Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2015
ETIOLOGI
Muntah pada umumnya di dahului oleh rasa mual (nausea), dengn ciri;
muka pucat, berkeringat, liur berlebihan, tachycardia dan pernapasan
tidak teratur.
Muntah diakibatkan oleh stimulasi dari pusat muntah di sumsum-
sambung (medulla oblongata) dan berlangsung menuruta beberapa
mekanisme;
a. akibat rangsangan langsung dari saluran cerna
b. secara tak langsung melalui CTZ (chemo receptor trigger zone),
suatu daerah dengan banyak reseptor, yang letaknyaberdekatan
dengan pusat muntah di sum-sum-sambung.
c. melalui kulit otak (cortek cerebri), misalnya adakala pada waktu
melihat, mencium, atau merasakan sesuau sudah cukup untuk
menimbulkan mual muntah.
OBAT-OBAT ANTIEMETIKA
Obat antimual adalah zat-zat yang berkhasiat menekan rasa mual dan muntah.
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibedakan mnjadi 3 kelompok besar ;
1. antikolinergik; skopolamin dan antihistaminika tertentu
(siklizin,meklizin,sinarizin,prometazin dan dimenhidrinat). Obat-obat ini
ampuh pada mabuk darat,dan mual kehamilan (antihistaminika).efeknya
berdasarkan sifat antikolinergisnya dan mungkin juga karena blokade reseptor-
H1 di CTZ.
2. Antagonis dopamin, terdapat sejumlah obat yang menyebabkan mual dan
muntah sebagai efek samping akibat rangsangan langsung CTZ atau
rangsangan mukosa lambung. Zat-zat ini berfungsi melawan mual berdasarkan
perintangan neotransmisi CTZ ke pusat muntah dengan jalan blokade reseptor
dopamin.
a. propulsiva (prokinetika), metoklopramida dan domperidon. Obat-obat ini
banyak digunakan pada segala jenis muntah.
b. derivat butirofenon, haloperidol dab droperidol, digunakan pada muntah-
muntah sebagai efek samping zat-zat opioid setelah pembedahan.
c. derivat fenotiazin, proklorperazin dan thietilperazin.
3. Antagonis serotonin; granisetron, ondansetron, dan tropisetron. Ini efektif
selama hari pertama dari terapi sitostatika dan radioterapi.
Kulit (cortex)
dan
Sistem limbis
pancaindera
benzodiazepin