Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Palpitasi
Perasaan berdebar debar atau denyut jantung tidak
teratur yang sifatnya subjektif.
Malaise
Perasaan umum tidak sehat, tidak nyaman, lesu atau
tidak enak badan.
Eritropoisis
Proses pembentukan sel-sel darah merah ( eritrosit )
dari stem cell di sumsum tulang yang diatur oleh
hormon eritropoietin dari ginjal, akibat adanya tekanan
oksigen yang berkurang dalam darah.
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com
Anisopoikilositosis
Adanya eritrosit dengan bentuk yang bervariasi dan ukuran
yang abnormal dalam tubuh.
Hipokrom
Suatu keadaan dimana warna eritrosit lebih pudar/lebih
pucat (bagian pucat eritrositnya lebih dari 1/3 diameter
eritrosit). Biasanya terjadi pada penurunan kadar
hemoglobin, Anemia defesiensi fe, Anemia sideroblasti,
Penyakit menahun (mis. Gagal gunjal kronik), dan Talasemia
dan Hb-pati (C dan E).
http://medical-
dictionary.thefreedictionary.com
Pencil cell
Disebut juga cigar cell (sel cerutu) adalah suatu
kelainan dimana sel darah merah berbentuk silindris
sehingga tampak seperti pensil. Ditemukan pada
elliptositosis herediter, anemia defisiensi besi, sickle
cell anemia, thalasemia dan hemolitik desease.
https://www.scribd.com/doc/135
128535/POIKILOSITOSIS-doc
Tear Drop cell
Disebut juga Dacryocytes adalah suatu kelainan dimana
sel darah merah memperlihatkan tonjolan sitoplasma
yang mirip ekor sehingga bentuknya tampak seperti
tetesan air atau buah pear. Ditemukan pada
thalasemia, anemia megaloblastik, Myelofibrosis,
Hemopoesis ekstramedullar.
https://www.scribd.com/doc/135128535/POIK
ILOSITOSIS-doc
Target cell
Keadaan dimana eritrosit dengan permukaan luas,
bundar, tengahnya menonjol sehingga tampak lebih
gelap dikelilingi daerah pucat, tepi sel terjadi
penumpukan dan warna Hb seperti topi meksiko. Dapat
ditemukan pada thalasemia, penyakit hati kronik, Hb-pati
dan Pasca splenektomi.
https://www.scribd.com/doc/135128535/POIK
ILOSITOSIS-doc
Sintesis Hemoglobin
Guyton & Hall. 2014. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 12
Guyton & Hall. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 12
Pembetukan dan perkembangan
eritrosit
Organ hematopoietic
-Kelenjar getah bening
-Limpa
-Timus
-Gaster
-Hepar
Faktor yang mempengaruhi :
Hormon eritopoeitin
Kadar oksigen rendah
Mineral ( Fe, Cu, Co)
Asam Folat
Vitamin B12
SEL PROGENITOR
Progenitor mieloid yang paling dini, mampu membentuk
granulosit, eritroblas, monosit dan megakariosit diberi
nama CFUGEMM (CFU-Colony Forming Unit). Progenitor
yang lebih matang dan khusus dinamakan CFUGM
(granulosit dan monosit), CFUEO(eosinofil),CFUe(eritroid)
dan CFUmeg(megakariosit), BFUe (burst forming unit,
eritroid) merupakan progenitor eritroid yang lebih dini
daripada CFUe
http://dokumen.tips/documents/maturasi-sel-darah.html
http://www.scribd.com/doc/134933960
Sitologi Eritrosit
Bentuk sel bulat, dengan bagian tengah
bikonkaf / cekung
Ukuran :
Diameter 6-8 mili mikro
Tebal ditepi 2 mikro, ditengah 1 mikro
Volume rata-rata 87 mikro3
Luas permukaan rata-rata 28 mikro2
http://www.scribd.com/doc/134933960/Sitologi-Sel-Darah-Merah#scribd
Tidak memiliki inti dan organel sel.
Warna sitoplasma asidofil.
Setiap eritrosit mengandung sekitar 300
juta molekul hemoglobin
Jumlah :
Pekerjaan berpenghasilan
30-40%
rendah
Etiologi (Anemia)
Gangguan pembentukan eritrosit oleh
sumsum tulang
Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh
sebelum waktunya (hemolisis)
Kalsifikasi (Anemia)
Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis
Anemia karena gangguan pembentukan Anemia akibat hemoragi
eritrosit dalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentuk Anemia pasca perdarahan akut
eritrosit :
- Anemia defisiensi besi
- Anemia defisiensi asam folat
- Anemia defisiensi vitamin B12
2. Gangguan penggunaan (utilisasi) besi : Anemia akibat perdarahan kronik
- Anemia akibat penyakit Kronik
- Anemia sideroblastik
3. Kerusakan sumsum tulang :
- Anemia aplastik
- Anemia mieloplastik
- Anemia pada keganasan hematologi
- Anemia diseritropoietik
- Anemia pada sindrom mielodisplastik
- Anemia akibat kekurangan eritropoietin :
anemia pada gagal ginjal kronik
Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis
Anemia Hemolitik
1. Anemia hemolitik intrakorpuskular :
- Gangguan membran eritrosit (membranopati )
- Gangguan enzim eritrosit (enzimopati) : Anemia dengan
Anemia akibat defisiensi G6PD penyebab tidak
- Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)
- Thalassemia diketahui atau dengan
- Hemoglobinopati struktural : HbS,HbE,dll patogenesis yang
2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler: kompleks
- Anemia hemolitik Autoimun
- Anemia hemolitik mikroagiopatik
- Lain - lain
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi
Anemia Hipokromik Anemia Normokromik Anemia Makrositer
Mikrositer Normositer
Anemia Defisiensi Besi Anemia Pasca Perdarahan a. Bentuk Megaloblastik :
Akut - Anemia Defisiensi Asam folat
- Anemia Defisiensi B12.
