Sie sind auf Seite 1von 33

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

INVESTASI APRAISAL
PSAP 03 & PSAP 04

FANI WIDYA LESTARI – 1611070082


MARYAM HAMIDAH – 1611070057
REGINA MEIDILA – 1611070049
INVESTASI APPRAISAL

Proses evaluasi dari keinginan untuk membuat


permohonan investasi yang meliputi beberapa hal, seperti
penggantian pabrik dan mesin yang telah habis pakai,
pendirian pabrik baru, pengambilan perusahaan lain,
pengembangan pabrik baru, kampanye promosi penjualan,
jalan raya baru atau rumah sakit

2
PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK

Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan


jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-
masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum
dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena
investasi publik berkaitan erat dengan masalah
transparansi dan kewajaran anggaran.

Ada beberapa cara dalam menggolongkan asal-usul


investasi, antara lain:

3
ASPEK KELAYAKAN INVESTASI
1) Aspek Teknis
Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut
menduduki prioritas pertama untuk ditolak.

2) Aspek Sosial dan Budaya


Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan
merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat (mencakup juga aspek
legal dan lingkungan).

3) Aspek Ekonomi dan Financial


Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan
akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan
dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya
yanng digunakan.

4) Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi
pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima
manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi
4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK
TINGKAT DISKONTO:
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu
proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak.
TINGKAT INFLASI:
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan dimasa depan yang
diharapkan (expected future return) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN:
Require rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan
hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak
konsisten dapat meningkatkan risiko investasi. Faktor-faktor tersebut menyumbang risiko
investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori
default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegak hukum dan demokrasi, terjaminnya
property right dan contact right dapat menunkan risiko investasi
CAPITAL RATIONING:
Keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran
investasi. Pada organisasi sektor publik selain memperhatikan faktor-faktor di atas penilaian
investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) Tingkat utang pemerintah; 2)
tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan; 3) social time preference rate
5
TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIK

1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin


dilakukan
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek
yang akan dilaksanakan (cost/benefit relationship)
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan
efektivitas biaya yang tinggi

6
TEKNIK EVALUASI
INVESTASI 2
a.
Metode Aliran Kas yang Didiskontokan
Net Present Value (NPV)
CF1 CF2 CF3 CF4 CF5

1
CF0 +
Metode Penilaian Investasi (1+i) (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 (1+i)5
Tradisional i = tingkat diskonto
Return on Capital Employed (ROCE)= n = 1,…,50th (umur proyek)
Laba Akuntansi CF = cash inflow
pvf = present value factor
Jumlah Modal yang diinvestasikan
(CF X pfv disebut Gross Present Value (GPV))
o Cost Benefit Analysis (Benefit/Cost NPV = GPV – I atau GPV = NPV+ I
Ratio)=
Gross Present Value
b. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)
Investasi M1 M2 Mn
M0+ Manfaat
(1+i) (1+i)2 (1+i)n

C1 C2 Cn
C0+ Cost/Investasi
(1+i) (1+i)2 (1+i)n
7
ILUSTRASI PENILAIAN INVESTASI
Pemerintah mempunyai dua proposal proyek yang membutuhkan investasi.
Proyek pertama membutuhkan investasi sebesar Rp.16.000.000,- dengan
aliran kas masuk Rp.19.200.000,- satu tahun dari sekarang, sedangkan
proyek kedua membutuhkan investasi sebesar Rp.24.000.000,- dengan
memberikan aliran kas sebesar Rp.7.200.000,- pertahun selama 5 tahun.
Jika tingkat keuntungan disyaratkan sebesar 10%, maka carilah:

1. perhitungan benefit/cost ratio nya (analisis biaya manfaat)?


