Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
yang disebabkannya
Oleh:
Tim PERDOKI
(Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia)
Sumber pajanan
Industri (konstruksi, otomotif, aerospace, dan lain-
lain)
Pencemaran air (mercuri, dll)
Pencemaran melalui udara (bensin yang
mengandung TEL)
Sedang 10 50 ug/100ml
dan paru-paru
Prognosis :
Bila pekerja dijauhkan dari pajanan segera setelah awitan gejala dan
tanda, maka dapat terjadi pemulihan parsial.
beberapa gangguan residual khususnya bicara dan gaya jalan dapat
menetap.
Cacat pada stadium perkembangan penuh akan menetap
Kerentanan :
Wanita hamil : risiko abortus setelah pajanan Mn.
Penderita infeksi kronik, penyakit hati dan ginjal (penurunan
eliminasi Mn), defisiensi gizi dan anemia defisiensi besi
(peningkatan absorpsi Mn) dan penyakit paru obstruktif kronik
menanggung risiko paling besar.
pecandu alkohol dan perokok: risiko lebih tinggi untuk penyakit
penyakit terkait Mn.
Orang-orang gangguan psikis atau neurologis dianjurkan tidak
bekerja dengan Mn.
Pemeriksaan berkala :
pemeriksaan = pemeriksaan sebelum penempatan,
setahun sekali atau lebih lebih lama, tergantung tingkat
pajanan yang dihadapi pekerja.
penekanan khusus: gangguan perilaku dan neurologis :
kelainan bicara, gangguan emosi, tremor, kelainan
keseimbangan, kesulitan berjalan dan berjongkok,
adiadokinesia dan gangguan menulis.
Gejala subyektif dan perilaku abnormal sering
merupakan satu-satunya petunjuk dini gangguan
kesehatan.
Bentuk allotropik:
alfa (kuning)
beta (hitam)
gamma (abu-abu)
Penguapan:
Mulai terjadi pada 100C
Terjadi sangat cepat pada 450C
Menyublim pada 614 C
Gastrointestinal--Ingesti
Usus, kolon
Bentuk fisik--kelarutan
Matriks makanan
pH lambung
Motilitas usus
Transformasi mikrobial
Difusi pasif
Kulit
Relatif lebih rendah
Cenderung tidak menimbulkan risiko toksisitas akut
Iritasi kulit meningkatkan absorpsi sistemik
Arsenat (iAs(V))
GSH
Arsenat reduktase
Arsenit (iAs(III))
Methyltransferase(s)
S adenosylmethionine
MMA (AsV)
MMA reductase
GSH
MMA (As III)
Methyltransferase (s)
S-adenosylmethionine
DMA (Cacodylic Acid)
Arsen Organik
Ekskresi tanpa mengalami perubahan bentuk di urin
Lebih cepat dibandingkan arsen inorganik
Fase pertama dalam 2-4 jam, fase kedua 20 jam, dan
sisanya setelah 166 jam
Pencegahan
APD:
masker, respirator, safety shoes
Pemisahan pakaian
Administratif: pelarangan makan, minum,
merokok di tempat kerja
Antidot:
2,3-dimercapto-1-propanol (BAL)
Sebelum 4 jam
2,3-dimercaptopropanesulfat (DMPS)
Meso-2,3-dimercaptosuccinic acid (DMSA)
N-asetilsistein
Terapi lain:
Lavage lambung
Karbon aktif
Keseimbangan air dan elektrolit
Hemodialisis dan transfusi tukar
Efek kronik
* Paru : emfisema, kanker paru
* Renal : batu ginjal, proteinuria.
* Tulang : itai itai disease
* Kardiovaskular : hipertension
* Darah : anemia
2. Distribusi
Sirkulasi darah plasma darah
3. Metabolisme
Fase awal bergabung dg plasma protein (albumin), erythrocyt (Hb), fase
lambat bergabung ke Low Molecular Protein plasma (metallothionein) di hepar -
> sirkulasi
4. Eliminasi
Ekskresi ginjal (urin), feces.
Cd bebas akan
( Prolong exposure, dilepas di ginjal utk
free Cd >>) melokalisasi Induksi Pelepasan Cd
Cd bebas di
metalotionin metalotionin di bebas
(Short term
reabsorpsi di tubules
exposure to low
sistem renal
proximal
levels Cd)
Kerusakan
tubulus proximal Calciuria, low molecule
(competitor Ca proteinuria (B 2 Batu ginjal. Kerusakan
pump receptor) microglobulin, proteinuri ginjal
RBP,NAG)
aaaa
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 77
accomp by AS, RD,AB, In)
MOLECULAR MECHANISM UNDERLYING
TUBULAR RENAL TOXICITY
Pajanan Cd menimb
Inflamasi kronik
Obstr.kronik Efek
aberasi paru kromosom
Kanker
Emfisema Paru
Kerusakan tubulus
ginjal oleh Cd
Penurunan
1,25 dihidroksi Vit D3
Lakukan pemeriksaan:
- anamnesis : riw penyakit, riw penyakit dlm keluarga,
riw. Pekerjaan , pajanan yg ada
- Pemeriksaan fisik:
- Pemeriksaan penunjang : sesuai indikasi
logam berat : SSP, EMG, dll
Monitoring biologis
Dilakukan untuk hampir sebag. Besar logam
Dalam darah
Dalam urin
Alur produksi :
draft cetakan cetakan menata kertas
siapkan alat sablon bersihkan sisa sablon
atur alat cetak menyablon atur hasil
cetakan sablon
Disiapkan 0leh Tim PERDOKI (Based on DS, 93
accomp by AS, RD,AB, In)
Hasil daftar tilik Inspeksi
Prog pencegahan/ penanganan kecelakaan dan PAK (-)
P3K sederhana, kotak P3K (-)
APD (-)
Lingk. Kerja agak kotor, tak rapih, alat kerja di atas meja
kerja.
Simpan kertas dekat bahan kimia mudah terbakar
3 m 2m
km mandi
jendela
Prepared0leh
Disiapkan byTim
DS PERDOKI
; accomp(Based
by: on DS, 97
AS,RD,AB,In accomp by AS,- RD,AB,
LogamIn)berat 97
(June 09)
Bahan pelarut dan tinta
membuat cetakan sablon Penerangan kurang, jamur Pelarut organik Terciprat larutan
ventilasi kurang
Tinta (Pb)
menyiapkan alat sablon Debu tinta, jamur Tinta (Pb) membungkuk Terjepit, kejatuhan alat
penerangan kurang, sablon
ventilasi kurang
pembersihan sisa tinta Penerangan kurang, jamur Pelarut organik Posisi duduk tanpa Terciprat zat kimia
sablon ventilasi kurang sandaran, gerakan
repetitif
pengaturan hasil cetakan Penerangan kurang, Gerakan repetitif Dikejar Tergores kertas
sablon ventilasi kurang target waktu