termasuk anemia pernisiosa
Thalassemia Major Anemia Aplastik b. Bentuk non-Megaloblastik :
- Anemia pada Penyakit hati kronik
- Anemia pada Hipotiroidisme
- Anemia pada Sindrom
mielodisplastik
Anemia Akibat Penyakit Anemia Hemolitik
Kronik didapat
Anemia Sideroblastik Anemia pada Gagal Ginjal
Kronik
Anemia akibat Penyakit
Kronik
Anemia pada Sindrom
Mielodisplastik
Anemia pada Keganasan
Hematologik
Kalsifikasi (ADB)
cadangan besi
penyediaan besi untuk
Deplesi besi (iron depleted state) eritropoesis belum terganggu
Defisiensi Fe
Ferritin serum
Transferrin
Gangguan eritropoiesis
Anemia
Patofisiologi
Dyspnoe
Hypoxia
Fatigue dan
malaise
Aliran darah Palpitasi
Spoon nails
Pica
Pada SADT: eritrosit tampak hipokromik dan
mikrositer
Kadar ferritin dan zat besi serum rendah
Saturasi transferrin rendah
Kadar eritropoientin meningkat
Referensi
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003488.htm
TIBC
TIBC melihat apakah kadar besi dalam tubuh
berlebih atau kurang dalam darah. (Normal :
240-450 mcg/dL)
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003489.htm
Serum Feritin
Feritin protein penyimpan zat besi.
Serum ferritin mengukur tingkat feritin dalam
darah. (Normal : pria 12-300 ng/mL, wanita 12-
150 ng/mL)
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003490.htm
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan feses mengetahui ada tidaknya
telur cacing ataupun larva dalam feses.
https://www.academia.edu/7637001/Pemeriksaan_Tinja_Kualitatif_metode_Flotasi
Hitung Retikulosit
Retikulosit sel eritrosit muda, berkembang dan
matang di sumsum tulang merah. (Normal : 0,5
1,5 %)
https://www.academia.edu/9230873/Menghitung_retikulosit
Penatalaksanaan Anemia
Defisiensi Zat Besi
Medikamentosa
1. Peroral : tablet besi ferous glukonat,
fumarat, dan suksinat (paling sering ferous
suksinat krn murah)
Dosis besi = 4-6 mg besi elemental/kgBB/hari.
Konsumsi tablet besi paling bagus = saat
lambung kosong (di antara 2 waktu makan).
Apabila ada gangguan gastrointestinal saat
makan / segera setelah makan
Suplemen diberikan 2-3 dosis sehari.
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/anemia-defisiensi-besi/
Medikamentosa
2. Parenteral (utk pasien yg tidak dapat
diberikan obat secara peroral / ada gangguan
pencernaan / kebutuhan besi blm tercukupi
lewat obat peroral)
- Dekstran besi (50 mg besi / ml)
- Dosis : BB x kadar Hb yg diinginkan x 2,5
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/tumbuh-kembang/anemia-defisiensi-besi/
Medikamentosa
Untuk pengobatan cacing tambang :
Obat cacing yang menghancurkan parasit,
seperti albendazole dan mebendazole
Pengobatan biasanya diberikan sekitar 1-3 hari
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
Nonmedikamentosa
1. Meningkatkan asupan zat besi dari menu makanan
Berikut ini daftar makanan dengan sumber zat besi yang baik:
Hati ayam dan hati sapi.
Kacang-kacangan seperti kacang hitam, kacang hijau,
kacang merah.
Tahu dan tempe.
Makanan laut atau boga bahari seperti tiram, kerang dan
ikan.
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
Daging merah tanpa lemak.
Buah kering seperti kismis dan aprikot
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
Nonmedikamentosa
2. Mengurangi makanan dan obat-obatan yg menghambat penyerapan zat
besi
Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman lain yang bisa
menghambat penyerapan zat besi:
Makanan dengan kandungan kalsium yang tinggi seperti susu dan yogurt
Daun kemangi
Daun seledri
Daun mint
Cokelat
Kopi
Buah-buah beri seperti stroberi dan bluberi
Kacang kenari
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/
3. Transfusi darah