Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1
Agenda
1. Introduction
2. Financial Accounting
3. Accounting Standar
4. Conceptual Framework
2
Untuk apa Belajar Akuntansi Keuangan
Berguna bagi:
• Penyusun laporan keuangan
• Auditor laporan keuangan
• Pembaca/pengguna laporan keuangan
• Lainnya: konsultan; pengajar
3
Silabus 1
1 Financial Accounting and Accounting Standards a AK Ch 1
Global Markets
KW Ch 1
Objective of Financial Reporting
Standard Setting Organizations LL Ch 1
Financial Reporting Challenges
International Accounting Convergence
Conceptual Framework for Financial Reporting SAK Kerangka Konseptual
Objective of Financial Statement
Pelaporan Keuangan
Underlying Assumptions
Qualitative Characteristics of FS LL Ch 2
Elements of Financial Statement a AK Ch 2
Recognition & Measurement of FS IASB Framework (2016)
Capital and Capital Maintenance Concept
KW Ch 2
2 Accounting Information Systems a KW Ch 3
Accounting Information System
Appendix 3A Appendix 3B
The Accounting Cycle
Adjusting Entries
Cash-Basis Accounting vs Accrual-Basis Accounting
Using Reversing Entries
Elements and Usefulness of Financial Statements:
Statement of Comprehensive Income
Statement of Financial Position Kerangka Konseptual
Statement of Changes in Owner’s Equity Pelaporan Keuangan (2016),
Statement of Cash Flow KW Ch. 3
Notes to Financial Statement
4
Silabus 2
5
Silabus 3
5 Statement of Cash Flow d KW ch 23
Preparation of the Statement of Cash flows: Direct & LL Ch 24
Indirect Method PSAK 2 (2014)
Special Problems in Statement Preparation Case study:
Interest and dividend Stm of cash flow, indirect vs
Gross or net amount direct
6
Silabus 3
5 Statement of Cash Flow d KW ch 23
Preparation of the Statement of Cash flows: Direct & LL Ch 24
Indirect Method PSAK 2 (2014)
Special Problems in Statement Preparation Case study:
Interest and dividend Stm of cash flow, indirect vs
Gross or net amount direct
7
Silabus 4
8 Acquisition and Disposition of Property, Plant, and b, c KW Ch 10
Equipment LL Ch 3, 7
Acquisition of Property, Plant, and Equipment PSAK 16 (rev 2015), PSAK
Valuation of PPE 26 (rev 2008), ISAK 9
Costs Subsequent to Acquisition ISAK 25, AK Ch 10
Dispositions of PPE
Dismantling Cost
Borrowing Cost
9 Special Issues on Property, Plant, and Equipment b, c KW Ch 11
Depreciation method Appendix 11A
Depletion LL Ch 3
Revaluation PSAK 13 (rev 2015), PSAK
Presentation & Disclosure 26,
PSAK 16 (rev 2015)
10 Investment Property and Non-Current Asset Held for Sale b, c LL Ch 5 & 22
Group Investment Property (PSAK 13) AK Ch 11
discus o Recognition PSAK 13 (rev 2015)
sion o Measurement (Cost Model vs Fair Value Model) ISAK 31 (2015)
o Transfer PSAK 58
o Derecognition
o Presentation & Disclosure Case study:
Non-current Asset Held for Sale (PSAK 58) Telecommunication Tower
o Recognition
o Measurement (incl. Impairment)
o Derecognition
o Presentation & Disclosure
8
Silabus 5
11 Intangible Assets b, c KW 12
Intangible Asset Issues LL Ch 6
Types of Intangible Assets PSAK 19 (rev 2015)
Goodwill ISAK 14
Research and Development Costs
Presentation & Disclosure
12 Impairment of Non-Financial Assets b LL Ch 8
(Fixed Asset, Investment Property, Intangible asset) KW Ch 11
Identifying Impairment PSAK 48 (rev 2014)
Measuring Recoverable Amount
Recognizing Impairment Loss
Cash Generating Units
Reversing an Impairment Loss
Presentation & Disclosure
13 Provisions, and Contingencies b KW 13
Group Provisions LL ch 14
discus Contingent Liabilities PSAK 57 (rev 2014)
sion Contingent Assets Simple case study from
Presentation & Disclosure PSAK 57 and from other
resources
9
10
Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis Global
Unilever
Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional, yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan
konsumen sehari-hari seperti sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari
susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, serta produk-produk kosmetik. Perusahaan tersebut
sangat lekat dengan kehidupan masyarakat dunia karena produk tersebut hampir ada dan digunakan di
seluruh Negara.
Uniliever Pusat berdiri sejak 1930. Kantor Pusat berada di London dan Rotterdam, karena perusahaan ini
memiliki dua induk yaitu Unilever NV dan Unilever PLC. Cabang-cabang Unilever banyak tersebar di
seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT Unilever berkantor di
Jakarta, didirikan pada 5 Desember 1933.
