Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
INVESTASI APRAISAL
PSAP 03 & PSAP 04
2
PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK
3
ASPEK KELAYAKAN INVESTASI
1) Aspek Teknis
Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut
menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
4) Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi
pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima
manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi
4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK
TINGKAT DISKONTO:
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu
proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak.
TINGKAT INFLASI:
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan dimasa depan yang
diharapkan (expected future return) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin tinggi.
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN:
Require rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan
hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak
konsisten dapat meningkatkan risiko investasi. Faktor-faktor tersebut menyumbang risiko
investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori
default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegak hukum dan demokrasi, terjaminnya
property right dan contact right dapat menunkan risiko investasi
CAPITAL RATIONING:
Keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran
investasi. Pada organisasi sektor publik selain memperhatikan faktor-faktor di atas penilaian
investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) Tingkat utang pemerintah; 2)
tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan; 3) social time preference rate
5
TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIK
6
TEKNIK EVALUASI
INVESTASI 2
a.
Metode Aliran Kas yang Didiskontokan
Net Present Value (NPV)
CF1 CF2 CF3 CF4 CF5
1
CF0 +
Metode Penilaian Investasi (1+i) (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 (1+i)5
Tradisional i = tingkat diskonto
Return on Capital Employed (ROCE)= n = 1,…,50th (umur proyek)
Laba Akuntansi CF = cash inflow
pvf = present value factor
Jumlah Modal yang diinvestasikan
(CF X pfv disebut Gross Present Value (GPV))
o Cost Benefit Analysis (Benefit/Cost NPV = GPV – I atau GPV = NPV+ I
Ratio)=
Gross Present Value
b. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis)
Investasi M1 M2 Mn
M0+ Manfaat
(1+i) (1+i)2 (1+i)n
C1 C2 Cn
C0+ Cost/Investasi
(1+i) (1+i)2 (1+i)n
7
ILUSTRASI PENILAIAN INVESTASI
Pemerintah mempunyai dua proposal proyek yang membutuhkan investasi.
Proyek pertama membutuhkan investasi sebesar Rp.16.000.000,- dengan
aliran kas masuk Rp.19.200.000,- satu tahun dari sekarang, sedangkan
proyek kedua membutuhkan investasi sebesar Rp.24.000.000,- dengan
memberikan aliran kas sebesar Rp.7.200.000,- pertahun selama 5 tahun.
Jika tingkat keuntungan disyaratkan sebesar 10%, maka carilah:
PV Benefit/Cost
Proyek Investasi Cash Inflow Gross Present Value
(10%) Ratio
A 16.000.000 19.200.000 th 0,909 17.563.636 1,09
1
B 24.000.000 7.200.000 th1- 3,791 27.295.200 1,14
5
8
PSAP 03
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 03
9
Tujuan dan Manfaat Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan Nomor 03 (PSAP 03)
Tujuan :
Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas
yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas
pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.
Tujuan Pelaporan Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.
Manfaat :
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta
berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode pelaporan.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi
yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas
dan solvabilitas)
10
RUANG LINGKUP
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
12
13
Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
14
UNSUR PENJELASAN
PENYAJIAN
LAPORAN ARUS
KAS
3. Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan adalah penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan
pemberian piutang jangka panjang dan/atau
pelunasan utang jangka panjang yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
komposisi piutang jangka panjang dan utang
jangja panjang
15
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi,
Investasi, Pendanaan, dan Transitoris
Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris
kecuali yang tersebut dalam paragraf berikut ini.
Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:
1. Metode Langsung, metode ini mengungkapkan pengelompokan utama
penerimaan dan pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung, dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan
dengan transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau
pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan
datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas yang
berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan metode
langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan penggunaan
metode langsung adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa
yang akan datang;
2. Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
3. Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung
diperoleh dari catatan akuntansi.
16
Arus Kas Mata Uang Asing
17
Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya
Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan
unit operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas investasi. Entitas
mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit
operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal yang diungkapkan adalah:
19
Pengungkapan
20
PSAP 04
Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 04
21
Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan Ruang Lingkup
* Tujuan Pernyataan Standar Standar ini harus diterapkan pada:
Catatan atas Laporan Keuangan 1. Laporan Keuangan untuk tujuan
adalah mengatur penyajian dan umum untuk entitas pelaporan;
pengungkapan yang diperlukan 2. Laporan Keuangan yang diharapkan
pada Catatan atas Laporan menjadi Laporan Keuangan untuk
Keuangan. tujuan umum oleh entitas yang bukan
merupakan entitas pelaporan.
Laporan keuangan untuk tujuan umum
* Tujuan penyajian Catatan atas adalah laporan yang dimaksudkan untuk
Laporan Keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan
meningkatkan transparansi informasi akuntansi keuangan yang lazim.
Laporan Keuangan dan Yang dimaksud dengan pengguna adalah
penyediaan pemahaman yang masyarakat, legislatif, lembaga pengawas,
lebih baik, atas informasi pemeriksa, pihak yang memberi atau
keuangan pemerintah. berperan dalam proses donasi, investasi,
dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan
keuangan meliputi laporan keuangan yang
disajikan terpisah atau bagian dari laporan
keuangan yang disajikan dalam dokumen
publik lainnya seperti laporan tahunan.
