Sie sind auf Seite 1von 107

Logam Berat dan Penyakit

yang disebabkannya
Oleh:
Tim PERDOKI
(Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 1


accomp by AS, RD,AB, In)
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu mendeteksi hazard/ risiko
logam berat di tempat keja melalui
pemahaman alur kerja/poduksi di tempat
kerja dan melakukan diagnosis PAK (logam
berat).

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 2


accomp by AS, RD,AB, In)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
Menjelaskan absorpsi dan metabolisme logam berat pada pekerja
yang terpajannya.
Mampu menjelaskan toksisitas akut dan konis logam berat
Mampu melakukan diagnosis PAK (logam berat)
Menjelaskan sistem rujukan penatalaksanaan PAK logam berat
Mendeteksi hazard/risiko logam berat di tempat kerja.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 3


accomp by AS, RD,AB, In)
Pokok Bahasan
Pengertian hazard/risiko pajanan logam.
Absorpsi dan metabolisme logam
Toksisitas akut dan konis logam berat
Tahapan diagnosis PAK logam berat
Sistem rujukan penatalaksanaan PAK logam
berat

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 4


accomp by AS, RD,AB, In)
Bahan Pembelajaran
Pedoman Upaya K3 Puskesmas
Manajemn Risiko di Puskesmas
Standar pelayanan Kesehatan Kerja
Puskesmas

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 5


accomp by AS, RD,AB, In)
Definisi
Logam berat adalah unsur kimia dengan
berat jenis > 5 kali berat jenis air atau > 5
g/cm (BJ air 1 pada suhu 4C atau 39F)
Contoh: berillium, kadmium, krom, arsen, air
raksa, timah hitam dan mangan. (Kepres no.
22 tahun 1993)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 6


accomp by AS, RD,AB, In)
Logam berat

Sumber pajanan
Industri (konstruksi, otomotif, aerospace, dan lain-
lain)
Pencemaran air (mercuri, dll)
Pencemaran melalui udara (bensin yang
mengandung TEL)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 7


accomp by AS, RD,AB, In)
Pemakaian logam berat
Logam yang terkandung dalam
pelarut/material/bahan kimia yang digunakan
di industri formal dan informal
Stabilizer cat & plastik, katalis, dan bahan
intermediate di industri farmasi
Hasil emisi industri dan genset

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 8


accomp by AS, RD,AB, In)
Sifat Kimia dan Fisika
Bentuk padat
Jarang dalam bentuk tersendiri dan biasanya
perpaduan > 2 bahan kimia (alloy).
Terikat dengan materi organik sifat fisik
dan potensial racun (cth: bentuk hibrids dan
karbonil beracun; akibat reaksi campuran
logam dengan asam)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 9


accomp by AS, RD,AB, In)
Absorbsi
Umumnya melalui inhalasi di paru
40-80% dalam keadaan istirahat
Bila bekerja maka meningkat 2-3x
Absorpsi melalui pencernaan
Bila saat kecelakaan

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 10


accomp by AS, RD,AB, In)
Metabolisme

Distribusi ke target organ sesuai dengan logam


berat tersebut.
Bentuk ikatan dengan gugus sulfidril dan ligand.
Dapat menembus sawar plasenta dan ASI
(logam tertentu).
Metabolisme bervariasi pengaruhi toksisitas
dan pengobatannya
Ekskresi urin.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 11


accomp by AS, RD,AB, In)
Toksisitas Akut
Terhirup dalam konsentrasi tinggi (debu atau
uap), cth ventilasi dan cara kerja buruk saat
mengelas.
Sebagian besar logam berat dapat diukur di
darah dan urin.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 12


accomp by AS, RD,AB, In)
Toksisitas Kronik

Gangguan neurologi / neurofisiologi


Gangguan ginjal
Gangguan reproduksi
Teratogenesis
Keganasan

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 13


accomp by AS, RD,AB, In)
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 14
accomp by AS, RD,AB, In)
Logam Berat
Pb
Hg
Ni
Mg
Cr
Cd
Be
Ar
Al

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 15


accomp by AS, RD,AB, In)
1. Timah Hitam (Lead, Pb)
Sifat fisik dan kimia
Bentuk padat halus, warna biru kecoklatan,
resistensi korosi
Dikonsentrasikan dengan proses blending,
sintering, dan furnace reduction.
Pb dalam bentuk kasar digunakan
hilangkan Cu, As, antimony, Zn, kontaminan
lainnya.
Ada 2 bentuk: Organik dan inorganik

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 16


accomp by AS, RD,AB, In)
Penggunaan
Baterai / aki
Lead alloy
Pipa dan kabel
Solder elektrik
Cat
Plastik
Keramik
Pabrik glass
Perhiasan
Pada bahan konstruksi peredan suara dan getaran
Antiknock agent di BBM (TEL = tetra etil lead dan tetra metil
lead)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 17


accomp by AS, RD,AB, In)
Absorpsi, Metabolisme dan Ekskresi
(Pb)
Absorpsi:
Inhalasi
Ingesti (bila defisiensi Fe dan Ca meningkatkan
Pb)
Kulit
Metabolisme
Paru/Cerna darah hati SSP, ginjal, otot,
kulit
TEL dapat menembus sawar plasenta

