Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
4
HUBUNGAN
SUHU DAN SALINITAS
Parameter-parameter yang selalu diukur
dalam penelitian Oseanografi ialah :
• suhu
• salinitas
• kandungan O2
• kandungan zat hara(nutrient):
fosfat,nitrat
Dari data Distribusi Salinitas
pengamatan dan Suhu terhadap
lapangan kedalaman
S 0/00
S 0/00
•Dapat digunakan untuk mengidentifikasi massa
air dan menentukan proses pencampuran.
-0.5C - 0C ; 34.6 – 34.7 o/oo
Suhu Rendah
AABW Terbentuk di Weddell Sea,
akibat pendinginan dan
pembentukan es
karakteristik
Stabil
Contoh:
Mengidentifikasi
pergerakan massa air laut
Tengah (hangat dan asin)
yang masuk ke perairan
Atlantik Utara bagian
timur(dingin dan lebih
ringan)
[Sumber : http://www.eng.warwick.ac.uk/staff/gpk/Teaching-
undergrad/es427/rice.glacier.edu-oceans/]
Massa air laut Tengah lebih
berat daripada massa air
lautan Atlantik Utara bagian
timur sehingga turun
memasuki laut Atlantik
melalui selat Giblartar
sampai ke kedalaman 1500
m dimana densitasnya sama
dengan densitas air lautan
Atlantik Utara bagian timur.
Kurva TS menjadi
Bidang antara
garis lurus
menjadi ‘smooth’
Percampuran Tiga Massa Air
CORE WATER
1. Bidang antara yang tajam di antara massa air menjadi
daerah transisi, batas-batas yang tajam menjadi
smooth.
2. Air dengan karakteristik antara 400 – 800 m dan antara
800 – 1200 m tampak di dalam diagram T – S.
3. Lapisan air pertengahan dengan salinitasnya yang
rendah tampak jelas kelihatan
4. Titik yang tajam di diagram TS adalah ‘CORE WATER’
Tahap 3, setelah percampuran
massa air I b
TR R
b massa air II a
II
T2 Prosentase Massa Air I
S2 SR S1 S(0/00)
Contoh: Massa air I mempunyai suhu T =
5°C, salinitas 35.5 0/00 bercampur dengan
massa air II dengan T = 2 0C dan S = 34,5
0/00. Massa air yang terbentuk oleh
pencampuran mempunyai T = 3 0C dan S =
34,85 0/00. Berapa porsi dari massa air I
dan massa air II yang membentuk massa air
baru (R) tersebut di atas?
Dari gambar
terlihat massa air
II memiliki
kontribusi lebih
besar dalam
pembentukan
massa air R dari
massa air I
1
Porsi massa air I = 100% 33.3%
1 2
Porsi massa air II = atau 100% - 33,3% = 66,7%
Kasus Percampuran Tiga Massa Air
b d f
I : II : III : :
ab cd e f
Contoh:
Kita ingin mengetahui kontribusi massa air
North Atlantic Deep Water (NADW), massa
air Antartic Intermediate Water (AAIW) dan
massa air di kedalaman 400 dalam
membentuk massa air di kedalaman 800 m.
b
[sumber : http://www.ocean.washington.edu/people/faculty/susanh/423/Materials4.html]
Dari gambar, menggunakan mistar diperoleh :
b 17
100% 100% 55%
ab 14 17
Jadi prosentase AAIW dalam membentuk massa air di
kedalaman 800 m adalah 55%.
Daerah
Konvergensi daerah pertemuan dua atau lebih arus.
Percampuran di Daerah Konvergensi
• σt berubah secara
teratur
• Pencampuran terjadi di
Lateral sepanjang permukaan σt
• membutuhkan energi
yang kecil
Type Percampuran
Dua massa air dengan densitas yang sama tetapi suhu dan
salinitasnya berbeda yang becampur di daerah konvegensi
membentuk massa air baru dengan densitas yang lebih berat dan
kemudian tenggelam (sink) Massa air A dan B
mempunyai densitas yang
sama (terletak pada
kurva σt yang sama)
tetapi temperatur dan
salinitasnya berbeda.
Setelah bercampur
terbentuk massa air C
yang densitasnya lebih
berat dan turun (sinking)
ke lapisan dalam
North Atlantic
Intermediate water dan
Antartic Intermediate
water terbentuk oleh
caballing
Massa Air Laut-laut Utara
dan Laut-laut Selatan
LAUT ANTARTIKA
Distribusi suhu di daerah kutub selatan ke arah ekuator, dapat
diamati bahwa di daerah sekitar lintang 500 atau 600
S(antarctic convergence) dan 350 - 400 S(sub-tropical
convergence) terjadi kenaikan suhu permukaan yang nyata
[Sumber : http://www.eng.warwick.ac.uk/staff/gpk/Teaching-
undergrad/es427/rice.glacier.edu-oceans/]
Atlantik Selatan
Pasifik Selatan
Hindia
daerah “Konvergensi”
LAUT – LAUT UTARA
Atlantik Utara
Pasifik Utara
Terbentuk di subtropical
NPCW convergence 30 -40 N;150 -
160W
[Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Antartic_Bottom_Water]
Deep dan bottom water terbentuk melalui sinking dan penyebaran dari air dengan densitas
tinggi yang berasal dari lapisan permukaan perairan Sub–Arctic dan perairan Antartika dari
lautan Pasifik dan Atlantik. Massa air ini dimodifikasi oleh massa air dengan salinitas tinggi
yang mengalir dari Laut Tengah ke Lautan Atlantik Utara dan dari laut Merah memasuki
Lautan Hindia
DEEP SEA CIRCULATION
[Yvon-Lewis,2005]
pola umum dari sirkulasi arus lapisan dalam dari lautan Atlantik yang
menunjukkan aliran ke arah selatan dari North Atlantic Deep dan Bottom water,
disertai aliran ke arah utara dari Antartic Intermediate dan Bottom water.
Water masses in the Atlantic
Gerakan Massa Air
Ratusan tahun diperlukan oleh massa air untuk
melengkapi siklusnya atau bercampur sehingga
kehilangan identitasnya.
Antartic Bottom Water di Pasifik
mempertahankan karakteristiknya selama 1600
tahun
Residence time kebanyakan Deep water 200-300
tahun untuk naik kepermukaan
Thermohaline Circulation Patterns
[Sumber : http://science.hq.nasa.gov/oceans/system/climate.html]