Sie sind auf Seite 1von 13

ARTERIOSKLEROSIS

KO R O N E R

KELOMPOK 6
ARTERI KORONARIA
Meskipun semua darah melewati jantung namun
otot jantung tidak dapat menyerap O, atau nutrien
dari darah di dalam rongga-rongganya karena dua
alasan.
Pertama, lapisan endokardium kedap air tidak
memungkinkan darah mengalir dari rongga jantung
ke dalam miokardium.
Kedua, dinding jantung terlalu tebal untuk difusi O,
dan zat iain dari darah di dalam rongga ke masing-
masing sel jantung.
Karena itu, seperti jaringan lainnya, otot jantung
harus menerima darah melalui pembuluh darah,
secara spesifik melalui sirkulasi koronaria. Arteri-
arteri koronaria bercabang dari aorta tepat
setelah katup aorta dan vena - vena koronaria
mengalirkan isinya ke dalam atrium kanan.
ARTERIOSKLEROSIS
Arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh arteri adalah suatu proses dimana serabut otot dan lapisan
endotel arteri kecil dan arteriola mengalami penebalan.
Arteriosklerosis terdiri dari sekelompok penyakit yang meliputi penebalan dinding arteri dan
kehilangan elastisitas arteri. Menurut Tao & Kendall (2014) penyakit ini dibagi menjadi tiga kategori
yaitu :
1. Arteriosklerosis Monckeberg
Merupakan kalsifikasi benigna tunika media pembuluh darah arteri berukuran sedang yang biasanya
mengenai arteri radialis, ulnaris, tibialis, uterina atau femoralis pada lansia.
2. Arteriolosklerosis
Merupakan klasifikasi yang mengenai tunika intima pembuluh arteriola serta arteri yang berukuran
kecil dan paling sering terlihat pada lansia dan pasien diabetes, sindrom metabolik atau hipertensi.
Gambaran pembentukannya seperti lapisan kulit-bawang.
3. Aterosklerosis
Merupakan klasifikasi yang mngenai pembuluh arteri berukuran sedang dan besar seperti aorta dan
arteri koronaria, karotis, serebri dan poplitea. Pengendapan lemak, fatty streaks (guratan lemak), dan
plak fibrosa terbentuk dalam tunika intima pembuluh arteri berukuran sedang hingga besar ini.
FAKTOR RESIKO
Kadar Kolestrol Tinggi (Hiperlipeidemia)
Perokok
Diabetes
Obesitas
Usia lanjut
Lebih beresiko pada pria daripada wanita
Riwayat penyakit dalam keluarga
Hiperhomosistenemia
Kurang berolahraga
PATOFISIOLOGI
Aterosklerosis berawal dari cedera dinding pembuluh darah, yang memicu respons peradangan dan menyiapkan
pembentukan plak.
Biasanya tahap awal aterosklerosis ditandai oleh akumulasi lipoprotein berdensitas rendah (low-density lipoprorein, LDL),
atau dinamai juga kolesterol jahat, berikatan dengan suatu protein pembawa, di bawah endotel. Seiring dengan
menumpuknya LDL di dalam dinding pembuluh, produk kolesterol ini teroksidasi, terutama oleh zat-zat sisa oksidatif yang
dihasilkan oieh sel pembuluh darah.
Sebagai respons terhadap keberadaan LDL teroksidasi dan/atau iritan lain, sel-sel endotel menghasilkan bahan bahan
kimia yang menarik monosit, sejenis sel darah putih, ke tempat peradangan. Sel-sel imun ini memicu respons peradangan
lokal.
Setelah meninggalkan darah dan masuk ke dinding pembuluh, monosit menetap permanen, membesar, dan menjadi sel
fagositik besar yang dinamai makrofag.
Tahap paling awal pada pembentukan plak ditandai oleh akumulasi endapan kaya kolesterol di bawah endotel.
Seiring dengan perkembangannya, plak secara progresif menonjol ke dalam lumen pembuluh. Plak yang menonjol
mempersempit lubang yang dapat dilalui oleh darah.
LDL teroksidasi menghambat pelepasan nitrat oksida dari sel endotel dan ikut mempersempit pembuluh.
Plak yang menebal juga menghambat pertukaran nutrien bagi sel-sel yang terletak di dalam dinding arteri yang terkena
sehingga terjadi degenerasi dinding di sekitar plak. Daerah yang rusak kemudian disebuk oleh fbroblas (sel pembentuk
jaringan parut), yang membentuk lapisan jaringan ikat menutupi plak.
Pada tahap lanjut penyakit Ca2+ sering mengendap di plak. Pembuluh yang terkena menjadi keras dan tidak mudah
mengembang.
PEMBENTUKAN
PLAK
ARTERIOSKLEOSIS

ISKEMIA

ANGINA PEKTORIS

TROMBOEMBOLISME

SERANGAN JANTUNG
MANIFESTASI KLINIS
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, arteriosklerosis biasanya
tidak menimbulkan gejala. Gejala bergantung pada lokasi terbentuknya, dapat berupa gejala
jantung, otak, tungkai, atau tempat lain. Jika arteriosklerosis menyebabkan penyempitan arteri
yang berat, maka bagian tubuh yang disusplai darahnya tidak mendapatkan darah dalam jumlah
memadai untuk mengangkut oksigen ke jaringan. (Devi, 2009)
Gejala awal penyempitan arteri dapat berupa nyeri atau keram yang terjadi pada saat aliran
darah tidak mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya selama berolahraga, sesorang dapat
merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang atau ketika berjalan,
seseorang merasakan kram di tungkai karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas
dari arteriosklerosis yaitu gejala yang timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya
penyempitan arteri yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi
secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul
secara mendadak.
KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh arteriosklerosis menurut (Price & Wilson,
2014) yaitu :
Penyakit jantung koroner. Plak yang hanya menempel di pembuluh darah dapat menyebabkan
angina, atau nyeri dada. Plak yang pecah dan penggumpalan darah bisa mengakibatkan matinya
otot jantung. Kondisi ini disebut dengan serangan jantung.
Cerebrovascular disease Plak yang pecah di pembuluh darah dapat menyebabkan stroke, yang
bisa berujung pada kerusakan otak.
Peripheral artery disease adalah penyempitan pembuluh darah di kaki. Plak yang terdapat di
pembuluh darah kaki menghambat peredaran darah di daerah ini. Akibatnya, kaki terasa sakit
ketika berjalan dan luka di kaki sulit sembuh. Jika sudah parah, amputasi kemungkinan
diperlukan.
PENATALAKSANAAN
Penanganan yang dapat dilakukan antara lain (Nurarif & Kusuma, 2015) :
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolestrol dalam darah,
contohnya. Colestyramine, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, dan lovastatin.
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau antikougulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko
terjadinya bekuan darah
Angioplasti balon dapat dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang
melalui endapan lemak.
Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang
normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang
tersumbat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung b.d penurunan sirkulasi darah kejantung (koroner).
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi darah keperifer,penurunan
nadi,hipertensi
Nyeri akut b.d gangguan kemampuan pembuluh darah menyuplai oksigen ke jaringan
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan masa otot,kekuatan otot,kaku sendi
Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasimengenai sumber-sumber informasi penyakit
ASKEP.......
PERTANYAAN
1. Mana yang lebih beresiko pada jenis kelamin. Kenapa diabetes masuk di faktor resiko? (Umay)

2. Kenapa diagnosa nyeri bukan menjai diagnosa utama? (mawa)

Das könnte Ihnen auch gefallen