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 18


accomp by AS, RD,AB, In)
Efek Terhadap Kesehatan
Pb Inorganik
Akut: kolik perut, enselopati, hemolisis, ARF (acute
renal failure).
Kronik: fatique, astenia, atralgia, myalgia,
hipertensi, anemia, neuropati perifer, gangguan
neurobehaviour, gangguan reproduksi, gout nefropati,
penyakit ginjal kronik
Pb organik (TEL, TML)
Fatique, sakit kepala, mual, muntah, gangguan
neuropsikiatri, delirium, koma

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 19


accomp by AS, RD,AB, In)
Biomonitoring

Pb dalam darah (40ug/dl)


Zinc protoporfirin dalam urin (<100mg/dl)
Sediaan apus darah tepi

Rujuk: ACGIH TLV-BEI

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 20


accomp by AS, RD,AB, In)
Diagnosis
Pendekatan dengan Tujuh Langkah
Diagnosis Okupasi

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 21


accomp by AS, RD,AB, In)
Penatalaksanaan
Akut
Rehidrasi atasi muntah
(rawat+kelasi o/spesialis)
Subakut
Kelasi dengan 2,3 dimercaptosuccinic
acid
Kronik
Jauhkan pajanan dan simptomatik
Perlu early detection (terlambat:
tingkat kesembuhan kecil)
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 22
accomp by AS, RD,AB, In)
2. Air Raksa (Merkuri, Hg)
Sifat fisik
Hydragyros (bahasa Yunani)
Menguap di suhu ruangan
Konduktor listik yang baik
Tidak membasahi kaca
Tidak larut dalam air, kecuali asam nitrat
Hampir semua logam bersenyawa kecuali besi
dan platinum

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 23


accomp by AS, RD,AB, In)
Penggunaan
Medis
Peralatan medis: tensimeter, termometer, pacemakers.
Farmasi: antiseptik, vaksinasi.
Dental amlgam
Industri
Peralatan scientific, listrik, cat, pigmen, tatoo, pestisisda,
insektisida, fungisida, baterai, kembang api.
Pertambangan emas dan perak

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 24


accomp by AS, RD,AB, In)
Pajanan
Digunakan dalam bentuk
Murni
Anorganik
Organik (alkilmerkuri)
Penggunaan merkuri lebih berisiko di institusi
pendidikan, laboratorium, RS, Praktik drg
pengetahuan tentan toksisitas merkuri <<< di
bandingkan di industri

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 25


accomp by AS, RD,AB, In)
Keracunan Akut
Inhalasi uap atau debu konsentarsi tinggi
Acute interstitial pneumonitis
Bronchitis
Bronchiolitis
Konsentrasi cukup tinggi
Sesak dan nyeri di dada, sulit bernafas, batuk
Rasa logam , mual muntah, nyeri perut, diare
Sakit kepala
Albuminuria
Bisa menyebabkan kematian
Setelaha 3 -4 hari
Kel saliva bengkak, gingivitis timbul garis merkuri
Gejala GE dan nefitis

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 26


accomp by AS, RD,AB, In)
Keracunan Kronis
Inhalasi, ingestti, dan diperberat absorbsi kulit
Gejala timbul beberapa mingg tahun setelah terpajan
Pajanan tinggi
Gejala mulut (kelenjar saliva bengkak, gingivitis)
Ginjal, GE, dan sistem respirasi
Pajanan rendah
Gejala patoneurologis atau psikopatologis
Gejala paling sering: tremor, gangguan kepribadian,
kelainan gusi

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 27


accomp by AS, RD,AB, In)
Absorpsi, Distribusi dan Ekskresi
80% absorpsi melalui inhalasi
Larut dalam lemak
Efek kumulatif dan deposit (tu. Otak, ginjal
dan hepar)
Ekskesi melalui ginjal
Dapat melalui sawar plasenta dan ASI
T sekitar 50-70 hari

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 28


accomp by AS, RD,AB, In)
Kadar merkuri

Kadar merkuri dalam darah (populasi normal sampai 9


ug/100ml) dan kadar merkuri urine 24 jam
Panduan bagi pekerja terpajan merkuri anorganik (dalam darah)
Normal < 10 ug/l
Absorpsi meningkat > 50 ug/l
Tanda bahaya > 100 ug/l
Pindahkan dari pajanan > 200 ug/l
Timbul gejala keracunan > 300 ug/l
Bila terpajan Hg organik > 50 ug/l sudah berbahaya

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 29


accomp by AS, RD,AB, In)
Nilai Ambang Batas dan
Biological Exposure Index
NIOSH
0,05 mg/m TWA 10 jam
OSHA & ACGIH
PEL: o,o5 mg/m TWA 8 jam
0,1 mg/m ceiling
ACGIH
BEI: Kadar merkuri inorganik
Akhir shift: dalam darah 15 ug/l
Pra shift: dalam urine 35 ug/g kreatinin

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 30


accomp by AS, RD,AB, In)
Diagnosis
Pendekatan dengan Tujuh Langkah
Diagnosis Okupasi

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 31


accomp by AS, RD,AB, In)
Penatalaksanaan
Akut (via inhalasi)
Gastric lavage dengan 5-10% larutan Na formaldehid sulfoxilat
BAL (dimercaprol) 5 mg/kgBB
Akut (via ingesti)
BAL
Simptomatik
Kronik
Pindahkan dari pajanan, periksa pekerja lain & ukur kadar Hg
lingkungan
Sedasi ringan dan psikoterapi
BAL kurang efektif, bisa digunakan CaNa2EDTA

