Sie sind auf Seite 1von 37

BENIGN PROSTATIC

HYPERPLASIA

Dian ayu safitri


14-164
DEFINISI
BPH adalah kelainan histologis yang khas ditandai
dengan proliferasi sel-sel prostat.
(IPD UI edisi VI jilid II)

BPH adalah kelenjar prostat mengalami


perbesaran memanjang keatas dalam kandung
kemih dan menyumbat aliran urin dengan cara
menutupi orifisium uretra.
EPIDEMIOLOGI
Sering pada laki-laki usia lanjut
Frekuensi kejadian meningkat secara progresif
seiring usia mulai dari umur 41-50 tahun (20%),
51-60 tahun (50%), hingga mencapai 100% pada
usia diatas 80 tahun
ETIOLOGI
1. Teori hormonal
Kenaikan Dihidrotestosteron (DHT) dalam sel prostat
akan merangsang pertumbuhan sel.
Penumpukan DHT dalam kelenjar prostat menjadi
mediator terjadinya hiperplasia.
Testosteron, androgen yang tersebar dalam
sirkulasi menyebar keseluruh sel prostat dan
berubah menjadi DHT oleh enzim 5-alfa reduktase
2. Teori sel punca
Terjadinya proliferasi sel pada hiperplasia
prostat merupakan akibat ketidak tepatan
aktivitas sel punca sehingga terjadi
produksi yang berlebihan pada sel
stroma maupun sel epitel.
3. Berkurangnya kematian sel prostat yang
menyebabkan jumlah sel-sel prostat secara
keseluruhan menjadi meningkat sehingga
menyebabkan bertambahnya massa prostat
GEJALA KLINIS
Manifestasi klinis dibagi menjadi 2
1. Obstruksi
1. Hesistensi (kesulitan mengeluarkan urin)
2. Pancaran miksi melemah
3. Intermitten
4. Miksi tidak puas

2. Iritasi
1. Peningkatan frekuensi
2. Nokturia
3. Urgensi
Derajat stadium :
Stadium I
Ada obstruksi tapi kandung kemih masih mampu
mengeluarkan urin sampai habis. Pada colok dubur ditemukan
adanya penonjolan prostat.

Stadium II
Ada retensi urin tetapi kandung kemih mampu mengeluarkan
urine walaupun tidak sampai habis, masih tersisa kira-kira >
50cc tetapi < 100cc. Pada colok dubur prostat lebih menonjol
dengan batas atas masih teraba

Stadium III
Pada colok dubur batas atas prostat tidak teraba lagi. Saat
BAK urine tersisa kira-kira >100 cc

Stadium IV
Retensi urin total, buli-buli penuh pasien tampak kesakitan,
urin menetes secara periodik
DIAGNOSIS

Anamnesis
Dapat dilakukan evaluasi dengan menggunakan index BPH

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan colok dubur menilai ukuran, bentuk, dan
konsistensi kelenjar prostat.

Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi (USG) transabdominal atau transrektal
Volume residual urine sehabis miksi diukur secara tidak
langsung dengan memakai ultrasonografi transabdominal.
Pancaran urine dengan uroflometer
UROFLOMETRI

Uroflometri adalah pemeriksaan untuk menentukan


kecepatan pancaran urin.
Vol urin yang keluar pada waktu miksi dibagi dengan
lamanya proses miksi.
Kecepatan urin normal :
Pada laki-laki 20 ml/ detik
Pada perempuan 25 ml/detik

Jika pancaran kurang dari normal menandakan


adanya obstruksi
USG

Dari USG ini dapat diketahui ukuran maupun


morfologi kelenjar prostat, batu pada buli-buli, atau
divertikel buli-buli..
Untuk menilai residu urine post miksi
PENENTUAN TERAPI
Berdasarkan Skor IPSS :
Ringan (0 7) Watchfull waiting

Sedang (8 19) Medikamentosa / Terapi


invasif
Berat (20 35) Terapi invasif/Pembedahan
ALGORITMA TERAPI
TERAPI OBSERVASI (WATCHFUL WAITING)

Ditujukan untuk pasien dengan gejala ringan atau sedang dengan


keluhan yang tidak mengganggu (IPSS7) dan pasien yang
menolak terapi medikamentosa. Pasien hanya diberikan petunjuk,
di antaranya adalah:
Hindari obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya
serangan LUTS atau retensi urine akut
Batasi minum yang menyebabkan diuresis, terutama pada
malam hari
Diperbanyak melakukan aktivitas fisik. Setiap 6 bulan
dilakukan evaluasi, dan jika tidak ada kemajuan selama
terapi atau keluhan bertambah berat perlu dipikirkan untuk
pemberian terapi medikamentosa.
TERAPI MEDIK
Tujuan terapi medik adalah berusaha untuk:
(1) mengurangi resistensi otot polos prostat sebagai
komponen dinamik atau (2)mengurangi volume prostat
sebagai komponen statik.
Jenis obat yang digunakan adalah:
1. Antagonis adrenergik reseptor