Bentuk usaha yang ada di masing-masing Negara sebagian besar adalah anak perusahaan dan ada
beberapa yang berbentuk cabang. Untuk keperluan penerbitan laporan keuangan yang harus diserahkan
di pasar modal Inggris, perusahaan harus menyusun laporan konsolidasi dari anak-anak perusahaan dan
cabang yang berada di berbagai Negara. Sebelum penggunaan IFRS masing-masing Negara memiliki
standar akuntansi sendiri yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
Pada saat laporan keuangan diserahkan ke induk atau kantor pusat, terdapat kesulitan dalam menyusun
laporan keuangan, karena standar yang digunakan berbeda-beda. Kantor pusat harus membuat
penyesuaian dan rekonsiliasi data-data keuangan untuk disesuaikan dengan standar akuntansi yang
digunakan oleh kantor pusat. Mengingat laporan keuangan di masing-masing Negara tersebut sebagian
besar juga terdaftar di pasar modal maka penyesuaian dan rekonsiliasi tersebut harus dilakukan secara
transparan dan penjelasannya dicantumkan dalam laporan keuangan. Kantor pusat harus menyediakan
staf yang memahami standar akuntansi di berbagai Negara agar proses penggabungan dan konsolidasi
usaha dapat dilakukan.
Apakah manfaat bagi PT. Unilever dengan menggunakan IFRS sebagai standar
dalam menyusun laporan keuangan?
Apakah manfaat bagi investor PT. Unilever dengan penggunaan IFRS
10
11
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis
Memprediksi kinerja di
masa mendatang
11
12
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis (Cont’d)
Akuntansi menghasilkan:
• Akuntansi Serangkaian kegiatan
• Laporan Posisi Keuangan
• Akuntansi mencatat untuk merangkum transaksi
(Neraca)
transaksi yaitu peristiwa menjadi laporan.
• Laporan Laba Rugi dan
yang mempengaruhi posisi • Kegiatan itu terdiri dari proses
Penghasilan Komprehensif
keuangan. identifikasi apakah kejadian
Lain
• Transaksi disertai dengan merupakan transaksi, pencatatan
BUKTI • Laporan Perubahan
transaksi, penggolongan transaksi
• Bukti sebagai dasar Ekuitas
dan pengikhtisaran transaksi
mencatat transaksi • Laporan Arus Kas
menjadi laporan keuangan (siklus
• Catatan atas Laporan
akuntansi)
Keuangan.
• Internal
manajemen dan
karyawan
• eksternal
adalah pelanggan,
kreditor, supplier,
Akuntansi sebagai sistem terdiri dari input yaitu
public interest
transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum group, dan badan
transaksi dan output berupa laporan keuangan. pemerintah
12
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
13 13
Akuntansi Keuangan
14 14
Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya
Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable
15
Perkembangan IFRS dan IASB
Tujuan IASB:
• Untuk mengembangan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan
keuangan dan laporan keaungan lain yang berkualitas, transparan dan dapat dibandingkan untuk
membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia
mengambil keputusan ekonomi.
• Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
• Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai Negara untuk melakukan
konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
16 16
Perkembangan IFRS dan IASB (Cont’d)
Standar Akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan
akuntabel.
17 17
Perkembangan DSAK dan PSAK
•Dewan Standar
Akuntansi
Dewan Standar dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due process.
Proses tersebut meliputi tahapan berikut:
Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar.
Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK).
Membentuk tim kecil dalam DSAK.
Melakukan Riset Terbatas.
Melakukan penulisan awal draft.
Pembahasan dalam DSAK.
Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED), dan pengedarannya.
Public Hearing.
Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing.
Final Checking.
Persetujuan/pengesahan ED PSAK menjadi PSAK.
Sosialisasi standar.
18 18
Perkembangan DSAK dan PSAK (Cont’d)
Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan konvergensi
dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun 2012. Mulai tahun 2007
19 19
Perkembangan DSAK dan PSAK (Cont’d)
20 20
21 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan
21
22
Kerangka
Konseptual
menurut IFRS
22
23 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Pengguna:
Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa
mendatang.
Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja
Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman
Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo
Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan
23
24 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Tujuan:
Menurut Kerangka dasar IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan posisi keuangan (neraca) posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu
Perubahan Posisi Keuangan posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu
24
25 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Asumsi
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (bukan
pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya
disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
26
27 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Karakteristik Kualitatif
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan
informasi harus melebihi biaya penyusunannya
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai suatu
keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan
27
28 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
28
29 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
29
30 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
30
31 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.
31
32 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
32
33 Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)
33
34
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
34
35
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)
35
36
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)
• Asumsi dasar terdiri dari entity, going concern, monetary unit dan periodicity.
– Entity menjelaskan bahwa informasi keuangan yang disajikan terkait dengan entitas yang
dilaporkan terpisah dari pemilik dan entitas lain.
– Entitas diasumsikan akan terus beroperasi dalam waktu yang tidak ditentukan
– Nilai-nilai dalam laporan keuangan dinyatakan dalam unit satuan mata uang
– Pelaporan keuangan disajikan dalam periode untuk dapat dilihat kinerja pada periode
tersebut dan kondisi keuangan pada setiap akhir periode.
36
37
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (Cont’d)
37
38
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (Cont’d)
38
39
Konvergensi US-GAAP – IFRS
39
Tantangan Akuntansi di Masa Mendatang
40
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
dwimartani.com
41