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 32


accomp by AS, RD,AB, In)
3. Nikel (Ni)
Digunakan di
Industri produksi: baja, nikel alloy, nikel cast
iron
Electroplating and electroforming
Baterai alkaline (nickel cadmium)
Produksi koin, pigmen, komponen las
dll

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 33


accomp by AS, RD,AB, In)
Gangguan Kesehatan

Karsinogenik (paru, sinus paranasal, laring, lambung,


sarkoma)
Iritasi saluran nafas bagian atas
Peforasi septum nasi, dan anosmia
Fibrosis paru
Asma bronkiale
Dermatitis kontak

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 34


accomp by AS, RD,AB, In)
Keracunan Akut
Bila terpajan nikel 30 ppm selama 30 menit:
Gejala awal berupa sakit kepala, lemas,
nausea, muntah
Setelah 12 -36 jam timbul pneumonia
Nikel karbonil bisa menyebabkan
pneumonitis akut yang berakibat fatal

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 35


accomp by AS, RD,AB, In)
Klasifikasi Pajanan Nikel Karbonil
Klasifikasi pajanan Kadar Nikel dalam urin

Ringan < 10 ug/100ml

Sedang 10 50 ug/100ml

Berat > 50 ug/100ml

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 36


accomp by AS, RD,AB, In)
Nilai Ambang Batas
OSHA
Logam nikel dan ikatan anorganis 1 mg/m
Nikel karbonil 0,007 mg/m
ACGIH
Logam nikel dan ikatan anorganis 0,05 mg/m
A1
Nikel karbonil tidak masuk daftar

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 37


accomp by AS, RD,AB, In)
Diagnosis
Pendekatan dengan Tujuh Langkah
Diagnosis Okupasi

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 38


accomp by AS, RD,AB, In)
4. Mangan (Mn)
Sifat fisik dan kimia
Logam rapuh, kelabu keputihan, dalam delapan
bentuk oksida (MnO2 bentuk paling stabil)
Mangan 2-metilsiklopentadienil trikarbonil (MMT) dan
mangan siklopentadienil trikarbonil (CMT): paling
penting
Bentuk paling penting di antara mineral yang
mengandung mangan: aldehidoksida, karbonat, dan
silikat mangan
Bentuk bijih paling umum adlah pirolusit (MnO2) yang
biasanya ditambang dengan teknik terbuka.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 39


accomp by AS, RD,AB, In)
4. Mangan (Mn)
Logam esensial, kofaktor beberapa sistem
enzim (fosforilase, xantin oksidase, dan
aldehid oksidase)
Digunakan di industri pembuatan baja alloy
(tahan suhu tinggi), cat lukis terbuat dari
pigmen atau pewarna (biru, coklat dan ungu)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 40


accomp by AS, RD,AB, In)
Penggunaan Mangan dalam Proses
Produksi
Industri baja sebagai reagen eduksi oksigen
dan sulfur
Produksi baterai sel kering, dan produksi
KMnO4 serta senyawa lainnya
Pelapis elektroda batang-batang las
Pengering minyak ram, pengelatang kaca dan
tekstil, pewarna kulit dan pembuatan pupuk
Senyawa karbonil organik mangan: bahan
adiktif minyak bahan bakar, inhibitor asap dan
adiktif anti-knock di bahan bakar.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 41


accomp by AS, RD,AB, In)
Pekerja Yang Berisiko Terpajan
Mn
Penambang mangan
Pekeja industri feromangan
Pekerja industri baterai kering
Pekerja di bagian pengelasan
Pekerja industri cat

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 42


accomp by AS, RD,AB, In)
Intoksikasi
Akut: Pneumonitis
Kronis: enselopati
Manganism
Gejala psikiatrik dan manifestasi neurologis
Dalam beberapa kasus neurologis dapat
berupa penyakit parkinson
Inhalasi
Pneumonitis, pneumonia, atau bronchitis

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 43


accomp by AS, RD,AB, In)
Metabolisme
Inhalasi sebagian besar senyawa Mn praktis
tidak larut dalam air, hanya patikel yang cukup
kecil mencapai alveoli dan diabsorpsi.
Ingesti bersamaan makanan atau minuman
(3% yang terabsoprsi)
Mangan diabsorpsi, cepat dibersihkan dari
darah dan didistribusikan ke jaringan lain
terutama hati.
Mn dapat menembus sawar otak dan plasenta
Mn merupakan komponen metaloprotein
esensial pada beberapa enzim

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 44


accomp by AS, RD,AB, In)
Ekskresi
T Mn : + 40 hari, khusus Mn di dalam otak
memilki waktu paruh lebih lama dibandingkan di
seluruh tubuh.

Jalur utama ekskresi : aliran empedu.

