Sie sind auf Seite 1von 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI


DI BANGSAL AROFAH RSU ASSALAM GEMOLONG

Disusun Oleh :
Lisa Ari Rusmilah (S16101)
Bagas Pandu (S16136)
Dwi Krisma Dayanti (S16142)
Tatik Widyastuti (S16184)
Yoanita Putri (S16188)
POKOK PEMBAHASAN

PENGERTIAN PATHWAY PENATALAKSANAAN

ETIOLOGI DAN KELOLAAN


MANIFESTASI
ASUHAN
KLINIS PATHWAY KEPERAWATAN
1. PENGERTIAN

Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang


muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau
menggambarkan adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi
dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6
bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional); awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat hingga akhir yang dapat
diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2015). Nyeri kronis serangan
yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3
bulan (NANDA, 2012).
2. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan Gejala
1. Gangguan tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan menghindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Depresi
Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal,
dIantaranya adalah:
1. Arti Nyeri
2. Persepsi Nyeri
3. Toleransi Nyeri
4. Reaksi terhadap Nyeri
3. ETIOLOGI DAN PATHWAY
Faktor Resiko
A. Nyeri Akut
1. Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
2. Menunjukkan kerusakan
3. Posisi untuk mengurangi nyeri
4. Muka dengan ekspresi nyeri
5. Gangguan tidur
6. Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu,
nadi)
7. Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas
panjang, mengeluh)
B. Nyeri Kronis
1. Perubahan berat badan
2. Melaporkan secara verbal dan non verbal
3. Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri sendiri
4. Kelelahan
5. Perubahan pola tidur
6. Takut cidera
7. Interaksi dengan orang lain menurun
Faktor Predisposisi
1. Trauma
2. Peradangan
3. Trauma psikologis
4. Faktor Presipitasi
5. Lingkungan
6. Suhu ekstrim
7. Kegiatan
8. Emosi
Pathway
Trauma Gangguan pada jaringan

Tubuh adanya Penurunan aliran darah


stimulus

Trauma
Pelepasan substansi
kimia (Histamine,
bradikinin, kalium) berat
Klien berfokus pada nyeri

Hypotalamus
Gangguan pola tidur

Saraf Asenden
Insomnia

Korteks Serebal Pola tidur


Respon Nyeri
berkurang

(Wahit Chayatin, N.Mubarak,2007)


4. GAMBARAN KASUS
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bawah sebelah
kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sakit perut karena kurang nafsu
makan,sakitnya seperti tertusuk-tusuk. Pasien sakit perut
dibagian perut bawah sebelah kanan, skala nyeri 5, nyeri
terasa sewaktu-waktu, sehingga pada tanggal 28
November 2017 pada pukul 10.00 WIB pasien dibawa ke
RSU ASSALAM GEMOLONG.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah melakukan
operasi apendisitis pada tanggal 28 November 2017.
Analisa Data
Tgl/jam Data fokus Problem Etiologi Ttd
Selasa DS: Nyeri Agen
21 P: pasien mengatakan nyeri setelah operasi akut cidera
novem Q: pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk (000132) fisik
ber R: pasien mengatakan nyeri pada perut kanan
2017 bawah
S: pasien mengatakan skala nyeri 8
T: pasien mengatakan nyeri terasa sewaktu-waktu
DO:
Pasien tampak kesakitan dan menangis menahan
nyeri, tidak nyaman.
TD: 120/90mmHg
N:80x/menit
Suhu:360C
RR:20x/menit

DS: keluarga mengatakan pasien susah tidur karena Gangguan pola imobili
nyeri pada perut kanan bawah tidur(000198) sasi
DO: pasien tampak lemas, mata cekung
Perencanaan Keperawatan
Tgll/Jam No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD
dx
28/11 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain Management
/2017 selama 3x24 jam nyeri terkontrol dengan a. Observasi
14.00 kriteria hasil : karakteristik nyeri melipui P,Q,R,S,T
Wib 1. Skala nyeri berkurang dari skala 8 b. Berikan posisi yang nyaman
menjadi skala 3 c. Ajarkan teknik relaksasi nafas
2. Pasien tampak nyaman dalam
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal d. kolaborasi pemberian analgetik
4. Pasien tidak merinngis kesakitan

28/11 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Sleep Enhancement


/2017 salama 2x24 jam gangguan pola tidur 1. pantau pola tidur klien
14.00 teratasi dengan kriteria hasil : 2. berikan posisi yang nyaman
Wib 1. pasien bisa tidur selama 8 jam 3. jelaskan pentingnya tidur yang
2. pasien tampak nyaman adekuat
3.tidak ada lingkar mata pada kelopak mata 4. kolaborasi dengan pemberian
obat tidur
TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen