Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1
03/11/2016
TERBUKTI: PENGERTIAN
RUNTUHNYA STRUKTUR POLITIK NEGARA-NEGARA EROPA TIMUR (AKHIR
1980-AWAL 1990). Dari aspek Antropologi: multikultura & plural = sama,
masy yg memiliki keragaman budaya
DI ERA 1980-AN: TERJADINYA PERANG ETNIK DI KAWASAN BALKAN, DI
YUGOSLAVIA., PASCA PEMERINTAHAN JOSEP BROZ TITO: KERAGAMAN, YANG Multi = banyak; Kultur = budaya
DISATU SISI MERUPAKAN KEKAYAAN DAN KEKUATAN, BERBALIK MENJADI Plural = jamak
SUMBER PERPECAHAN KETIKA LEADERSHIP YANG MENGIKATNYA LENGSER.
Sufiks isme: membawa dampak psikologis terkait beda
ideologi
PENGERTIAN
Multikulturalisme: pandangan dunia yang kemudian dapat
diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang
menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan,
SIFAT MULTIKULTURAL
pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan *Sifat yang mengakui dan menghargai perbedaan dalam
masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai kesederajatan.
pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam
kesadaran politik (Azyumardi Azra,2007) *Sifat ini tumbuh dari paham multikulturalisme, yaitu cara
Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, pandang tentang keberagaman kehidupan yang
penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta menekankan penerimaan terhadap realitas perbedaan -
suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya agama, budaya, dan worldview- yang terdapat dalam
etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis,2006:174) masyarakat.
Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, *Jika sifat multikultural ini terinternalisasi pada diri
kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu individu, maka individu tersebut akan secara terbuka
negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan memahami, menghargai serta mengkaji budaya orang lain
sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk yang dilandasi oleh semangat menghormati dalam
mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan kebersamaan.
mempunyai kebanggan untuk mempertahankan
kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007)
11 12
2
03/11/2016
MULTIKULTURALISME PLURALISME
1. MELTING-POT ASSIMILATION
PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI AS
Dinamika perspektif keanekaragaman di AS dimulai dengan Menyatukan seluruh budaya dengan meleburkan
melting-pot assimilation menjadi salad bowl berkembang masing-masing budaya
lagi menjadi cultural pluralism dan akhirnya
multiculturalism. Konsep ini dipopulerkan melalui drama karya Zangwill.
Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan warga kulit hitam Dalam perspektif melting-pot ditonjolkan perihal
yang menuntut kesetaraan hak sipil dan politik pada 1960-an. lahirnya manusia baru yang disebut Amerika, yaitu
Kemudian tahun 1970-an muncul gerakan civil society, yang merupakan idealisasi peleburan beraneka ragam
diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan pribumi
Amerika dan kelompok kulit berwarna. Pada tahun 1980-an budaya yang berasal dari Eropa dan Afrika.
hingga 1990-an muncul pemikiran kritis terhadap kurikulum Pemikiran kritis mengungkapkan bahwa melting-pot
sekolah dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan
kewarganegaraan, yang menggugat perspektif melting-pot ternyata bersifat monokultur. Karena, dominasi dan
assimilation. hegemoni WASP (White Anglo-Saxon Protestant) amat
mengedepan.
3
03/11/2016
Reformasi 1998:
- Isu-isu politik kebudayaan di Indonesia
- Isu-isu demokratisasi:
Multikultural mencakup tiga komponen: dari sentralistik-otoritarian ke desentralistik-otonomi daerah
- Kebudayaan
- Pluralitas kebudayaan
Muncul isu-isu multikultural sebagai penguat kesatuan bangsa:
- Cara merespon
BikhuParekh - Akibat desentralisasi thd Keanekaragaman: kontras-kontras atribut
(2002) - Minoritas vs mayoritas
- Dominan vs tidakdominan
Bukan abstrak tapi perlu Model yg - Putra daerah vs pendatang
aplikatif
Dulu kuat karena kekuatan sentralistik
4
03/11/2016
PROSES: BERISI PENJELASAN MODEL YG BERISI KONSEP2 & STRATEGI2 - M asy majemuk: mereka berkumpul, bergaul, tapi
tdk bercampur; msh memegang budaya sendiri;
MENCAPAI TUJUAN YG ABSTRAK DI ATAS
berdampingan tapi terpisah dalam satuan politik yg
sama.
DI INDONESIA
TANTANGAN GLOBALISASI
Scr historis berbeda-beda
Tidak perlu pluralisme... Tapi Nasionalisme:
-Kesadaran identitas bersama Surutnya nasionalisme
-Ideologi ttg historis bersama & senasib Determinasi teknologi
sepenanggungan
komunikasi
-Adanya gerakan sosial bersama untuk mencapai satu
tujuan bersama
5
03/11/2016
REFERENCES
Kriyantono, R. (2012). Etika & filsafat ilmu komunikasi. Malang: UB
Press.
Mantik, M.J. (2012). Konsep multikulturalisme & pluralisme dalam
Lalita kaya ayu utami. Prosiding Seminar Internasional Multikultural &
Globalisasi.
Syaifuddin, A.F. (2006). Membumikan multikulturalisme di Indonesia.
Jurnal Etnovisi, 11 (1).
Nyoman Pilot Wirawan, pecalang asal Tri Jaga Mandala Pekambingan, menuturkan,
jalinan kebersamaan antarumat sudah terajut sejak lama di desanya. Pada malam
pertama tarawih itu, kata dia, Desa Pekambingan menerjunkan enam personil
TUGAS
KELOMPOK
pecalang untuk melakukan pengamanan.
Menurut dia, kepedulian antarumat beragama itu dalam bahasa Bali disebut menyama
braya (menjalin persaudaraan). "Menyama braya ini artinya kita saling pengertian satu
sama lain," terang Wirawan.
Penjagaan, sambung dia, dilakukan setiap umat Islam melakukan ibadah keagamaan.
Sebaliknya, setiap umat Hindu melakukan ritual keagamaan, umat Islam giliran terlibat
melakukan penjagaan.
Apa yang MENARIK
dari peristiwa itu?
"Kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam di Bali dan
Indonesia. Semoga kerukunan ini tetap terjaga," ucap Wirawan.
6
03/11/2016
PENGERTIAN
7
03/11/2016
44
Kesadaran nilai penting keragaman budaya 1. Kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk mewujudkan potensi
sepenuhnya.
kesadaran bahwa setiap anak yang memiliki karakteristik berbeda memiliki
kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Sebuah perbedaan 2. Penyiapan pelajar untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat antar
adalah keniscayaan sehingga harus diterima secara wajar sehingga perlu budaya.
toleransi 3. Penyiapan pengajar agar memudahkan belajar bagi siswa tanpa
Gerakan pembaharuan pendidikan. memperhatikan perbedaan dan persamaan budaya
1. kesenjangan dalam kesempatan 4. Partisipasi aktif sekolah dalam menghilangkan penindasan dalam segala
bentuk
2. ketidakadilan dalam kesempatan sekolah
5. Pendidikan harus berpusat pada siswa dengan mendengarkan aspirasi
3. diskriminasi pada golongan tertentu dan pengalaman siswa.
Pendidikan multikultural muncul berbentuk bidang studi, program dan
praktek yang direncanakan lembaga pendidikan untu merespon tuntutan,
kebutuhan dan aspirasi kelompok. - seluruh aspek pendidikan.
Proses Pendidikan (an ongoing process) memperbaiki prestasi secara utuh
pendidikan untuk semua siswa educational equality for all students.
45 46
47 48
8
03/11/2016
50