Mn dieliminasi hampir 100% bersama feses


0.1 1.3% dari masukan Mn eksresi urin.
Namun setelah pajanan terhadap MMT,
ekskresi Mn dalam kemih jauh lebih besar,
mencapai + 30 % jumlah total.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 45


accomp by AS, RD,AB, In)
Intoksikasi
Akut
Metal Fume Fever (MFF) :
Akibat pajanan melalui inhalasi
gejala khas efek akut di bagian pengelasan.
Muncul dalam 4 s/d 12 jam setelah terpajan uap logam.
Ciri ciri : demam tinggi, menggigil, berkeringat, lesu,
myalgia, artralgia, batuk nonproduktif, rasa logam di
mulut.
Efek lain : keluhan sesak nafas, mual, muntah, sakit
perut dan sakit kepala
lab: lekositisis (dominan polimorphonukear)
Ro dada dan paru: dalam batas normal
Keracunan Akut senyawa-senyawa Mn amat jarang akibat kecelakaan

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 46


accomp by AS, RD,AB, In)
Intoksikasi terhadap sistem saraf
pusat
Efek keracunan kronis Mn terhadap sistem syaraf pusat :

Pajanan jangka panjang kerusakan sistem syaraf pusat

dan paru-paru

Efek terhadap sistem syarat pusat


Tanda pertama: gangguan kapasitas mental, pajanan debu atau uap Mn dlm bbrp
bulan atau kurang, biasanya pajanan 2 tahun atau lebih

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 47


accomp by AS, RD,AB, In)
Intoksikasi terhadap sistem saraf
pusat
Gejala lainnya, dalam perjalanannya terbagi atas 3 fase
Stadium subklinis :
simptomatologi tak jelas
Stadium klinis dini :
tanda psikis atau neorologis menonjol, gangguan
psikomotor akut, disartria dan gangguan gaya berjalan
Stadium perkembangan lengkap :
disertai psikosis manik, depresif dan parkonsonisme

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 48


accomp by AS, RD,AB, In)
Intoksikasi Terhadap Sistem
Lainnya
Efek keracunan kronis Mn terhadap paru paru :

Peningkatan insidens pneumonia serta angka bronkitis akut dan


kronik lebih tinggi (khusus bila pajanan dikombinasikan dengan
merokok) pada pajanan kadar mangan yang tinggi dalam udara.

Mn dapat menurunkan resistensi imunologis thdp infeksi pernafasan


akibat bakteri ataupun virus.

Efek keracunan lainnya (belum terbukti meyakinkan) :

Penurunan tekanan darah


Disproteinemia
Gangguan reproduktif

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 49


accomp by AS, RD,AB, In)
Hubungan Pajanan Mn dan
Progonsis
Hubungan Pajanan Mn dan Efek :
kadar Mn dibawah 0.3 0.5 mg/m3 udara : belum ada efek di paru
kadar Mn 0.5 mg/m3 udara : timbul gejala dan tanda nonspesifik
kadar Mn 2 5 mg/m3 udara: efek sistem syaraf pusat

Prognosis :
Bila pekerja dijauhkan dari pajanan segera setelah awitan gejala dan
tanda, maka dapat terjadi pemulihan parsial.
beberapa gangguan residual khususnya bicara dan gaya jalan dapat
menetap.
Cacat pada stadium perkembangan penuh akan menetap

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 50


accomp by AS, RD,AB, In)
Diagnosis Banding dan Kerentanan
Diagnosis Banding : efek pajanan Mn
Sebab-sebab lain dari gejala dan tanda nonspesifik perlu
disingkirkan.
Riwayat pajanan Mn adalah penting

Kerentanan :
Wanita hamil : risiko abortus setelah pajanan Mn.
Penderita infeksi kronik, penyakit hati dan ginjal (penurunan
eliminasi Mn), defisiensi gizi dan anemia defisiensi besi
(peningkatan absorpsi Mn) dan penyakit paru obstruktif kronik
menanggung risiko paling besar.
pecandu alkohol dan perokok: risiko lebih tinggi untuk penyakit
penyakit terkait Mn.
Orang-orang gangguan psikis atau neurologis dianjurkan tidak
bekerja dengan Mn.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 51


accomp by AS, RD,AB, In)
Upaya Pencegahan
Pemeriksaan sebelum penempatan : riwayat medis,
pemeriksaan fisik (khusus pada sistem syaraf dan pernafasan)

Pemeriksaan berkala :
pemeriksaan = pemeriksaan sebelum penempatan,
setahun sekali atau lebih lebih lama, tergantung tingkat
pajanan yang dihadapi pekerja.
penekanan khusus: gangguan perilaku dan neurologis :
kelainan bicara, gangguan emosi, tremor, kelainan
keseimbangan, kesulitan berjalan dan berjongkok,
adiadokinesia dan gangguan menulis.
Gejala subyektif dan perilaku abnormal sering
merupakan satu-satunya petunjuk dini gangguan
kesehatan.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 52


accomp by AS, RD,AB, In)
Upaya Pencegahan
Primer: pengendalian debu dan uap Mn, (TLV Mn studi
WHO 0.3 mg partikel Mn yang ikut respirasi per m3 udara
(rata-rata setiap waktu) pada pajanan kerja

Alat alat pelindung :


gunakan pakaian pelindung (pakaian kerja),
gloves (sarung tangan), topeng muka (minimal)
sampai respirator.
Pemboran kering di pertambangan hendaknya
diganti dengan pemboran basah
Mandi dan berganti pakaian setelah kerja
Jangan makan dan merokok di tempat kerja

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 53


accomp by AS, RD,AB, In)
Penatalaksanaan
Para pekerja yang menderita Manganisme hendaknya
dijauhkan dari pajanan lebih lanjut

Terapi LEVODOPA yang diberikan secara oral

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 54


accomp by AS, RD,AB, In)
5. Arsen
Bentuk di alam:
o Arsen elemental (realgara,orpiment)
o Arsen organik: Ikatan dengan karbon dan hidrogen
(arsenobetain, arsenokolin)
o Arsen inorganik: Fe, S, Cl
As (III); As(V)
o Lebih dari 200 senyawa

