Sie sind auf Seite 1von 28

Ayu Ningtiyas Nugroho, S.

Ked
Shella Pratiwi, S.Ked
Andravina Pranathania Suryono, S.Ked

Puskesmas Kecamatan Tebet


Department of Public Health and Community Medicine
Faculty of Medicine Trisakti University
Jakarta, 2015
PUBERTAS
Daya Tarik Seksual Atau Sex Appeal
Organ Seks Yang Telah Matang
Adanya Kesempatan
(Tempat mojok, Hotel, tempat hiburan, dll)
KENAPA KENAPA KENAPA KENAPA

Kenapa
KENAPA KENAPA KENAPA KENAPA

REMAJA ??
KENAPA KENAPA KENAPA KENAPA

KENAPA KENAPA KENAPA KENAPA


Definisi : Individu berusia 12-24 Tahun
(WHO)
Pubertas
Jumlah : 31% Populasi Indonesia

Remaja memiliki peran penting sebagai indikator dampak


pendidikan seks dan kebudayaan terhadap keluarga dan
orangtua
1. Pertumbuhan fisik sangat cepat
2. Pertumbuhan kematangan seksual sangat
nampak
3. Emosi tidak stabil
4. Terikat erat dengan kelompok
5. Memiliki rasa ingin tahu dan mencoba yang kuat
Lingkungan :

1.Keluarga
2.Teman
3.Sekolah
4.Lingkungan Rumah

harus kondusif & nyaman


Remaja tumbuh
Meniru Budaya Barat

BUDAYA BARAT
Free Thinker

Permissive

Free Sex
Remaja tumbuh
Perubahan Fisik
1. Bentuk, tinggi dan berat badan
2. Matangnya organ-organ reproduksi dan tanda seksual
sekunder

Laki-laki: Perempuan
Ukuran Penis bertambah Ukuran payudara bertambah
Dada dan otot terbentuk Pinggul dan bentuk tubuh
Suara menjadi lebih berat terbentuk semakin dewasa
Tumbuh rambut di beberapa Tumbuh rambut di area
tempat (wajah dan kemaluan) kemaluan
Laki-laki Perempuan
Perubahan Psikososial
1. Muncul perasaan tertarik dan menyukai lawan jenis
2. Rasa percaya diri semakin kuat
3. Mulai sering memperhatikan penampilan
4. Kemampuan kognitif semakin baik
Lingkungan
sekolah buruk

Remaja tumbuh
Menyimpang
Lingkungan Buruk Lemahnya pengawasan Narkoba

Rasa Ingin tahu dan coba

Penyimpangan Seks bebas


prilaku Perkembangan seksual
No. Keterangan Hasil

Hasil Survey Melalui Angket


1. Beberapa remaja berpendapat mengenai Seks Bebas Di kalangan
80%
Remaja itu sudah biasa.
2. Remaja yang berpendapat tidak perlu adanya seks bebas hanya demi menunjukan
95%
seberapa besar rasa sayang pada pasangannya.
3. Hampir seluruh remaja tahu seberapa besar bahaya yang diakibatkan dari melakukan
98,5%
seks bebas.
4. Beberapa remaja mengatakan cukup banyak yang melakukan seks bebas sebelum
75%
menikah khususnya di kalangan remaja.
5. Pendapat remaja yang terlalu percaya kepada pasangannya untuk melakukan seks
65%
bebas sebelum menikah.
6. Sejumlah remaja mengaku pernah menonton video seks dari ponsel, DVD Situs media
95%
elektronik dan cetak.
7. Sedikit remaja yang menolak dan memberi pengertian kepada pasangannya yang
menginginkan atau mengajak untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah. 50%

8. Sebagian remaja juga ada yang berusaha menasihati semampunya kepada teman yang
65%
telah melakukan seks sebelum menikah.
9. Beberapa di antara remaja ada yang mengatakan wanita adalah pihak yang paling
90%
banyak dirugikan dengan melakukan seks bebas tersebut.

10. Sangat memprihatinkan hanya ada beberapa remaja yang menyesali jika di antara
80%
mereka adalah salah satu bagian dari pelaku seks bebas.
Gambaran remaja yang ada saat ini:
1. siswi gemar berseragam seksi
2. siswi yang merangkap gadis panggilan
3. ayam kampus
4. siswa yang merangkap gigolo
5. Striptease dan sex party
6. Pernikahan usia muda dengan latar belakang hamil / married
by accident (MBA)
1. Berpegangan tangan
2. Mencium pipi dan dahi
3. Mencium bibir dan leher
4. Berpelukan
5. Memanipulasi alat kelamin (petting)
6. Oral Sex
7. ML (Making Love)
Putus Sekolah
Tuntutan hidup untuk mandiri dan mapan
Memiliki anak, dan harus mempersiapkan biaya
persalinan serta perawatan bayi.
Beban moral terhadap kehidupan sosial

Aborsi
Ironis :
Remaja yang menikah di usia muda, kebanyakan dari mereka tidak siap
menanggung resiko yang telah diperbuat.
Teen mom ???
2,3 juta kasus aborsi tiap tahun di Indonesia
35% dilakukan remaja.
Lebih dari 200 wanita meninggal sia-sia setiap hari
akibat komplikasi aborsi baik dari unsafe abortion
atau yang ditangani ahli sekalipun.
Kematian karena terlalu banyak pendarahan
Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
Sobeknya mulut rahim (Uterin Perforation)
Kerusakan leher rahim
Kanker rahim (Cervical Cancer).
Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
Masih banyak lagi..
Seks bebas meningkatkan resiko
terjangkitnya penyakit menular seksual (PMS)

1. Sifilis

2. Gonorrhea

3. Hepatitis

4. HIV dan AIDS


Sifilis ODHA Aborsi
Gonorrhea Gonorrhea
pada Lelaki Pada Wanita
Hilangnya harga diri (keperawanan / keperjakaan)
Perasaan dihantui dosa
Perasaan takut hamil dan takut ketahuan
Lemahnya ikatan yang terjalin, pernikahan gagal
Beban moral
Depresi ? Perasaan bersalah ?
1. Hindari berpacaran yang tak terkontrol karena semuanya berasal dari sini.

2. komunikasi dan komitmen untuk tetap berada dalam batasan yang benar

3. Proteksi dan kontrol dari orang tua, keluarga, dan lingkungan

4. Hindari pergaulan yang buruk

5. Hindari bacaan porno, melihat film-film porno

6. Pendidikan seks yang seharusnya tidak hanya diberikan oleh keluarga atau
di sekolah tetapi remaja pun harus proaktif

7. Remaja harus bisa menjaga diri sendiri dengan akhlak yang baik dari
ajaran-ajaran agama.

8. Bentengi diri dengan IMAN.


Perzinaan telah diatur dalam hukum di Indonesia dan
memiliki sanksi yang berat.

Tetapi yang lebih sulit adalah hukuman sosial dari


masyarakat, beban malu dan dikucilkan.

Dalam agama, orang-orang yang melakukan zina atau seks


bebas terkena dosa.
Terima kasih
Any questions?
S@y

Das könnte Ihnen auch gefallen