2. Investasi mana yang sebaiknya dipilih oleh pemerintah?

PV Benefit/Cost
Proyek Investasi Cash Inflow Gross Present Value
(10%) Ratio
A 16.000.000 19.200.000 th 0,909 17.563.636 1,09
1
B 24.000.000 7.200.000 th1- 3,791 27.295.200 1,14
5
8
PSAP 03
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 03

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 03 atau


PSAP 03 adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) tentang Laporan Arus Kas. PSAP 03
terdapat dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010, yaitu Lampiran I.04 untuk SAP Berbasis Akrual
dan dalam lampiran II.04 untuk SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual.

9
Tujuan dan Manfaat Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 03 (PSAP 03)
Tujuan :
 Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas
yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas
pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.
 Tujuan Pelaporan Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.

Manfaat :
 Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta
berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode pelaporan.
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi
yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas
dan solvabilitas)
10
RUANG LINGKUP

Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun


dan menyajikan laporan keuangan dengan
basis akuntansi akrual wajib menyusun
laporan arus kas sesuai dengan standar ini
untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan sebagai salah satu komponen
laporan keuangan pokok
11
Entitas Pelaporan Arus Kas
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Entitas pelaporan dimaksud terdiri dari:
1. Pemerintah pusat;
2. Pemerintah daerah;
3. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan
pemerintah pusat; dan
4. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau
organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.

12
13
Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

UNSUR PENYAJIAN PENJELASAN


LAPORAN ARUS
KAS
1. Aktivitas operasi  Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu
periode akuntansi
 Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan
indikator yang menunjukkan kemampuan
operasi pemerintah dalam menghasilkan kas
yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yad tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar
UNSUR PENYAJIAN PENJELASAN
LAPORAN ARUS
KAS

2. Aktivitas Investasi  Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas


yang ditujukan untuk perolehan dan
pelepasan aset tetap serta investasi lainnya
yang tidak termasuk dalam setara kas
 Arus kas dari aktivitas investasi
mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dalam rangka
perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan
pemerintah kepada masyarakat di masa
yad.

14
UNSUR PENJELASAN
PENYAJIAN
LAPORAN ARUS
KAS
3. Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan adalah penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan
pemberian piutang jangka panjang dan/atau
pelunasan utang jangka panjang yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
komposisi piutang jangka panjang dan utang
jangja panjang

4. Aktivitas transitoris Aktivitas transitoris adalah aktivitas


penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.

15
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi,
Investasi, Pendanaan, dan Transitoris
 Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris
kecuali yang tersebut dalam paragraf berikut ini.
 Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:
1. Metode Langsung, metode ini mengungkapkan pengelompokan utama
penerimaan dan pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung, dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan
dengan transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau
pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan
datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas yang
berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
 Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan metode
langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan penggunaan
metode langsung adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa
yang akan datang;
2. Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
3. Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung
diperoleh dari catatan akuntansi.
16
Arus Kas Mata Uang Asing

• Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing


harus dibukukan dengan menggunakan mata uang
rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut
ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada
tanggal transaksi
• Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan
akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan
mempengaruhi arus kas

17
Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya

Pencatatan investasi pada perusahaan negara/daerah dan kemitraan dapat dilakukan


dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode biaya. Investasi
pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dicatat sebesar nilai kas
yang dikeluarkan. Entitas melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam
perusahaan negara/daerah dan kemitraan dalam arus kas aktivitas investasi.

Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan
unit operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas investasi. Entitas
mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit
operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal yang diungkapkan adalah:

1. Jumlah harga pembelian atau pelepasan;


2. Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan
setara kas;
3. Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan negara/daerah dan unit operasi
lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan
4. Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh perusahaan
negara/daerah dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepas.
18
Transaksi Bukan Kas

 Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak


mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas
tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas.
 Transaksi tersebut harus diungkapkan dalan Catatan Atas Laporan
Keuangan
 Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi Laporan Arus
Kas adalah perolehan aset dengan pertukaran atau hibah.