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 55


accomp by AS, RD,AB, In) 55
Pajanan As di Tempat Kerja
Industri:
Bijih besi, cat (Paris Green), keramik,
gelas, pengawetan kayu
Pertanian:
Pestisida

>> Arsen inorganik Trivalen

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 56


accomp by AS, RD,AB, In)
Sifat Fisika dan Kimia
Arsen Elemental

Bentuk allotropik:
alfa (kuning)
beta (hitam)
gamma (abu-abu)

Penguapan:
Mulai terjadi pada 100C
Terjadi sangat cepat pada 450C
Menyublim pada 614 C

Massa jenis 1.96 (alfa), dan 5.73 (gamma)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 57


accomp by AS, RD,AB, In)
Sifat Fisika dan Kimia
Arsen inorganik Arsen Trioksida (As2O3)

Nama lain: white arsenic, arsen (III) oksida, arsenic sesquioxide


Berat molekul 197.84
Bentuk kristal transparan atau bubuk putih
Tidak berbau dan tidak berasa

Kelarutan 3.7g/100ml air pada suhu 20C


Massa jenis 3.74 dan titik didih 465 C dan titik leleh 315 C

Stabil pada pemakaian dan penyimpanan standar


Mengemisi uap logam beracun jika dipanaskan
Bersifat karat terhadap logam lain jika lembab7

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 58


accomp by AS, RD,AB, In)
Absorpsi
Tergantung pada:
Kelarutan
Valensi (+3 >> +5)
Ukuran

Gastrointestinal--Ingesti
Usus, kolon
Bentuk fisik--kelarutan
Matriks makanan
pH lambung
Motilitas usus
Transformasi mikrobial
Difusi pasif

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 59


accomp by AS, RD,AB, In)
Absorpsi
Sistem Respirasi
Terjadi dalam dua fase: Deposisi partikel ; absorpsi
Kelarutannya dalam air
Ukuran partikel

Kulit
Relatif lebih rendah
Cenderung tidak menimbulkan risiko toksisitas akut
Iritasi kulit meningkatkan absorpsi sistemik

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 60


accomp by AS, RD,AB, In)
Distribusi
Akumulasi di hati, ginjal, paru, limpa, aorta, dan kulit,
rambut dan kuku.

Dapat melintasi sawar plasenta dan terakumulasi di


fetus, namun tidak terekskresi secara signifikan di air
susu ibu

Terikat pada gugus SH protein jaringan

Terdeposit di jaringan tulang (menggantikan fosfor)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 61


accomp by AS, RD,AB, In)
Metabolisme Arsen

Arsenat (iAs(V))
GSH
Arsenat reduktase

Arsenit (iAs(III))
Methyltransferase(s)
S adenosylmethionine
MMA (AsV)
MMA reductase
GSH
MMA (As III)
Methyltransferase (s)
S-adenosylmethionine
DMA (Cacodylic Acid)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 62


accomp by AS, RD,AB, In)
Ekskresi
Arsen inorganik tereliminasi melalui ginjal

Isotop radioarsenik As74:


Fase 1 (2-3 jam)
Arsen dieliminasi dengan T 1-2 jam, lebih dari 90%
dieliminasi pada fase ini
Fase 2 (3-7 jam)
Penurunan ekskresi secara bertahap muncul, dengan
T 30 jam, dan setelah 10 jam arsen terkonsentrasi
dalam eritrosit dengan rasio 3:1 dibandingkan plasma
Fase 3 (10 hari lebih)
Ekskresi berlanjut secara perlahan dnegan T hingga
300 jam

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 63


accomp by AS, RD,AB, In)
Ekskresi
Ekskresi urin
Bentuk inorganik 1 jam
Bentuk termetilasi dominan 8 jam terutama DMA.
Filtrasi glomerular, sekresi tubular, dan reabsorpsi
aktif
Eliminasi melalui feses sangat minimal, berkisar dari
0.21-6.1%1.

Arsen Organik
Ekskresi tanpa mengalami perubahan bentuk di urin
Lebih cepat dibandingkan arsen inorganik
Fase pertama dalam 2-4 jam, fase kedua 20 jam, dan
sisanya setelah 166 jam

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 64


accomp by AS, RD,AB, In)
Efek terhadap Kesehatan
Efek Akut
Dosis fatal 70-180mg
Saluran cerna: diare berat, muntah,
hematemesis
Saluran napas: iritasi mukosa hidung,
laringitis
Lain-lain: konjungtivitis, hematologis

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 65


accomp by AS, RD,AB, In)
Efek terhadap Kesehatan
Efek Kronik
Kanker: bronkus, kulit,
hemangiosarkoma hati
Lesi kulit: hiperkeratosis
Neuropati perifer: disfungsi motorik dan
parestesia
Fenomena Raynaud

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 66


accomp by AS, RD,AB, In)
Monitoring Biologis
Urin:
Arsen inorganik i(As), MMA, DMA
Waspadai positif palsu: asupan seafood
meningkatkan DMA
Parameter pilihan: Arsen inorganik
Total arsen tidak merefleksikan PAK
3 hari mencapai kadar stabil
Waktu pemeriksaan di akhir shift hari kerja dalam
satu minggu

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 67


accomp by AS, RD,AB, In)
Monitoring Biologis
Darah
Bukan parameter tepat
Waktu eliminasinya terlalu cepat

