Sie sind auf Seite 1von 8

Penatalaksanaan Sinusitis

NON FARKO :
Rujuk spesialis THT
Irigasi sinus maxillares (karena kronis,
didahulukan)
Fisioterapi (SWD : short wave diathermi) untuk
memperbaiki drainase sinus maxillary
Bila terapi konseratif tidak berhasil, dianjurkan
untuk operatif (CWL procedure / FESS)
Edukasi:
Beberaa tindakan tambahan dapat membantu :
istirahat cukup, hidrasi cukup, analgetik jika perlu,
kompres air hangat pada wajah, mandi air angat dan
tidur dengan kepala diganjal bantal.
Pencegahan tambahan : obati alergi dan infeksi
saluran pernapasan atas karena virus, hindari faktor
lingkungan yang merugikan (alergen, rokok, polusi,
barotrauma)
Pasien diharapkan menghubungi dokter jika gejala
memburuk seperti sakit kepala an demam tinggi atau
gejala tak berkurang dalam 3-5 hari.
Farmakologi:
-Antibiotik:
Amoksisilin merupakan obat pilihan pada pasien anak dan dewasa.
Amoksisilin efektif, murah dan toleransinya baik. Resisten sering terjadi
pada pasien anak.
Untuk pasien tak responsif terhadap Amoksisilin, rekomendasikan
amoksisilin clavulanat high dose (90mg/kg amox + 6,4mg/kg clavulanat,
tidak lebih dari 2g dalam 12 jam)

Alternatif terapi untuk pasien dewasa dapat digunakan Trimethoprim-


sulfametoxazole. Pada pasien alergi / intoleransi amox, berikan
sefalosporin, macrolide atau kuinolon ( levofloxacin)

Rinosinusitis akut biasanya berespon terhadap pengobatan 10-14 hari.


Penting untuk edukasi pasien bahwa terapi harus diselesaikan secara
lengkap. Jika gejala pada pasien membaik, lanjutkan pengobatan ini
hingga 7 hari setelah pasien sembuh. Jika setelah 3-5 hari terapi pasien
belum membaik, maka sebaiknya mengganti jenis antibiotik menjadi
amoksisilin klavulanat dosis tinggi/kuionolon.
Saline-mucolytics 19
Saline semprot hidung atau lavage mungkin berguna
untuk membantu mengencerkan sinus dan
menurunkan risiko terbentuknya krusta sekitar
ostium sinus.
Penggunaan mukolitik seperti guafenesin atau
ambroksol dapat membantu pengobatan sinusitis
akut.
Decongestan Adrenergic
Dekongestan topikal (oxymetazoline dan
phenylephrine) dan decongestan oral
(pseudoephedrine) menurunkan aliran darah ke
dalam lapisan mukosa, sehingga dapat mengurangi
udem jaringan dan hambatan hidung, serta
meningkatkan drainase sekret dari ostium sinus.
Pengunaan dekongestan topikal melebih 3-5 hari
mungkin dapat menyebabkan rhinitis
medicamentosa, berhubungan dengan
meningkatnya kongesti sehingga perlu
dipertimbagkan untuk penggantian terapi
dekongestan selanjutnya.
Komplikasi
1. Osteomileitis atau abses subperiosteal. Paling sering timbul
akibat sinusitis frontal dan biasanya pada anak-anak
2. Kelainan orbita, disebabkan oleh sinus paranasal yang
berdekatan dengan mata (orbita). Kelainan dapat berupa
edema palpebra, selulitis orbita, abses subperiosteal, abses
orbita dan selanjutnya dapat terjadi trombosis sinus
kavernosus.
3. Kelainan intrakranial. Dapat berupa meningitis, abses
ektradural atau subdural, abses otak dan trombosis sinus
kavernosus
4. Kelainan paru, seperti bronkhitis dan bronkhiektasis.
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Das könnte Ihnen auch gefallen