Zero-Parameter Models

Kelompok 2 :
Joko Suryadi 2316201008
Zahrotul Azizah 2316201009
Atiqa Rahmawati 2316201010
Residence time distribution (RTD)
Residence time distribution (RTD) merupakan seberapa lama
elemen dari fluida berada dalam reaktor, tetapi RTD tidak
menjelaskan tentang perubahan yang terjadi anatar elemen
fluida (i.e, the mixing)

Pengadukan dari spesies yang berekasi merupakan salah

satu faktor utama yang mengontrol behavior dari rektor
kimia (chemical reactor)

RTD dapat digunakan untuk memprediksi konversi suatu

reaksi apabila pola alir dalam reaktor tidak ideal dengan
menggunakan RTD data dan model non-ideal.
 Macromixing and Micromixing
The more complex models of nonideal reactors necessary to describe reactions other than first-
order must contain information about micromining in addition to that of macromixing

Macromixing Micromixing

Tidak menetapkan Menjelaskan bagaimana molekul dari

bagaimana molekul dari
perbedaan waktu masuk
reaktor saling bertemu
dalam reaktor.
perbedaan waktu masuk reaktor saling
bertemu dalam reaktor.
Semua molekul “same ages” tetap
bersama selama didalam reaktor dan
tidak bercampur sampai keluar dari
reaktor (complete segregation)

Semua molekul dari “ages”

grup yang berbeda akan
bercampur secara sempurna
pada level molecular sejak
masuk dalam reaktor
(complete micromixing)
 Macrofluid and Microfluid
Globule  Partikel fluida yang mengandung jutaan molekul dari “same
ages”

Macrofluid Microfluid
• Fluida, dimana globula dengan • Fluida dimana molekulnya bebas
perbedaan waktu masuk reaktor bergerak kemana saja di dalam
tidak bercampur dengan globula reaktor.
yang lain.Complete segregation Maximum mixedness
Segregation Model
• Dalam model aliran segregasi,
aliran yang melewati reaktor
digambarkan dengan aliran terus
menerus (continuos) dengan
globula yang tidak tercampur.

• Globula ini tidak saling menukar

material dengan globula yang lain
selama periode tinggal dalam
reaktor.
 Segregation Model

• Kita juga dapat melihat model segregasi untuk

continous flow sistem yaitu PFR (plug flow reactor)PFR.
• Globula dikeluarkan dari reaktor pada beberapa lokasi
sepanjang reaktor pada waktu tertentu untuk
menghasilkan RTD.
 Segregation Model
• Karena tidak ada molekul yang berpindah tempat antara
globula, masing-masing globula bertindak seperti pada batch
reaktor.
• Untuk menentukan mean konversi pada aliran keluar, kita
harus membuat rata – rata konversi dari beberapa globula
pada aliran keluar :
 Segregation Model
• RTD
• The reaction (rate expression) Conversion
• Segregated flow situation

For example : first-order reaction

For a batch reactor 

For constant volume and with NA = NA0 (1-X)

Segregation Model
Untuk menyelesaikan X(t)

∞
𝑋ത = න 𝑋 𝑡 𝐸 𝑡 𝑑𝑡
0

Mean conversion for

first-order reaction
Segregation Model
Untuk PFR, fungsi dari RTD yaitu :

(13-35)

Subtitusi RTD funcion ke PFR

 Segregation Model
Continuous Stirred Tank Reactor
For CSTR, RTD function was given
Example 13-6
Calculate the mean conversion in the reactor we have characterized by RTD measurements in
Examples 13-1 and 13-2 for a first-order, liquid-phase, irreversible reaction in a completely
segregated fluid:
A  products
The specific reaction rate (k) is 0.1 min-l at 320 K.

Solution : X   X( t )E( t )dt
Untuk menghitung mean conversion, digunakan persamaan : 0

Data RTD untuk reaktor ini menggunakan data dari table 13-2.1
t (min) E(t) min-1 X(t) X(t)E(t)
0,000 0,000 0,000 0,00000 Untuk mengevaluasi nilai integral, maka
dibuat plot X(t)E(t) Vs t, kemudian
x  1  e  kt 1,000 0,020 0,095 0,00190
menentukan luasan dari kurva
2,000 0,100 0,181 0,01813
0.07000
3,000 0,160 0,259 0,04147
0.06000
4,000 0,200 0,330 0,06594
0.05000
5,000 0,160 0,393 0,06296