Rambut dan kuku


Hanya arsen inorganik
Tidak spesifik untuk arsen endogen atau eksogen
tidak ideal untuk PAK

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 68


accomp by AS, RD,AB, In)
Pencegahan dan Tatalaksana

Pencegahan

APD:
masker, respirator, safety shoes
Pemisahan pakaian
Administratif: pelarangan makan, minum,
merokok di tempat kerja

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 69


accomp by AS, RD,AB, In)
Pencegahan dan Tatalaksana

Antidot:
2,3-dimercapto-1-propanol (BAL)
Sebelum 4 jam
2,3-dimercaptopropanesulfat (DMPS)
Meso-2,3-dimercaptosuccinic acid (DMSA)
N-asetilsistein

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 70


accomp by AS, RD,AB, In)
Pencegahan dan Tatalaksana

Terapi lain:
Lavage lambung
Karbon aktif
Keseimbangan air dan elektrolit
Hemodialisis dan transfusi tukar

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 71


accomp by AS, RD,AB, In)
6. CADMIUM

Physical and Chemical Properties (ATSDR, 1993)

Description Blue-white solid


Molecular formula Cd
Molecular weight 112.41 g/mol
Density 8.642 g/cm3 @ 20C
Boiling point 765C (CRC, 1994)
Melting point 320.9C
Vapor pressure 1 torr @ 394C

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 72


accomp by AS, RD,AB, In)
Pemakaian
Industri Proses Hazards
Plate making, plate preparation
Nickel Cadmium Battery Fume

Cadmium refining, casting, melting Fume


Zinc/Cadmium Refining*

Crushing, milling, blending Dust, Solution


Pigment Manufacture

Cadmium oxide charging, crushing, drying,


Fume, Dust, Sol
Stabilizers* blending

Soldering, welding, brazing Fume


Lead Smelting*
Plating* Mechanical plating Fume

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 73


accomp by AS, RD,AB, In)
Nilai Ambang Batas
TWA (ACGIH 2007) :
Cadmium = 0.01 mg/m3
Cadmium compounds = 0,002 mg/m3

BEI = 5 ug/g creatinin

Carcinogenicity = A2 (suspected human carsinogen)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 74


accomp by AS, RD,AB, In)
Efek kesehatan
Efek akut
*Inhalasi akut: iritasi bronchial & pulmonal

Efek kronik
* Paru : emfisema, kanker paru
* Renal : batu ginjal, proteinuria.
* Tulang : itai itai disease
* Kardiovaskular : hipertension
* Darah : anemia

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 75


accomp by AS, RD,AB, In)
Toksikokinetik
1. Absorpsi
Jalan masuk: inhalasi, kulit, ingesti

2. Distribusi
Sirkulasi darah plasma darah

3. Metabolisme
Fase awal bergabung dg plasma protein (albumin), erythrocyt (Hb), fase
lambat bergabung ke Low Molecular Protein plasma (metallothionein) di hepar -
> sirkulasi

4. Eliminasi
Ekskresi ginjal (urin), feces.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 76


accomp by AS, RD,AB, In)
a. Efek Cd di ginjal

Kompleks Cd Filtrasi di Readsorbsi di Kompl senyawa


metalotionin glomerulus tub.proksimal dirusak oleh
enz lisosom

Cd bebas akan
( Prolong exposure, dilepas di ginjal utk
free Cd >>) melokalisasi Induksi Pelepasan Cd
Cd bebas di
metalotionin metalotionin di bebas
(Short term
reabsorpsi di tubules
exposure to low
sistem renal
proximal
levels Cd)

Kerusakan
tubulus proximal Calciuria, low molecule
(competitor Ca proteinuria (B 2 Batu ginjal. Kerusakan
pump receptor) microglobulin, proteinuri ginjal
RBP,NAG)
aaaa
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 77
accomp by AS, RD,AB, In)
MOLECULAR MECHANISM UNDERLYING
TUBULAR RENAL TOXICITY

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 78


accomp by AS, RD,AB, In)
b. Efek Cd di Kardiovaskuler: Hipertensi

Kerusakan tub renal krn Cd

Kapasitas fungsi tub


menurun

Retensi garam dan


volume meningkat

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 79


accomp by AS, RD,AB, In)
c. Efek Cd di Respirasi:

Pajanan Cd menimb
Inflamasi kronik

Obstr.kronik Efek
aberasi paru kromosom

Kanker
Emfisema Paru

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 80


accomp by AS, RD,AB, In)
d. Efek Cd pada tulang
Di Hepar : konversi Di mitokondria sel tub
Vitamin D3 25 hidroksi Vit D ginjal : konversi 1,25
dihidroksi Vit D3

Kerusakan tubulus
ginjal oleh Cd

Penurunan
1,25 dihidroksi Vit D3

Osteomalasia Penurunan Penurunan absorpsi


kalsium tulang kalsium

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 81


accomp by AS, RD,AB, In)
DIAGNOSIS KLINIS
Kenali tanda-tanda INTOKSIKASI
sesuai masing-masing logam berat

Lakukan pemeriksaan:
- anamnesis : riw penyakit, riw penyakit dlm keluarga,
riw. Pekerjaan , pajanan yg ada
- Pemeriksaan fisik:
- Pemeriksaan penunjang : sesuai indikasi
logam berat : SSP, EMG, dll

- Pemeriksaan lingkungan kerja ;


nilai ambang batas zat di lingkungan
( lebih dari NAB ??)

