indonesia (iklim tropis) aeroalergen yang tersering
menyebabkan rinits alergi yaitu debu rumah, dan tungau
debu rumah.
Prevalensi perempuan dan laki-laki hampir sama
Puncak prevalensi rinits alergi : masa setelah pubertas
berangsur-angsur menurun pada usia pertengahan dan
umur tua.
Patofisiologi
Gambaran Histopatologik
Klasifikasi
Diagnosis
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Komplikasi
Kesimpulan

Das könnte Ihnen auch gefallen