X(t)E(t)
0.04000
6,000 0,120 0,451 0,05414
0.03000
7,000 0,080 0,503 0,04027
0.02000
8,000 0,060 0,551 0,03304
0.01000
9,000 0,044 0,593 0,02611
0.00000
10,000 0,030 0,632 0,01896
0.000 5.000 10.000
12,000 0,012 0,699 0,00839 t
14,000 0,000 0,753 0,00000
Example 13-6
Menghitung luasan kurva dengan munggunakan persamaan

X   X( t )E( t )dt
0

 10 14

 X(t)E(t)dt   X(t)E(t)   X(t)E(t)

0 0 10


1
0  4(0,0019)  2(0,01813)  4(0,04147)  2(0,06594)  4(0,04027
3
 2(0,03304)  4(0,02611)  0,01896)  0,01896  4(0,00839)  0
2
3
 0,350767  0,035
 0,3857

Dari perhitungan didapat X (mean coversion) = 0,3857 = 38,57%

 Maximum Mixedness Model
• Minimum segregation mixedness model = globula – globula tidak
berinteraksi antara satu dengan yang lain dan setiap globula
berlaku seperti pada reaktor batch
• Pada model maximum mixedness, Globule – globule tidak
seragam, dapat bercampur dan berinteraksi antara satu dengan
yang lain
• Kondisi maksimum mixedness tercapai ketika peristiwa mixing
secara lengkap ketika fluida masuk kedalam suatu reaktor
 Maximum Mixedness Model

Plug Flow Reaktor dengan feed pada sisi samping

Mixing terjadi pada titik paling awal ketika fluid masuk kedalam reaktor
 Maximum Mixedness Model
• λ  waktu yang diperlukan fluida untuk berpindah dari titik
tertentu menuju akhir dari reaktor. Disebut juga dengan life
expetancy dalam reaktor pada titik tersebut.
• Laju volumetrik fluida bervariasi pada berbagai posisi dalam
reaktor .
 Maximum Mixedness Model

• Flowrate pada bagian ΔV

= v0 [fraksi fluida antara λ + Δλ dan λ]
= v0 E(λ) dλ

• Flowrate Balance
vλ = vλ+dλ + v0E(t) dλ
dv
lim   v0 E ( )
 0 d
 Maximum Mixedness Model
• Volumetric flowrate pada sembarang nilai λ

v0 pada entrance reaktor

X = 0 ; vλ= 0 ; λ = ∞

vλ pada sembarang nilai λ

vλ = vλ ; λ = λ


v  v0  E ( )d  v0 [1  F ( )]

 Maximum Mixedness Model

• Volume fluida dengan life expectancy antara λ

dan λ + Δλ
ΔV = vo[1-F(λ)]Δλ

• Rate of generation spesies A adalah :

rAΔV = rAvo[1-F(λ)]Δλ
 Maximum Mixedness Model
Mole Balance A antara λ dan λ+dλ
 in   generation 
input   d    through side   output     by reaction   0
   

v0 [1  F ( )]C A   d  v0 E ( )dC A0  v0 [1  F ( )]C A   rAv0 [1  F ( )]d  0

Dibagi dengan v0Δλ dan limit Δλ→0

Atau :
Maximum Mixedness Model

Final Mol Balance

Dibagi dengan [1-F(λ)] :

Dengan B.C. adalah

λ →∞
CA →CA0
Example 13-7

The liquid-phase, second-order dimerization

2A  B rA = - kCA2

for which k = 0.01 dm3/mol.min is carried out at a reaction temperature

of 320K. The feed is pure A with 𝐶𝐴𝑂 = 8 mol/dm3. The reactor is nonideal
and perhaps could be modeled as two CSTRs with interchange. The
reactor volume is I000 dm3, and the feed rate for our dimerization is
going to be 25 dm3/min. We have run a tracer test on this reactor and the
results are given in columns 1 and 2 of Table E13-7.1. We wish to know
the bounds on the conversion for different possible degrees of
micromixing for the RTD of this reactor. What are these bounds?
Solution
The bounds on the conversion are found by calculating conversions
under conditions of complete segregation and maximum
mixedness.
 𝐶(𝑡)
𝐶(𝑡)
𝐸 𝑡 = ∞
‫׬‬0 𝐶 𝑡 𝑑𝑡
𝐸(𝑡)
∞
න 𝐸 𝑡 𝑑𝑡 = 1 − 𝐹(𝑡)
𝑡