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 82


accomp by AS, RD,AB, In)
7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI
Ada 7 langkah yang harus diingat
Langkah 1 : apa diagnosis klinisnya ?
Langkah 2 : bahaya potensial apa saja yg ada di tempat
kerja ?
Langkah 3 : hubungan bahaya potensial dg diagnosis
klinis/gangguan kesehatan ?? Secara Evidence based
Langkah 4 : jumlah pajanan ??
Langkah 5 : faktor individu ? riw. Keluarga ? kebiasaan ?
Langkah 6 : kemungkinan lain ?? mis diluar tempat kerja ?
Langkah 7 : D/ okupasi : PAK ?? Bukan PAK
diperberat ?? ada hubungan dg pekerjaan ??
Penyakit umum yg tidak ada hubungan ??
Perlu pemeriksaan lanjut ??

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 83


83
accomp by AS, RD,AB, In)
DETEKSI DINI
Kenali sifat zat kimia yg ada di tempat kerja (identifikasi
bahaya potensial)
Kenali cara absorbsinya (inhalasi , kulit, cerna)
Kenali gejala-gejala awal tergant. Zat kimianya
Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala perhatikan :
kelainan sesuai efek tiap logam

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 84


accomp by AS, RD,AB, In)
DETEKSI DINI .

Monitoring biologis
Dilakukan untuk hampir sebag. Besar logam
Dalam darah
Dalam urin

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 85


accomp by AS, RD,AB, In)
PENATALAKSANAAN
Jauhkan dari pajanan
Bilas kulit dengan air, segera !!
Bila ada gangguan dermatitis th/ dermatitis
Bila ada gejala gangg SSP th/ simptomatik
Bila keadaan memburuk rujuk RS

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 86


accomp by AS, RD,AB, In)
RETURN TO WORK
Utk tiap kasus perlu pertimbangan sesuai dg
pajanan
Utk pekerja yg sdh ada kelainan SSP perlu
dievaluasi antara kemampuan fisik/psikis dg beban
kerja/tugas yg harus dilakukan
Prinsipnya bila tak ada kelainan ok !

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 87


accomp by AS, RD,AB, In)
KESIMPULAN
Umumnya logam : padat, tidak dalam senyawa tunggal
Abs terbanyak : inhalasi, kulit, cerna
Klinis : kelainan SSP, ginjal, keganasan
Monitoring biologis : sebag. Besar sudah ada
Terapi : supportif dan simptomatik
Prinsip : kenalilah zat logam tsb utk
tindakan preventif dan
penatalaksanaannya

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 88


accomp by AS, RD,AB, In)
TERIMA KASIH
atas perhatiannya

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 89


accomp by AS, RD,AB, In)
LATIHAN KASUS.
1. Peserta di bagi menjadi 2-3 kelompok
2. Tiap kelompok membahas studi kasus yang
dberikan.
3. Waktu diskusi 30 menit
4. Setelah diskusi, ada presentasi kelompok
(ditentukan/yg terpilih)
5. Waktu presentasi total 30 menit
6. Waktu diskusi dan tanya jawab 30 menit

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 90


accomp by AS, RD,AB, In)
7 Langkah
Langkah 1 : apa diagnosis klinisnya ?
Langkah 2 : bahaya potensial apa saja yg ada di tempat
kerja ?
Langkah 3 : hubungan bahaya potensial dg diagnosis
klinis/gangguan kesehatan ?? Secara Evidence based
Langkah 4 : jumlah pajanan ??
Langkah 5 : faktor individu ? riw. Keluarga ? kebiasaan ?
Langkah 6 : kemungkinan lain ?? mis diluar tempat kerja ?
Langkah 7 : D/ okupasi : PAK ?? Bukan PAK
diperberat ?? ada hubungan dg pekerjaan ??
Penyakit umum yg tidak ada hubungan ??
Perlu pemeriksaan lanjut ??

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 91


accomp by AS, RD,AB, In)
Ilustrasi kasus
Tn A, 28 th, datang ke Puskesmas
Keluhan: sakit kepala, sering lupa dan sering
susah berkonsentrasi sejak 6 bulan yang lalu
Pekerja cetak sablon sudah 5 tahun
Dokter & staf klinik datang ke tempat kerja
Lingkungan kerja ?? (bahaya potensial)
Cara kerja ??

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 92


accomp by AS, RD,AB, In)
Profil perusahaan dan identifikasi masalah
Perusahaan milik H. T, Tn A sudah 6 tahun, usaha kecil, 2-3
pekerja, peralatan konvensional
Produk : surat undangan, faktur, kartu nama ( 3000 lembar per
minggu)
Lokasi : rumah tinggal, menggunakan 2 ruangan ( produksi:
3x4 m2 dan adminsitrasi 2x3 m2)
Prog K3 (-), pelatihan pra kerja (-), APD (-)
Pekerja kurang tahu nama kimia tahu kegunaan utk produksi

Alur produksi :
draft cetakan cetakan menata kertas
siapkan alat sablon bersihkan sisa sablon
atur alat cetak menyablon atur hasil
cetakan sablon
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 93
accomp by AS, RD,AB, In)
Hasil daftar tilik Inspeksi
Prog pencegahan/ penanganan kecelakaan dan PAK (-)
P3K sederhana, kotak P3K (-)
APD (-)
Lingk. Kerja agak kotor, tak rapih, alat kerja di atas meja
kerja.
Simpan kertas dekat bahan kimia mudah terbakar

Botol-botol bahan kimia ( tinta dan pelarut) di taruh


sembarangan, jarang dibersihkan
Pelarut : mengandung toluene
Tinta : mengandung Pb
Label botol kimia tak semua ada
Tutup botol kimia tak rapat, ada yang tidak ditutup

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 94


accomp by AS, RD,AB, In)
Hasil daftar tilik Inspeksi ..