2. Inhibitor 5 redukstase

3. Fitofarmaka
ANTAGONIS ADRENERGIK RESEPTOR
bertujuan menghambat kontraksi otot polos
prostat sehingga mengurangi resistensi tonus
leher vesika urinaria dan uretra.
Mekanisme : efek pada pembuluh darah
menyebabkan vasodilatasi sehingga menurunkan TD
, dan juga merelaksasi otot leher vesika urinaria dan
kelenjar prostat yang dapat memperbaiki aliran urin.
ESO :
Hipotensi ortostatik, pusing, malaise, rhinitis,
intraoperative floppy iris syndrome (IFIS),
priapismus
INHIBITOR 5 REDUKSTASE

Obat ini bekerja dengan cara menghambat


pembentukan dihidrotestosteron (DHT) dari
testosteron, yang dikatalisis oleh enzim 5--redukstase
di dalam sel-sel prostat.
Diberikan 12mgu-6bln
ESO : impoten, pe libido & vol ejakulasi, rx
hipersensitivitas
FITOFARMAKA

Terapi ini menggunakan beberapa ekstrak


tumbuh-tumbuhan tertentu untuk memperbaiki
gejala akibat obstruksi prostat.
Fetoterapi yang banyak di pasaran adalah
pygeum africanum, serenoa repens, hypoxis
rooperi
TINDAKAN INVASIF MINIMAL

Tindakan ini dilakukan untuk pasien yang memiliki resiko


tinggi terhadap pembedahan.

Termoterapi
Termoterapi kelenjar prostat adalah pemanasan > 45C
sehingga menimbulkan nekrosis koagulasi jaringan prostat.
Gelombang panas dihasilkan dari berbagai cara, antara lain
adalah: (1) TUMT (transurethral microwave thermotherapy),
(2) TUNA (transurethral needle ablation), (3) HIFU (high
intensity focused ultrasound), dan (4) Laser.
Makin tinggi suhu di dalam jaringan prostat makin baik hasil
klinik yang didapatkan, tetapi makin banyak menimbulkan
efek samping.
TRANSURETHRAL NEEDLE ABLATION
(TUNA)
Teknik TUNA memakai energi dari frekuensi
radio yang menimbulkan panas sampai
mencapai 100 C, sehingga menyebabkan nekrosis
jaringan prostat.

Sistem ini terdiri atas kateter TUNA yang


dihubungkan dengan generator yang dapat
membangkitkan energi pada frekuensi radio 490
kHz. Kateter dimasukkan ke dalam uretra
melalui sistoskopi dengan pemberian anestesi
topikal xylocaine sehingga jarum yang terletak
pada ujung kateter terletak pada kelenjar
prostat.
TRANSURETHRAL MICROWAVE THERMOTHERAPY
(TUMT)
Energi yang dihasilkan oleh TUMT berasal dari
gelombang mikro yang disalurkan melalui kateter ke
dalam kelenjar prostat sehingga dapat merusak
kelenjar prostat yang diinginkan.

Jaringan lain dilindungi oleh sistem pendingin guna


menghindari dari kerusakan selama proses
pemanasan berlangsung.

TUMT terdiri atas energi rendah dan energi tinggi.


TUMT energi rendah diperuntukkan bagi adenoma
yang kecil dan obstruksi ringan, sedangkan TUMT
energi tinggi untuk prostat yang besar dan obstruksi
yang lebih berat.
HIGH-INTENSITY FOCUSED ULTRASOUND
Energi panas yang ditujukan untuk
menimbulkan nekrosis prostat pada HIFU
berasal dari gelombang ultrasonografi dari
transduser piezokeramik yang mempunyai
frekuensi 0,5-10 MHz.
Energi dipancarkan melalui alat yang diletakkan
transrektal dan difokuskan ke kelenjar prostat.
Teknik ini memerlukan anestesi umum.
INSERSI STENT PROSTAT
Stent prostat dipasang pada
uretra prostatika untuk
mengatasi obstruksi karena
pembesaran prostat.
Stent dipasang intraluminal di
antara leher buli-buli sehingga
urine dapat leluasa melewati
lumen uretra prostatika.
Stent dapat dipasang secara
temporer atau permanen. Yang
temporer dipasang selama 6-36
bulan dan terbuat dari bahan
yang tidak diserap dan tidak
mengadakan reaksi dengan
jaringan.
PEMBEDAHAN
Indikasi pembedahan:
Tidak menunjukan perbaikan dengan terapi
medikamentosa
Retensi urin
ISK berulang
Hematuria
Timbul batu saluran kemih atau penyulit lain akibat
obstruksi saluran kemih bagian bawah
PEMBEDAHAN
1. Transurethral Resection Prostat (TURP)
Paling sering dilakukan (gold standard untuk obstruksi
uretra oleh BPH)
Besar prostat 30 90 gr
Prosedur endoskopi dimana dilihat secara langsung bagian
yang akan di reseksi.
2. Laser Therapies Holmium laser resection /
enucleation/ablation of prostate, photose-lective
vaporization
3. Open Prostatectomy operasi pengankatan kelenjar
prostat.
4. Transurethral Incision of the Prostate
Menggunakan alat yang sama dengan TURP, namun pada
TUIP dilakukan perluasan saluran uretra agar urin bisa
mengalir secara lancar dengan cara membuat irisan pada
otot persimpangan antara vesika urinaria dan prostat.
5. Laparoscopic & Robotic Prostatectomy

Das könnte Ihnen auch gefallen