1 − 𝐹(𝑡)
Trapezoidal Rule

∞ 20 50 70 100 200
න 𝐶(𝑡)dt = න 𝐶(𝑡)dt + න 𝐶(𝑡)dt + න 𝐶(𝑡)dt + න 𝐶(𝑡)dt + න 𝐶(𝑡)dt
0 0 20 50 70 100

20
5
න 𝐶(𝑡)dt = 1x112 + 2x95.8 + 2𝑥82.2 + 2𝑥70.6 + 1x60.9 = 1675.25
0 2
50
10
න 𝐶(𝑡)dt = 1x60.9 + 2x45.6 + 2𝑥34.5 + 1x26.3 = 1237
20 2
70
20
න 𝐶(𝑡)dt = 1x26.3 + 1x15.7 = 420
50 2
100
30
න 𝐶(𝑡)dt = 1x15.7 + 1x7.67 = 350.55
70 2
200
50
න 𝐶(𝑡)dt = 17.67 + 2𝑥2.55 + 1x0.9 = 341.75
100 2
∞
න 𝐶(𝑡)dt = 𝟒𝟎𝟐𝟒. 𝟓𝟓
0
Trapezoidal Rule

Saat t= 0 menit
200 20 50 70 100 200
න 𝐸(𝑡)dt = න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt
0 0 20 50 70 100

Saat t= 5 menit
200 20 50 70 100 200
න 𝐸(𝑡)dt = න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt
5 5 20 50 70 100

Saat t= 10 menit
200 20 50 70 100 200
න 𝐸(𝑡)dt = න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt + න 𝐸(𝑡)dt
10 10 20 50 70 100

Dan seterusnya…….
 Table E13-7.1 RAW AND PROCESSED DATA

t(min) C(mg/dm3) E(t) (min-1) 1-F(t) E(t)/[1-F(t)] (min-1)

0 112 0.02783 1.0000 0.02783
5 95.8 0.02380 0.8709 0.02733
10 82.2 0.02042 0.7603 0.02686
15 70.6 0.01754 0.6654 0.02636
20 60.9 0.01513 0.5837 0.02592
30 45.6 0.01133 0.4514 0.02510
40 34.5 0.00857 0.3519 0.02436
50 26.3 0.00653 0.2764 0.02364
70 15.7 0.00390 0.1720 0.02268
100 7.67 0.00191 0.0849 0.02244
150 2.55 0.000634 0.0214 0.02957
200 0.9 0.000224 0.0030 0.0745
(1) Complete segregation

CSTR equation for second order reaction

Conversion for complete segregation

∞
𝑋ത = න 𝑋 𝑡 𝐸 𝑡 𝑑𝑡
0
 Table E13-7.2 SEGREGATION MODEL

Trapezoidal Rule
t(min) X(t) X(t)E(t) (min-1) X(t)E(t)Δt
0 0.000 0.00000 0 5
𝑋 𝑡 𝐸 𝑡 ∆𝑡 = 𝑥 0 + 0.0068
5 0.286 0.00680 0.0170 2
10 0.444 0.00908 0.0397 𝑋 𝑡 𝐸 𝑡 ∆𝑡 = 0.017
15 0.545 0.00957 0.0466
0.01000
20 0.615 0.00931 0.0472
30 0.706 0.00800 0.0866 0.00800

40 0.762 0.00653 0.0726 Area=𝑋ത = 0.61

X.E (min-1)
0.00600
50 0.800 0.00523 0.0588
0.00400 Series1
70 0.848 0.00331 0.0854
100 0.889 0.00169 0.0751 0.00200

150 0.923 0.00058 0.0570 0.00000

200 0.941 0.00021 0.0199 0 50 100 150 200 250
t(min)
total 0.61
(2) Maximum mixedness
Table E13-7.3 MAXIMUM MIXEDNESS MODEL

λ (min) X
200 0
175 2
150 1.397
125 0.680
100 0.443 λ=200, X0=0, Δλ=-25
70 0.890 𝑋1(λ=175) = 0 + −25 0.0745𝑥0 − 0.01𝑥8(1 − 0)2
50 0.506
𝑋1(λ=175) = 2
40 0.582
30 0.580
20 0.576
10 0.570
5 0.568
0 0.565
 𝑉 1000
𝜏= = = 40
𝑣0 25

PFR

𝑥𝐴 = 0.76

MFR

𝑥𝐴 = 0.58
 Summary
• PFR  76%
• Segregation  61%
• MFR  58%
• Max. mix  56%
Terimakasih