Penerangan neon 40 watt disalah satu dinding


Ruang sempit, kurang leluasa bergerak
Lantai mudah dibersihkan
Pintu darurat (-), hanya satu pintu keluar masuk
Ada 1 kamar mandi, digunakan bersama
Informasi cara kerja sec. lisan
Pekerja sering makan di ruang produksi, sering lupa cuci tangan
sebelum makan
Tidak ada exhaust fan
Lubang ventilasi : jendela 1x1m2, gang penghubung

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 95


accomp by AS, RD,AB, In)
Denah tempat kerja :

3 m 2m

Ruang produksi km tidur ruang


adminstrasi

km mandi

jendela

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 96


accomp by AS, RD,AB, In)
Cara kerja

Prepared0leh
Disiapkan byTim
DS PERDOKI
; accomp(Based
by: on DS, 97
AS,RD,AB,In accomp by AS,- RD,AB,
LogamIn)berat 97
(June 09)
Bahan pelarut dan tinta

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 98


accomp by AS, RD,AB, In)
Cara kerja dan lingkungan kerja

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 99


accomp by AS, RD,AB, In)
Lingkungan kerja

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 100


accomp by AS, RD,AB, In)
Produk cetak sablon

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 101


accomp by AS, RD,AB, In)
Tabel : Bahaya Potensial dan risiko kecelakaan kerja

KEGIATAN BAHAYA POTENSIAL RISIKO KECELAKAAN


KERJA
FISIK BIOLOGIK KIMIA ERGONOMI PSIKOLOGI

Membuat draft cetakan Silau, ventilasi Posisi duduk tanpa Dikejar


kurang senderan, target

membuat cetakan sablon Penerangan kurang, jamur Pelarut organik Terciprat larutan
ventilasi kurang
Tinta (Pb)

menata kertas Debu , penerangan membungkuk Tergores kertas


kurang, ventilasi
kurang

menyiapkan alat sablon Debu tinta, jamur Tinta (Pb) membungkuk Terjepit, kejatuhan alat
penerangan kurang, sablon
ventilasi kurang

pembersihan sisa tinta Penerangan kurang, jamur Pelarut organik Posisi duduk tanpa Terciprat zat kimia
sablon ventilasi kurang sandaran, gerakan
repetitif

mengatur alat cetak Penerangan kurang, Posisi duduk tanpa Terjepit


sablon ventilasi kurang senderan, gerakan
tangan menekan alat

menyablon Penerangan kurang, Pelarut organik, Posisi duduk tanpa Dikejar


ventilasi kurang tinta hitam, tinta senderan, gerakan target waktu
warna (Pb) repetitif

pengaturan hasil cetakan Penerangan kurang, Gerakan repetitif Dikejar Tergores kertas
sablon ventilasi kurang target waktu

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 102


accomp by AS, RD,AB, In)
masalah
Iluminasi
Ventilasi
Ergonomi
Bahan-bahan kimia
Risiko kecelakaan kerja

Prioritas : bahan-bahan kimia


dasarnya : - ada gangg. Kesehatan pekerja
- kemampuan perusahaan

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 103


accomp by AS, RD,AB, In)
Pertanyaan
(sesuai dengan 7 langkah diagnosis okupasi)

Langkah 1 : apa diagnosis klinisnya ?


Langkah 2 : bahaya potensial apa saja yg ada di tempat kerja ?
Langkah 3 : hubungan bahaya potensial dg diagnosis
klinis/gangguan kesehatan ? Secara Evidence based
Langkah 4 : jumlah pajanan?
Langkah 5 : faktor individu? riw. Keluarga? kebiasaan ?
Langkah 6 : kemungkinan lain? mis diluar tempat kerja ?
Langkah 7 : D/ okupasi : PAK? Bukan PAK
diperberat? ada hubungan dg pekerjaan?
Penyakit umum yg tidak ada hubungan?
Perlu pemeriksaan lanjut?

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 104


accomp by AS, RD,AB, In)
Kasus 2
Seorang pengelas bekerja di perusahaan
sejak 10 tahun yang lalu. Saat ii dia
mengeluh sering sesak nafas
Ruang kerja: berupa ruang kerja
sebagian, bersama dengan pekerja lain
sebagai pekerja bubut
Bekerja dengan torch stainless steel
yang setiap hari digunakan oleh kegiatan
pekerjaannya.
Teman sekerjanya menganjurkan agar os
berhenti merokok agar tidak sesak

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 105


accomp by AS, RD,AB, In)
Kasus 3
Pekerja pengantong semen tipe tertentu
sering pada waktu tertentu mengalami gatal-
gatal di kulit tangan.
Rasa gatal timbul saat mengantong semen
tipe tertentu.
Secara lab diketahui kadar Cr6+ tinggi pada
kelompok semen tersebut.

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 106


accomp by AS, RD,AB, In)
SAMPAI JUMPA, DI KESEMPATAN LAIN

Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 107


accomp by AS, RD,AB, In)

Das könnte Ihnen auch gefallen