19
Pengungkapan

 Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan


setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan
oleh entitas.
 Hal ini dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
 Contoh kas dan setara kas yang tidak boleh digunakan
oleh entitas adalah kas yang ditempatkan sebagai jaminan
dan kas yang dikhususkan penggunaannya untuk kegiatan
tertentu

20
PSAP 04
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 04

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 04


atau PSAP 04 adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) tentang Catatan atas Laporan
Keuangan. PSAP 04 terdapat dalam lampiran Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, yaitu Lampiran
I.05 untuk Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis
Akrual dan dalam lampiran II.05 untuk SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual.

21
Tujuan dan Ruang Lingkup
 Tujuan  Ruang Lingkup
* Tujuan Pernyataan Standar Standar ini harus diterapkan pada:
Catatan atas Laporan Keuangan 1. Laporan Keuangan untuk tujuan
adalah mengatur penyajian dan umum untuk entitas pelaporan;
pengungkapan yang diperlukan 2. Laporan Keuangan yang diharapkan
pada Catatan atas Laporan menjadi Laporan Keuangan untuk
Keuangan. tujuan umum oleh entitas yang bukan
merupakan entitas pelaporan.
Laporan keuangan untuk tujuan umum
* Tujuan penyajian Catatan atas adalah laporan yang dimaksudkan untuk
Laporan Keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan
meningkatkan transparansi informasi akuntansi keuangan yang lazim.
Laporan Keuangan dan Yang dimaksud dengan pengguna adalah
penyediaan pemahaman yang masyarakat, legislatif, lembaga pengawas,
lebih baik, atas informasi pemeriksa, pihak yang memberi atau
keuangan pemerintah. berperan dalam proses donasi, investasi,
dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan
keuangan meliputi laporan keuangan yang
disajikan terpisah atau bagian dari laporan
keuangan yang disajikan dalam dokumen
publik lainnya seperti laporan tahunan.
22
Ketentuan Umum

• Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan


atas Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan untuk tujuan umum.
• Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan
keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak
terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen
entitas pelaporan.
• Laporan Keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat
mempunyai potensi kesalahpahaman di antara pembacanya.
• Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari
pembaca laporan keuangan.
• Perlunya pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan akan membantu pembaca
menghindari kesalahpahaman dalam memahami laporan
keuangan
23
Struktur dan Isi
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos
laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, mengenai:
a) Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan, berikut kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian penting lainnya;
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka
laporan keuangan
f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
g) informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan

24
Penyajian Informasi Umum Tentang Entitas
Pelaporan dan Entitas Akuntansi

Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan informasi yang


merupakan gambaran entitas secara umum.

Untuk membantu pemahaman para pembaca laporan keuangan, perlu ada


penjelasan awal mengenai baik entitas pelaporan maupun entitas akuntansi
yang meliputi:
 domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas
tersebut berada;
 penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya; dan
 ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan
operasionalnya.

25
Informasi Kebijakan Fiskal & Keuangan
dan Ekonomi Makro
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat membantu pembaca memahami
realisasi dan posisi keuangan entitas pelaporan secara keseluruhan, termasuk
kebijakan fiskal/keuangan dan kondisi ekonomi makro.
1. Bagaimana perkembangan realisasi dan posisi keuangan/fiskal entitas
2. Perbedaan yang penting mengenai realisasi dan posisi keuangan/fiskal
periode berjalan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya,
dibandingkan dengan anggaran, dan dengan rencana lainnya.
3. Penjelasan perbedaan adalah perbedaan asumsi ekonomi makro
4. Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pendapatan, efisiensi belanja
dan penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan. Misalnya
penjabaran rencana strategis dalam kebijakan penyusunan
APBN/APBD, sasaran, program dan prioritas anggaran, kebijakan
intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan, pengembangan pasar surat
utang negara.
5. Ekonomi makro  asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang
digunakan dalam penyusunan APBN/APBD