22
Ketentuan Umum
24
Penyajian Informasi Umum Tentang Entitas
Pelaporan dan Entitas Akuntansi
25
Informasi Kebijakan Fiskal & Keuangan
dan Ekonomi Makro
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat membantu pembaca memahami
realisasi dan posisi keuangan entitas pelaporan secara keseluruhan, termasuk
kebijakan fiskal/keuangan dan kondisi ekonomi makro.
1. Bagaimana perkembangan realisasi dan posisi keuangan/fiskal entitas
2. Perbedaan yang penting mengenai realisasi dan posisi keuangan/fiskal
periode berjalan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya,
dibandingkan dengan anggaran, dan dengan rencana lainnya.
3. Penjelasan perbedaan adalah perbedaan asumsi ekonomi makro
4. Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pendapatan, efisiensi belanja
dan penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan. Misalnya
penjabaran rencana strategis dalam kebijakan penyusunan
APBN/APBD, sasaran, program dan prioritas anggaran, kebijakan
intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan, pengembangan pasar surat
utang negara.
5. Ekonomi makro asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang
digunakan dalam penyusunan APBN/APBD
26
Penyajian Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan Selama Tahun
Pelaporan Berikut Kendala dan Hambatan yang Dihadapi Dalam
Pencapaian Target
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan
anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR/DPRD, hambatan dan
kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta
masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan
untuk diketahui pembaca laporan keuangan.
Ikhtisar pencapaian target keuangan merupakan perbandingan secara
garis besar antara target sebagaimana yang tertuang dalam APBN/APBD
dengan realisasinya. Ikhtisar ini disajikan untuk memperoleh gambaran
umum tentang kinerja keuangan pemerintah dalam merealisasikan potensi
pendapatan-LRA dan alokasi belanja yang telah ditetapkan dalam
APBN/APBD.
Ikhtisar ini disajikan baik untuk pendapatan-LRA, belanja, maupun
pembiayaan dengan struktur sebagai berikut:
nilai target total;
nilai realisasi total;
prosentase perbandingan antara target dan realisasi; dan
alasan utama terjadinya perbedaan antara target dan realisasi.
27
Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi Keuangan
Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu yang mendasari penyusunan laporan
keuangan, biasanya tidak perlu diungkapkan secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika
entitas pelaporan tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut dan disertai alasan dan
penjelasan.
Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi
entitas pelaporan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas
ekonomi entitas pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan kegiatan.
Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip
akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya yang
secara material mempengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil
dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan menjelaskan:
Entitas pelaporan;
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan ini diterapkan oleh suatu entitas pelaporan pada masa transisi. Sebaliknya penerapan lebih
dini disarankan berdasarkan kesiapan entitas.
Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.
28
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu
dipertimbangkan untuk disajikan:
• Pengakuan pendapatan-LRA; • Pembentukan dana cadangan;
• Pengakuan pendapatan-LO; • Pembentukan dana kesejahteraan
• Pengakuan belanja; pegawai;
• Pengakuan beban; • Penjabaran mata uang asing dan
• Prinsip-prinsip penyusunan laporan lindung nilai.
konsolidasian; • Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
• Investasi; • Kemitraan dengan pihak ketiga;
• Pengakuan dan • Biaya penelitian dan pengembangan;
penghentian/penghapusan aset • Persediaan, baik yang untuk dijual
berwujud dan tidak berwujud; maupun untuk dipakai sendiri;
• Kontrak-kontrak konstruksi; • Pembentukan dana cadangan;
• Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; • Pembentukan dana kesejahteraan
• Kemitraan dengan pihak ketiga; pegawai;
• Biaya penelitian dan pengembangan; • Penjabaran mata uang asing dan
• Persediaan, baik yang untuk dijual lindung nilai.
maupun untuk dipakai sendiri;
29
Penyajian Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos
yang Disajikan pada Lembar Muka Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan rincian dan penjelasan atas
masing-masing pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan
Perubahan Ekuitas.
Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran disajikan untuk pos pendapatan-LRA,
belanja, dan pembiayaan dengan struktur sebagai berikut:
Anggaran;
Realisasi;
Prosentase pencapaian;
Penjelasan atas perbedaan antara anggaran dan realisasi;
Perbandingan dengan periode yang lalu;
Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
Rincian lebih lanjut pendapatan-LRA menurut sumber pendapatan;
Rincian lebih lanjut belanja menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi;
Rincian lebih lanjut pembiayaan; dan
Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan.
30
Pengungkapan-pengungkapan Lainnya
31
Susunan
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan
Keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
2. Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya;
4. Kebijakan akuntansi yang penting:
a. Entitas pelaporan;
b. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
c. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
d. Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan
ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh
suatu entitas pelaporan;
e. Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan.
5. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan:
a. Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan;
b. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
Laporan Keuangan.
6. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan.
32
THANKYOU