Sie sind auf Seite 1von 12

Hipoglikemia

HIPOGLIKEMIA
Etiologi
Menurut Sabatine (2004), hipoglikemia dapat
terjadi pada penderita Diabetes dan Non
Daibetes dengan etiologi sebagai berikut:

DIABETES:
NON DIABETES:
• Overdose insulin
• Peningkatan produksi
• Asupan makanan
insulin
<< output yang
• Paska aktivitas
ber>>an (muntah,
• Konsumsi makanan yang
diare).
sedikit kalori
• Aktivitas
• Konsumsi alkohol
berlebihan
• Penggunaan obat-obatan
• Gagal ginjal
dalam jumlah besar (Ex:
• Hipotiroid
Salisilat, Sulfonamide)
Menurut Soemadji (2006) dan Rush & Louies (2004),
klasifikasi dan manifestasi klinis dari hipoglikemia
sebagai berikut:
Karakteristik
Diagnostik
Hipoglikemia

Menurut Soemadji (2006) dan Cryer (2005),


karakteristik diagnostik hipoglikemia ditentukan
berdasarkan pada TRIAS WIPPLE, yaitu:

• Terdapat tanda-tanda hipoglikemia


• Kadar glukosa darah kurang dari 50mg%
• Gejala akan hilang seiring dengan peningkatan
kadar glukosa darah
Pedoman Penatalaksanaan
Hipoglikemia

Manajemen Hipoglikemia menurut Soemadji (2006); Rush & Louise


(2004); Smeltzer & Bare (2003)

 Hipoglikemi ringan - sedang :


 Diberikan 150-200ml teh manis atau jus buah atau 6-10 butir
permen atau 2-3 sendok teh sirup atau madu
 Bila gejala tidak berkurang dalam 15 menit – ulangi
pemberiannya
 Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makan tinggi kalori-
coklat, kue, donat, ice cream, cake
 Hipoglikemi berat :
 Tergantung pada tingkat kesadaran pasien
 Bila klien dalam keadaan tidak sadar – jangan memberikan
makanan atau minuman – ASPIRASI
Terapi Hipoglikemia

• GLUKOSA ORAL
10- 20 gram glukosa oral, idealnya dalam bentuk tablet,
jelly atau 150-200 ml minuman yang mengandung
glukosa seperti jus buah segar dan nondiet cola.
• GLUKOSA INTRAMUSKULAR
Glukagon 1 mg (IM) dapat diberikan dan hasilnya akan
tampak dalam 10-15 menit.
• GLUKOSA INTRAVENA
Pemberian glukosa dengan konsentrasi 40 % IV sebanyak
10-25 cc setiap 10-20 menit sampai pasien sadar disertai
infuse dekstrosa 10 % 6 kolf/jam.

Das könnte Ihnen auch gefallen