26
Penyajian Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan Selama Tahun
Pelaporan Berikut Kendala dan Hambatan yang Dihadapi Dalam
Pencapaian Target
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan
anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR/DPRD, hambatan dan
kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta
masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan
untuk diketahui pembaca laporan keuangan.
Ikhtisar pencapaian target keuangan merupakan perbandingan secara
garis besar antara target sebagaimana yang tertuang dalam APBN/APBD
dengan realisasinya. Ikhtisar ini disajikan untuk memperoleh gambaran
umum tentang kinerja keuangan pemerintah dalam merealisasikan potensi
pendapatan-LRA dan alokasi belanja yang telah ditetapkan dalam
APBN/APBD.
Ikhtisar ini disajikan baik untuk pendapatan-LRA, belanja, maupun
pembiayaan dengan struktur sebagai berikut:
 nilai target total;
 nilai realisasi total;
 prosentase perbandingan antara target dan realisasi; dan
 alasan utama terjadinya perbedaan antara target dan realisasi.
27
Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi Keuangan
 Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
 Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu yang mendasari penyusunan laporan
keuangan, biasanya tidak perlu diungkapkan secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika
entitas pelaporan tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut dan disertai alasan dan
penjelasan.
 Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi
entitas pelaporan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas
ekonomi entitas pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan kegiatan.
 Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip
akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya yang
secara material mempengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil
dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
 kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan menjelaskan:
 Entitas pelaporan;
 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
 Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
 Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan ini diterapkan oleh suatu entitas pelaporan pada masa transisi. Sebaliknya penerapan lebih
dini disarankan berdasarkan kesiapan entitas.
 Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.

28
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu
dipertimbangkan untuk disajikan:
• Pengakuan pendapatan-LRA; • Pembentukan dana cadangan;
• Pengakuan pendapatan-LO; • Pembentukan dana kesejahteraan
• Pengakuan belanja; pegawai;
• Pengakuan beban; • Penjabaran mata uang asing dan
• Prinsip-prinsip penyusunan laporan lindung nilai.
konsolidasian; • Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
• Investasi; • Kemitraan dengan pihak ketiga;
• Pengakuan dan • Biaya penelitian dan pengembangan;
penghentian/penghapusan aset • Persediaan, baik yang untuk dijual
berwujud dan tidak berwujud; maupun untuk dipakai sendiri;
• Kontrak-kontrak konstruksi; • Pembentukan dana cadangan;
• Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; • Pembentukan dana kesejahteraan
• Kemitraan dengan pihak ketiga; pegawai;
• Biaya penelitian dan pengembangan; • Penjabaran mata uang asing dan
• Persediaan, baik yang untuk dijual lindung nilai.
maupun untuk dipakai sendiri;
29
Penyajian Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos
yang Disajikan pada Lembar Muka Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan rincian dan penjelasan atas
masing-masing pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan
Perubahan Ekuitas.
Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran disajikan untuk pos pendapatan-LRA,
belanja, dan pembiayaan dengan struktur sebagai berikut:
 Anggaran;
 Realisasi;
 Prosentase pencapaian;
 Penjelasan atas perbedaan antara anggaran dan realisasi;
 Perbandingan dengan periode yang lalu;
 Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
 Rincian lebih lanjut pendapatan-LRA menurut sumber pendapatan;
 Rincian lebih lanjut belanja menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi;
 Rincian lebih lanjut pembiayaan; dan
 Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan.

30
Pengungkapan-pengungkapan Lainnya

Catatan atas Laporan Keuangan juga harus mengungkapkan informasi


yang bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan.
Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-
kejadian penting selama tahun pelaporan, seperti:
 Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan;
 Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen
baru;
 Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca;
 Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan; dan
 Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan
yang harus ditanggulangi pemerintah.
 Pengungkapan yang diwajibkan dalam tiap standar berlaku sebagai
pelengkap standar ini.

31
Susunan
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan
Keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
2. Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya;
4. Kebijakan akuntansi yang penting:
a. Entitas pelaporan;
b. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
c. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
d. Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan
ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh
suatu entitas pelaporan;
e. Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan.
5. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan:
a. Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan;
b. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
Laporan Keuangan.
6. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan.
32
THANKYOU

Das könnte Ihnen auch gefallen